Jumat, 30 Juli 2010

Syok Plus Happy

"Prenk,, prsiapkan waktu ta nh tgl 7-8-10 bwt dtng k prnikhnx Ijha ma k imo yg akan d adakan d rmhx Ijha..So bg yg wisuda tgl 5, jgn cpt2 pulkam okay.."
Degggg!!! jantungku berhenti berdetak. (nggak Ding!), aku tertegun membaca pesan yang tampil di layar hp kuw. Ija Mau nikah? sama Kak Imo?
Waktu itu aku baru saja tiba di kampus, belum hilang lelah ku berjalan dari kost malah kabar mengejutkan yang aku terima. Nggak tahu kenapa, rasanya pengen nangis. Terharu kali yah? Pelan-pelan kuatur nafasku yang masih memburu karena capek sekaligus syok. Aku nggak tahan untuk nggak ngasih tahu Anti. mo tau anti bilang apa?
"Innalillah. eh maksudnya barakallah. Tapi tapi tapi kok bisa Ija ma kak Imo. jangan-jangan dijodohin ma dosen-dosen di jurusan mu lagi."
Aku tak membalas 'tuduhannya' itu. Memang sih sudah menjadi rahasia umum kalau di jurusanku pemuda-dan pemudi nya saling dijodohkan. katanya kenapa harus dari luar kalo ada orang dalam.
hari itu, topik yang menjadi pembahasan hangat di jurusanku adalah K Imo dan Ija. Bukan hanya di kalangan mahasiswa kelas C 2006 tapi juga di angkatan lain, asisten-asisten bahkan dosen-dosen.
Waktu aku di minta tolongi oleh salah seorang dosen di jurusanku untuk memintakan nomor surat di k Imo, aku jadi salah tingkah sendiri. Aku mo menghadapi kak imo dengan cara yang bagaimana yah? loh kok jadi aku yang grogi, harusnya kak imo yang grogi. Ada-ada aja. Di ruang administrasi aku berusaha mencari kecocokan antara temanku hadijah dengan K Imo melalui foto-foto asisten Administrasi yang ada di ruangan tersebut. setelah berkali-kali menatap dengan seksama foto itu. Akhirnya dengan helaan nafas yang berat aku mengatakan pada diriku sendiri.
"Yah... boleh lah" (nggak ikhlas banget deh kayaknya)
bukan gitu, fren. Aku nggak pernah bayangin seorang Ija yang bodinya imut-imut, manis, dan santun meskipun kadang nyebelin bisa berjodoh dengan seorang K Imo yang aku yakin semua orang akan bilang dia nyebelin, rese suka bikin orang kecele, bodinya agak tinggi besar, dan agak manis sih sebenarnya.adduh. Pokoknya bener-bener nggak kebayang deh. (Sewot banget ya)
Namanya juga jodoh, nggak bisa ditebak, tadinya dikira bakal sama si A eh ternyata jadinya sama si B. Aku Jadi kepikiran seseorang. Kira-kira gimana ya perassannya pas tau ija bakal merid ma k Imo bukan dengan dirinya. Yang sabar ya Fren. pasti ada yang lebih baik. (halah Sok Tua)
However, aku turut bahagia mendengar kabar ini. Bahagia banget malah. Sampe mo nangis saking bahagianya. Satu lagi teman ku yang akan menyempurnakan sepaurh dari agamanya.
Bwt Ija dan K imo : Semoga bisa menjadi keluarga yang SaMaRa "Sakinah ma waddah wa rahmah"
Habis ini, siapa lagi ya? hmmmmmmmmm.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 30 Juli 2010

Syok Plus Happy

"Prenk,, prsiapkan waktu ta nh tgl 7-8-10 bwt dtng k prnikhnx Ijha ma k imo yg akan d adakan d rmhx Ijha..So bg yg wisuda tgl 5, jgn cpt2 pulkam okay.."
Degggg!!! jantungku berhenti berdetak. (nggak Ding!), aku tertegun membaca pesan yang tampil di layar hp kuw. Ija Mau nikah? sama Kak Imo?
Waktu itu aku baru saja tiba di kampus, belum hilang lelah ku berjalan dari kost malah kabar mengejutkan yang aku terima. Nggak tahu kenapa, rasanya pengen nangis. Terharu kali yah? Pelan-pelan kuatur nafasku yang masih memburu karena capek sekaligus syok. Aku nggak tahan untuk nggak ngasih tahu Anti. mo tau anti bilang apa?
"Innalillah. eh maksudnya barakallah. Tapi tapi tapi kok bisa Ija ma kak Imo. jangan-jangan dijodohin ma dosen-dosen di jurusan mu lagi."
Aku tak membalas 'tuduhannya' itu. Memang sih sudah menjadi rahasia umum kalau di jurusanku pemuda-dan pemudi nya saling dijodohkan. katanya kenapa harus dari luar kalo ada orang dalam.
hari itu, topik yang menjadi pembahasan hangat di jurusanku adalah K Imo dan Ija. Bukan hanya di kalangan mahasiswa kelas C 2006 tapi juga di angkatan lain, asisten-asisten bahkan dosen-dosen.
Waktu aku di minta tolongi oleh salah seorang dosen di jurusanku untuk memintakan nomor surat di k Imo, aku jadi salah tingkah sendiri. Aku mo menghadapi kak imo dengan cara yang bagaimana yah? loh kok jadi aku yang grogi, harusnya kak imo yang grogi. Ada-ada aja. Di ruang administrasi aku berusaha mencari kecocokan antara temanku hadijah dengan K Imo melalui foto-foto asisten Administrasi yang ada di ruangan tersebut. setelah berkali-kali menatap dengan seksama foto itu. Akhirnya dengan helaan nafas yang berat aku mengatakan pada diriku sendiri.
"Yah... boleh lah" (nggak ikhlas banget deh kayaknya)
bukan gitu, fren. Aku nggak pernah bayangin seorang Ija yang bodinya imut-imut, manis, dan santun meskipun kadang nyebelin bisa berjodoh dengan seorang K Imo yang aku yakin semua orang akan bilang dia nyebelin, rese suka bikin orang kecele, bodinya agak tinggi besar, dan agak manis sih sebenarnya.adduh. Pokoknya bener-bener nggak kebayang deh. (Sewot banget ya)
Namanya juga jodoh, nggak bisa ditebak, tadinya dikira bakal sama si A eh ternyata jadinya sama si B. Aku Jadi kepikiran seseorang. Kira-kira gimana ya perassannya pas tau ija bakal merid ma k Imo bukan dengan dirinya. Yang sabar ya Fren. pasti ada yang lebih baik. (halah Sok Tua)
However, aku turut bahagia mendengar kabar ini. Bahagia banget malah. Sampe mo nangis saking bahagianya. Satu lagi teman ku yang akan menyempurnakan sepaurh dari agamanya.
Bwt Ija dan K imo : Semoga bisa menjadi keluarga yang SaMaRa "Sakinah ma waddah wa rahmah"
Habis ini, siapa lagi ya? hmmmmmmmmm.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar