Rabu, 29 Desember 2010

Belajar dari monyet

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-sama.

Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut anda?

Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-pisang tersebut.

Monyet A yang mula-mula mencoba mendaki tiang. Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-kali sampai akhirnya monyet A menyerah.

Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula. Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah,para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik.Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B.

Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami`kesialan’ seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalahmengeluarkan monyet A dan B, serta memasukkan monyet D dan E. Sama seperti monyet-monyet sebelumnya, monyet D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Monyet C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik.

“Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?” protes keduanya”.
Ada teman-teman yang memberitahu saya,bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas,tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh” jelas monyet C.
Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel.
“Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih,yang ada di atas ….. Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?” tegas monyet E.

Walaupun sudah dicegah oleh monyet Cdan D, monyet E nekad naik …….

Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang dinginkannya…..

Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini?

Dari ilustrasi tersebut diatas dapat dikatakan bahwa Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke oranglain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka.

Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-hal apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri.

Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.

Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita.

Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekalihal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur.

Orang-orang dengan karakter A,B,C,D akan mengatakan kepada kita hal-hal seperti ini”,Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-sia seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-kali dan gagal.

Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya” atau mungkin kalimat “Kamu mau gagal kayak si X… lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh”.

Bukankah hal-hal seperti itu yang sering kita dengar sehari-hari?

Sehari 3 menit

Saat ku tulis kan catatan ini, aku sedang senyum-senyum sendiri membayangka kekonyolanku, sambil menatap laptop di hadapanku. ya iyalah di hadapan masa’ menatap yang di belakang, bisa kepelintir tuh…
Sehari 3 menit. Apa coba? ayo tebak, ayo,ayo…
1. Makan 3 menit, bukan aku banget. Paling cepat aku tuh makan 5 menit.
2. Minum 3 menit → lama amat.
3. Mandi 3 menit → daurah kali?!
4. Shalat 3 menit →Wah nggak tuma’ninah tuh.
5. Nulis 3 menit → Nulis apaan coba 3 menit dalam sehari.
Trus apa donk?
Sehari 3 menit. Nelpon ke Anti kenyok…hahaha… (pelit amat). Ih nggak lagi. Masih mending aku, yang nelpon 3 menit dalam sehari. Lah anti, cuman sms doang. Itu pun pake operator yang biasanya ngasih gratisan. semurah itukah aku. halah jangan lebay. aku tahu itu bukan berarti aku murah, tapi aku tak bisa dinilai dengan tariff sms. (mencoba berlapang dada, meski pahit terasa)
Fakta:
Sebenarnya 12 – 13an lah ma Anti. Aku sekarang pindah paket ke tariff Rp20/menit. Kalo dulux sms ku Rp 60 /sms, sekarang dah aku ganti dengan nelpon 3 menit. Coba aja hitung,
3 menit x Rp20/menit = Rp60,00.
Sama kan dengan tariff sms ku yang dulu. Kenapa aku nggak sms? Jawabannya adalah karena tarif sms paket ini mahal, its about Rp115/ sms.
Kalo ada yang bilang aku pelit, nggak juga tuh. bukankah kita dituntut untuk selalu mengamalkan ilmu yang sudah kita dapatkan. nah disinilah aku mengamalkan ilmu matematika yang telah ku peroleh selama 4 tahun di bangku kuli ah…. PERHITUNGAN. Dan ingat pesan mamanya Anti, “HEMAT”.
Sehari 3 menit. Lumayan buat ngobatin kangen…..
NB:
aku setuju banget ma mamanya Anti. Hemat. Aku benar-benar menyadari pentingnya berhemat, ketika aku merasakan susah dan beratnya cari duit sendiri. kerja..kerja…kerja…

Jumat, 24 Desember 2010

Malam tanpa bintang tanpa kalian

Malam ini langit mendung. Di luar ga ada bintang maupun bulan.
Hanya cahaya kilat yang sesekali berpendar. Membuat suasana semakin melankolis.
Ku pandangi langit. Di sana terlihat cahaya merah dan kuning berkelap-kelip. Itu adalah pesawat yang sering kami pandangi bersama selepas shalat magrib.
Rindu..rindu…. Banget ma anak2 flora. Sama anti, dedew, nunu, leli, rara, upe, uppa. Dulu aku tak pernah sendiri memandangi langit malam. Selalu ada paling sedikit satu diantara mereka yang menemaniku. Tapi malam ini. Aku sendiri…..
Aku benar2 merasa kesepian di kost flora sekarang. Meski jumlah kami semakin banyak tapi keceriaan itu seolah berkurang. Berbanding terbalik dengan jumlah personil. Mungkin karena jarak usia yang terpaut jauh. (4 tahun aja kok). Kami belum bisa menemukan chemistry itu.
Malam ini langit tanpa bintang, tanpa kalian…rinduku semakin membuncah.

ih.. apaan sih?

Setitik Maaf Buat Bapak

malam-malam aku sendiri.... di kamar, Rara pulkam mungkin besok baru balik ke Makassar. Lagi asyik2x nyantap masakanku telpon berdering. “siapa lagi sih? Ganggu aja” ku lihat layar hp, hmmm no baru. “nox anak flora kali” gumamaku,
“halo”
“ini, mega ya?” terdengar suara wanita dari seberang sana
“iya, knp?” jawabku.
“ini bapakmu mau bicara, boleh?”
Mendengar nama bapak disebut, perasaan ku jadi nggak enak.
“emangnya ini siapa?”
“saya istrinya bapakmu di kalimantan, bisakah bapak mu bicara?” what?! istri bapak? ibu tiri donk. huhh berani2x dia menelponku.
“mana coba?” Aku penasaran juga.
“assalamualaykum” suara itu begitu asing di telingaku.
“waalaykum salam”
“mega bagaimana kabarmu nak”
“baik”
“sudah selesai sekolahmu ?”
“sudah”
“bapak minta maaf sudah ninggalin kalian”
“ini bapak ku betul kah?”
“iya ini bapa, nak. Kamu ndak kenal kah suaranya bapak?”
“sudah lupa” kataku sembari menggigit bibir. Tak dapat kubendung air mata ku kini. setega itu kah aku pada bapakku. tapi itulah kenyataannya. aku sama sekali lupa dengan suaranya.
“iya, nggak papa. Bapak tau bapak yang salah. Sudah lama ninggalin kamu”
“kenapa baru telpon sekarang?”
“bapak baru dapat nomor kamu,nak. Sudah cari kemana-mana, bahkan ayu dan mamamu ndak mau ngasih, adekmu ilham juga ndak mau bicara sama bapak.”
Tentu saja mama marah, bayangkan setelah bercerai dengan mama, papa pergi begitu saja, tanpa pernah memberikan nafkah sepeser pun kepada anak-anaknya. Itu terjadi sekitar 12 tahun yang lalu, ketika itu usiaku baru menginjak 10 tahun, Ilham 6 tahun dan Ayu 2 tahun. Kami masih kecil. Mama waktu itu belum jadi guru. Beliau melakukan apa saja untuk bisa menafkahi kami. Berusaha sekuat tenaga agar anak2nya bisa makan dan sekolah. bahkan Ayu sempat dititip di saudara jauhnya mama supaya bisa hidup layak dan sekolah. Aku ingat mama pernah jadi penjual pecel di sd tempatku sekolah, juga pernah membantu orang memotong padi, bahkan pernah berdagang kelapa, pisang dan jeruk sampai ke makassar. Selain mebiayai aku dan adik mama juga membiayai adik bungsunya yang justru kini tidak memperdulikan mamaku.
Nah saat semua sudah membaik, bapak muncul lagi di kehidupan kami. Apa yang harus ku lakukan? Marah? Bahagia? Dan berkata pada dunia “dengarlah ayahku menelpon dan meminta maaf padaku? Begitukah? Ntahlah aku bingung. Aku tak pernah merindukanya, tak pernah mengharapkannya. Kadang aku malah berpikir orang tua ku hanya mama seorang. Aku tidak peduli dengan kepergiannya, toh waktu masih bersamanya aku tak pernah merasakan kasih sayang bapak. Jadi ada atau pun tiada itu sama saja,. Aku justru bahagia tanpa nya. Sungguh….
Dia bertanya tentang sekolah ku “sudah selesai kuliahmu?”
“sudah” inginnya kusambung (itu semua atas perjuangan mama dan tanpa bantuan sedikitpun darimu, pak)
Bapak meminta maaf, dia terima jika kami semua marah dan mencaci maki nya, dia terima karena ini memang kesalahannya, inginnya aku tertawa. “begitu mudahkah meminta maaf atas kesalahan sekian tahun yang kau lakukan. Menikah dan membiayai 4 orang anak tiri dan melupakan kami begitu saja. dan begitu keadaan membaik, kau kembali mengusik ketenangan kami, merasa tanggungjawabmu sudah purna. Hhhehh. Hebat!
Memakimu? untuk apa? tidak puaskah kau meninggalkan kami dan kini menyuruh kami melakukan dosa dengan memakimu. aku tak akan melakukannya, tidak. setidaknya tidak secara langsung. Mama tak pernah mengajari kami membencimu. tapi kerasnya perjuangan yang dilakukan mama untuk kami, membuat kami lupa bahwa kami punya ayah.
Mudah saja memafkannya. Bagi ku tak ada bedanya memafkan atau pun tidak. Bagaimanapun juga, sebagai anak aku masih wajib memperlakukan bapak dengan baik. Iya kan, Pak! lagi pula aku tak ingin membuatnya terus merasa bersalah. itu tak kan mendatangkan keuntungan bagiku. malah dosa yang kudapat.
Aku menunggu telpon di tutup. Ingin rasanya megakhiri sambungan ini. Aku sudah tidak tahan. air mata ku terus saja mengalir. bukan air mata haru, tapi air mata kekesalan dan kemarahan.
“ya sudah, hati-hati kamu disitu nak yah…”
“iya, bapak juga hidup baik-baik saja di situ”
“assalamu’alaykum”
“wa’alaykum salam warahmatullahi wabarakatuh”
Aneh rasanya mendengar bapak bicara baik-baik dan lembut kepadaku. Waktu kecil aku tak bahkan sangat jarang berbicara dengannya. tak pernah ku dengar sapaan, “nak” darinya Aku dan bapak seperti orang lain. Sangat aneh bagiku menyebut kata bapak kepadanya. Aneh. Kaku. Unusual. Lebih nyaman ketika menyapa Pak Nurdin dengan sapaan Bapak.
Benarkah aku sudah memaafkannya? Mungkin. Tapi aku tak ingin bertemu dengannya. Aku ingin menjalani hariku just like now, without him.
Ya Allah… mohon berikan aku hati yang bersih, hati yang senantiasa ridha dengan apa yang kau berikan, hati yang senantiasa bisa memafkan kesalahan orang lain. bantulah aku untuk bisa ikhlas memafkan bapak. mungkin hanya ini lah yang bisa membuatnya tenang. akhirnya aku sampai pada suatu keputusan…..


Bapak aku memafkanmu karena Allah….

Minggu, 12 Desember 2010

rindu berat

Pagi ini aku tiba dengan selamat di Makassar. Kota yang ku tinggali selama 4 tahun lebih ini, tampak sepi. Ketika ku pijakkan kaki masuk di kost flora, lagi2 ku temui hal berbeda dengan 7 bulan yang lalu. Saat itu masih ada Dewi, Nunu, Anti, Rara, Upe Uppa dll. Tapi pagi ini aku tidak menemukan itu. Bahkan tak ada yang menjawab salam ku. Entahlah.. mungkin pada nggak dengar. Yenyum adek indah yang menyapaku cukup mengobati kekecewaanku, meski itu masih kurang.
Kangen.... berat... sama "flora girl", yang always ceria dan rame. Rindu pada sorak sorai mereka. Pada kegokilan mereka.
Saat lagi istirahat siang kubuka kembali vidio kenangan ku dan Anti. hiks... pengen nangis... kangen... skrg aku ga bisa kayak dulu lagi. Cuma dia yang bisa ku ajak ngelakuin hal-hal gokil bin narsis kayak gitu. Cuma dia! nggak yang lain.. dia adalah sahabat yang tak kan terganti. Always forever...
Miss you my best friend

Rabu, 20 Oktober 2010

i luv math

Tulisan ini sebenarnya kibwt waktu bulan ramadhan lalu. tapi lupa diposting. baru sekarang bisa dibagi. nggak papa yah....

Nggak terasa udah jam 4.12 pm. Hari ini aku nggak puasa loh. Biasa cewek, dapet dispensasi tiap bulan. Pantas aja kalau rasulullah mengatakan bahwa agamanya wanita itu hanya setengah. Setengah harian aku ngeprint skripsi 2 rangkap. Masyaallah cuman dua tapi lamanya minta ampun, masih sisa 2 rangkap lagi, yang insyaallah dilanutin besok. Sambil ngeprint aku nyempetin buat video foto-foto kenangan aku ma anti. Meskipun movie maker aku transistion effectnya ilang tapi hasilnya tetap bagus kok. Mungkin karena objeknya kali yah….biar digimanain juga tetap bagus. Aku cukup puas dengan hasil karya ku hari ini.
Jam 12. Aku selesai ngeprint. Baru deh aku bisa mandi, soalnya aku emang kayak gitu, nggak bisa ninggalin pekerjaan, istilah umumnya, nanggung…. Wuih muka ku penuh tinta, ada hitam, merah, kuning, biru. Persis kayak pelangi. *emang pelangi ada yang warna hitam?. Tapi nggak indah coz berantakan. Kok bisa muka penuh pelangi, ups maksudnya tinta? Itu tuh.. Cartridge printer tadi sempat ngadat, alias banjir, terus waktu cartridge berwarna yang kuisi , tintanya nyembur. Hiks..hiks…
Abis mandi, ngapain ya…oh iya, karena nggak ada kerajaan aku ngerjain soal spmb. Tau nih, udah 2 hari ni aku keranjingan ngerjain soal-soal spmb. Padahal aku kan nggak bakal ikut spmb. Yah.. Iseng-iseng bermutu gito ceritanya. Dah lama banget nggak ngerjain soal matematika. Udah hampri setahun. Mulai dari semester 7 aku emang udah nggak program mata kuliah yang di kelas, waktu itu aku ppl (Praktek Pengenalan Lapangan), semeseter 8, kkn dan tugas akhir. Jadi kalo nggak di latih bisa –bisa ilang semua rumus yang pernah dipelajari. Ternyata emang seru ngerain soal-soal matematika. Dari film yang pernah ku nonton judulnya master of study (drama korea) disebutkan bahwa matematika adalah pelajaran yang membutuhkan reflex yang cepat dari yang memperlarinya, bukan hanya otak yang bekerja tapi sebisa mungkin selutuh anggota tubuh bisa bereaksi ketika mengerjakan soal matematika. Tapi nggak berarti ketika kita ngerain soal kita harus salto atau loncat-loncatan kayak kuda lumping. Maksudnya nih ya, misal kita ngadepin sebuah soal. Pertama-tama yang dilakukan , tentunya membaca soal tsb, kemudian jangan cuma membaca terus “bilang ini susah”, tapi usahakan tangan menulis hal-hal yang diketahui, sambil otak memikirkan langkah-langkah serta rumus-rumus yang berkaitan dengan penyelesaian soal tersebut. Dan ingat jangan hanya terpaku pada satu rumus, semua pengetahuan, mau itu teori, aksioma,, syarat, harus digunakan. Loh kok aku jadi kayak pakar matematika gini ya? Nggak lagi. itu cuma tips dari aku berdasarkan pengalaman yang kudapat selama ini. Dalam mengerjakan soal matematika nggak boleh ada kata putus asa. Coba-coba dan coba. Dan ketika kita bisa menemukan jawaban dari masalah yang kita anggap rumit, dan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya, rasanya pasti menyenangkan, ada kepuasan tersendiri ketika itu. Mungkin ini sebabnya aku suka matematika. Matematika mengajarkanku untuk berpikir kritis, pantang menyerah, sistematis, dan taat asas. I luv math.
Berhubung, udah sore, aku mo nyiapin buka puasa dulu. Meskipun aku nggak puasa, tapi memberi makan orang yang berpuasa itu kan juga mendapat pahala yang sama dengan pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala puasa orang tersebut.
selamat puasa..

Hujan turun Lagi

MasyaAllah… di luar hujan turun dengan lebatnya. seperti air yang ditumpahkan dari langit. hm…. rasanya ingin terjun lagi. mandi-mandi hujan kayak dulu, bareng anak2 flora. Aku, Anti, Dewi, Rara, dan Upe’ plus Uppa. meskipun uppa Cuma jadi penonton. he..he..he,,
tapi sekarang, aku hanya bisa memandang jatuhnya air hujan di depan kamar. kangen…. berat ma anak-anak flora yang dulu. yang gokil, ceria, kompak, dan selalu happy. kapan ya… bisa main hujan-hujanan bareng lagi? Flora sekarang udah ga kayak dulu. anak2 pada nongkrong di kamar masing-masing, nggak mau gabung or ngumpul2 kayak dulu. Flora yang dulunya rame dan asyik, berubah jadi sepi…banget. hiks. kenapa sih harus berubah kayak gini. aku pengen anak2 flora yang dulu. yang sering ngumpul di teras. menikmati pagi, sore, or malam yang bertabur bintang maupun nggak. buka puasa berang, nonton film korea bareng, belajar dandan, makan-makan bareng, sampe foto-foto narsis.
ya sudahlah. mungkin ini emang akhir dari perjalanan Flora yang Gokil. kini Flora menjadi lebih religious, satu hal yang patut ku syukuri, hanya saja menurut ku kereligiusan itu nggak harus menjadikan kita tak saling berbagi kebahagiaan bukan? nggak membatasi kita untuk saling sharing, or ngumpul2. pokoknya aku kangen ma Flora yang dulu. karena aku ngerasa, rasa kekeluargaannya lebih kental. di flora yang dulu kita udah kayak sodara. di flora yang dulu aku nggak pernah merasa benar2 sendiri.
salam rinduku bwt anak2, flora.

MY BFF: Jauh di mata dekat di telinga


Hari ini, Kamis 14 Oktober 2010. Seharian aku di kamar kost. Cuma keluar waktu pagi untuk beli sayur mayur. Abis itu ya di kamar aja. Aku lagi kena sindrom malas kayaknya. Padahal aku dapat tugas Mading untuk membuat bahasan utama mengenai masalah futur. Aku Cuma bisa nyelesaiin 2 paragraf aja. buntu (kayak WC). No idea. Sulit mengembangkan paragraphnya. Yah aku sadari, aku memang belum meliki kafa’ah di bidang ini.
Siang abis masak, mandi, shalat duhur dan makan siang, aku bobo. Cerintanya sih mo nyiapin energi bwt musyawarah ntar sore bareng anak2 diklat. Tapi fakta berbicara lain. Bangun tidur kepalaku sakit banget. Untuk shalat aja aku susah. Apalagi mo jalan ke Tabaria yang jaraknya sekitar 2 kiloan dari kost ku. Oh No.
Lagi sakit-sakitnya kepala ini. Hp ku berdering, ku pikir dari Kadep, ternyata dari Fera. One of my BBF. Senang… banget, di telpon ma Fera, apalagi si Fera tuh mengkonferensikannya dengan Anti. Trus aku usul bwt ngajak Iin. Jadi deh kita ber4 ngobrol seru. Seru…banget. Cz semuanya pada mo ngomong, sampe nggak jelas siapa yang lagi ngomong dan lagi ngomogin apa. Gini nih kalo 4 gadis jadi-jadian ketemu. Tema pembicaraannya beragam, mulai dari tanya2 kabar masing2, baik kesehatan, aktivitas skrg, maupun kapan merid. Bagi yang merid nggak ngundang2 bakal digigit ma Fera si pembawa virus Rabies. Selama ngobrol Iin paling sering nyebut2 kata “boker”. Kalo Anti, apa ya? Kayaknya dia yang suaranya paling jauh… sayup2 gimana gitu….
Ketika ditanya gimana perasaannya saat ini, jawabannya macam-macam.
Anti : terus terang tadi aku tuh suntuk banget. nggak tau mo ngapain. kangen….berat ma kalian. tapi skrg ga lagi, cz dah dengar suara kalian
Aku : tadi lagi sakit kepala, tapi mendengar suara kalian yang kayak kerumunan lebah tiba2 nggak pengen sakit kepala lagi. nggak sanggup kalo musti skait kepala ganda.
Iin : sekarang aku malah sakit kepala, cz lagi tidur siang dibangunin ma telponx fera, trus ngobrol ma kalian. huh. (berlagak nggak butuh)
Aku dan Anti : oohhh gitu ya? (nada sinis)
Fera : In, putusin aja telponnya, sudah get out aja.
Iin : bededeh. santai fren….
Fera : kalo saya lagi flu ini. mo bagi-bagi flu ma kalian. kita kan harus saling berbagi. mau toh?
Anti : nggak usah, Fer. untuk yang satu inii kami ikhlas ga di kasih
Iin : iya, flux bwt Fera aja
Aku : nggak semua hal bisa dibagi, say. kamu pake puas2 dah tuh flu.
Ada hal yang bikin kami semua “GUBRRAAKK”. Fera belum tahu kalo Anti dah berhenti kuliah di Biologi. ck..ck..ck… tuh Anak benar2 lugu ato gimana ya? padahal dari kemaren2 aku dan Anti udah ngasih isyarat bahkan udah pernah bilang. Fera heran, pasalx Anti nggak balik2 ke Makassar. Dikiranya si Anti lagi libur panjang…. emang sih… tapi panjang….banget.
Aku : ok, Fer, sepertinya Anti kesulitan untuk menjelaskannya pada dirimu mbak. so biar dakuw saja yang melakukan tugas diplomasi ini.
Anti : hu… gaya…
Fera : iya cepatan. Ntar ku gigit lo
Aku : Ok, mbak. dengar baik2 ya. karena aku nggak akan mengulanginya. Jadi harus pasang telinga lebar2. siap?
Fera : hm. apa? cepat mi!
Aku : Bismillahirrahmanirahim. I love you. ha..ha…ha…!
Anti : Gyaaaaa! Mega….!!!
Fera : woi serius donk. ntar kugigit beneran nih. menetes mi ini iler ku’
Aku : gini loh Fera. pertama: Anti nggak suka biologi. Kedua Anti pengen kabur dari biologi. ketiga Anti pengen kabur dari saya
Iin : ya. karena Mega suka boker-boker!
terdengar tawa dari mereka bertiga. aku pun complain.
haha…..ha… begitulah seterusnya. hingga akhirnya terjadi perdebatan singkat. Fera menyayangkan keputusan Anti. Katanya sayang… tinggal sedikit lagi. Wah..blom tau dia kalo Anti tuh yang sedikit bukan sisanya, tapi yang sudah diprogram. Fera menyarankan untuk meneruskan dulu kuliahnya Anti.
Aku yang dari awal udah tau wataknya Anti yang very-very keras - lo mo ngomong apa juga ga bakal mempan - mencoba menengahi. Aku mengibaratkan kuliahnya Anti di Biologi sebagai makanan yang membuatnya sakit perut. Apakah dia harus terus memakannya atau menghentikannya. Tanggapan forum berbeda2.
Anti : Me…. bagus banget pengibaratannya…
Fera : kalo menurut saya, kita mesti lihat manfaat dan mudharatnya.
Anti :Justru itu fer kenapa aku berhenti dari bio. cz aku ngarasa lebih besar mudharatnya bagi dirikuw.
Iin : kalo saya, pergi dulu boker, baru habis itu lanjut lagi makannya.
aku, anti dan fera : Hu… dari tadi boker aja yang di omongin….
Anti emang nggak berminat melanjutkan kuliahnya yang keteteran di Biologi. ia dari awal memang sudah gak suka. tapi nyadarnya telat. So ketika dia memutuskan untuk berhenti banyak yang terkejut. Emang susah menjalani sesuatu yang ga dicintai, meskipun ada yang bilang “jangan hanya mau melakukan apa yang kamu cintai, tapi cobalah mencintai apa yang kamu kerjakan”. Aku sih setuju banget dengan kalimat itu. Tapi ada sebahagian orang yang tidak dapat melakukannya. Dan mungkin itu termasuk Anti. Dia tidak mencintai biologi, dan tidak berusaha untuk mencintainya. Dia cinta menulis, kalo boleh kubilang (maaf ya anti) dia “gila menulis”. Siang malam dia menulis dan menulis. Dia sanggup begadang, cuman bwt nulis cerita. Salut deh bwt semangatnya. Coba aja kuliahnya juga kayak gitu. Yakin deh dia bakal jadi mahasiswa teladan.
Akhirnya, Fera pun berusaha untuk memahami keputusan Anti. Sedangkan Aku dan Iin yang memang sudah dari awal menerima keputusan Anti, adem-adem aja mendengar perdebatan kecil di antara mereka. itulah gunanya teman. Tugas kita adalah untuk menasehatinya dan memberikan semangat bukan untuk memaksakan kehendak kita. Karena belum tentu yang kita anggap baik, juga dirasa baik oleh sahabat kita. Kita bakal tunggu anti melanjutkan kuliahnya tahun depan di bidang yang diminatinya. Tulis-menulis. CAYO ANTI. GANBATTE KUDASAI! KAMI AKAN MENDUKUNGMU KAWAN!
Ada lagi nih, kami sempat tebak2an warna baju. Dimulai dari menebak warna baju Iin
Aku : Iin pake baju warna putih.
Fera : warna cokelat.
Anti : me’ kamu tadi nebaknya warna apa?
Aku : warna putih
Anti :In, warna apa bajumu?
Fera : ih curang, anti jawab dulu donk!
Aku : iya, Ti’. Tebak dulu warna bajunya Iin
Anti : kalo aku warna merah.
Iin : Jawabannya putih. Cz aku lagi pake bau dalam.
Aku : ya..ye..ye..ye… aku menang,..next. Tebak aku pake baju warna apa?
Anti : Aku…aku..Jawab dulu. Tadi sempat dengar Rara teriak. Bajunya Mega warna hijau.
Fera & IIN : curang….
Aku : iya.. Curang, masa’ Anti nguping?
Anti : eits.. Tunggu dulu. Itu membuktikan kalo pendengaranku masih bagus.. He…
Aku : ya udah warna bajuku dah ketebak, lanjut, bajunya Anti
Fera : warna biru
Iin : warna cokelat
Aku : mmm.. Apa ya? Kayaknya warna cokelat batik2 gitu.
Iin : ih..saya duluan yang tebak warna cokelat.
Aku : Nggak papa kali kalo sama
Ant : iya, nggak papa tawwa sama
Fera : Jawabannya?
Anti : Warna cokelat…
Fera : ya… salah lagi
Aku & Iin : he.. Fera sudah dua kali salah.
Terakhir nebak warna bajunya Fera
Iin : warna Pink
Anti : iya, pasti bajunya warna PINK
Aku : iya, eh nggak. Fera pake baju warna hijau.
Fera :hehehehe… aku nggak pake baju
GUBRAKKKK. Ternyata si Fera cuman lagi pake sarung. Ih… rantasa’na deh.
Anti : kalo gitu warna sarungnya, apa?
Fera : warna biru kotak2, he.. (sambil nyengir)
HUAHHAHAHA NGGAK ADA YANG BENAR.
Begitulah isi obrolan 4 cewek aneh yang nggak jelas visi misi hidupnya. Nggak ding. Meskipun kami semua rada2 gimana… gitu. Tapi kami semua punya cita-cita yang luhur. Yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kepada….”
Priiittttt!!!!! Udah..udah..nggak usah dilanjutin baca undang-undangnya. Ini kan hari kamis.
Ok back to us. Fera S.Ked., sekarang lagi sibuk Koas untuk meraih gelar Dokter. Masih ada setahun lebih baru selesai. sempat merid dan sempat punya anak. hoho! Iin si suster ngesot udah selesai kuliahnya. Dan sekarang lagi magang di RS Andi Djemma masamba. Dakuw , generasi Kartini yang udah S.Pd., ini akhirnya dapat kerja ngajar selama 3 bulan di SMA Makassar Raya sebagai guru Bahasa Inggris. Luar biasa. 4 tahun kuliah di matematika, eh selesainya malah ngajar Bahasa Inggris. Orang2 pada heran, but so what? Dari pada nganggur. Trus Anti, calon sarjana Bio yang memutuskan untuk mundur demi sebuah cita2 terpendam yang akhirnya ditemukannya kini bersemedi di Wotu demi kelancaran kariernya di masa mendatang. sebanarnya sahabat kami masih ada satu lagi, namanya Ika Rahayu. dia lulusan kebidanan, dan sekarang lagi di ternate, ikut suami. no hpx jg nggak aktif. kata Fera, kayaknya ika ada di pedalaman hutan ternate deh. he…he..he..
Kami semua punya cita2, semua punya cara yang berbeda untuk mewujudkannya. meski berbeda pandangan tapi kami berusaha untuk menerima perbedaan itu dan menghargai prinsip hidup masing-masing. karena tak seharusnya perbedaan menjadi jurang. bukankah kita diciptakan untuk dapat saling melengkapi. nggak modal banget deh… nyontek lagunya melly goeslaw. misi mbak.. melly. whatever lah. pokoknya Jadilah yang terbaik siapapun kau adanya. aku jadi teringat pada puisi yang pernah kutempel di dinding kamarku dan Anti.
Luv U All my Best Friend Forever.

Midnight call

In the middle of one night at 12.00 o’clock, sarah couldn’t sleep. She couldn’t close her eyes, she didn’t know why she thought about her friend, lupita.
When her eyes were about to close, the thelepone rang. She got p of her bed and took the telephone.
Sarah : “who is this?”
Lupita : this is me, lupita.
Sarah : oh, lupita. Long time nit see, how are you?
Lupita : don’t worry i’am fine and i hope you are fine too.
Sarah : thanks. Btw, what is the matter. It’s not usual you phone me in the middle night.
Lupita : oh. I would like you to go to my house tomorrow morning.
Sarah : what for?
Lupita : you will know it tomorrow. Ok?! See you…
Sarah : see you
The following day, sarah keep her promise. She goes to lupita’s house. But she was so surprised when she looks a white flag in front of lupita’s house. When she was at the door, Lupita’s sister amberaces her.
Sarah : what s going on?
Lusita : Lupita died last night, she got heart attack. Hiks…
Sarah : how can? But she phone last night at 12.00 pm. And said that she was all right.
Lusita : it’s impossible , lupita died at 11.00 pm
Sarah : so, who called me last night?
But of them confused,
Sarah come back to her home. Until night, she still thinking about people who phoned her last night. Suddenly the telephone ring. She takes the telephone soon. She is very surprised when she listen the voice. She is lupita.
“good bye sarah, my friend. Do you want to follow me?”

kemarin aku di sms sama dewi yang bikin aku ketawa ini nih isi sms nya

Rabu, 01 September 2010

Math C 06: Jejak-jejak Makna, serta Cinta dan Syukur.

Habis ngeliat foto-foto bareng teman kelas rasanya kok sedih ya? Gaya mereka sih bikin aku ketawa karena pada aneh, lucu dan narsis abis. Nggak terasa udah 4 tahun kami sama-sama. Meskipun yang intensifnya tuh cuma 3 tahun. Kuliah bareng-bareng, nunggu dosen bareng-bareng, Kerja tugas bareng, apalagi kalo yang udah nggak ketolong, pasti dikasi ma Iswandi terus di copy paste. Wandi benar-benar berjasa waktu kami mahasiswa yang otaknya pas-pasan pada sok memprogram MK stural (Struktur Aljabar) yang lebih banyak pembuktian. Kayaknya jawaban anak2 satu kelas tuh pada nyatat punya dia yang udah di foto copy. Setiap pekan selama satu semester, usai kuliah aljabar pasti tempat fotocopy pada ramai oleh kami mahasiswa berseragam hitam putih sambil cekikian sana sini. He..he..he… thanks ya Wandi.
Ini dia foto-foto mereka




Liat aja. Dari gaya mereka yang rela jungkir balik n numpuk-numpuk di bangku kuliah, bahkan ada yang sampe rela ngelepasin headset (meskipun hasratnya-untuk ikutan bergaya- nggak kesampean). Keliatan banget kan kalo mereka gipo alias gila photo abis. Ck..ck…ck… teman-teman ku yang narsis. tobat…tobat…

Yang diatas itu adalah para model sukarela, bisa diandelin buat promo iklan apa saja, Anda berminat? 


Liat nih Jaket baru ku.. Cuma 80 rb loh…..

Nah yang sibuk mamerin jaket persatuannya kelas C itu yang namanya Wandi. Someone smart in study but lemot in plesetan. Iya, dia tuh paling nggak bisa main plesetan kata. Lama mikirnya. Ternyata si einsten kami yang satu ini emang udah di program untuk nyelesaiin soal matematika, bukan soal plesetan. Maap ye…

Acara pernikahan salah satu teman kelas ku Rosdiana (kiri), ini namanya kawin kembar. teman-teman pada turut bahagia karena kebagian makanan gratis dan juga momen berharga untuk FOTO-FOTO

Hiks jadi kangen ma teman-teman semuanya, kangen ma kebersamaan mereka, kangen sama cerita lucu dan keisengan mereka. Meskipun aku jarang banget gabung sama mereka karena kesibukanku di prodi, tapi aku senang kalo ngeliat mereka ngumpul. Rasanya aku berada di tengah-tengah mereka.



Saat ini sebagian besar teman kelas ku sudah kelar kuliahnya alias S.Pd. tinggal beberapa orang yang belum. Udah jarang ngumpul-ngumpul kayak dulu soalnya dan pada balik ke kampong masing-masing. Hiks. Sedih juga. Nggak kebayang sebelumnya kalo ternyata 4 tahun itu adalah waktu yang singkat untuk kebersamaan yang indah.
Buat seluruh teman-teman kelas C.. Aku bersyukur bisa kenal dengan kalian semua. kenangan bersama kalian akan tersimpan rapi di dalam memoriku. menjadi satu asset yang nggak akan bisa tergantikan oleh apa pun. karena kalian Istimewa. selamat atas kelulusan kalian. semoga kebersamaan kita selama 4 tahun di kelas C matematika UNM ini bukanlah hal sia-sia. Bersama kalian aku merasa bahwa kita tak pernah benar-benar sendiri.

Lagu untuk persahabatan by: Rain
hidup tak lagi terasa sepi, malam pun tak lagi terasa sunyi
ketika ada teman yang peduli, dan mau untuk untuk berbagi
kesedihan pun terganti tawa, kebimbangan pun terhapus sirna
ketika ada sahabat setia, yang mampu sembuhkan luka..
tiada yang abadi di dunia tiada yang kekal selamanya
coba dengarkan petuah dari mereka semua
kita hidup di dunia hanya sementara
dan tak ka nada yang sanggup untuk tetap bertahan
kecuali cinta dan persahabatan.
Pastikan ada teman yang peduli dan mau untuk berbagi

Senin, 30 Agustus 2010

Keracunan Keong

Dedew baru aja pindah dari kost Flora. yah... berkurang lagi deh personil flora ceria.
Dedew pindah di kost yang dijuluki kost 'gudang'. Yah... mungkin karena kosannya nampung orang2 bekas kayak dedew (bekas Flora) he..he..he *dipelototin mata kucingnya dedew yang siap nelan aku. ampun dew, jangan makan aku.
Kondisi kost ini sangat bertolak belakang dengan kost Flora. misalnya nih ya, Kalo kost Flora cuma di huni oleh para cewek2 sok imut, nah di 'gudang' personilnya nambah cowok2 yang ga ku kenal. ya iyalah..
ada lagi nih, di Flora ada peraturan nggak boleh muter musik keras2, karena kami bersepakat bahwa nggak semua yang kita sukai juga disukai oleh orang lain, seperti suara musik termasuk aku.
2 hal ini yanglah yang menjadi bumerang bwt dewi di kost barux.
alkisah, kamar dewi tepat bersebelahan dengan kamar seorang cowok yang terkesan pendiam dan angkuh. bweh bahasanya... malam pertama dewi nggak bisa tidur. gimana bisa tidur kalo tetangga kamarnya muter musik keras-keras pake salon (speaker besar itu loh, bukan tempat potong rambut) pula. ck..ck..ck.. serasa rumah sendiri aja. belum lagi lagu yang diputar (keong racun dan cinta satu malam). itu terus yang diulang2. Dedew benar2 tersiksa. Pasalnya suaranya keras banget, tepat di kepala dedew. berkali2 dedew mencoba memberi teguran dengan cara mengetuk dinding pembatas yang terbuat dari tripleks. tapi yang ditegur tetap nggak ngeh juga. gimana mo dengar, kalo suara musiknya ngalahin suara ketukan.
Akhirnya dedew mencoba pasrah. perlahan-lahan rasa pusing mulai menjalar dikepalanya, "duh mual, Hoek!" dedew mo muntah.
"TIDAK!!!!! AKU KERACUNAN KEONG BERACUN, HIKS..HIKS..HIKS..." tangis sesal Dedew pengen balik ke Flora.

gara-gara tragedi BHP

Masih ngelanjutin tragedi BHP alias benda hitam panjang.
Di hari yang sama, abis dari TKK aku dan Rara melaju ke Jl. Landak. kami akan ke rumah K silvia Adelina untuk mengambil barang yang akan disumbangkan selanjutnya. kami berdua sama-sama belum pernah datang ke sana. Melaui pesan yang dikirim oleh kak Salwa ,kami memperoleh alamat Kak Silvia.
"Jl. landak Inspeksi Kanal no 11, Graha quality, sebelum jembatan merah sebelah kanan"
Berbekal pengetahuan itu, dua gadis yang tangguh ini pun mulai beraksi.
"Brummmm" Rara mulai melarikan motornya, sesampainya di jalan veteran bukannya terus ke jalan di depan kami, Rara malah membelokkan motornya ke kanan mengikuti arus kendaraan yang menuju ke Parang tambung.
"loh, Ra'?Kok nggak terus aja?"
"Nggak bisa, jalurnya searah, bukan dua arah" Jawabnya.
"masa' sih?" perasaanku mengatakan nggak gitu, karena aku pernah berkendara dengan Nurul (rekan ku di Prodi)melalui jalur itu. Bisa kok. Dengan rasa tak percaya, aku memperhatikan arus kendaraan yang keluar dan masuk jalan Landak. what! masuk?! it means that...
"Ra' bisa kok, tuh mobil yang dari Veteran bisa masuk kok"
"Ah yang benar?" ucap Rara setengah percaya. Tapi akhirnya di ujung jalan veteran Rara punmemutar motornya. terus melewati jalan landak, terus belok lagi ke jalan Landak.
"ya! putaran kedua..."seruku. Nggak tahu kenapa aku kok suka banget ya ngusilin Rara?
kami pun tiba di jembatan yang kami duga jembatan yang berada di atas kanal.
"stop! stop! stop!" seru ku sotoy. Rara pun menghentikan motorx.
"btw, ada 4 jalan di samping kanal, mana jalan yang benar?"
"ntar dulu, aku mo baca do'a: ihdinasiratal mustaqim" itu yang kuharap akan dikatakan oleh Rara. Tapi ternyata nggak gitu.
setelah capek celingak-celinguk dan membuat deduksi yang nggak masuk akal, akhirnya Rara memutuskan menelpon kak Silvia Adelina. Jiaaahh!!! kenapa nggak dari tadi aja?
"Assalamu alaykum"
"waalykum salam" jawab suara di sebarang sana.
"Kak,kami udah ada di dekat jemabatan, yang mana di sini jalan ke rumah ta'?" tanya Rara. aku masih sibuk melihat ke sana kemari, tapi kali ini lebih hati2, takut tragedi BHP terulang lagi."Tak akan terulang lagi.. semu..wa... kesalahanku..." sayup-sayup terdengar suara merdu mas Afgan.
Kak silvia sibuk menjelaskan ke Rara lokasi rumahnya, Rara nggak ngeh-ngeh juga. Aku berkali-kali nyeletuk. Dan anehnya Rara mengucapkan kembali kata-kata yang ku celetukin. Kasihan Rara...
"apa, kak? Graha Polisi?"
What?! aku tersentak demi mendengar ucapan Rara. "hush! bukan graha Polisi,neng! Graha Quality" ucapku meluruskan.
"oh.. Graha Quality"
"Ra' tanyain, gimana bentuk gerbangnya?" saranku sambil mondar-mandir diantara 2 tiang listrik, tempat kami memarkir motor.
"eh, katanya yang ada tiang warna biru" Rara memberitahuku.
"lah ini tiang warna biru" tunjukku pada tiang listrik yang ku maksud tadi. Rara kembali ber oo... ria. ia kembali bertanya, "terus kak?"
aku iseng iseng memperhatikan tiang biru itu, dan aku terpana dengan temuanku.
"Ra'! ini tuh ada tulisannya Graha quality" aku menunjuk pada tulisan kecil di pinggir tiang. Rara menoleh, dan melihat ke Atas.
"astagfirullah ini nih gerbangnya. Liat di atas" ucap rara,"udah kak, udah ketemu, assalamaualaykum" lanjutnya seraya memutuskan hubungan telp dengan kak silvia.
HA...di situ tertulis gede-gede "GRAHA QUALITY"
Aku tercengang. Ternyata dari tadi kami sudah nongkrong di bawah gerbang kompleks Graha quality. Tiang yang kukira tiang listrik ternyata Tiang gerbang. Saking sibuknya melihat ke kiri, kanan depan dan belakang, kami sampai tidak memperhatikan tulisan di atas kami. Ini semua gara2 BHP..

Minggu, 29 Agustus 2010

Tragedi BendaHitam Panjang

Hari ini abis shalat subuh aku nggak tidur lagi, cz Rara minta ditemenin ngecek lokasi kebakaran di jalan Garuda. Aku dengan senang hati menyambut tawaran Rara, kebetulan aku pengen tahu lokasi tepatx, cz aku penasaran banget sama keadaanx Ika rahayu.
Bismillah, alhamdulillah kasani hadzassauba warazaqni haulimminni wa la kuwwatin. Loh,itu kan doa berpakaian. padahal sekarang kan aku mo naik kendaraan.
"Ra', doa naik kendaraan gimana lagi? aku lupa? masa' aku bacanya doa berpakaian"
rara cengengesan "Bismillah, alhamdulillah, subhanalladzi sakhkharalana wama kunnalahu mukrinina wa inna ila rabbina la munkalibun"
oh iya, baru ngeh.
motor pun dijalankan oleh rara. dengan semangatnya aku berseru, "mari kita robek keheningan pagi ini dengan deruman motor kita, ha..ha..ha..." ala pangeran bertopengx sinchan.
rara cengengesan.
jalanan masih sepi. wajarlah masih pagi banget. udara juga masih bersih. rara menyuruhku membuka scraf yang kupakai menutup hidung ku katanya udara pagi baik untuk kesehatan. A sa...h
sesampainya di TKK (tempat kejadian kebakaran, kami bingung sendiri mo ngapain. akhirnya kamibertanya kepada salah seorang warga yang menjadi korban kebakaran mengenai orang yang dapat ditemui untuk menyalurkan bantuan, soalnya saat itu aku dan rara bawa 2 kantong pakaian besar, cuman bingung aja gimana baginya ke warga. kami pun di antar ke rumah pak Rosidi, dari situ kami disuruh membawa ke Bu' rasma. di sinilah tragedi itu terjadi.
saat Rara sedang berbicara dengan bu' Rasma, mataku asyik memandang keadaan di lokasi tersebut. tanpa sengaja mataku menangkap sesuatu yang tergantung, berwarna hitam dan aneh di samping rumah Bu' rasma. Astagfirullah seorang pria yang tidak kulihat wajahnya sedang memparbaiki sarung yang dikenakannya sebagai pakaian , dan tragisx dia tidak mengenakan pakain dalam. dan oMG... tidak!!!!!!! aku menutup wajahku dengan helm dengan isak tertahan. Rara heran dengan sikapku ini. "kenapa, Ga'?" aku tak mampu menjawabnya di tempat itu. aku malu. aku Syok. aku takut... Oh tuhan.. apa yang sudah ku lihat????
di motor aku terus-terusan menjerit, aku nggak terima! aku berharap tidak melihat benda menjijikkan itu, hu..hu..hu...
Rara kembali tertawa ketika kuceritakan hal tersebut. "oo... jadi itu sebabnya kamu nutup muka pake helm di tempat tadi?"
"he..eh"
"ha..ha..ha.. hati-hati loh bisa -bisa hilang semua hapalan surah mu" aku tergugu mendengarnya.
Ya Allah... ampuni aku karena telah melihathal yang tidak sepantasnya ku lihat. aku benar-benar nggak sengaja. kalau boleh memilih, aku justru memilih tidak melihatnya.

Tangisan si Rara

Kisah ini terjadi pada hari ahad tanggal 29 agustus 2010. Aku ngasih liat rara film tentang anak-anak kost flora yang kubuat di picasa movie maker. Film itu berisi kumpulan foto-foto anak2 flora sejak tahun 2008 ampe 2010. Kebersamaan yang dilewatibersama, makan bareng, nobar, kerja bakti, dandan asal-asalan, dan beragam aktivitas narsis lainnya. Waktu liat video itu rara ketawa-ketawa terus.
Tapi hal berbeda terjadi ketika ku perluhatkan film foto-foto ku ma Anti, dengan soundtrack lagunya Mytha “tentang mimpiku”. Baru di awal-awal dia udah bilang, “kayak sedih?”
Aku hanya mengangguk.aku terus aja ngoceh, menceritakan ini dan itu, kepada rara yang baring di ranjang di belakangku. Sayup-sayup kudengar isak tangis di balik punggungku.
“hiks..hiks,,”
Aku menoleh, “Rara?! Kamu nangis? Ya ampun, Ra’. Cup..cup…”
Tangisnya semakin menjadi-jadi dengan raungan yang memekakkan telinga, *nggak ding!
“Aku keingat Anti, hiks”
Aku nggak pernah nyangka reaksi Rara bakal kayak gitu banget. Cz aku aja nggak nangis ngeliatnya. (nangisx udah waktu tgl 4 agustus). Aku jadi pengen nagis ngeliat rara. Ternyata rara mendadak ingat Anti pas ngeliat foto-foto itu. Bukan maen, matax bengkak loh…
Aku nggak tahu apa maksud tangisan rara, dia kangen atau kasian ma Anti. “Wusshhh.. “ dilempar uang ma Anti. He..he.. he.. ngarep.
Anti, ternyata bukan Cuma aku aja yang merasa kehilangan mu. Semoga kau tenang di sana.
(“apaan seeh?”)

Sabtu, 28 Agustus 2010

Selesai Lagi Satu Masalah

Kalau ada yang nanya gimana perasaanku saat ini, jawabannya aku sangat…sangat bahagia. Alhamdulillah aku dah selesai seminar hasil. Meskipun rasanya kayak mimpi tapi itu adalah kenyataan. yah… beres lagi satu masalah, beban di pundak berkurang sedikit.
Penguji 1 ku adalah Dr. Djadir, M.Pd. Pertanyaan yang diajukan tidak begitu berat, hanya berkisar masalah penelitian, rumusan masalah, indicator, dan hasil. Seminar ku berlangsung sangat singkat dan mulus. Nggak sampai 10 menit. Lebih lama nunggu penguji dari pada seminarx. Aku bersyukur pada ALLAH atas kemudahan yang diberikan oleh-Nya. Padahal sejak kemarin sore aku sudah nerveous banget. Nggak bisa makan dan tidur. Selalu memikirkan skripsi. Gimana kalo nggak bisa jawab? Gimana kalo aku malu-maluin. ternyata nggak sesulit apa yang aku bayangin. Alhamdulillah…
Aku berterima kasih banget pada orang-orang yang telah mendoakanku dan memberiku semangat. Buat mama tersayang, Anti, kak Hur, Kak Alya (atas kuenya), Dewi, Rara, Husni, kak Akfiyah, dan Sahlan. Untuk nama yang terakhir ini tiba-tiba aja muncul, kebetulan aku dan dia sama-sama lagi ngurusin map biru sejak hari jumat lalu. Ups hampir lupa, thanks juga bwt adikku Ayu, yang setia nemenin kakaknya seminar.
Nggak pernah terbayang di kepalaku bagaimana bentuk seminarku. Tanpa pembimbing, tanpa power point, tanpa peserta, tanpa presentasi, tanpa baju hitam putih. Seminar yang paling nyantai kayaknya deh. Rasanya seperti cuma diskusi-diskusi biasa dengan bapak. Teman-teman aja pada heran ketika tahu aku sudah seminar, ceritanya kan mereka pada pergi makan, trus waktu pulang, aku telah selesai. Adikku aja bengong waktu tahu aku udah selesai ujiannya.
Pak Djadir memberiku nilai, 3.6, bu Aswi: 3,7, mudah-mudahan pak nurdin juga ngasih nilai di atas 3,5. Pak nurdin belum ngasih aku nilai. Aku bahkan udah nunggu sampai jam 5.15 pm. Mungkin sibuk. Tapi aku nggak mau ngerusak kebahagiaanku dengan memikirkan pak Nurdin. Insyaallah besok ketemu. Pokoknya diusahain. Moga aja pekan depan aku udah bisa jadi S.Pd (Sarjana Pendidikan) Matematika.
Aku bahagia karena punya orang yang care sama aku, meskipun mereka nggak ada di dekatku, tapi do’a mereka selalu menemani kapan pun dan dimanapun. Aku sadar aku tak kan mungkin sanggup melewati semua ini tanpa do’a dan dukungan dari mereka sebagai wujud kasih sayang mereka kepada ku.
Terima kasih ya allah kau hadirkan mereka dalam hidupku. sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku, karena aku aku takkan sanggun membalas kasih sayang mereka kepadaku.
NB: Doanya malor mujarab terutama yang bunyinya: “….dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”

Kamis, 26 Agustus 2010

Buku tamu

Duh... Rara mana sih? Janjinya kan mo jemput abis shalat asar. tapi sekarang udah jam setengah lima dia belum datang-datang juga. mana pantat ku dah sakit banget lagi duduk selama 6 jam depan komputer prodi. untung aja internet lagi connect. so aku bisa blogging dulu.
oh iya, aku baru aja nambahin buku tamu di blog aku. bagi siapa saja yang baca blog aku, tolong di kasih commentnya ya, buat masukan buat aku sekaligus untuk membesarkan hati bahwa ternyata ada orang yang baca blog ku.
sebenarnya saat membuat blog ini, niatnya cuma sebagai 'pelampiasan' segala unek-unekku yang ga bisa ku ceritakan sama orang lain yang kenal ma aku. Tapi toh akhirnya ada juga yang tau blog ini. ya nggak papa lah sekalian latihan menulis.
rara belum datang, kak hur alias Indigo minta di tungguin. gimana nih? kalo rara datang, ndigo musti jalan sendirian deh, soalnya kan aku dibonceng ma Rara. duh... rara cepet donk. biar aku nggak merasa bersalah sama Indigo.
Kangen... kangen... banget ma sahabat-sahabat kuw. Fera, Anti, iin, Ika, hallimah, Ika, dan semuanya. aku berdoa semoga mereka baik-baik aja di manapun mereka berada. khususnya ika rahayu dan keluarga yang tempat tinggalnya dekat sama tempat kebakaran besar baru2 ini,. semoga selamat. sampai saat ini aku belum dengar kabar apapun dari nya. hpx ga aktif.
aah.... capek cuap-cuap. udah dulu yah... bye

Rabu, 25 Agustus 2010

Kamar 3, kamar ceria, kamar kenangan


Kamar 3. salah satu kamar yang ada di kost Flora. Kost yang di huni oleh para cewek ajaib, aku termasuk salah satu di dalamnya. macam-macam karakter ada di sana. mulai dari yang kalem ampe yang ancur. he..he..he.. tapi nggak ampe hancur kayak WTC kok.

Kamar 3. Kamar yang kutempati bersamanya selama 4 tahun. banyak kisah dan kenangan yang kami ukir di dalamnya. ada tawa, canda, aksi gokill, cerita, kreatifitas, sedih, tangis dll, dsb yang pernah terjadi di sini. di kamar ini aku mencurahkan semua unek-unek ku . tangisku, karya ku, masakanku. Di kamar ini aku bebas mengeskpresikan diriku sekali lagi bersamanya.

Kamar 3. Kamar yang di depan pintunya tertulis kamar "Mega & Anti". Hampir di setiap sudutnya ada kenangan tantang kami berdua. kamar yang dijuluki kamar paling rame di kost flora karena keceriaan para penghuninya. Me n Anti. Kamar kreatif, kamar ceria, kamar rame, kamar ekspresi. kamar 3. kamar yang kucinta. kamar yang paling berkesan dalam hidupku. Di kamar ini aku bisa curhat dengan manusia. Bukan lagi dengan buku, atau cermin (kebiasaan waktu di rumah).

Meski sekarang Anti tak bersamaku lagi, tapi setiap kali ada di kamar ini, aku selalu teringat Anti. Setiap jengkalnya menyimpan kenangan tantangnya. Liat pintu, ingat anti, liat lemari ingat anti, liat ranjang ingat anti, dapur, lantai, kamar mandi, semuanya ingat Anti. pada setiap tempat itu aku dan anti pernah melakukan hal bersama. misal: nyuci bareng di kamar mandi, bersihin kamar mandi, antri mandi, terus nemuin si kecil yang bikin menjerit di kamar mandi. euww.. di dapur, masak bareng, dinyalain korek gas sama anti abis aku nggak kuar buat nekan gasnya, dibikinin nasi goreng, nyanyi-nyanyi pake mike sodetan dan sendok sayur. trus di ranjang kami masing-masing, ngobrol ngalor ngidul, mulai dari politik, warga flora yang biasa melanggar peraturan, masalah kuliah, film, dll. lantai,tampat nonton bareng, Senam bareng, bikin vidio aneh, ngepel bareng. di pintu, nempelin kertas kado, dan hiasan yang bertuliskan nama kami berdua. di dinding kamar kami menempelkan berbagai hasil kreatifitas kami.

hhhuhhh, berat rasanya untuk meniggalkan kamar ini. rasanya aku udah menyatu dengannya. Aku nggak sanggup ninggalin kamar kost ku ini. Tapi masalahnya aku musti pindah ke kamar 5. tinggal bersama Rara di sana. aku udah ngusulin supaya rara aja yang pindah ke kamar 3. tapi rara nggak mau dengan alasan kamar ku panas kalo siang. tapi kamar mandinya rara gelap. nggak ada lampunya. aku kan takut gelap. "kan tinggal di pasangin lampu" tukas rara.

ya sudahlah... kayaknya aku yang harus ngalah. lagian mungkin ini yang terbaik. Mungkin masa aktif ku di kamar 3 udah abis karena rekanku dah nggak ada. Aku cuma berharap mudah-mudahan penghuni selanjutnya akan merawat kamar ini dengan penuh kasih sayang. halah...lebay...

Slamat tinggal kamar 3 ......kamar ceria... kamar kenangan

Selasa, 24 Agustus 2010

Dan Brown keren banget.....

Hebat, keren, cool, Luar biasa... dll, dsb, dst..
Itulah kata yang terlontar dari mulut ku setiap kali selesai membaca karya-karya Dan Brown. Salah seorang penulis novel best seller. 2 hari yang lalu aku baru saja selesai membaca karya nya yang berjudul benteng digital. Awalnya aku bertanya-tanya benteng digital itu apa sih? ternyata oh ternyata...
Aku sudah membaca empat karya beliau (angels n demons, Davinci code, titik muslihat, dan Benteng digital) semuanya keren. Durasi kisahnya singkat, sehari dua hari selesai. Tapi proses untuk selesainya itu loh yang rumit. so nggak heran kalo ketebalan bukunya mencapai 700-an halaman. MasyaAllah...
Aku salut banget dengan kemampuan dan Brown dalam mengembangkan cerita dari setiap detik dalam ceritanya. Membaca buku dan brown seolah nonton film. Aku jadi ikutan berdebar-debar, penasaran, takut, trus sok nebak-nebak dalang dari setiap kasus atau tragedi walaupun lebih banyak salahnya dari pada benarnya. Di setiap akhir dari novel tersebut pasti ada aja hal yang membuatku tercengang, nggak nyangka dengan kenyataan yang tersingkap dari kasus tersebut. Luar biasa. Bisa kah aku menuis seperti beliau?
Setiap masalah yang diangkat dalam novelnya berdasar pada kejadian di dunia nyata. beliau juga melakukan riset dalam penulisan novelnya. so nggak asal buat aja,. teknologi yang di pakai dalam kisah juga benar-benar ada. Dari novel tersebut selain hiburan kita juga mendapat pengetahuan baru. Ini nih novel yang benar-benar berbobot. Bukan novel kacangan. Nambah lagi nih penulis favoritku.
Btw ada yang tau nggak novel dan brown yang lainnya?

Senin, 23 Agustus 2010

Selesai Lagi Satu Masalah

Kalau ada yang nanya gimana perasaanku saat ini, jawabannya aku sangat…sangat bahagia. Alhamdulillah aku dah selesai seminar hasil. Meskipun rasanya kayak mimpi tapi itu adalah kenyataan. yah… beres lagi satu masalah, beban di pundak berkurang sedikit.
Penguji 1 ku adalah Dr. Djadir, M.Pd. Pertanyaan yang diajukan tidak begitu berat, hanya berkisar masalah penelitian, rumusan masalah, indicator, dan hasil. Seminar ku berlangsung sangat singkat dan mulus. Nggak sampai 10 menit. Lebih lama nunggu penguji dari pada seminarx. Aku bersyukur pada ALLAH atas kemudahan yang diberikan oleh-Nya. Padahal sejak kemarin sore aku sudah nerveous banget. Nggak bisa makan dan tidur. Selalu memikirkan skripsi. Gimana kalo nggak bisa jawab? Gimana kalo aku malu-maluin. ternyata nggak sesulit apa yang aku bayangin. Alhamdulillah…
Aku berterima kasih banget pada orang-orang yang telah mendoakanku dan memberiku semangat. Buat mama tersayang, Anti, kak Hur, Kak Alya (atas kuenya), Dewi, Rara, Husni, kak Akfiyah, dan Sahlan. Untuk nama yang terakhir ini tiba-tiba aja muncul, kebetulan aku dan dia sama-sama lagi ngurusin map biru sejak hari jumat lalu. Ups hampir lupa, thanks juga bwt adikku Ayu, yang setia nemenin kakaknya seminar.
Nggak pernah terbayang di kepalaku bagaimana bentuk seminarku. Tanpa pembimbing, tanpa power point, tanpa peserta, tanpa presentasi, tanpa baju hitam putih. Seminar yang paling nyantai kayaknya deh. Rasanya seperti cuma diskusi-diskusi biasa dengan bapak. Teman-teman aja pada heran ketika tahu aku sudah seminar, ceritanya kan mereka pada pergi makan, trus waktu pulang, aku telah selesai. Adikku aja bengong waktu tahu aku udah selesai ujiannya.
Pak Djadir memberiku nilai, 3.6, bu Aswi: 3,7, mudah-mudahan pak nurdin juga ngasih nilai di atas 3,5. Pak nurdin belum ngasih aku nilai. Aku bahkan udah nunggu sampai jam 5.15 pm. Mungkin sibuk. Tapi aku nggak mau ngerusak kebahagiaanku dengan memikirkan pak Nurdin. Insyaallah besok ketemu. Pokoknya diusahain. Moga aja pekan depan aku udah bisa jadi S.Pd (Sarjana Pendidikan) Matematika.
Aku bahagia karena punya orang yang care sama aku, meskipun mereka nggak ada di dekatku, tapi do’a mereka selalu menemani kapan pun dan dimanapun. Aku sadar aku tak kan mungkin sanggup melewati semua ini tanpa do’a dan dukungan dari mereka sebagai wujud kasih sayang mereka kepada ku.
Terima kasih ya allah kau hadirkan mereka dalam hidupku. sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku, karena aku aku takkan sanggun membalas kasih sayang mereka kepadaku.
NB: Doanya malor mujarab terutama yang bunyinya: “….dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”

Resensi buku: Tarian Ilalang


Ada yang terbunuh saat tubuh tak mengucurkan peluh: Nurani
Ada yang tersita saat tubuh tak tergores luka: Jiwa
Maka peluh kubiarkan menari
Luka kubiarkan menganga
Sebab Tuhan mencipta peluh untuk berkaca
Mencipta luka untuk bercerita

Menjadi orang baik ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada saja yang membuat niat baikknya itu ternoda, baik secara sadar maupun tidak sadar.Ada kepentingan yang ternyata ingin menjatuhkannya, mengoyak-ngoyak tarian Rachel sehingga tidak seindah yang diharapkan. Akankah tariannya menjadi buram, atau bahkan sama sekali tidak tampak?
Kurang lebih begitulah synopsis dari novel yang berjudul Tarian Ilalang. Novel Kedua dari trilogy Tersentuh Ilalang yang ditulis oleh mbak Afifah Afra. Novel yang sarat makna dan pengetahuan tentang kehidupan jalanan dan persaingan dalam dunia bisnis. Ditulis dengan gaya penulisan yang cerdas sehingga mampu menguhubungkan kedua hal di atas yang nota bene mewakili golongan proletar dan kapitalis.
Seru abis deh pokoknya, serasa nonton drama korea. Koflik-konflik yang ada dikemas dengan apik dan tajam membuat kita seolah larut di dalamnya. Alurnya pun menarik nggak kaku serta banyak muatan-muatan pengetahuan agama di dalamnya.
Salut deh buat mbak Afifah Afra. Soalnya menurut aku novelnya keren. keliatan kalau yang nulis punya wawasan yang luas dan mengusai masalah yang ada di dalamnya.
Yang lain kudu baca juga novel ini. Dijamin nggak bakal nyesel deh….
Bagi yang berminat silahkan kunjungi www.ekuator.com

Minggu, 08 Agustus 2010

Menangis Semalam

Kost flora , 4 agustus 2010
Saat kutulis kan catatan ini, air mataku tengah mengalir deras di kedua pipiku. Bagaimana tidak, sahabatku tersayang - anti - malam ini berangkat ke wotu –kampung halamannya- untuk jangka waktu yang panjang.
Sedih? Sudah pasti aku sedih. Tadi di terminal aku sama sekali nggak nangis karena ada indigo yang bikin aku ketawa-ketawa. Pun ketika di pt-pt dalam perjalanan pulang ke kost. Waktu anti sms aku yang bunyinya kayak gini:
“ukhti mungkin tak pernah ku katakana sebelumnya bahwa aku mencintaimu karena Allah, bagiku tak ada sahabat yang mampu memahamiku kecuali ukhti. Akhirnya air mataku pun menetes”
Saat itu air mataku pun hampir keluar jika tidak kutahan. Sebisanya aku menahan agar bola-bola kristal yang ada di mataku tak pecah. Aku meremas tanganku dan menggigit bibirku agar tak menangis. Dan berhasil.
Aku nggak mau cengeng. Itu tekadku.
Tapi hal sebaliknya terjadi ketika aku tiba di rumah. Baru saja kubuka pintu kamar ku, perasaan sesak mulai menyeruak didada, mendorong ku untuk menangis. Apalagi ketika kupandangi kasur, dan tempat laptop di mana anti selalu menghabiskan waktunya untuk menulis. Air mataku pun tak terbendung lagi.
Baru kusadari bahwa aku sangat…sangat sedih berpisah dengannya. Sedih karena aku tak bisa lagi melakukan hal-hal yang biasa aku lakukan dengannya. Sedih karena tak melihatnya di sini. Sedih karena masih banyak hal yang ingin kuceritakan padanya tentang hari ini yang tak sempat kuceritakan.
Aku ga berani keluar dari kamar, takut upe’ bakal ketawa ngeliat mataku yang bengkak dan sembab seperti ini.
Sedihku semakin bertambah ketika kuputuskan untuk makan. Aku sudah terbiasa makan sama anti. Di ambilin apa-apa, atau ngambilin apa-apa, mo piring, sendok, gelas, dll. Aku udah terbiasa ngeliat dia yang kalo ngambil nasi kayak gali kuburan, atau porsi makannya yang bikin takut. Air mataku semakin deras. Setiap suapan diringi dengan tangis.
Sekali lagi aku harus merasakan yang namanya di tinggal sahabat. Serasa ada sebagian dari diriku yang pergi. Mungkin aku terlalu berlebihan, tapi itulah yang kurasa. Aku sudah terbiasa hidup dengannya, menjalani hari bersamanya, berbagi cerita, tawa, dan duka. Sehingga aku merasa ia adalah bagian dari hidupku. So ketika dia pergi aku merasa hampa…
Kutahu insyaallah kami masih bisa bertemu kembali, tapi aku takut semua jadi tak sama. Anti bilang, “cepat atau lambat kita bakal pisah, tapi emang paling bagus kalo kita pisahnya masih lama”
Bagiku, anti itu bukan Cuma sahabat, tapi saudara, aku yang sejak dulu pengen punya kakak perempuan yang bisa kujadikan tempat curhat akhirnya ngedapetin itu dari Anti. kalo ada masalah pasti ngeluhnya ke Anti. Aku nggak pernah segan sama Anti, kalo aku mo marah ya marah. mo BT ya BT. Anti juga yang sering kuajak ngelakuin hal-hal aneh. seperti memutar tubuh sampai 360o dengan kaki tetap di tempat.
pfuhh…. akhirnya anti pulang. waktu dia ada pengen dia nggak ada. pas dia nggak ada, pengaen dia ada. kayaknya hari-hariku bakal jadi kurang seru karena anti ga ada. kalau pun seru tetap nggak seru karena nggak ada yang bakal mendengar ceritaku, kalo pulang ke rumah ntar Cuma diam sendiri. bisa-bisa aku jadi Mega yang dulu. yang selalu sibuk dengan dunia diamnya. moga-moga aja nggak.
aku bermimpi tentang hari ini
di saat kita berdua slalu bersama
dan bila nanti kau ingat kembali
masa-masa inilah yang akan kita kenang selalu
kau tak sendiri ku selalu bersamamu
temani aku dalam habisnya waktu
biarkan saja hidup tak mudah
asal kau selalu ada bersamaku

First DayWithout Anti

Aku malas ke mana-mana. Nggak ada semangat ngelakuin apa pun. Padahal hari ini aku punya banyak undangan wisuda. Kamarku rapi dan bersih, tapi hampa. Sendiri apa enaknya. Sunyi…. Nggak ada teman ngobrol.
Anti katanya dah tiba dengan selamat di wotu. Alhamdulillah.
Aku tahu semua ini gak akan berlangsung lama. Paling satu dua hari aku dah pulih. Duh kayak orang sakt aja. Ternyata gini ya rasanya ditinggal seseorang yang udah lama bersama kita. Pantas aja. Tadi pagi waktu baru bangun mataku bengkak. Dewi ngetawain aku:
“kamu abis nangis ya? Mata ampe bengkak kayak gitu”
Aigo…. Aku bener-bener kesepian di sini. Rasanya pengen pulang kampung juga. Tapi kak hur bilang, “tenang aja, lama-lama juga akan terbiasa. Seperti waktu pertama ke makassar, sedikit-sedikit nangis. Tapi lama kelamaan kan enjoy juga”
Hmmmm, mungkin benar. Sekarang yang aku pusingkan adalah, dimana aku bisa dapetin orang yang mau tinggal bareng aku, aku kan nggak sanggup kalo musti bayar 3jt sendiri. Mana aku belum dapet kerja lagi. Pfuhhh!
besok pagi aku musti bersemangat lagi, aku mau ke rumahnya p darwis pagi-pagi. Terus ke amanagappa buat ngurusin kepanitiaan. Sebenarnya aku masih capek banget. Tapi nggak boleh terus uring-uringan kayak gini. Bentar lagi kan puasa. Aku pengen memasuki bulan ramadhan dengan perasaan yang lapang dan hati yang bersih. Buat semuanya.. Fighting! Ayo berjuang untuk meraup pahala yang sebesar-besarnya!

Jumat, 06 Agustus 2010

Memories of CCC


Third day without Anti. Aku udah nggak terlalu sedih lagi, habis.... 2 hari ini aku sibuk banget. Pagi-pagi setiap jam 7 aku keluar dari kost berburu pak Darwis. huffff. Lagi-lagi terlambat. si bapak dah keburu ke CCC (celebes convention center).
Kalo dengar CCC aku jadi ingat kenangan jalan kaki di jalan Metro tanjung bunga bareng Anti. Waktu itu kita baru aja selesai mengikuti acara SEMARAK AL-Qur'an yang diadakan di tripple C alias CCC. jalan metro tanjung bunga tuh bukan jalur angkot or PT-pT. so kita musti carter, dan bayarnya 2 kali lipat tarif biasanya. so aku n Anti memutuskan untuk jalan kaki ke luar.
Sepanjang jalan kami terus-terusan ngoceh. sok lagi bawain acara jalan-jalan. oh iya, aku punya satu acara sama anti, namanya "Jejak kaki". dalam acara ini kami bertugas meliput perjalanan kami dan menceritakan apa saja yang ada di sekitar kami. Tentu saja aksi kami ini menarik perhatian beberapa pengendara bahkan penumpang yang berhasil mencarter mobil. Tak pelak lagi muka keheranan tergambar jelas di wajah mereka. mungkin mereka mikirnya kayak gini, "Wong edan, jalan kaki kok happy banget" ho..ho..ho.. belum tahu mereka kalo kita berdua baru aja kabur dari RS dadi. yang terobsesi jadi penyiar TV *nggak ding! prinsip kami kan "selalu ceria di mana aja"
Ternyata, jarak dari CCC ke jalan umum tuh nggak jauh-jauh amat. Perjalanan kami sore itu very-very nice. Udara nggak panas, langit rada-rada mendung, terus angin laut yang sepoy-sepoy menambah indahnya jalan bareng kami. duh... jadi kangen.
kami juga sempetin foto-foto loh. *kapan ya narsis nya ilang? hari itu kami agak lama nunggu angkot. soalnya pada penuh or nggak mengarah ke partam. pas dapet angkot eh... sopirnya ugal-ugalan. wal hasil sampe di rumah kepala jadi puyeng.
Meskipun sekarang aku dan nggak sama Anti. meskipun sekarang kita bedua udah jalan masing-masing, aku di sini dan Anti di kampung, tapi kenangan yang kami buat berdua selama kurang lebih 4 tahun di makassar, kan tetap ada di hatiku. Menemaniku di kala aku rindu padanya, sahabatku yang mengerti aku luar dan dalam.

Rabu, 04 Agustus 2010

kelas C


ini nih foto-foto teman kelas aku yang narsis-narsis. he..he..he..
moga-moga aja mereka nggak ngejitak palaku, atau menjotos wajahku yang ayu ini. (wah narsis lagi nih)
ayo tebak aku yang mana?

Minggu, 01 Agustus 2010

bad mood

malas banget masa udah capek capek nulis panjang kali lebar, kali tinggi kali luas kali dalam, eh... malah nggak tersave. padahal ceritanya seru banget lagi.
Arrggghhhhh!!! jadi Malas. kalo moodnya udah jelek kayak gini, biar di apain juga ga bakal balik kayak semula. aku nggak bisa bikin cerita yang sama sebanyak 2 kali. beda rasanya.
padahal aku pengen banget berbagi perassan ku itu dengan blog ku sayang. udah lah mungkin emng ga boleh diterbitin kali yah.

Kok Gitu Sih?

“anj***, BRENGSEK!!!”
Astagfirullah. Pagi-pagi kuping ku sudah dibuat panas mendengar ucapan yang bagiku sangat kasar. Apalagi diucapkan oleh seorang cewek, muslimah lagi. Salah seorang penghuni Kost Flora yang belum lama tinggal di kost kami terus-terusan mengomel sendiri di kamarx. Aku yang lagi menjemur pakain di hari minggu yang cerah ini, mau nggak mau harus mendengar ucapan kasar tersebut. Berkali-kali aku beristigfar karena berkali-kali pula ia melontarkan ucapan yang nggak enak di dengar.
Sebut saja R. Dia sedang sibuk menelpon ke sebuah no Hp, tapi tak ada Jawaban. Sementara, ia ingin segera mendapatkan kejelasan itulah yang membuatnya kesal..tapi apakah harus sampai mengeluarkan kata-kata kasar.
“ini orang tuli kah? Hp kok nggak di angkat-angkat! Dasar Anj***, tai kucing!”
Astagfirullah.
Semua kata-kata kasar terlontar dengan sangat mulus dari bibir anak itu. Entah siapa yang diteleponnya. Tapi beberapa menit kemudian terajawablah rasa penasaranku. Dan kenyataan ini membuatku geleng-geleng kepala sambil berdecak (emangx cicak?) Miris..
“Halo, Ma. Jadi pindah nggak sih?! Kalo nggak jadi aku mo belajar kelompok bareng kelompok”
Entah apa yang diucapkan mamax diseberang sana.
“Makanya cepetan! Dari tadi di telpon nggak diangkat-angkat! Cepat sudah..!”
Mungkin mamanya menjawab tadi ketiduran, soalnya R ngomongnnya gini, “Tidur terus, udah jam berapa ini?”
Astagfirullahaladzim.
Salah satu hal yang tidak aku sukai dan paling tidak aku suka adalah mendengar orang berkata kasar. Aku yang mendengarnya merasa seolah aku yang dikata-katai. Mungkin ini sebabnya aku nggak suka nonton sinetron, banyak sumpah serapahnya sih… Apalagi dibulan yang suci ini, bulan dimana seharusnya kita belajar untuk menahan hawa nafsu, bukan hanya makan dan minum, tetapi perkataan dan perbuatan yang tidak baik. Katakan yang baik atau diam.
Semoga kita tidak seperti R. Berbicara dengan orang tua sendiri terlebih lagi seorang ibu, seharusnya dengan perkataan yang lemah lembut, bukan dengan bentakan. Bagaimana pun ibu adalah orang yang paling besar pengorbanannya dalam hidup kita. Ibu yang rela menyabung nyawa saat melahirkan kita. Ibu yang salah satu kakinya sudah ada di kubur untuk memperjuangkan kita melihat dunia ini. Ibu yang dengan sabarnya mengurus kita, mulai dari bayi sampe gede. Tidak sepantasnya seorang ibu mendapat perlakuan yang tidak semena-mena dari seorang anak. (ini nih akibat terlalu berlebihan memanjakan anak).
Bukankah Allah telah menyampaikan hal ini dalam Qs. Luqman:14 yang artinya sbb:
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.
Bersyukurlah kita yang masih mempunyai ibu, banyak orang yang ingin mendapat kasih sayang ibu tapi ibunya udah ga ada, atau yang sejak lahir udah nggak tau siapa ibunya. So, selagi masih punya ibu, perlakukanlah ibu kita dengan sebaik-baiknya. Karena ridha Allah terletak pada ridhanya ibu kita. Nah.. Mumpung lagi bulan suci, bulan dimana segala pahala amal ibadah kita dilipatgandakan, marilah kita berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya, termasuk kepada ibunda kita.
Untuk ibuku yang tercinta… sungguh aku mencintaimu karena Allah. Terimakasih atas segala do’a dan kasih sayang yang kau berikan pada ku. Tak dapat kuhitung sudah berapa banyak pengorbanan yang kau lakukan demi aku. Ku tahu aku tak kan bisa membalas semua jasamu padaku. Karena itu aku akan berusaha untuk menjadi anak yang shaleh supaya bisa menjadi tabunganmu di akhirat kelak. Amin…
NB: tiga hal yang pahalanya terus mengalir kepada orang yang sudah wafat: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang saleh.

teman baru


hehehehe
aku baru aja abis buka-buka facebook. aku dapat teman baru loh. namanya nurul Azkiyah. mirip ma nama hijrahnya aku. orangnya manis, kayak aku. ho..ho..ho.. Narsis abis....tetep.
yap. sekarang aku mo cari teman sebanyak-banyaknya ga cuma yang ku kenal tapi juga dari luar (luar negeri kali yah.kayaknya boleh juga tuh).
ini dia fotonya.
menurut aku sih rada-rada mirip ma Anti, tapi kata kakak Ani nggak tuh.
berhubung sekarang aku mo ke BEM buat ambil SKKB bareng k Ani jadi blognya dipendingnya dulu yah...
oh iya aku sekarang lagi suka baca note haris Hirata hirowling. lucu abis, gokil punya. kayaknya bakal calon orang tenar deh. semoga sukses ya Ris...

Jumat, 30 Juli 2010

Syok Plus Happy

"Prenk,, prsiapkan waktu ta nh tgl 7-8-10 bwt dtng k prnikhnx Ijha ma k imo yg akan d adakan d rmhx Ijha..So bg yg wisuda tgl 5, jgn cpt2 pulkam okay.."
Degggg!!! jantungku berhenti berdetak. (nggak Ding!), aku tertegun membaca pesan yang tampil di layar hp kuw. Ija Mau nikah? sama Kak Imo?
Waktu itu aku baru saja tiba di kampus, belum hilang lelah ku berjalan dari kost malah kabar mengejutkan yang aku terima. Nggak tahu kenapa, rasanya pengen nangis. Terharu kali yah? Pelan-pelan kuatur nafasku yang masih memburu karena capek sekaligus syok. Aku nggak tahan untuk nggak ngasih tahu Anti. mo tau anti bilang apa?
"Innalillah. eh maksudnya barakallah. Tapi tapi tapi kok bisa Ija ma kak Imo. jangan-jangan dijodohin ma dosen-dosen di jurusan mu lagi."
Aku tak membalas 'tuduhannya' itu. Memang sih sudah menjadi rahasia umum kalau di jurusanku pemuda-dan pemudi nya saling dijodohkan. katanya kenapa harus dari luar kalo ada orang dalam.
hari itu, topik yang menjadi pembahasan hangat di jurusanku adalah K Imo dan Ija. Bukan hanya di kalangan mahasiswa kelas C 2006 tapi juga di angkatan lain, asisten-asisten bahkan dosen-dosen.
Waktu aku di minta tolongi oleh salah seorang dosen di jurusanku untuk memintakan nomor surat di k Imo, aku jadi salah tingkah sendiri. Aku mo menghadapi kak imo dengan cara yang bagaimana yah? loh kok jadi aku yang grogi, harusnya kak imo yang grogi. Ada-ada aja. Di ruang administrasi aku berusaha mencari kecocokan antara temanku hadijah dengan K Imo melalui foto-foto asisten Administrasi yang ada di ruangan tersebut. setelah berkali-kali menatap dengan seksama foto itu. Akhirnya dengan helaan nafas yang berat aku mengatakan pada diriku sendiri.
"Yah... boleh lah" (nggak ikhlas banget deh kayaknya)
bukan gitu, fren. Aku nggak pernah bayangin seorang Ija yang bodinya imut-imut, manis, dan santun meskipun kadang nyebelin bisa berjodoh dengan seorang K Imo yang aku yakin semua orang akan bilang dia nyebelin, rese suka bikin orang kecele, bodinya agak tinggi besar, dan agak manis sih sebenarnya.adduh. Pokoknya bener-bener nggak kebayang deh. (Sewot banget ya)
Namanya juga jodoh, nggak bisa ditebak, tadinya dikira bakal sama si A eh ternyata jadinya sama si B. Aku Jadi kepikiran seseorang. Kira-kira gimana ya perassannya pas tau ija bakal merid ma k Imo bukan dengan dirinya. Yang sabar ya Fren. pasti ada yang lebih baik. (halah Sok Tua)
However, aku turut bahagia mendengar kabar ini. Bahagia banget malah. Sampe mo nangis saking bahagianya. Satu lagi teman ku yang akan menyempurnakan sepaurh dari agamanya.
Bwt Ija dan K imo : Semoga bisa menjadi keluarga yang SaMaRa "Sakinah ma waddah wa rahmah"
Habis ini, siapa lagi ya? hmmmmmmmmm.......

Kamis, 22 Juli 2010

hiks..hiks... apa yang aku takutkan akhirnya terjadi juga. Alhamdulillah skripsi ku sudah kelar. tapi kelar doank. kedua pembimbing ku sama-sama sibuk. Mereka terus-terusan nuntut penyelesaian studyku tapi mereka sama sekali nggak ada waktu bwt baca skripsi yang telah ku buat dengan penuh perasaan. padahal pembayaran SPP sudah berlangsung.
aku pusing banget. kepalaku rasanya mo pecah memikirkan semua masalah yang menghampiriku belakangan ini. aku harus bisa menyelesaikan studyku sebelum tanggal 9 Agustus 2010 karena kalau tidak, aku harus membayar SPP untuk 1 semester ke depan sebesar Rp 675.000.belum lagi sewa kost yang naik sampai 3jeti. untung lah ummy ku mau ngerti, katanya nggak papa.
baru aja mama nelpon, aku terharu banget waktu beliau bilang, berusaha saja nak. begitu memang itu urusan. nggak selalu mudah. mau di apa kalo memang nggak bisa selesai pada waktunya. sabar. aku nggak tahan buat nggak nangis

Minggu, 27 Juni 2010

Ingin Ku kirim….

Ingin Ku Kirim Bunga
Takut Ia Akan Layu
Ingin Ku Kirim Senyum
Takut Tak Dibalas
Ingin Kukirim Rindu
Takut Hasrat Tak Kesampaian
Jadi Kukirim Doa
Agar Drimu Sehat Selalu..

Bukan gunting tapi jarum

Sahabat seJati tidak berJalaN sepeRti guNtiNg
meSki LuRus Tapi memisahkan yang menyatu
tapi sahabat SeJati beralan seperti jarum
MeSKi meNusuK daN menYakitkaN
tapi meNYatukaN yaNg terPisah

Doa Malam ini

Malam mulai larut,
bintang bertaburan menghiasi langit.
sabit rembulan tersenyum di balik awan
tingkahi semilir angin
seolah berbisik, “ Apa do’a mu malam ini?”
ku jawab,” Ya Allah, jagalah saudariku ini dalam tidurnya,
kuatkan ia dalammemegang aanah dari-Mu
jadikanlah ia hamba-Mu
yang mendapatkan berkah rahmat serta ampunan dari-Mu
Amin…

Sahabat Itu Kayak…

Sahabat itu kayak Sampoerna Hijau
“Ga Ada LOe NggAk RaME!!!”
dan Nggak auh beda sama Fruit Tea:
“SErU BuaT SeRu-SeRuAn!!!!”
Sahabat Juga bisa bikin Kita kayak Mizone yang
“Be 100%”
Kalo udah ma sahabat…kita bisa kayak XL
“Segala-galanya, SegiLa-GilA nya”
denga sahabt hidup bakal terus seperti Beng-Beng:
“AsYIiiiiiik…. BEraT”
Pokonya kayak Chitato banget deh:
“LivE is NeVer FLAt”
sahabat Itu Kayak Kamu….

Petuah Untuk hari ini

Jika ada orang yang melemparmu dengan BATU,
Janganlah engkau balas dengan batu,
Tapi balaslah dengan melempar dia dengan BUNGA,
Tapi pastikan kau melempar Bunga itu beserta POTnya

…..Me

Jika Rindu..tHINK mE
Jika Tidur ..dream for me
Jika sedih… smile for me
JIka BT…. CaLL mE
Jika bahagia ReMemBEr To mE
Jika lapar RebUsLAH IndoMIE

Sahabat Dengarkanlah Aku

Sahabat ku dengarkanlah aku
jika esok ku bahagia atau Berduka
tetaplah di sampingku
Jika esok ku salah
maka maklumilah aku
karena manusia tak luput dari kesalahan
jika esok ku jatuh sakit doakanlah aku
jika esok ku tiada maafkanlah semua kesalaan ku
Karena ku tak tahu kapan Allah akan memanggil ku kembali
Sebelum itu terjadi
Ku ingin kau tahu
Bahwa ku bahagia memiliki
Sahabat seperti dirimu

Rumus Kehidupan

Jika A=1, B=2, C=3, dan seterusnya,
Maka:
L+O+V+E = 54
dan
F+R+I+E+N+D+S+H+I+P =108
Kesimpulan:
Persahabatan itu kekuatannya 2x Lipat dari Cinta

Arti Sahabat

Saat mata kehilangan sinar
Sahabat menjadi lilin
Saat mulut tak bisa bicara
Sahabat menjadi suara
Saat kaki rapuh tuk berpijak
Sahabat menjadi tongkat
Saat tubuh menggigil kecut
Sahabat menjadi selimut
Sahabat adalah jiwa
Pengisi ruang hati yang hampa
Tatkala sahabat mulai berpaling
Jiwa akan merasa kehilangan

Maaf

Mungkin ini sms terakhir ku
aku minta maaf atas semua kesalahanku padamu
setiap peretmuan pasti ada perpisahan
doain ya supaya selalu diberi kekuatan dan ketabahan
selamat tinggal ya..
aku akan pergi ke Malaysia
untuk membantu ipin dan upin
menanam sawi di kebun kak Ros
Bersama Mey-Mey dan Mail
“betul..betul..betul”

Ya …Allah ku sebut nama-MU

Ketika musibah menimpa
bencana melanda dan tragedy terjadi
mereka yang tertimpa akan selalu berseru
Ya Allah…
ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup
dan tabir permohonan telah diguraikan
Orang-orang mendesah
Ya Allah…
Ketika semua cara
tak mampu untuk meyelesaikan
Setiap jalan terasa menyempit
Harapan terputus
Dan semua jalan pintas membuntu
Merekapun menyeru, ya allah…
Ketika bumi terasa menyempit
Dikarenakan himpitan persoalan hidup
Dan jiwa terasa seolah-olah tertekan
Oleh beban berat keidupan yang anda pikul
Semua menyeru ya allah…
Setiap ucapan yang baik,
Doa yang tulus,
Rintian yang jujur,
Air mata yang menetes penuh keikhlasan
Dan keluhan yang menggundah gulanakan hati
Adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya
Setiap dinihari menjelang,
Tengadahkan kedua telapak tangan,
Julurkan tanganpenu harap
Tengarahkan terus tatapan matamu kea rah-nya
Untuk memohon pertolongan
Ketika lidah bergerak
Tak lain hanya untuk menyebut,
Mengingat dan berdzikir menyebut nama-nya
Dengan begitu hati akan tenang jiwa akan damai,
Syaraf tak lagi menegang,
Dan iman kembali berkobar-kobar.
“Demikianlah, Dengan Selalu Menyebut Nama-Nya,Keyakinan Akan Semakin Kokoh Karena Allah Maha Lembut Terhadap Hamba-Hamba-Nya” (Asy-Syuara: 9)

Bukan berarti...

Saat kekuatan ini mulai melemah
bukan berarti harus menyerah
saat kemampuan ini mulai pudar
bukan beraarti harus menghindar
saat kegigihan mulai rapuh
bukan berarti harus terjatuh
bentuk kasih sayang Allah
tidak selamanya terasa manis
kadang pahit
disinilah proses hidup berjalan
untuk mendapatkan rasa manis itu

Hidup Adalah Belajar

Hidup adalah belajar
Belajar bersyukur meski tak cukup
belajar Ikhlas meski tak rela
belajar taat meski berat.
belajar memahami meski tak sehati
Belajar bersabar meski terbebani
Belajar setia meski tergoda
belajar dan terus belajar
dengankeyakinan setegar karang
Tapi sudah menajadi kodrat,
Hati seperti air laut bergelombang
pasang surut dan sering terbawa arus
maka dari itulah kita harus belajar
belajar untuk tetap berada di jalan yang benar
belajar menjadi lebih baik
untuk menjadi yang terbaik
InsyaAllah mendapatkan yang terbaik.

Dari ibnu umar beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda:

Seorang muslim dengan muslim yang lain adalah saudara.
Seorang muslim tidak boleh berbuat zalim
Dan mengecewakan muslim yang lain
Barang siapa membantu kebutuhan saudaranya ,
Maka Allah akan memenuhi kebutuhannya
Barang siapa membebaskan seorang muslim dari kesulitan,
Maka Allah akan membebaskannya pada hari kiamat
Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim
Maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.
(HR. Muslim)

Sebelum kita mengeluh

Sekedar pengobar semangat untukku, untukmu, dan untuk kita semua…
“hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali.
Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Pikrkan tentang seseorang yang tidakapapun untuk dimakan
Sebelum kita mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan
Sebelum kita mengeluh bahwa kita buruk
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada keadaan yang terburuk dalam hidupnya
Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Pikirkantentang seseorang yang meninggal terlalu cepat
Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterimakasihlah kepada tuhan
Bahwa kita MASIH HIDUP”

Rainbow Where are You?

uh… sebel. kenapa sih dari semua rainbow yang ku sms ga ada yang balas biar satu pun. mereka kenapa sih? apa sms ku nggak nyampe? or mereka nggak punya pulsa bwt blas sms? atau mereka emang udah nggak care ma aku? atau pada sibuk sampe2 nggak sempat balas sms ku. padahal aku kangen banget sama mereka. Aku rindu kumpul2 atau bermalam bareng kayak dulu waktu kuliah masih aktif. sejak masuk semester tujuh sampe sekarang, rainbow nggak pernah ngumpul utuh lagi. HIks….
emang sih semuanya udah nggak sama seperti dulu. Violet, Blue dan Yellow dah pada merid. sedangkan aq dan indigo sama-sama lagi berjuang untuk penyelesaian tugas akhir. tapi apa nggak bisa kita tetap ngumpul lewat sms or chating? kayaknya emang nggak bisa deh. suami kan lebih penting. makanya kamu juga buruan merid biar ada kesibukan. apa-an sih?
Rainbow where are you? I miss you so much…

Get Merid?

“what!!!” aku terkejut mendengar kabar yang nggak ku duga ini. ini nggak boleh terjadi, pokoknya aku harus bicara sama mama. pikirku.
Aku melangkah dengan cepat menuju ke sebuah ruangan. Aku tau mama pasti di situ. Aku nggak boleh tinggal diam. Pokoknya aku harus bicara. Harus!
“MAMA!” Ucapku seraya memasuki ruangan yang mirip ruang periksa di puskesmas. Dengan penuh kemarahan ku tatap mama yang tengah duduk dengan seorang laki-laki yang nggak begitu asing bagiku bahkan bagi kebanyakan cewek2 di indonesia.
“aku dengar Mama mau nikah sama dia. Apa benar?” tudingku.
Mama hanya mengangguk. Aku menarik nafas dengan berat. “hhh…tapi kenapa ma? Kenapa harus sama dia?” Tanya ku dengann emosi yang sudah di ubun-ubun. Rasa tak percaya masih bergelayut di benakku. Hatiku terasa sesak. Oh god what is happening now?
Sementara itu, mama tak menjawab apapun.
“kenapa diam!? Kalo kalian emang mo nikah, kalian harus ngasih aku alasan. Dan alasan itu nggak boleh cuman satu. Aku butuh penjelasan? Sekarang gua tanya lo Vid, kenapa lo mo merid ma mama gua?” Tanyaku kini kepada sosok yang sejak tadi duduk tenang di samping mama.
“aku nggak tau ya, aku nggak punya alasan. Aku pengen merid sama mama lo karena gua pengen merid. I think love doesn’t need a reason” jawab pria itu.
“NON SENSE!!. GUA NGGAK TERIMA ALASAN ITU. BAGI GUA, SEGALA SESUATUNYA ITU BUTUH PERTIMBANGAN. SEBELUM LO NGELAKUIN SESUATU, LO HARUS MEMPERTIMBANGKAN SEMASAK-MASAKNYA. LO MESTI MEMPERTIMBANGKAN MANFAAT MAUPUN RISKNYA. LO NGERTI?” aku benar-benar marah, “sekarang lo ngomong yang sejujurnya, KENAPA LO MILIH MAMA GUA BUAT JADI ISTRI LO?”
“ok. Jujur, gua ini tipe cowok yang cukup manja. Dan gua rasa nyokap lo bisa memberikan gua kasih sayang yang gua butuhin. That’s all”
“hhh…hh. Terus kenapa mama milih dia?” Kini pertanyaanku beralih ke mama.
“mama butuh kehadiran seseorang yang bisa nemenin mama dalam kehidupan ini. Kamu udah gede dan mungkin bentar lagi bakal ninggalin mama. So mama pikir apa salahnya kalo mama nikah lagi?” Jawab mama.
“emang nggak salah ma!” ucapku dengan geram. “Tapi masalahnya, adalah mama mo merid sama orang ini. Mama nggak pantas. Mama mo tau alasanku nggak nerima semua ini?”
“sebelumnya gua mo nanya sama lo, Vid. Umur lo berapa?”
“22”
“mama dengar, 22 tahun. Itu hampir sama dengan umur aku. Dia tuh pantasnya jadi anak mama. Alasan pertama aku nggak suka adalah karena aku nggak sanggup dengar omongan orang tentang mama. Aku malu, ma!” Ucapku dengan bafas terenga-engah.
“trus yang kedua. Aku takut jika mama jadi merid dengan dia. Aku nggak bisa menyanyagi dia sebagai ayah. Aku takut jika rasa sayang ku itu bukan rasa sayang anak kepada orang tuanya, tap malah rasa sayang perempuan kepada laki-laki karena umurnya itu sebaya dengan aku. Aku nggak bisa ma. aku nggak bisa nganggap dia sebagai papa aku. itu nggak mungkin!” aku mulai menangis. Tak sanggup menahan rasa sesak di dada yang kian membuncah.
“gua mo nanya lagi sama lo, Vid. Agama lo apa?”
“gua nggak punya agama” jawabnya santai. Gua benar-benar geram ngeliatnya.
Aku tersenyum kecut. “ma, dia nggak punya agama. Ma, maafin aku, aku bener-bener kasihan sama mama. Coba mama ingat-ingat, dari ketiga pernikahan mama yang kemarin semua suami mama, adalah orang orang yang beragama namun nggak mengamalkan agamanya. Hasilnya apa? Mama bisa liat sendiri. Perkawinan mama hancur. Dan sekarang mama mo merid dengan orang yang nggak punya agama? Mama sadar donk!”
“Ma, sekali lagi maafin aku, aku bukannya mau lancang. Aku sayang sama mama… sayang banget malah. Kalaupun mama mau nikah lagi aku rela. Tapi bukan sama orang yang usianya muda dan nggak punya agama kayak dia. Aku mau aja kalo mama nikah lagi dengan seseorang yang bisa membawa keluarga kita kepada ketaatan kepada allah. Aku pengen mama bahagia. Bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Itu nggak akan bisa mama dapat dengan menikah dengan dia!” Ucapku sambil menunjuk calon suami mama.
Mama terdiam. Sementara aku sudah tak sanggup berbicara. Aku sedih, marah, kecewa, takut, malu dan sebagainya. Tak sanggup rasanya untuk berdiri menghadapi kejadian ini. Hiks..hiks.. Ya Allah… cobaan apa lagi yang Engkau berikan pada ku…
“kak…” sayup sayup kudengar suara adikku yang masuk ke dalam kamar. Matahari sore menerpa wajahku. Kepalaku terasa pening.
“oh… mimpi. Alamdulillah”
Ternyata aku bermimpi buruk dalam tidur siangku. Kuingat kembali apa yang terjadi dalam mimpiku, aku pun tersenyum . He…ya nggak mungkin lah mama mo merid sama Vidi Aldiano. Kenal aja nggak. maaf ya Vidi, aku dah ngomelin kamu dalam mimpi. Sorry banget..

Finished!

Alamdulillah….. peneltianku akirnya selesai juga. hari ini sabtu, 12 Juni 2010. Ha……..aaaaaaa…..aaa!!!!!! MERDEKA! senang….banget!!! aku beneran capek ngejalanin penelitian selama seminggu ini. seperti yang biasa ku katakan pada diriku dan orang lain di sekitarku. “semua pasti ada akhirnya”. yah… satu masalah selesai. aku musti bersiap-siap menghadapi tantangan selanjutnya. Seminar hasil. but before that, aku mesti beradapan dengan pembimbing lagi.. lagi dan lagi. biasanya sih ini yang bikin lama kelarnya urusan. moga aja di beri kemudahan oleh Allah. aku berharap banget bisa wisuda bulan 8 bareng teman2 kelas C. tapi kalo emang nggak di takdirin ya.. nggak papa. mo gimana lagi. pokoknya berusaha aja. hasil Akhir Allah juga yang nentuin. cz we’ll nevel know till we’ve tried.
mo tau apa komentar siswa-siswa waktu aku pamitan? mereka bilang, “bu.. ibu aja yang ngajarin kita matematika bu. jangan pergi. Bu Ayu diganti aja.”
oalah… piye toh. aku kan belom jadi guru, cuman penelitian. “maaf anak-anak, saya harus segera kembali ke Makassar”
“Kenapa, Bu?”
“menyelesaikan kuliah”
“bu, kalo sudah selesai datang lagi ke sini”
“iya, bu. ajarin kita matematika lagi, Bu”
hiks.. jadi terharu. kasihan anak2 ini. gurunya nggak serius mengajar. padahal mereka adalah siswa-siswa yang antusias menerima pelajaran. gimana pendidikan bisa maju kalo gurunya sendiri ogah-ogahan ngajar. waktunya lebih banyak habis di ruang guru atau di kantin dari pada di kelas. ck…ck..ck..miris ya.. jadi ingat pepatah yang mengatakan
guru kencing berdiri, murid kencing berlari. gimana jadinya ya masa depan bangsa ini?

Hari2 penelitianQ 2

hhhh…. akhirnya selesai juga memeriksa hasil pekerjaan siswa. ternyata jadi guru itu nggak mudah ya? banyakan capeknya. tapi kalo kita enjoy dalam menjalaninya, everything is okay.
Pagi ini seperti biasa aku dan mama bersama-sama mengarungi jalanan banjir. Maklum, tadi malam hujan kembali mengguyur hingga pagi hari. Tadinya aku cemas nggak bisa melaksanakan penelitian karena kupikir airnya naik. Alhamdulillah, masih bisa lewat. Seperti biasa kalo lewat di daerah Kapidi aku pasti terpana oleh genangan air yang luas di tambah sungai siluman yang diramalkan ga akan surut lagi. Kata mama, dulunya daerah tsb memang daerah aliran sungai. Beberapa penduduk sudah memutuskan untuk pindah rumah karena takut rumahnya sewaktu-waktu bisa rubuh dikarenakan tiang rumah yang lapuk terendam air.
Seperti biasa juga, aku pasti mendengar omelan mama ketika ada pengendara yang mengendarai kendaraannya dengan kencang di daera yang tergenang air dan mamaku itu galak banget. Nggak tanggung-tanggung deh pokoknye kalo marahin orang, ga peduli tua atau muda, kenal atau nggak kenal. Pokoknya kalo macem-macem ya dibabat abis. (loh kok kayak preman pasar ya kesannya?) Nggak gitu juga sih. Yang kumaksud di sini adalah omelannya. ck..ck…ck… aku no comment dah.
Asyik…. Mama bikin pisang ijo. Emang sih sejak di sekolah tadi aku pengen banget makan pisjo, tapi nggak sempat. So waktu mama bilang mo bikin pisjo aku girang banget. Girang? Kok konotatif gitu yang kedengarannya, ganti ah… aku senang banget.
Ngantuk…. Bobo ah…
“Engga…. Tolong copykan mama itu rpp kamu yang kata pak kepsek rpp masa kini”
hi..hi..hi… RPP Masa kini, ada-ada aja.
Home-Base, 10 Juni 2010

Hari2 penelitianQ

Waktu menunjukkan pukul 9.46 pm. Waktu yang belum begitu larut jika saja aku ada di makassar. Tapi dengan keberadaan ku sekarang di desa ini, hal itu sangat jauh berbeda. Hujan turun dengan lebatnya di luar, adik dan mamaku telah tertidur di ranjang masing-masing, sedangkan aku baru saja selesai berkutat dengan perangkat dan rencana mengajar esok. Ada beberapa hal yang perlu kurevisi terkait dengan pelaksanaan penelitianku di kelas. Aku merasa tidak begitu puas dengan pelaksanaannya. Masih banyak cacat di sana-sini. Apalagi menghadapi siswa yang memiliki kemampuan yang kemampuannya di bawah standard. Ada rasa sesal di hati ku memili sekolah ini untuk penelitian. TIDAK. Justru di sinilah tantangnnya. Aku ditantang untuk bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Jika modelku ini berhasil bukankah berarti penelitianku sukses? Ayo Engga, SEMANGAT!
Dingin… angin malam di desa lebih menusuk dari pada di kota. Pfuhhhh!! Sudah 6 hari aku di sini. Kebosanan mulai melandaku. Aku jemu melakukan penelitian, menjalani hari – hari yang monoton terutama udah lama banget nggak ngomong banyak. Di makassar, aku bisa ngobrol apa aja bareng anak-anak kost. Di sini, mo ngobrol ma siapa? Mama selalu sibuk, baik urusan sekolah maupun kebun. Ayu, rada nggak nyambung gitu, secara usia aku terpaut 8 tahunan ma dia, temannya juga anak-anak. Teman, aku nggak punya, semuanya pada pergi sekolah di negeri orang. Hhhehh. Benar-benar sepi. Yang paling membosankan adalah saat-saat menunggu jam 10.00. Karena selama 1 pekan ini siswa sd ulangan semester, so aku baru bisa masuk melakukan penelitian pada pukul 10.00. selama 2 jam aku mesti nunggu kayak orang bego. Aku malas duduk di kantor bareng guru-guru, soalnya aku kayak patung di situ, mo ikutan nimbrung juga tapi aku ga tahu n nggak ngerti pembahasan mereka. Nggak nyambung rasanya. So aku nunggunya di beberapa t4. Hari i di ruang kelas 6 dan warung. Hari ke 2, aku dapat perpustakaan. Hari ke 3 aku di warung yang udah kosong sambil baca buku. Bosan…..
aku mulai mengantuk mo bobo dulu yah.. kapan-kapan di sambung lagi

Ga suka Sinetron

Sinetron. Kepanjangan nya apa ya? Sinema Elektronik kali?
Apapun kepanjangnya, tetap memberikan kesan buruk di mata Engga. Terutama sinetron indonesia. inilah hasil bincang2 singkat kami beberapa waktu yang lalu.
Other me : dengar-dengar mbak termasuk salah satu penghuni Flora yang anti sinetron Indonesia ya mbak?
Me : Iya.
Other me : Emang kenapa, ga’?
me :Itu loh, jalan ceritanya very-very ngebosenin. Nggak mutu. berbelit-belit sampe mo sembelit nontonnya, episodenya panjang…. Banget.
Other me : Terus yang kamu suka nonton itu apa donk?
me : aku tuh sukanya nonton film korea, or Drama Asia yang lainnya.
Other me : Alasannya?
Me :Cz, film2 maupun drama mereka itu creative dan nggak membosankan. Ceritanya juga nggak begitu panjang. konfliknya jelas dan variatif. Aktingnya juga nggak lebai.. film-film mereka juga kreatif, mereka nggak hanya memperlihatkan sisi percintaannya doank, tapi juga menampilkan berbagai sisi dan keidupan manusia. misalnya cerita tantang wartawan dan polwan. or tentang kehidupan sutradara, atau tentang kerajaan, keidupan aktris, dan lain-lain.. nah.. Dari situ kita bisa tau gimana kebudayaan mereka,t eknologi dan dunia kerja mereka gimana kita juga bisa dapat gambarannya.
other me : Gimana dengan aktingnya?
Me : Artis-artisnya juga main secara total. Nangis ya nangis, marah ya marah. Semuanya terlihat natural nggak dibuat-buat. Ga kayak sinetron Indonesia, yang pemeran antagonisnya kalo marah matanya sampe mo keluar. Padahal kan orang marah nggak sampe segitunya kan? atau pemeran protagonisnya, yang menderita….terus. nggak ada perlawanan. rela menderita terus-terusan. nggak ada usaha untuk mempertahankan harga diri.
Other me : o… gitu, mungkin ada yang kamu pengen bilang buat persinetronan Indonesia
Me : oh, ya. aku cuman mo bilang Sori banget ya kalo aku ngecewain indonesia. mungkin kalian akan bilang aku nih nggak setia. aku pengianat. whatever lah, Tapi sebenarnya aku yang ngerasa dikecewain oleh sinetron Indonesia. Aku emang orang indonesia, tapi aku adalah orang indonesia yang sportif. Ngapain juga aku maksain diri cinta produk dalam negeri kalo mutunya masih di bawah standard. Tenang aja, jika suatu saat nanti sinetron indonesia udah bagus, aku juga nggak akan sungkan-sungkan kok memberi pujian. buat sinetron Indonesia, maju terus dan selamat berkreasi. satu lagi, kalo mo nyontek, nyonteknya juga harus total jangan setengah2. Ok?!
Other me : Ok, mbak. Thanks banget atas waktunya.
Me : Sama-sama, sering-sering aja. (sambil tersenyum kalem)

OB (ogah Banget)

Bosan nih… aku lagi sendirian di ruang klas 6 yang kosong ini. Abis… semua guru lagi sibuk mengawas ujian di kelas masing-masing.
Sebenarnya, mama nyuruh aku ngawas ujian di ruang kelas 4 berkolaborasi dengan Pak A. Aku mah risih. Pak A itu masih bujangan. Wajanya juga lumayan. tapi buat apa?
Tadi sempat ku dengar Pak A ngomong.
“ya.. la na pasicanding na sola anak na te ibu, dah”
yang artinya mamaku pengen bikin aku pacaran sama dia. enak aja. mimpipun aku tak sudi.
“Engga, ntar kalo sudah beli permen, kamu masuk di kelas 4 ya buat ngawas bareng pak A.”
Euw… ngeri aku. Abis beli permen (kayak anak kecil aja) aku langsung ke sekolah. Tapi bukannya singgah di kelas 4 aku malah terus ke ruang Guru. Di dalam sana ada pak kepsek. Aku duduk bentar trus keluar lagi. Rencananya aku mo lewat belakang kelas untuk ke warung tanpa diketahui oleh guru-guru yang lagi nongkrong di depan pintu kelas 4 dan lima. Tapi…ups! Ternyata kalo lewat belakang kita juga masih bisa keliatan lewat jendela kaca.. Wadduh… piye toh. Kan lebih mencurigakan lagi. Hampir aja
Terpaksa deh musti nunggu ampe semua guru sudah pada masuk ruangan. Dan inilah aku. Sekarang lagi duduk di kelas kosong. Lebih bebas dan aktif (kayak politik luar negerinya Indonesia aja). Bisa cuap-cuap syalalalala. Apa coba?

Rabu, 29 Desember 2010

Belajar dari monyet

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-sama.

Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut anda?

Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-pisang tersebut.

Monyet A yang mula-mula mencoba mendaki tiang. Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-kali sampai akhirnya monyet A menyerah.

Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula. Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah,para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik.Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B.

Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami`kesialan’ seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalahmengeluarkan monyet A dan B, serta memasukkan monyet D dan E. Sama seperti monyet-monyet sebelumnya, monyet D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Monyet C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik.

“Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?” protes keduanya”.
Ada teman-teman yang memberitahu saya,bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas,tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh” jelas monyet C.
Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel.
“Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih,yang ada di atas ….. Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?” tegas monyet E.

Walaupun sudah dicegah oleh monyet Cdan D, monyet E nekad naik …….

Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang dinginkannya…..

Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini?

Dari ilustrasi tersebut diatas dapat dikatakan bahwa Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke oranglain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka.

Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-hal apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri.

Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.

Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita.

Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekalihal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur.

Orang-orang dengan karakter A,B,C,D akan mengatakan kepada kita hal-hal seperti ini”,Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-sia seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-kali dan gagal.

Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya” atau mungkin kalimat “Kamu mau gagal kayak si X… lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh”.

Bukankah hal-hal seperti itu yang sering kita dengar sehari-hari?

Sehari 3 menit

Saat ku tulis kan catatan ini, aku sedang senyum-senyum sendiri membayangka kekonyolanku, sambil menatap laptop di hadapanku. ya iyalah di hadapan masa’ menatap yang di belakang, bisa kepelintir tuh…
Sehari 3 menit. Apa coba? ayo tebak, ayo,ayo…
1. Makan 3 menit, bukan aku banget. Paling cepat aku tuh makan 5 menit.
2. Minum 3 menit → lama amat.
3. Mandi 3 menit → daurah kali?!
4. Shalat 3 menit →Wah nggak tuma’ninah tuh.
5. Nulis 3 menit → Nulis apaan coba 3 menit dalam sehari.
Trus apa donk?
Sehari 3 menit. Nelpon ke Anti kenyok…hahaha… (pelit amat). Ih nggak lagi. Masih mending aku, yang nelpon 3 menit dalam sehari. Lah anti, cuman sms doang. Itu pun pake operator yang biasanya ngasih gratisan. semurah itukah aku. halah jangan lebay. aku tahu itu bukan berarti aku murah, tapi aku tak bisa dinilai dengan tariff sms. (mencoba berlapang dada, meski pahit terasa)
Fakta:
Sebenarnya 12 – 13an lah ma Anti. Aku sekarang pindah paket ke tariff Rp20/menit. Kalo dulux sms ku Rp 60 /sms, sekarang dah aku ganti dengan nelpon 3 menit. Coba aja hitung,
3 menit x Rp20/menit = Rp60,00.
Sama kan dengan tariff sms ku yang dulu. Kenapa aku nggak sms? Jawabannya adalah karena tarif sms paket ini mahal, its about Rp115/ sms.
Kalo ada yang bilang aku pelit, nggak juga tuh. bukankah kita dituntut untuk selalu mengamalkan ilmu yang sudah kita dapatkan. nah disinilah aku mengamalkan ilmu matematika yang telah ku peroleh selama 4 tahun di bangku kuli ah…. PERHITUNGAN. Dan ingat pesan mamanya Anti, “HEMAT”.
Sehari 3 menit. Lumayan buat ngobatin kangen…..
NB:
aku setuju banget ma mamanya Anti. Hemat. Aku benar-benar menyadari pentingnya berhemat, ketika aku merasakan susah dan beratnya cari duit sendiri. kerja..kerja…kerja…

Jumat, 24 Desember 2010

Malam tanpa bintang tanpa kalian

Malam ini langit mendung. Di luar ga ada bintang maupun bulan.
Hanya cahaya kilat yang sesekali berpendar. Membuat suasana semakin melankolis.
Ku pandangi langit. Di sana terlihat cahaya merah dan kuning berkelap-kelip. Itu adalah pesawat yang sering kami pandangi bersama selepas shalat magrib.
Rindu..rindu…. Banget ma anak2 flora. Sama anti, dedew, nunu, leli, rara, upe, uppa. Dulu aku tak pernah sendiri memandangi langit malam. Selalu ada paling sedikit satu diantara mereka yang menemaniku. Tapi malam ini. Aku sendiri…..
Aku benar2 merasa kesepian di kost flora sekarang. Meski jumlah kami semakin banyak tapi keceriaan itu seolah berkurang. Berbanding terbalik dengan jumlah personil. Mungkin karena jarak usia yang terpaut jauh. (4 tahun aja kok). Kami belum bisa menemukan chemistry itu.
Malam ini langit tanpa bintang, tanpa kalian…rinduku semakin membuncah.

ih.. apaan sih?

Setitik Maaf Buat Bapak

malam-malam aku sendiri.... di kamar, Rara pulkam mungkin besok baru balik ke Makassar. Lagi asyik2x nyantap masakanku telpon berdering. “siapa lagi sih? Ganggu aja” ku lihat layar hp, hmmm no baru. “nox anak flora kali” gumamaku,
“halo”
“ini, mega ya?” terdengar suara wanita dari seberang sana
“iya, knp?” jawabku.
“ini bapakmu mau bicara, boleh?”
Mendengar nama bapak disebut, perasaan ku jadi nggak enak.
“emangnya ini siapa?”
“saya istrinya bapakmu di kalimantan, bisakah bapak mu bicara?” what?! istri bapak? ibu tiri donk. huhh berani2x dia menelponku.
“mana coba?” Aku penasaran juga.
“assalamualaykum” suara itu begitu asing di telingaku.
“waalaykum salam”
“mega bagaimana kabarmu nak”
“baik”
“sudah selesai sekolahmu ?”
“sudah”
“bapak minta maaf sudah ninggalin kalian”
“ini bapak ku betul kah?”
“iya ini bapa, nak. Kamu ndak kenal kah suaranya bapak?”
“sudah lupa” kataku sembari menggigit bibir. Tak dapat kubendung air mata ku kini. setega itu kah aku pada bapakku. tapi itulah kenyataannya. aku sama sekali lupa dengan suaranya.
“iya, nggak papa. Bapak tau bapak yang salah. Sudah lama ninggalin kamu”
“kenapa baru telpon sekarang?”
“bapak baru dapat nomor kamu,nak. Sudah cari kemana-mana, bahkan ayu dan mamamu ndak mau ngasih, adekmu ilham juga ndak mau bicara sama bapak.”
Tentu saja mama marah, bayangkan setelah bercerai dengan mama, papa pergi begitu saja, tanpa pernah memberikan nafkah sepeser pun kepada anak-anaknya. Itu terjadi sekitar 12 tahun yang lalu, ketika itu usiaku baru menginjak 10 tahun, Ilham 6 tahun dan Ayu 2 tahun. Kami masih kecil. Mama waktu itu belum jadi guru. Beliau melakukan apa saja untuk bisa menafkahi kami. Berusaha sekuat tenaga agar anak2nya bisa makan dan sekolah. bahkan Ayu sempat dititip di saudara jauhnya mama supaya bisa hidup layak dan sekolah. Aku ingat mama pernah jadi penjual pecel di sd tempatku sekolah, juga pernah membantu orang memotong padi, bahkan pernah berdagang kelapa, pisang dan jeruk sampai ke makassar. Selain mebiayai aku dan adik mama juga membiayai adik bungsunya yang justru kini tidak memperdulikan mamaku.
Nah saat semua sudah membaik, bapak muncul lagi di kehidupan kami. Apa yang harus ku lakukan? Marah? Bahagia? Dan berkata pada dunia “dengarlah ayahku menelpon dan meminta maaf padaku? Begitukah? Ntahlah aku bingung. Aku tak pernah merindukanya, tak pernah mengharapkannya. Kadang aku malah berpikir orang tua ku hanya mama seorang. Aku tidak peduli dengan kepergiannya, toh waktu masih bersamanya aku tak pernah merasakan kasih sayang bapak. Jadi ada atau pun tiada itu sama saja,. Aku justru bahagia tanpa nya. Sungguh….
Dia bertanya tentang sekolah ku “sudah selesai kuliahmu?”
“sudah” inginnya kusambung (itu semua atas perjuangan mama dan tanpa bantuan sedikitpun darimu, pak)
Bapak meminta maaf, dia terima jika kami semua marah dan mencaci maki nya, dia terima karena ini memang kesalahannya, inginnya aku tertawa. “begitu mudahkah meminta maaf atas kesalahan sekian tahun yang kau lakukan. Menikah dan membiayai 4 orang anak tiri dan melupakan kami begitu saja. dan begitu keadaan membaik, kau kembali mengusik ketenangan kami, merasa tanggungjawabmu sudah purna. Hhhehh. Hebat!
Memakimu? untuk apa? tidak puaskah kau meninggalkan kami dan kini menyuruh kami melakukan dosa dengan memakimu. aku tak akan melakukannya, tidak. setidaknya tidak secara langsung. Mama tak pernah mengajari kami membencimu. tapi kerasnya perjuangan yang dilakukan mama untuk kami, membuat kami lupa bahwa kami punya ayah.
Mudah saja memafkannya. Bagi ku tak ada bedanya memafkan atau pun tidak. Bagaimanapun juga, sebagai anak aku masih wajib memperlakukan bapak dengan baik. Iya kan, Pak! lagi pula aku tak ingin membuatnya terus merasa bersalah. itu tak kan mendatangkan keuntungan bagiku. malah dosa yang kudapat.
Aku menunggu telpon di tutup. Ingin rasanya megakhiri sambungan ini. Aku sudah tidak tahan. air mata ku terus saja mengalir. bukan air mata haru, tapi air mata kekesalan dan kemarahan.
“ya sudah, hati-hati kamu disitu nak yah…”
“iya, bapak juga hidup baik-baik saja di situ”
“assalamu’alaykum”
“wa’alaykum salam warahmatullahi wabarakatuh”
Aneh rasanya mendengar bapak bicara baik-baik dan lembut kepadaku. Waktu kecil aku tak bahkan sangat jarang berbicara dengannya. tak pernah ku dengar sapaan, “nak” darinya Aku dan bapak seperti orang lain. Sangat aneh bagiku menyebut kata bapak kepadanya. Aneh. Kaku. Unusual. Lebih nyaman ketika menyapa Pak Nurdin dengan sapaan Bapak.
Benarkah aku sudah memaafkannya? Mungkin. Tapi aku tak ingin bertemu dengannya. Aku ingin menjalani hariku just like now, without him.
Ya Allah… mohon berikan aku hati yang bersih, hati yang senantiasa ridha dengan apa yang kau berikan, hati yang senantiasa bisa memafkan kesalahan orang lain. bantulah aku untuk bisa ikhlas memafkan bapak. mungkin hanya ini lah yang bisa membuatnya tenang. akhirnya aku sampai pada suatu keputusan…..


Bapak aku memafkanmu karena Allah….

Minggu, 12 Desember 2010

rindu berat

Pagi ini aku tiba dengan selamat di Makassar. Kota yang ku tinggali selama 4 tahun lebih ini, tampak sepi. Ketika ku pijakkan kaki masuk di kost flora, lagi2 ku temui hal berbeda dengan 7 bulan yang lalu. Saat itu masih ada Dewi, Nunu, Anti, Rara, Upe Uppa dll. Tapi pagi ini aku tidak menemukan itu. Bahkan tak ada yang menjawab salam ku. Entahlah.. mungkin pada nggak dengar. Yenyum adek indah yang menyapaku cukup mengobati kekecewaanku, meski itu masih kurang.
Kangen.... berat... sama "flora girl", yang always ceria dan rame. Rindu pada sorak sorai mereka. Pada kegokilan mereka.
Saat lagi istirahat siang kubuka kembali vidio kenangan ku dan Anti. hiks... pengen nangis... kangen... skrg aku ga bisa kayak dulu lagi. Cuma dia yang bisa ku ajak ngelakuin hal-hal gokil bin narsis kayak gitu. Cuma dia! nggak yang lain.. dia adalah sahabat yang tak kan terganti. Always forever...
Miss you my best friend

Rabu, 20 Oktober 2010

i luv math

Tulisan ini sebenarnya kibwt waktu bulan ramadhan lalu. tapi lupa diposting. baru sekarang bisa dibagi. nggak papa yah....

Nggak terasa udah jam 4.12 pm. Hari ini aku nggak puasa loh. Biasa cewek, dapet dispensasi tiap bulan. Pantas aja kalau rasulullah mengatakan bahwa agamanya wanita itu hanya setengah. Setengah harian aku ngeprint skripsi 2 rangkap. Masyaallah cuman dua tapi lamanya minta ampun, masih sisa 2 rangkap lagi, yang insyaallah dilanutin besok. Sambil ngeprint aku nyempetin buat video foto-foto kenangan aku ma anti. Meskipun movie maker aku transistion effectnya ilang tapi hasilnya tetap bagus kok. Mungkin karena objeknya kali yah….biar digimanain juga tetap bagus. Aku cukup puas dengan hasil karya ku hari ini.
Jam 12. Aku selesai ngeprint. Baru deh aku bisa mandi, soalnya aku emang kayak gitu, nggak bisa ninggalin pekerjaan, istilah umumnya, nanggung…. Wuih muka ku penuh tinta, ada hitam, merah, kuning, biru. Persis kayak pelangi. *emang pelangi ada yang warna hitam?. Tapi nggak indah coz berantakan. Kok bisa muka penuh pelangi, ups maksudnya tinta? Itu tuh.. Cartridge printer tadi sempat ngadat, alias banjir, terus waktu cartridge berwarna yang kuisi , tintanya nyembur. Hiks..hiks…
Abis mandi, ngapain ya…oh iya, karena nggak ada kerajaan aku ngerjain soal spmb. Tau nih, udah 2 hari ni aku keranjingan ngerjain soal-soal spmb. Padahal aku kan nggak bakal ikut spmb. Yah.. Iseng-iseng bermutu gito ceritanya. Dah lama banget nggak ngerjain soal matematika. Udah hampri setahun. Mulai dari semester 7 aku emang udah nggak program mata kuliah yang di kelas, waktu itu aku ppl (Praktek Pengenalan Lapangan), semeseter 8, kkn dan tugas akhir. Jadi kalo nggak di latih bisa –bisa ilang semua rumus yang pernah dipelajari. Ternyata emang seru ngerain soal-soal matematika. Dari film yang pernah ku nonton judulnya master of study (drama korea) disebutkan bahwa matematika adalah pelajaran yang membutuhkan reflex yang cepat dari yang memperlarinya, bukan hanya otak yang bekerja tapi sebisa mungkin selutuh anggota tubuh bisa bereaksi ketika mengerjakan soal matematika. Tapi nggak berarti ketika kita ngerain soal kita harus salto atau loncat-loncatan kayak kuda lumping. Maksudnya nih ya, misal kita ngadepin sebuah soal. Pertama-tama yang dilakukan , tentunya membaca soal tsb, kemudian jangan cuma membaca terus “bilang ini susah”, tapi usahakan tangan menulis hal-hal yang diketahui, sambil otak memikirkan langkah-langkah serta rumus-rumus yang berkaitan dengan penyelesaian soal tersebut. Dan ingat jangan hanya terpaku pada satu rumus, semua pengetahuan, mau itu teori, aksioma,, syarat, harus digunakan. Loh kok aku jadi kayak pakar matematika gini ya? Nggak lagi. itu cuma tips dari aku berdasarkan pengalaman yang kudapat selama ini. Dalam mengerjakan soal matematika nggak boleh ada kata putus asa. Coba-coba dan coba. Dan ketika kita bisa menemukan jawaban dari masalah yang kita anggap rumit, dan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya, rasanya pasti menyenangkan, ada kepuasan tersendiri ketika itu. Mungkin ini sebabnya aku suka matematika. Matematika mengajarkanku untuk berpikir kritis, pantang menyerah, sistematis, dan taat asas. I luv math.
Berhubung, udah sore, aku mo nyiapin buka puasa dulu. Meskipun aku nggak puasa, tapi memberi makan orang yang berpuasa itu kan juga mendapat pahala yang sama dengan pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala puasa orang tersebut.
selamat puasa..

Hujan turun Lagi

MasyaAllah… di luar hujan turun dengan lebatnya. seperti air yang ditumpahkan dari langit. hm…. rasanya ingin terjun lagi. mandi-mandi hujan kayak dulu, bareng anak2 flora. Aku, Anti, Dewi, Rara, dan Upe’ plus Uppa. meskipun uppa Cuma jadi penonton. he..he..he,,
tapi sekarang, aku hanya bisa memandang jatuhnya air hujan di depan kamar. kangen…. berat ma anak-anak flora yang dulu. yang gokil, ceria, kompak, dan selalu happy. kapan ya… bisa main hujan-hujanan bareng lagi? Flora sekarang udah ga kayak dulu. anak2 pada nongkrong di kamar masing-masing, nggak mau gabung or ngumpul2 kayak dulu. Flora yang dulunya rame dan asyik, berubah jadi sepi…banget. hiks. kenapa sih harus berubah kayak gini. aku pengen anak2 flora yang dulu. yang sering ngumpul di teras. menikmati pagi, sore, or malam yang bertabur bintang maupun nggak. buka puasa berang, nonton film korea bareng, belajar dandan, makan-makan bareng, sampe foto-foto narsis.
ya sudahlah. mungkin ini emang akhir dari perjalanan Flora yang Gokil. kini Flora menjadi lebih religious, satu hal yang patut ku syukuri, hanya saja menurut ku kereligiusan itu nggak harus menjadikan kita tak saling berbagi kebahagiaan bukan? nggak membatasi kita untuk saling sharing, or ngumpul2. pokoknya aku kangen ma Flora yang dulu. karena aku ngerasa, rasa kekeluargaannya lebih kental. di flora yang dulu kita udah kayak sodara. di flora yang dulu aku nggak pernah merasa benar2 sendiri.
salam rinduku bwt anak2, flora.

MY BFF: Jauh di mata dekat di telinga


Hari ini, Kamis 14 Oktober 2010. Seharian aku di kamar kost. Cuma keluar waktu pagi untuk beli sayur mayur. Abis itu ya di kamar aja. Aku lagi kena sindrom malas kayaknya. Padahal aku dapat tugas Mading untuk membuat bahasan utama mengenai masalah futur. Aku Cuma bisa nyelesaiin 2 paragraf aja. buntu (kayak WC). No idea. Sulit mengembangkan paragraphnya. Yah aku sadari, aku memang belum meliki kafa’ah di bidang ini.
Siang abis masak, mandi, shalat duhur dan makan siang, aku bobo. Cerintanya sih mo nyiapin energi bwt musyawarah ntar sore bareng anak2 diklat. Tapi fakta berbicara lain. Bangun tidur kepalaku sakit banget. Untuk shalat aja aku susah. Apalagi mo jalan ke Tabaria yang jaraknya sekitar 2 kiloan dari kost ku. Oh No.
Lagi sakit-sakitnya kepala ini. Hp ku berdering, ku pikir dari Kadep, ternyata dari Fera. One of my BBF. Senang… banget, di telpon ma Fera, apalagi si Fera tuh mengkonferensikannya dengan Anti. Trus aku usul bwt ngajak Iin. Jadi deh kita ber4 ngobrol seru. Seru…banget. Cz semuanya pada mo ngomong, sampe nggak jelas siapa yang lagi ngomong dan lagi ngomogin apa. Gini nih kalo 4 gadis jadi-jadian ketemu. Tema pembicaraannya beragam, mulai dari tanya2 kabar masing2, baik kesehatan, aktivitas skrg, maupun kapan merid. Bagi yang merid nggak ngundang2 bakal digigit ma Fera si pembawa virus Rabies. Selama ngobrol Iin paling sering nyebut2 kata “boker”. Kalo Anti, apa ya? Kayaknya dia yang suaranya paling jauh… sayup2 gimana gitu….
Ketika ditanya gimana perasaannya saat ini, jawabannya macam-macam.
Anti : terus terang tadi aku tuh suntuk banget. nggak tau mo ngapain. kangen….berat ma kalian. tapi skrg ga lagi, cz dah dengar suara kalian
Aku : tadi lagi sakit kepala, tapi mendengar suara kalian yang kayak kerumunan lebah tiba2 nggak pengen sakit kepala lagi. nggak sanggup kalo musti skait kepala ganda.
Iin : sekarang aku malah sakit kepala, cz lagi tidur siang dibangunin ma telponx fera, trus ngobrol ma kalian. huh. (berlagak nggak butuh)
Aku dan Anti : oohhh gitu ya? (nada sinis)
Fera : In, putusin aja telponnya, sudah get out aja.
Iin : bededeh. santai fren….
Fera : kalo saya lagi flu ini. mo bagi-bagi flu ma kalian. kita kan harus saling berbagi. mau toh?
Anti : nggak usah, Fer. untuk yang satu inii kami ikhlas ga di kasih
Iin : iya, flux bwt Fera aja
Aku : nggak semua hal bisa dibagi, say. kamu pake puas2 dah tuh flu.
Ada hal yang bikin kami semua “GUBRRAAKK”. Fera belum tahu kalo Anti dah berhenti kuliah di Biologi. ck..ck..ck… tuh Anak benar2 lugu ato gimana ya? padahal dari kemaren2 aku dan Anti udah ngasih isyarat bahkan udah pernah bilang. Fera heran, pasalx Anti nggak balik2 ke Makassar. Dikiranya si Anti lagi libur panjang…. emang sih… tapi panjang….banget.
Aku : ok, Fer, sepertinya Anti kesulitan untuk menjelaskannya pada dirimu mbak. so biar dakuw saja yang melakukan tugas diplomasi ini.
Anti : hu… gaya…
Fera : iya cepatan. Ntar ku gigit lo
Aku : Ok, mbak. dengar baik2 ya. karena aku nggak akan mengulanginya. Jadi harus pasang telinga lebar2. siap?
Fera : hm. apa? cepat mi!
Aku : Bismillahirrahmanirahim. I love you. ha..ha…ha…!
Anti : Gyaaaaa! Mega….!!!
Fera : woi serius donk. ntar kugigit beneran nih. menetes mi ini iler ku’
Aku : gini loh Fera. pertama: Anti nggak suka biologi. Kedua Anti pengen kabur dari biologi. ketiga Anti pengen kabur dari saya
Iin : ya. karena Mega suka boker-boker!
terdengar tawa dari mereka bertiga. aku pun complain.
haha…..ha… begitulah seterusnya. hingga akhirnya terjadi perdebatan singkat. Fera menyayangkan keputusan Anti. Katanya sayang… tinggal sedikit lagi. Wah..blom tau dia kalo Anti tuh yang sedikit bukan sisanya, tapi yang sudah diprogram. Fera menyarankan untuk meneruskan dulu kuliahnya Anti.
Aku yang dari awal udah tau wataknya Anti yang very-very keras - lo mo ngomong apa juga ga bakal mempan - mencoba menengahi. Aku mengibaratkan kuliahnya Anti di Biologi sebagai makanan yang membuatnya sakit perut. Apakah dia harus terus memakannya atau menghentikannya. Tanggapan forum berbeda2.
Anti : Me…. bagus banget pengibaratannya…
Fera : kalo menurut saya, kita mesti lihat manfaat dan mudharatnya.
Anti :Justru itu fer kenapa aku berhenti dari bio. cz aku ngarasa lebih besar mudharatnya bagi dirikuw.
Iin : kalo saya, pergi dulu boker, baru habis itu lanjut lagi makannya.
aku, anti dan fera : Hu… dari tadi boker aja yang di omongin….
Anti emang nggak berminat melanjutkan kuliahnya yang keteteran di Biologi. ia dari awal memang sudah gak suka. tapi nyadarnya telat. So ketika dia memutuskan untuk berhenti banyak yang terkejut. Emang susah menjalani sesuatu yang ga dicintai, meskipun ada yang bilang “jangan hanya mau melakukan apa yang kamu cintai, tapi cobalah mencintai apa yang kamu kerjakan”. Aku sih setuju banget dengan kalimat itu. Tapi ada sebahagian orang yang tidak dapat melakukannya. Dan mungkin itu termasuk Anti. Dia tidak mencintai biologi, dan tidak berusaha untuk mencintainya. Dia cinta menulis, kalo boleh kubilang (maaf ya anti) dia “gila menulis”. Siang malam dia menulis dan menulis. Dia sanggup begadang, cuman bwt nulis cerita. Salut deh bwt semangatnya. Coba aja kuliahnya juga kayak gitu. Yakin deh dia bakal jadi mahasiswa teladan.
Akhirnya, Fera pun berusaha untuk memahami keputusan Anti. Sedangkan Aku dan Iin yang memang sudah dari awal menerima keputusan Anti, adem-adem aja mendengar perdebatan kecil di antara mereka. itulah gunanya teman. Tugas kita adalah untuk menasehatinya dan memberikan semangat bukan untuk memaksakan kehendak kita. Karena belum tentu yang kita anggap baik, juga dirasa baik oleh sahabat kita. Kita bakal tunggu anti melanjutkan kuliahnya tahun depan di bidang yang diminatinya. Tulis-menulis. CAYO ANTI. GANBATTE KUDASAI! KAMI AKAN MENDUKUNGMU KAWAN!
Ada lagi nih, kami sempat tebak2an warna baju. Dimulai dari menebak warna baju Iin
Aku : Iin pake baju warna putih.
Fera : warna cokelat.
Anti : me’ kamu tadi nebaknya warna apa?
Aku : warna putih
Anti :In, warna apa bajumu?
Fera : ih curang, anti jawab dulu donk!
Aku : iya, Ti’. Tebak dulu warna bajunya Iin
Anti : kalo aku warna merah.
Iin : Jawabannya putih. Cz aku lagi pake bau dalam.
Aku : ya..ye..ye..ye… aku menang,..next. Tebak aku pake baju warna apa?
Anti : Aku…aku..Jawab dulu. Tadi sempat dengar Rara teriak. Bajunya Mega warna hijau.
Fera & IIN : curang….
Aku : iya.. Curang, masa’ Anti nguping?
Anti : eits.. Tunggu dulu. Itu membuktikan kalo pendengaranku masih bagus.. He…
Aku : ya udah warna bajuku dah ketebak, lanjut, bajunya Anti
Fera : warna biru
Iin : warna cokelat
Aku : mmm.. Apa ya? Kayaknya warna cokelat batik2 gitu.
Iin : ih..saya duluan yang tebak warna cokelat.
Aku : Nggak papa kali kalo sama
Ant : iya, nggak papa tawwa sama
Fera : Jawabannya?
Anti : Warna cokelat…
Fera : ya… salah lagi
Aku & Iin : he.. Fera sudah dua kali salah.
Terakhir nebak warna bajunya Fera
Iin : warna Pink
Anti : iya, pasti bajunya warna PINK
Aku : iya, eh nggak. Fera pake baju warna hijau.
Fera :hehehehe… aku nggak pake baju
GUBRAKKKK. Ternyata si Fera cuman lagi pake sarung. Ih… rantasa’na deh.
Anti : kalo gitu warna sarungnya, apa?
Fera : warna biru kotak2, he.. (sambil nyengir)
HUAHHAHAHA NGGAK ADA YANG BENAR.
Begitulah isi obrolan 4 cewek aneh yang nggak jelas visi misi hidupnya. Nggak ding. Meskipun kami semua rada2 gimana… gitu. Tapi kami semua punya cita-cita yang luhur. Yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kepada….”
Priiittttt!!!!! Udah..udah..nggak usah dilanjutin baca undang-undangnya. Ini kan hari kamis.
Ok back to us. Fera S.Ked., sekarang lagi sibuk Koas untuk meraih gelar Dokter. Masih ada setahun lebih baru selesai. sempat merid dan sempat punya anak. hoho! Iin si suster ngesot udah selesai kuliahnya. Dan sekarang lagi magang di RS Andi Djemma masamba. Dakuw , generasi Kartini yang udah S.Pd., ini akhirnya dapat kerja ngajar selama 3 bulan di SMA Makassar Raya sebagai guru Bahasa Inggris. Luar biasa. 4 tahun kuliah di matematika, eh selesainya malah ngajar Bahasa Inggris. Orang2 pada heran, but so what? Dari pada nganggur. Trus Anti, calon sarjana Bio yang memutuskan untuk mundur demi sebuah cita2 terpendam yang akhirnya ditemukannya kini bersemedi di Wotu demi kelancaran kariernya di masa mendatang. sebanarnya sahabat kami masih ada satu lagi, namanya Ika Rahayu. dia lulusan kebidanan, dan sekarang lagi di ternate, ikut suami. no hpx jg nggak aktif. kata Fera, kayaknya ika ada di pedalaman hutan ternate deh. he…he..he..
Kami semua punya cita2, semua punya cara yang berbeda untuk mewujudkannya. meski berbeda pandangan tapi kami berusaha untuk menerima perbedaan itu dan menghargai prinsip hidup masing-masing. karena tak seharusnya perbedaan menjadi jurang. bukankah kita diciptakan untuk dapat saling melengkapi. nggak modal banget deh… nyontek lagunya melly goeslaw. misi mbak.. melly. whatever lah. pokoknya Jadilah yang terbaik siapapun kau adanya. aku jadi teringat pada puisi yang pernah kutempel di dinding kamarku dan Anti.
Luv U All my Best Friend Forever.

Midnight call

In the middle of one night at 12.00 o’clock, sarah couldn’t sleep. She couldn’t close her eyes, she didn’t know why she thought about her friend, lupita.
When her eyes were about to close, the thelepone rang. She got p of her bed and took the telephone.
Sarah : “who is this?”
Lupita : this is me, lupita.
Sarah : oh, lupita. Long time nit see, how are you?
Lupita : don’t worry i’am fine and i hope you are fine too.
Sarah : thanks. Btw, what is the matter. It’s not usual you phone me in the middle night.
Lupita : oh. I would like you to go to my house tomorrow morning.
Sarah : what for?
Lupita : you will know it tomorrow. Ok?! See you…
Sarah : see you
The following day, sarah keep her promise. She goes to lupita’s house. But she was so surprised when she looks a white flag in front of lupita’s house. When she was at the door, Lupita’s sister amberaces her.
Sarah : what s going on?
Lusita : Lupita died last night, she got heart attack. Hiks…
Sarah : how can? But she phone last night at 12.00 pm. And said that she was all right.
Lusita : it’s impossible , lupita died at 11.00 pm
Sarah : so, who called me last night?
But of them confused,
Sarah come back to her home. Until night, she still thinking about people who phoned her last night. Suddenly the telephone ring. She takes the telephone soon. She is very surprised when she listen the voice. She is lupita.
“good bye sarah, my friend. Do you want to follow me?”

kemarin aku di sms sama dewi yang bikin aku ketawa ini nih isi sms nya

Rabu, 01 September 2010

Math C 06: Jejak-jejak Makna, serta Cinta dan Syukur.

Habis ngeliat foto-foto bareng teman kelas rasanya kok sedih ya? Gaya mereka sih bikin aku ketawa karena pada aneh, lucu dan narsis abis. Nggak terasa udah 4 tahun kami sama-sama. Meskipun yang intensifnya tuh cuma 3 tahun. Kuliah bareng-bareng, nunggu dosen bareng-bareng, Kerja tugas bareng, apalagi kalo yang udah nggak ketolong, pasti dikasi ma Iswandi terus di copy paste. Wandi benar-benar berjasa waktu kami mahasiswa yang otaknya pas-pasan pada sok memprogram MK stural (Struktur Aljabar) yang lebih banyak pembuktian. Kayaknya jawaban anak2 satu kelas tuh pada nyatat punya dia yang udah di foto copy. Setiap pekan selama satu semester, usai kuliah aljabar pasti tempat fotocopy pada ramai oleh kami mahasiswa berseragam hitam putih sambil cekikian sana sini. He..he..he… thanks ya Wandi.
Ini dia foto-foto mereka




Liat aja. Dari gaya mereka yang rela jungkir balik n numpuk-numpuk di bangku kuliah, bahkan ada yang sampe rela ngelepasin headset (meskipun hasratnya-untuk ikutan bergaya- nggak kesampean). Keliatan banget kan kalo mereka gipo alias gila photo abis. Ck..ck…ck… teman-teman ku yang narsis. tobat…tobat…

Yang diatas itu adalah para model sukarela, bisa diandelin buat promo iklan apa saja, Anda berminat? 


Liat nih Jaket baru ku.. Cuma 80 rb loh…..

Nah yang sibuk mamerin jaket persatuannya kelas C itu yang namanya Wandi. Someone smart in study but lemot in plesetan. Iya, dia tuh paling nggak bisa main plesetan kata. Lama mikirnya. Ternyata si einsten kami yang satu ini emang udah di program untuk nyelesaiin soal matematika, bukan soal plesetan. Maap ye…

Acara pernikahan salah satu teman kelas ku Rosdiana (kiri), ini namanya kawin kembar. teman-teman pada turut bahagia karena kebagian makanan gratis dan juga momen berharga untuk FOTO-FOTO

Hiks jadi kangen ma teman-teman semuanya, kangen ma kebersamaan mereka, kangen sama cerita lucu dan keisengan mereka. Meskipun aku jarang banget gabung sama mereka karena kesibukanku di prodi, tapi aku senang kalo ngeliat mereka ngumpul. Rasanya aku berada di tengah-tengah mereka.



Saat ini sebagian besar teman kelas ku sudah kelar kuliahnya alias S.Pd. tinggal beberapa orang yang belum. Udah jarang ngumpul-ngumpul kayak dulu soalnya dan pada balik ke kampong masing-masing. Hiks. Sedih juga. Nggak kebayang sebelumnya kalo ternyata 4 tahun itu adalah waktu yang singkat untuk kebersamaan yang indah.
Buat seluruh teman-teman kelas C.. Aku bersyukur bisa kenal dengan kalian semua. kenangan bersama kalian akan tersimpan rapi di dalam memoriku. menjadi satu asset yang nggak akan bisa tergantikan oleh apa pun. karena kalian Istimewa. selamat atas kelulusan kalian. semoga kebersamaan kita selama 4 tahun di kelas C matematika UNM ini bukanlah hal sia-sia. Bersama kalian aku merasa bahwa kita tak pernah benar-benar sendiri.

Lagu untuk persahabatan by: Rain
hidup tak lagi terasa sepi, malam pun tak lagi terasa sunyi
ketika ada teman yang peduli, dan mau untuk untuk berbagi
kesedihan pun terganti tawa, kebimbangan pun terhapus sirna
ketika ada sahabat setia, yang mampu sembuhkan luka..
tiada yang abadi di dunia tiada yang kekal selamanya
coba dengarkan petuah dari mereka semua
kita hidup di dunia hanya sementara
dan tak ka nada yang sanggup untuk tetap bertahan
kecuali cinta dan persahabatan.
Pastikan ada teman yang peduli dan mau untuk berbagi

Senin, 30 Agustus 2010

Keracunan Keong

Dedew baru aja pindah dari kost Flora. yah... berkurang lagi deh personil flora ceria.
Dedew pindah di kost yang dijuluki kost 'gudang'. Yah... mungkin karena kosannya nampung orang2 bekas kayak dedew (bekas Flora) he..he..he *dipelototin mata kucingnya dedew yang siap nelan aku. ampun dew, jangan makan aku.
Kondisi kost ini sangat bertolak belakang dengan kost Flora. misalnya nih ya, Kalo kost Flora cuma di huni oleh para cewek2 sok imut, nah di 'gudang' personilnya nambah cowok2 yang ga ku kenal. ya iyalah..
ada lagi nih, di Flora ada peraturan nggak boleh muter musik keras2, karena kami bersepakat bahwa nggak semua yang kita sukai juga disukai oleh orang lain, seperti suara musik termasuk aku.
2 hal ini yanglah yang menjadi bumerang bwt dewi di kost barux.
alkisah, kamar dewi tepat bersebelahan dengan kamar seorang cowok yang terkesan pendiam dan angkuh. bweh bahasanya... malam pertama dewi nggak bisa tidur. gimana bisa tidur kalo tetangga kamarnya muter musik keras-keras pake salon (speaker besar itu loh, bukan tempat potong rambut) pula. ck..ck..ck.. serasa rumah sendiri aja. belum lagi lagu yang diputar (keong racun dan cinta satu malam). itu terus yang diulang2. Dedew benar2 tersiksa. Pasalnya suaranya keras banget, tepat di kepala dedew. berkali2 dedew mencoba memberi teguran dengan cara mengetuk dinding pembatas yang terbuat dari tripleks. tapi yang ditegur tetap nggak ngeh juga. gimana mo dengar, kalo suara musiknya ngalahin suara ketukan.
Akhirnya dedew mencoba pasrah. perlahan-lahan rasa pusing mulai menjalar dikepalanya, "duh mual, Hoek!" dedew mo muntah.
"TIDAK!!!!! AKU KERACUNAN KEONG BERACUN, HIKS..HIKS..HIKS..." tangis sesal Dedew pengen balik ke Flora.

gara-gara tragedi BHP

Masih ngelanjutin tragedi BHP alias benda hitam panjang.
Di hari yang sama, abis dari TKK aku dan Rara melaju ke Jl. Landak. kami akan ke rumah K silvia Adelina untuk mengambil barang yang akan disumbangkan selanjutnya. kami berdua sama-sama belum pernah datang ke sana. Melaui pesan yang dikirim oleh kak Salwa ,kami memperoleh alamat Kak Silvia.
"Jl. landak Inspeksi Kanal no 11, Graha quality, sebelum jembatan merah sebelah kanan"
Berbekal pengetahuan itu, dua gadis yang tangguh ini pun mulai beraksi.
"Brummmm" Rara mulai melarikan motornya, sesampainya di jalan veteran bukannya terus ke jalan di depan kami, Rara malah membelokkan motornya ke kanan mengikuti arus kendaraan yang menuju ke Parang tambung.
"loh, Ra'?Kok nggak terus aja?"
"Nggak bisa, jalurnya searah, bukan dua arah" Jawabnya.
"masa' sih?" perasaanku mengatakan nggak gitu, karena aku pernah berkendara dengan Nurul (rekan ku di Prodi)melalui jalur itu. Bisa kok. Dengan rasa tak percaya, aku memperhatikan arus kendaraan yang keluar dan masuk jalan Landak. what! masuk?! it means that...
"Ra' bisa kok, tuh mobil yang dari Veteran bisa masuk kok"
"Ah yang benar?" ucap Rara setengah percaya. Tapi akhirnya di ujung jalan veteran Rara punmemutar motornya. terus melewati jalan landak, terus belok lagi ke jalan Landak.
"ya! putaran kedua..."seruku. Nggak tahu kenapa aku kok suka banget ya ngusilin Rara?
kami pun tiba di jembatan yang kami duga jembatan yang berada di atas kanal.
"stop! stop! stop!" seru ku sotoy. Rara pun menghentikan motorx.
"btw, ada 4 jalan di samping kanal, mana jalan yang benar?"
"ntar dulu, aku mo baca do'a: ihdinasiratal mustaqim" itu yang kuharap akan dikatakan oleh Rara. Tapi ternyata nggak gitu.
setelah capek celingak-celinguk dan membuat deduksi yang nggak masuk akal, akhirnya Rara memutuskan menelpon kak Silvia Adelina. Jiaaahh!!! kenapa nggak dari tadi aja?
"Assalamu alaykum"
"waalykum salam" jawab suara di sebarang sana.
"Kak,kami udah ada di dekat jemabatan, yang mana di sini jalan ke rumah ta'?" tanya Rara. aku masih sibuk melihat ke sana kemari, tapi kali ini lebih hati2, takut tragedi BHP terulang lagi."Tak akan terulang lagi.. semu..wa... kesalahanku..." sayup-sayup terdengar suara merdu mas Afgan.
Kak silvia sibuk menjelaskan ke Rara lokasi rumahnya, Rara nggak ngeh-ngeh juga. Aku berkali-kali nyeletuk. Dan anehnya Rara mengucapkan kembali kata-kata yang ku celetukin. Kasihan Rara...
"apa, kak? Graha Polisi?"
What?! aku tersentak demi mendengar ucapan Rara. "hush! bukan graha Polisi,neng! Graha Quality" ucapku meluruskan.
"oh.. Graha Quality"
"Ra' tanyain, gimana bentuk gerbangnya?" saranku sambil mondar-mandir diantara 2 tiang listrik, tempat kami memarkir motor.
"eh, katanya yang ada tiang warna biru" Rara memberitahuku.
"lah ini tiang warna biru" tunjukku pada tiang listrik yang ku maksud tadi. Rara kembali ber oo... ria. ia kembali bertanya, "terus kak?"
aku iseng iseng memperhatikan tiang biru itu, dan aku terpana dengan temuanku.
"Ra'! ini tuh ada tulisannya Graha quality" aku menunjuk pada tulisan kecil di pinggir tiang. Rara menoleh, dan melihat ke Atas.
"astagfirullah ini nih gerbangnya. Liat di atas" ucap rara,"udah kak, udah ketemu, assalamaualaykum" lanjutnya seraya memutuskan hubungan telp dengan kak silvia.
HA...di situ tertulis gede-gede "GRAHA QUALITY"
Aku tercengang. Ternyata dari tadi kami sudah nongkrong di bawah gerbang kompleks Graha quality. Tiang yang kukira tiang listrik ternyata Tiang gerbang. Saking sibuknya melihat ke kiri, kanan depan dan belakang, kami sampai tidak memperhatikan tulisan di atas kami. Ini semua gara2 BHP..

Minggu, 29 Agustus 2010

Tragedi BendaHitam Panjang

Hari ini abis shalat subuh aku nggak tidur lagi, cz Rara minta ditemenin ngecek lokasi kebakaran di jalan Garuda. Aku dengan senang hati menyambut tawaran Rara, kebetulan aku pengen tahu lokasi tepatx, cz aku penasaran banget sama keadaanx Ika rahayu.
Bismillah, alhamdulillah kasani hadzassauba warazaqni haulimminni wa la kuwwatin. Loh,itu kan doa berpakaian. padahal sekarang kan aku mo naik kendaraan.
"Ra', doa naik kendaraan gimana lagi? aku lupa? masa' aku bacanya doa berpakaian"
rara cengengesan "Bismillah, alhamdulillah, subhanalladzi sakhkharalana wama kunnalahu mukrinina wa inna ila rabbina la munkalibun"
oh iya, baru ngeh.
motor pun dijalankan oleh rara. dengan semangatnya aku berseru, "mari kita robek keheningan pagi ini dengan deruman motor kita, ha..ha..ha..." ala pangeran bertopengx sinchan.
rara cengengesan.
jalanan masih sepi. wajarlah masih pagi banget. udara juga masih bersih. rara menyuruhku membuka scraf yang kupakai menutup hidung ku katanya udara pagi baik untuk kesehatan. A sa...h
sesampainya di TKK (tempat kejadian kebakaran, kami bingung sendiri mo ngapain. akhirnya kamibertanya kepada salah seorang warga yang menjadi korban kebakaran mengenai orang yang dapat ditemui untuk menyalurkan bantuan, soalnya saat itu aku dan rara bawa 2 kantong pakaian besar, cuman bingung aja gimana baginya ke warga. kami pun di antar ke rumah pak Rosidi, dari situ kami disuruh membawa ke Bu' rasma. di sinilah tragedi itu terjadi.
saat Rara sedang berbicara dengan bu' Rasma, mataku asyik memandang keadaan di lokasi tersebut. tanpa sengaja mataku menangkap sesuatu yang tergantung, berwarna hitam dan aneh di samping rumah Bu' rasma. Astagfirullah seorang pria yang tidak kulihat wajahnya sedang memparbaiki sarung yang dikenakannya sebagai pakaian , dan tragisx dia tidak mengenakan pakain dalam. dan oMG... tidak!!!!!!! aku menutup wajahku dengan helm dengan isak tertahan. Rara heran dengan sikapku ini. "kenapa, Ga'?" aku tak mampu menjawabnya di tempat itu. aku malu. aku Syok. aku takut... Oh tuhan.. apa yang sudah ku lihat????
di motor aku terus-terusan menjerit, aku nggak terima! aku berharap tidak melihat benda menjijikkan itu, hu..hu..hu...
Rara kembali tertawa ketika kuceritakan hal tersebut. "oo... jadi itu sebabnya kamu nutup muka pake helm di tempat tadi?"
"he..eh"
"ha..ha..ha.. hati-hati loh bisa -bisa hilang semua hapalan surah mu" aku tergugu mendengarnya.
Ya Allah... ampuni aku karena telah melihathal yang tidak sepantasnya ku lihat. aku benar-benar nggak sengaja. kalau boleh memilih, aku justru memilih tidak melihatnya.

Tangisan si Rara

Kisah ini terjadi pada hari ahad tanggal 29 agustus 2010. Aku ngasih liat rara film tentang anak-anak kost flora yang kubuat di picasa movie maker. Film itu berisi kumpulan foto-foto anak2 flora sejak tahun 2008 ampe 2010. Kebersamaan yang dilewatibersama, makan bareng, nobar, kerja bakti, dandan asal-asalan, dan beragam aktivitas narsis lainnya. Waktu liat video itu rara ketawa-ketawa terus.
Tapi hal berbeda terjadi ketika ku perluhatkan film foto-foto ku ma Anti, dengan soundtrack lagunya Mytha “tentang mimpiku”. Baru di awal-awal dia udah bilang, “kayak sedih?”
Aku hanya mengangguk.aku terus aja ngoceh, menceritakan ini dan itu, kepada rara yang baring di ranjang di belakangku. Sayup-sayup kudengar isak tangis di balik punggungku.
“hiks..hiks,,”
Aku menoleh, “Rara?! Kamu nangis? Ya ampun, Ra’. Cup..cup…”
Tangisnya semakin menjadi-jadi dengan raungan yang memekakkan telinga, *nggak ding!
“Aku keingat Anti, hiks”
Aku nggak pernah nyangka reaksi Rara bakal kayak gitu banget. Cz aku aja nggak nangis ngeliatnya. (nangisx udah waktu tgl 4 agustus). Aku jadi pengen nagis ngeliat rara. Ternyata rara mendadak ingat Anti pas ngeliat foto-foto itu. Bukan maen, matax bengkak loh…
Aku nggak tahu apa maksud tangisan rara, dia kangen atau kasian ma Anti. “Wusshhh.. “ dilempar uang ma Anti. He..he.. he.. ngarep.
Anti, ternyata bukan Cuma aku aja yang merasa kehilangan mu. Semoga kau tenang di sana.
(“apaan seeh?”)

Sabtu, 28 Agustus 2010

Selesai Lagi Satu Masalah

Kalau ada yang nanya gimana perasaanku saat ini, jawabannya aku sangat…sangat bahagia. Alhamdulillah aku dah selesai seminar hasil. Meskipun rasanya kayak mimpi tapi itu adalah kenyataan. yah… beres lagi satu masalah, beban di pundak berkurang sedikit.
Penguji 1 ku adalah Dr. Djadir, M.Pd. Pertanyaan yang diajukan tidak begitu berat, hanya berkisar masalah penelitian, rumusan masalah, indicator, dan hasil. Seminar ku berlangsung sangat singkat dan mulus. Nggak sampai 10 menit. Lebih lama nunggu penguji dari pada seminarx. Aku bersyukur pada ALLAH atas kemudahan yang diberikan oleh-Nya. Padahal sejak kemarin sore aku sudah nerveous banget. Nggak bisa makan dan tidur. Selalu memikirkan skripsi. Gimana kalo nggak bisa jawab? Gimana kalo aku malu-maluin. ternyata nggak sesulit apa yang aku bayangin. Alhamdulillah…
Aku berterima kasih banget pada orang-orang yang telah mendoakanku dan memberiku semangat. Buat mama tersayang, Anti, kak Hur, Kak Alya (atas kuenya), Dewi, Rara, Husni, kak Akfiyah, dan Sahlan. Untuk nama yang terakhir ini tiba-tiba aja muncul, kebetulan aku dan dia sama-sama lagi ngurusin map biru sejak hari jumat lalu. Ups hampir lupa, thanks juga bwt adikku Ayu, yang setia nemenin kakaknya seminar.
Nggak pernah terbayang di kepalaku bagaimana bentuk seminarku. Tanpa pembimbing, tanpa power point, tanpa peserta, tanpa presentasi, tanpa baju hitam putih. Seminar yang paling nyantai kayaknya deh. Rasanya seperti cuma diskusi-diskusi biasa dengan bapak. Teman-teman aja pada heran ketika tahu aku sudah seminar, ceritanya kan mereka pada pergi makan, trus waktu pulang, aku telah selesai. Adikku aja bengong waktu tahu aku udah selesai ujiannya.
Pak Djadir memberiku nilai, 3.6, bu Aswi: 3,7, mudah-mudahan pak nurdin juga ngasih nilai di atas 3,5. Pak nurdin belum ngasih aku nilai. Aku bahkan udah nunggu sampai jam 5.15 pm. Mungkin sibuk. Tapi aku nggak mau ngerusak kebahagiaanku dengan memikirkan pak Nurdin. Insyaallah besok ketemu. Pokoknya diusahain. Moga aja pekan depan aku udah bisa jadi S.Pd (Sarjana Pendidikan) Matematika.
Aku bahagia karena punya orang yang care sama aku, meskipun mereka nggak ada di dekatku, tapi do’a mereka selalu menemani kapan pun dan dimanapun. Aku sadar aku tak kan mungkin sanggup melewati semua ini tanpa do’a dan dukungan dari mereka sebagai wujud kasih sayang mereka kepada ku.
Terima kasih ya allah kau hadirkan mereka dalam hidupku. sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku, karena aku aku takkan sanggun membalas kasih sayang mereka kepadaku.
NB: Doanya malor mujarab terutama yang bunyinya: “….dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”

Kamis, 26 Agustus 2010

Buku tamu

Duh... Rara mana sih? Janjinya kan mo jemput abis shalat asar. tapi sekarang udah jam setengah lima dia belum datang-datang juga. mana pantat ku dah sakit banget lagi duduk selama 6 jam depan komputer prodi. untung aja internet lagi connect. so aku bisa blogging dulu.
oh iya, aku baru aja nambahin buku tamu di blog aku. bagi siapa saja yang baca blog aku, tolong di kasih commentnya ya, buat masukan buat aku sekaligus untuk membesarkan hati bahwa ternyata ada orang yang baca blog ku.
sebenarnya saat membuat blog ini, niatnya cuma sebagai 'pelampiasan' segala unek-unekku yang ga bisa ku ceritakan sama orang lain yang kenal ma aku. Tapi toh akhirnya ada juga yang tau blog ini. ya nggak papa lah sekalian latihan menulis.
rara belum datang, kak hur alias Indigo minta di tungguin. gimana nih? kalo rara datang, ndigo musti jalan sendirian deh, soalnya kan aku dibonceng ma Rara. duh... rara cepet donk. biar aku nggak merasa bersalah sama Indigo.
Kangen... kangen... banget ma sahabat-sahabat kuw. Fera, Anti, iin, Ika, hallimah, Ika, dan semuanya. aku berdoa semoga mereka baik-baik aja di manapun mereka berada. khususnya ika rahayu dan keluarga yang tempat tinggalnya dekat sama tempat kebakaran besar baru2 ini,. semoga selamat. sampai saat ini aku belum dengar kabar apapun dari nya. hpx ga aktif.
aah.... capek cuap-cuap. udah dulu yah... bye

Rabu, 25 Agustus 2010

Kamar 3, kamar ceria, kamar kenangan


Kamar 3. salah satu kamar yang ada di kost Flora. Kost yang di huni oleh para cewek ajaib, aku termasuk salah satu di dalamnya. macam-macam karakter ada di sana. mulai dari yang kalem ampe yang ancur. he..he..he.. tapi nggak ampe hancur kayak WTC kok.

Kamar 3. Kamar yang kutempati bersamanya selama 4 tahun. banyak kisah dan kenangan yang kami ukir di dalamnya. ada tawa, canda, aksi gokill, cerita, kreatifitas, sedih, tangis dll, dsb yang pernah terjadi di sini. di kamar ini aku mencurahkan semua unek-unek ku . tangisku, karya ku, masakanku. Di kamar ini aku bebas mengeskpresikan diriku sekali lagi bersamanya.

Kamar 3. Kamar yang di depan pintunya tertulis kamar "Mega & Anti". Hampir di setiap sudutnya ada kenangan tantang kami berdua. kamar yang dijuluki kamar paling rame di kost flora karena keceriaan para penghuninya. Me n Anti. Kamar kreatif, kamar ceria, kamar rame, kamar ekspresi. kamar 3. kamar yang kucinta. kamar yang paling berkesan dalam hidupku. Di kamar ini aku bisa curhat dengan manusia. Bukan lagi dengan buku, atau cermin (kebiasaan waktu di rumah).

Meski sekarang Anti tak bersamaku lagi, tapi setiap kali ada di kamar ini, aku selalu teringat Anti. Setiap jengkalnya menyimpan kenangan tantangnya. Liat pintu, ingat anti, liat lemari ingat anti, liat ranjang ingat anti, dapur, lantai, kamar mandi, semuanya ingat Anti. pada setiap tempat itu aku dan anti pernah melakukan hal bersama. misal: nyuci bareng di kamar mandi, bersihin kamar mandi, antri mandi, terus nemuin si kecil yang bikin menjerit di kamar mandi. euww.. di dapur, masak bareng, dinyalain korek gas sama anti abis aku nggak kuar buat nekan gasnya, dibikinin nasi goreng, nyanyi-nyanyi pake mike sodetan dan sendok sayur. trus di ranjang kami masing-masing, ngobrol ngalor ngidul, mulai dari politik, warga flora yang biasa melanggar peraturan, masalah kuliah, film, dll. lantai,tampat nonton bareng, Senam bareng, bikin vidio aneh, ngepel bareng. di pintu, nempelin kertas kado, dan hiasan yang bertuliskan nama kami berdua. di dinding kamar kami menempelkan berbagai hasil kreatifitas kami.

hhhuhhh, berat rasanya untuk meniggalkan kamar ini. rasanya aku udah menyatu dengannya. Aku nggak sanggup ninggalin kamar kost ku ini. Tapi masalahnya aku musti pindah ke kamar 5. tinggal bersama Rara di sana. aku udah ngusulin supaya rara aja yang pindah ke kamar 3. tapi rara nggak mau dengan alasan kamar ku panas kalo siang. tapi kamar mandinya rara gelap. nggak ada lampunya. aku kan takut gelap. "kan tinggal di pasangin lampu" tukas rara.

ya sudahlah... kayaknya aku yang harus ngalah. lagian mungkin ini yang terbaik. Mungkin masa aktif ku di kamar 3 udah abis karena rekanku dah nggak ada. Aku cuma berharap mudah-mudahan penghuni selanjutnya akan merawat kamar ini dengan penuh kasih sayang. halah...lebay...

Slamat tinggal kamar 3 ......kamar ceria... kamar kenangan

Selasa, 24 Agustus 2010

Dan Brown keren banget.....

Hebat, keren, cool, Luar biasa... dll, dsb, dst..
Itulah kata yang terlontar dari mulut ku setiap kali selesai membaca karya-karya Dan Brown. Salah seorang penulis novel best seller. 2 hari yang lalu aku baru saja selesai membaca karya nya yang berjudul benteng digital. Awalnya aku bertanya-tanya benteng digital itu apa sih? ternyata oh ternyata...
Aku sudah membaca empat karya beliau (angels n demons, Davinci code, titik muslihat, dan Benteng digital) semuanya keren. Durasi kisahnya singkat, sehari dua hari selesai. Tapi proses untuk selesainya itu loh yang rumit. so nggak heran kalo ketebalan bukunya mencapai 700-an halaman. MasyaAllah...
Aku salut banget dengan kemampuan dan Brown dalam mengembangkan cerita dari setiap detik dalam ceritanya. Membaca buku dan brown seolah nonton film. Aku jadi ikutan berdebar-debar, penasaran, takut, trus sok nebak-nebak dalang dari setiap kasus atau tragedi walaupun lebih banyak salahnya dari pada benarnya. Di setiap akhir dari novel tersebut pasti ada aja hal yang membuatku tercengang, nggak nyangka dengan kenyataan yang tersingkap dari kasus tersebut. Luar biasa. Bisa kah aku menuis seperti beliau?
Setiap masalah yang diangkat dalam novelnya berdasar pada kejadian di dunia nyata. beliau juga melakukan riset dalam penulisan novelnya. so nggak asal buat aja,. teknologi yang di pakai dalam kisah juga benar-benar ada. Dari novel tersebut selain hiburan kita juga mendapat pengetahuan baru. Ini nih novel yang benar-benar berbobot. Bukan novel kacangan. Nambah lagi nih penulis favoritku.
Btw ada yang tau nggak novel dan brown yang lainnya?

Senin, 23 Agustus 2010

Selesai Lagi Satu Masalah

Kalau ada yang nanya gimana perasaanku saat ini, jawabannya aku sangat…sangat bahagia. Alhamdulillah aku dah selesai seminar hasil. Meskipun rasanya kayak mimpi tapi itu adalah kenyataan. yah… beres lagi satu masalah, beban di pundak berkurang sedikit.
Penguji 1 ku adalah Dr. Djadir, M.Pd. Pertanyaan yang diajukan tidak begitu berat, hanya berkisar masalah penelitian, rumusan masalah, indicator, dan hasil. Seminar ku berlangsung sangat singkat dan mulus. Nggak sampai 10 menit. Lebih lama nunggu penguji dari pada seminarx. Aku bersyukur pada ALLAH atas kemudahan yang diberikan oleh-Nya. Padahal sejak kemarin sore aku sudah nerveous banget. Nggak bisa makan dan tidur. Selalu memikirkan skripsi. Gimana kalo nggak bisa jawab? Gimana kalo aku malu-maluin. ternyata nggak sesulit apa yang aku bayangin. Alhamdulillah…
Aku berterima kasih banget pada orang-orang yang telah mendoakanku dan memberiku semangat. Buat mama tersayang, Anti, kak Hur, Kak Alya (atas kuenya), Dewi, Rara, Husni, kak Akfiyah, dan Sahlan. Untuk nama yang terakhir ini tiba-tiba aja muncul, kebetulan aku dan dia sama-sama lagi ngurusin map biru sejak hari jumat lalu. Ups hampir lupa, thanks juga bwt adikku Ayu, yang setia nemenin kakaknya seminar.
Nggak pernah terbayang di kepalaku bagaimana bentuk seminarku. Tanpa pembimbing, tanpa power point, tanpa peserta, tanpa presentasi, tanpa baju hitam putih. Seminar yang paling nyantai kayaknya deh. Rasanya seperti cuma diskusi-diskusi biasa dengan bapak. Teman-teman aja pada heran ketika tahu aku sudah seminar, ceritanya kan mereka pada pergi makan, trus waktu pulang, aku telah selesai. Adikku aja bengong waktu tahu aku udah selesai ujiannya.
Pak Djadir memberiku nilai, 3.6, bu Aswi: 3,7, mudah-mudahan pak nurdin juga ngasih nilai di atas 3,5. Pak nurdin belum ngasih aku nilai. Aku bahkan udah nunggu sampai jam 5.15 pm. Mungkin sibuk. Tapi aku nggak mau ngerusak kebahagiaanku dengan memikirkan pak Nurdin. Insyaallah besok ketemu. Pokoknya diusahain. Moga aja pekan depan aku udah bisa jadi S.Pd (Sarjana Pendidikan) Matematika.
Aku bahagia karena punya orang yang care sama aku, meskipun mereka nggak ada di dekatku, tapi do’a mereka selalu menemani kapan pun dan dimanapun. Aku sadar aku tak kan mungkin sanggup melewati semua ini tanpa do’a dan dukungan dari mereka sebagai wujud kasih sayang mereka kepada ku.
Terima kasih ya allah kau hadirkan mereka dalam hidupku. sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku, karena aku aku takkan sanggun membalas kasih sayang mereka kepadaku.
NB: Doanya malor mujarab terutama yang bunyinya: “….dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”

Resensi buku: Tarian Ilalang


Ada yang terbunuh saat tubuh tak mengucurkan peluh: Nurani
Ada yang tersita saat tubuh tak tergores luka: Jiwa
Maka peluh kubiarkan menari
Luka kubiarkan menganga
Sebab Tuhan mencipta peluh untuk berkaca
Mencipta luka untuk bercerita

Menjadi orang baik ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada saja yang membuat niat baikknya itu ternoda, baik secara sadar maupun tidak sadar.Ada kepentingan yang ternyata ingin menjatuhkannya, mengoyak-ngoyak tarian Rachel sehingga tidak seindah yang diharapkan. Akankah tariannya menjadi buram, atau bahkan sama sekali tidak tampak?
Kurang lebih begitulah synopsis dari novel yang berjudul Tarian Ilalang. Novel Kedua dari trilogy Tersentuh Ilalang yang ditulis oleh mbak Afifah Afra. Novel yang sarat makna dan pengetahuan tentang kehidupan jalanan dan persaingan dalam dunia bisnis. Ditulis dengan gaya penulisan yang cerdas sehingga mampu menguhubungkan kedua hal di atas yang nota bene mewakili golongan proletar dan kapitalis.
Seru abis deh pokoknya, serasa nonton drama korea. Koflik-konflik yang ada dikemas dengan apik dan tajam membuat kita seolah larut di dalamnya. Alurnya pun menarik nggak kaku serta banyak muatan-muatan pengetahuan agama di dalamnya.
Salut deh buat mbak Afifah Afra. Soalnya menurut aku novelnya keren. keliatan kalau yang nulis punya wawasan yang luas dan mengusai masalah yang ada di dalamnya.
Yang lain kudu baca juga novel ini. Dijamin nggak bakal nyesel deh….
Bagi yang berminat silahkan kunjungi www.ekuator.com

Minggu, 08 Agustus 2010

Menangis Semalam

Kost flora , 4 agustus 2010
Saat kutulis kan catatan ini, air mataku tengah mengalir deras di kedua pipiku. Bagaimana tidak, sahabatku tersayang - anti - malam ini berangkat ke wotu –kampung halamannya- untuk jangka waktu yang panjang.
Sedih? Sudah pasti aku sedih. Tadi di terminal aku sama sekali nggak nangis karena ada indigo yang bikin aku ketawa-ketawa. Pun ketika di pt-pt dalam perjalanan pulang ke kost. Waktu anti sms aku yang bunyinya kayak gini:
“ukhti mungkin tak pernah ku katakana sebelumnya bahwa aku mencintaimu karena Allah, bagiku tak ada sahabat yang mampu memahamiku kecuali ukhti. Akhirnya air mataku pun menetes”
Saat itu air mataku pun hampir keluar jika tidak kutahan. Sebisanya aku menahan agar bola-bola kristal yang ada di mataku tak pecah. Aku meremas tanganku dan menggigit bibirku agar tak menangis. Dan berhasil.
Aku nggak mau cengeng. Itu tekadku.
Tapi hal sebaliknya terjadi ketika aku tiba di rumah. Baru saja kubuka pintu kamar ku, perasaan sesak mulai menyeruak didada, mendorong ku untuk menangis. Apalagi ketika kupandangi kasur, dan tempat laptop di mana anti selalu menghabiskan waktunya untuk menulis. Air mataku pun tak terbendung lagi.
Baru kusadari bahwa aku sangat…sangat sedih berpisah dengannya. Sedih karena aku tak bisa lagi melakukan hal-hal yang biasa aku lakukan dengannya. Sedih karena tak melihatnya di sini. Sedih karena masih banyak hal yang ingin kuceritakan padanya tentang hari ini yang tak sempat kuceritakan.
Aku ga berani keluar dari kamar, takut upe’ bakal ketawa ngeliat mataku yang bengkak dan sembab seperti ini.
Sedihku semakin bertambah ketika kuputuskan untuk makan. Aku sudah terbiasa makan sama anti. Di ambilin apa-apa, atau ngambilin apa-apa, mo piring, sendok, gelas, dll. Aku udah terbiasa ngeliat dia yang kalo ngambil nasi kayak gali kuburan, atau porsi makannya yang bikin takut. Air mataku semakin deras. Setiap suapan diringi dengan tangis.
Sekali lagi aku harus merasakan yang namanya di tinggal sahabat. Serasa ada sebagian dari diriku yang pergi. Mungkin aku terlalu berlebihan, tapi itulah yang kurasa. Aku sudah terbiasa hidup dengannya, menjalani hari bersamanya, berbagi cerita, tawa, dan duka. Sehingga aku merasa ia adalah bagian dari hidupku. So ketika dia pergi aku merasa hampa…
Kutahu insyaallah kami masih bisa bertemu kembali, tapi aku takut semua jadi tak sama. Anti bilang, “cepat atau lambat kita bakal pisah, tapi emang paling bagus kalo kita pisahnya masih lama”
Bagiku, anti itu bukan Cuma sahabat, tapi saudara, aku yang sejak dulu pengen punya kakak perempuan yang bisa kujadikan tempat curhat akhirnya ngedapetin itu dari Anti. kalo ada masalah pasti ngeluhnya ke Anti. Aku nggak pernah segan sama Anti, kalo aku mo marah ya marah. mo BT ya BT. Anti juga yang sering kuajak ngelakuin hal-hal aneh. seperti memutar tubuh sampai 360o dengan kaki tetap di tempat.
pfuhh…. akhirnya anti pulang. waktu dia ada pengen dia nggak ada. pas dia nggak ada, pengaen dia ada. kayaknya hari-hariku bakal jadi kurang seru karena anti ga ada. kalau pun seru tetap nggak seru karena nggak ada yang bakal mendengar ceritaku, kalo pulang ke rumah ntar Cuma diam sendiri. bisa-bisa aku jadi Mega yang dulu. yang selalu sibuk dengan dunia diamnya. moga-moga aja nggak.
aku bermimpi tentang hari ini
di saat kita berdua slalu bersama
dan bila nanti kau ingat kembali
masa-masa inilah yang akan kita kenang selalu
kau tak sendiri ku selalu bersamamu
temani aku dalam habisnya waktu
biarkan saja hidup tak mudah
asal kau selalu ada bersamaku

First DayWithout Anti

Aku malas ke mana-mana. Nggak ada semangat ngelakuin apa pun. Padahal hari ini aku punya banyak undangan wisuda. Kamarku rapi dan bersih, tapi hampa. Sendiri apa enaknya. Sunyi…. Nggak ada teman ngobrol.
Anti katanya dah tiba dengan selamat di wotu. Alhamdulillah.
Aku tahu semua ini gak akan berlangsung lama. Paling satu dua hari aku dah pulih. Duh kayak orang sakt aja. Ternyata gini ya rasanya ditinggal seseorang yang udah lama bersama kita. Pantas aja. Tadi pagi waktu baru bangun mataku bengkak. Dewi ngetawain aku:
“kamu abis nangis ya? Mata ampe bengkak kayak gitu”
Aigo…. Aku bener-bener kesepian di sini. Rasanya pengen pulang kampung juga. Tapi kak hur bilang, “tenang aja, lama-lama juga akan terbiasa. Seperti waktu pertama ke makassar, sedikit-sedikit nangis. Tapi lama kelamaan kan enjoy juga”
Hmmmm, mungkin benar. Sekarang yang aku pusingkan adalah, dimana aku bisa dapetin orang yang mau tinggal bareng aku, aku kan nggak sanggup kalo musti bayar 3jt sendiri. Mana aku belum dapet kerja lagi. Pfuhhh!
besok pagi aku musti bersemangat lagi, aku mau ke rumahnya p darwis pagi-pagi. Terus ke amanagappa buat ngurusin kepanitiaan. Sebenarnya aku masih capek banget. Tapi nggak boleh terus uring-uringan kayak gini. Bentar lagi kan puasa. Aku pengen memasuki bulan ramadhan dengan perasaan yang lapang dan hati yang bersih. Buat semuanya.. Fighting! Ayo berjuang untuk meraup pahala yang sebesar-besarnya!

Jumat, 06 Agustus 2010

Memories of CCC


Third day without Anti. Aku udah nggak terlalu sedih lagi, habis.... 2 hari ini aku sibuk banget. Pagi-pagi setiap jam 7 aku keluar dari kost berburu pak Darwis. huffff. Lagi-lagi terlambat. si bapak dah keburu ke CCC (celebes convention center).
Kalo dengar CCC aku jadi ingat kenangan jalan kaki di jalan Metro tanjung bunga bareng Anti. Waktu itu kita baru aja selesai mengikuti acara SEMARAK AL-Qur'an yang diadakan di tripple C alias CCC. jalan metro tanjung bunga tuh bukan jalur angkot or PT-pT. so kita musti carter, dan bayarnya 2 kali lipat tarif biasanya. so aku n Anti memutuskan untuk jalan kaki ke luar.
Sepanjang jalan kami terus-terusan ngoceh. sok lagi bawain acara jalan-jalan. oh iya, aku punya satu acara sama anti, namanya "Jejak kaki". dalam acara ini kami bertugas meliput perjalanan kami dan menceritakan apa saja yang ada di sekitar kami. Tentu saja aksi kami ini menarik perhatian beberapa pengendara bahkan penumpang yang berhasil mencarter mobil. Tak pelak lagi muka keheranan tergambar jelas di wajah mereka. mungkin mereka mikirnya kayak gini, "Wong edan, jalan kaki kok happy banget" ho..ho..ho.. belum tahu mereka kalo kita berdua baru aja kabur dari RS dadi. yang terobsesi jadi penyiar TV *nggak ding! prinsip kami kan "selalu ceria di mana aja"
Ternyata, jarak dari CCC ke jalan umum tuh nggak jauh-jauh amat. Perjalanan kami sore itu very-very nice. Udara nggak panas, langit rada-rada mendung, terus angin laut yang sepoy-sepoy menambah indahnya jalan bareng kami. duh... jadi kangen.
kami juga sempetin foto-foto loh. *kapan ya narsis nya ilang? hari itu kami agak lama nunggu angkot. soalnya pada penuh or nggak mengarah ke partam. pas dapet angkot eh... sopirnya ugal-ugalan. wal hasil sampe di rumah kepala jadi puyeng.
Meskipun sekarang aku dan nggak sama Anti. meskipun sekarang kita bedua udah jalan masing-masing, aku di sini dan Anti di kampung, tapi kenangan yang kami buat berdua selama kurang lebih 4 tahun di makassar, kan tetap ada di hatiku. Menemaniku di kala aku rindu padanya, sahabatku yang mengerti aku luar dan dalam.

Rabu, 04 Agustus 2010

kelas C


ini nih foto-foto teman kelas aku yang narsis-narsis. he..he..he..
moga-moga aja mereka nggak ngejitak palaku, atau menjotos wajahku yang ayu ini. (wah narsis lagi nih)
ayo tebak aku yang mana?

Minggu, 01 Agustus 2010

bad mood

malas banget masa udah capek capek nulis panjang kali lebar, kali tinggi kali luas kali dalam, eh... malah nggak tersave. padahal ceritanya seru banget lagi.
Arrggghhhhh!!! jadi Malas. kalo moodnya udah jelek kayak gini, biar di apain juga ga bakal balik kayak semula. aku nggak bisa bikin cerita yang sama sebanyak 2 kali. beda rasanya.
padahal aku pengen banget berbagi perassan ku itu dengan blog ku sayang. udah lah mungkin emng ga boleh diterbitin kali yah.

Kok Gitu Sih?

“anj***, BRENGSEK!!!”
Astagfirullah. Pagi-pagi kuping ku sudah dibuat panas mendengar ucapan yang bagiku sangat kasar. Apalagi diucapkan oleh seorang cewek, muslimah lagi. Salah seorang penghuni Kost Flora yang belum lama tinggal di kost kami terus-terusan mengomel sendiri di kamarx. Aku yang lagi menjemur pakain di hari minggu yang cerah ini, mau nggak mau harus mendengar ucapan kasar tersebut. Berkali-kali aku beristigfar karena berkali-kali pula ia melontarkan ucapan yang nggak enak di dengar.
Sebut saja R. Dia sedang sibuk menelpon ke sebuah no Hp, tapi tak ada Jawaban. Sementara, ia ingin segera mendapatkan kejelasan itulah yang membuatnya kesal..tapi apakah harus sampai mengeluarkan kata-kata kasar.
“ini orang tuli kah? Hp kok nggak di angkat-angkat! Dasar Anj***, tai kucing!”
Astagfirullah.
Semua kata-kata kasar terlontar dengan sangat mulus dari bibir anak itu. Entah siapa yang diteleponnya. Tapi beberapa menit kemudian terajawablah rasa penasaranku. Dan kenyataan ini membuatku geleng-geleng kepala sambil berdecak (emangx cicak?) Miris..
“Halo, Ma. Jadi pindah nggak sih?! Kalo nggak jadi aku mo belajar kelompok bareng kelompok”
Entah apa yang diucapkan mamax diseberang sana.
“Makanya cepetan! Dari tadi di telpon nggak diangkat-angkat! Cepat sudah..!”
Mungkin mamanya menjawab tadi ketiduran, soalnya R ngomongnnya gini, “Tidur terus, udah jam berapa ini?”
Astagfirullahaladzim.
Salah satu hal yang tidak aku sukai dan paling tidak aku suka adalah mendengar orang berkata kasar. Aku yang mendengarnya merasa seolah aku yang dikata-katai. Mungkin ini sebabnya aku nggak suka nonton sinetron, banyak sumpah serapahnya sih… Apalagi dibulan yang suci ini, bulan dimana seharusnya kita belajar untuk menahan hawa nafsu, bukan hanya makan dan minum, tetapi perkataan dan perbuatan yang tidak baik. Katakan yang baik atau diam.
Semoga kita tidak seperti R. Berbicara dengan orang tua sendiri terlebih lagi seorang ibu, seharusnya dengan perkataan yang lemah lembut, bukan dengan bentakan. Bagaimana pun ibu adalah orang yang paling besar pengorbanannya dalam hidup kita. Ibu yang rela menyabung nyawa saat melahirkan kita. Ibu yang salah satu kakinya sudah ada di kubur untuk memperjuangkan kita melihat dunia ini. Ibu yang dengan sabarnya mengurus kita, mulai dari bayi sampe gede. Tidak sepantasnya seorang ibu mendapat perlakuan yang tidak semena-mena dari seorang anak. (ini nih akibat terlalu berlebihan memanjakan anak).
Bukankah Allah telah menyampaikan hal ini dalam Qs. Luqman:14 yang artinya sbb:
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.
Bersyukurlah kita yang masih mempunyai ibu, banyak orang yang ingin mendapat kasih sayang ibu tapi ibunya udah ga ada, atau yang sejak lahir udah nggak tau siapa ibunya. So, selagi masih punya ibu, perlakukanlah ibu kita dengan sebaik-baiknya. Karena ridha Allah terletak pada ridhanya ibu kita. Nah.. Mumpung lagi bulan suci, bulan dimana segala pahala amal ibadah kita dilipatgandakan, marilah kita berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya, termasuk kepada ibunda kita.
Untuk ibuku yang tercinta… sungguh aku mencintaimu karena Allah. Terimakasih atas segala do’a dan kasih sayang yang kau berikan pada ku. Tak dapat kuhitung sudah berapa banyak pengorbanan yang kau lakukan demi aku. Ku tahu aku tak kan bisa membalas semua jasamu padaku. Karena itu aku akan berusaha untuk menjadi anak yang shaleh supaya bisa menjadi tabunganmu di akhirat kelak. Amin…
NB: tiga hal yang pahalanya terus mengalir kepada orang yang sudah wafat: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang saleh.

teman baru


hehehehe
aku baru aja abis buka-buka facebook. aku dapat teman baru loh. namanya nurul Azkiyah. mirip ma nama hijrahnya aku. orangnya manis, kayak aku. ho..ho..ho.. Narsis abis....tetep.
yap. sekarang aku mo cari teman sebanyak-banyaknya ga cuma yang ku kenal tapi juga dari luar (luar negeri kali yah.kayaknya boleh juga tuh).
ini dia fotonya.
menurut aku sih rada-rada mirip ma Anti, tapi kata kakak Ani nggak tuh.
berhubung sekarang aku mo ke BEM buat ambil SKKB bareng k Ani jadi blognya dipendingnya dulu yah...
oh iya aku sekarang lagi suka baca note haris Hirata hirowling. lucu abis, gokil punya. kayaknya bakal calon orang tenar deh. semoga sukses ya Ris...

Jumat, 30 Juli 2010

Syok Plus Happy

"Prenk,, prsiapkan waktu ta nh tgl 7-8-10 bwt dtng k prnikhnx Ijha ma k imo yg akan d adakan d rmhx Ijha..So bg yg wisuda tgl 5, jgn cpt2 pulkam okay.."
Degggg!!! jantungku berhenti berdetak. (nggak Ding!), aku tertegun membaca pesan yang tampil di layar hp kuw. Ija Mau nikah? sama Kak Imo?
Waktu itu aku baru saja tiba di kampus, belum hilang lelah ku berjalan dari kost malah kabar mengejutkan yang aku terima. Nggak tahu kenapa, rasanya pengen nangis. Terharu kali yah? Pelan-pelan kuatur nafasku yang masih memburu karena capek sekaligus syok. Aku nggak tahan untuk nggak ngasih tahu Anti. mo tau anti bilang apa?
"Innalillah. eh maksudnya barakallah. Tapi tapi tapi kok bisa Ija ma kak Imo. jangan-jangan dijodohin ma dosen-dosen di jurusan mu lagi."
Aku tak membalas 'tuduhannya' itu. Memang sih sudah menjadi rahasia umum kalau di jurusanku pemuda-dan pemudi nya saling dijodohkan. katanya kenapa harus dari luar kalo ada orang dalam.
hari itu, topik yang menjadi pembahasan hangat di jurusanku adalah K Imo dan Ija. Bukan hanya di kalangan mahasiswa kelas C 2006 tapi juga di angkatan lain, asisten-asisten bahkan dosen-dosen.
Waktu aku di minta tolongi oleh salah seorang dosen di jurusanku untuk memintakan nomor surat di k Imo, aku jadi salah tingkah sendiri. Aku mo menghadapi kak imo dengan cara yang bagaimana yah? loh kok jadi aku yang grogi, harusnya kak imo yang grogi. Ada-ada aja. Di ruang administrasi aku berusaha mencari kecocokan antara temanku hadijah dengan K Imo melalui foto-foto asisten Administrasi yang ada di ruangan tersebut. setelah berkali-kali menatap dengan seksama foto itu. Akhirnya dengan helaan nafas yang berat aku mengatakan pada diriku sendiri.
"Yah... boleh lah" (nggak ikhlas banget deh kayaknya)
bukan gitu, fren. Aku nggak pernah bayangin seorang Ija yang bodinya imut-imut, manis, dan santun meskipun kadang nyebelin bisa berjodoh dengan seorang K Imo yang aku yakin semua orang akan bilang dia nyebelin, rese suka bikin orang kecele, bodinya agak tinggi besar, dan agak manis sih sebenarnya.adduh. Pokoknya bener-bener nggak kebayang deh. (Sewot banget ya)
Namanya juga jodoh, nggak bisa ditebak, tadinya dikira bakal sama si A eh ternyata jadinya sama si B. Aku Jadi kepikiran seseorang. Kira-kira gimana ya perassannya pas tau ija bakal merid ma k Imo bukan dengan dirinya. Yang sabar ya Fren. pasti ada yang lebih baik. (halah Sok Tua)
However, aku turut bahagia mendengar kabar ini. Bahagia banget malah. Sampe mo nangis saking bahagianya. Satu lagi teman ku yang akan menyempurnakan sepaurh dari agamanya.
Bwt Ija dan K imo : Semoga bisa menjadi keluarga yang SaMaRa "Sakinah ma waddah wa rahmah"
Habis ini, siapa lagi ya? hmmmmmmmmm.......

Kamis, 22 Juli 2010

hiks..hiks... apa yang aku takutkan akhirnya terjadi juga. Alhamdulillah skripsi ku sudah kelar. tapi kelar doank. kedua pembimbing ku sama-sama sibuk. Mereka terus-terusan nuntut penyelesaian studyku tapi mereka sama sekali nggak ada waktu bwt baca skripsi yang telah ku buat dengan penuh perasaan. padahal pembayaran SPP sudah berlangsung.
aku pusing banget. kepalaku rasanya mo pecah memikirkan semua masalah yang menghampiriku belakangan ini. aku harus bisa menyelesaikan studyku sebelum tanggal 9 Agustus 2010 karena kalau tidak, aku harus membayar SPP untuk 1 semester ke depan sebesar Rp 675.000.belum lagi sewa kost yang naik sampai 3jeti. untung lah ummy ku mau ngerti, katanya nggak papa.
baru aja mama nelpon, aku terharu banget waktu beliau bilang, berusaha saja nak. begitu memang itu urusan. nggak selalu mudah. mau di apa kalo memang nggak bisa selesai pada waktunya. sabar. aku nggak tahan buat nggak nangis

Minggu, 27 Juni 2010

Ingin Ku kirim….

Ingin Ku Kirim Bunga
Takut Ia Akan Layu
Ingin Ku Kirim Senyum
Takut Tak Dibalas
Ingin Kukirim Rindu
Takut Hasrat Tak Kesampaian
Jadi Kukirim Doa
Agar Drimu Sehat Selalu..

Bukan gunting tapi jarum

Sahabat seJati tidak berJalaN sepeRti guNtiNg
meSki LuRus Tapi memisahkan yang menyatu
tapi sahabat SeJati beralan seperti jarum
MeSKi meNusuK daN menYakitkaN
tapi meNYatukaN yaNg terPisah

Doa Malam ini

Malam mulai larut,
bintang bertaburan menghiasi langit.
sabit rembulan tersenyum di balik awan
tingkahi semilir angin
seolah berbisik, “ Apa do’a mu malam ini?”
ku jawab,” Ya Allah, jagalah saudariku ini dalam tidurnya,
kuatkan ia dalammemegang aanah dari-Mu
jadikanlah ia hamba-Mu
yang mendapatkan berkah rahmat serta ampunan dari-Mu
Amin…

Sahabat Itu Kayak…

Sahabat itu kayak Sampoerna Hijau
“Ga Ada LOe NggAk RaME!!!”
dan Nggak auh beda sama Fruit Tea:
“SErU BuaT SeRu-SeRuAn!!!!”
Sahabat Juga bisa bikin Kita kayak Mizone yang
“Be 100%”
Kalo udah ma sahabat…kita bisa kayak XL
“Segala-galanya, SegiLa-GilA nya”
denga sahabt hidup bakal terus seperti Beng-Beng:
“AsYIiiiiiik…. BEraT”
Pokonya kayak Chitato banget deh:
“LivE is NeVer FLAt”
sahabat Itu Kayak Kamu….

Petuah Untuk hari ini

Jika ada orang yang melemparmu dengan BATU,
Janganlah engkau balas dengan batu,
Tapi balaslah dengan melempar dia dengan BUNGA,
Tapi pastikan kau melempar Bunga itu beserta POTnya

…..Me

Jika Rindu..tHINK mE
Jika Tidur ..dream for me
Jika sedih… smile for me
JIka BT…. CaLL mE
Jika bahagia ReMemBEr To mE
Jika lapar RebUsLAH IndoMIE

Sahabat Dengarkanlah Aku

Sahabat ku dengarkanlah aku
jika esok ku bahagia atau Berduka
tetaplah di sampingku
Jika esok ku salah
maka maklumilah aku
karena manusia tak luput dari kesalahan
jika esok ku jatuh sakit doakanlah aku
jika esok ku tiada maafkanlah semua kesalaan ku
Karena ku tak tahu kapan Allah akan memanggil ku kembali
Sebelum itu terjadi
Ku ingin kau tahu
Bahwa ku bahagia memiliki
Sahabat seperti dirimu

Rumus Kehidupan

Jika A=1, B=2, C=3, dan seterusnya,
Maka:
L+O+V+E = 54
dan
F+R+I+E+N+D+S+H+I+P =108
Kesimpulan:
Persahabatan itu kekuatannya 2x Lipat dari Cinta

Arti Sahabat

Saat mata kehilangan sinar
Sahabat menjadi lilin
Saat mulut tak bisa bicara
Sahabat menjadi suara
Saat kaki rapuh tuk berpijak
Sahabat menjadi tongkat
Saat tubuh menggigil kecut
Sahabat menjadi selimut
Sahabat adalah jiwa
Pengisi ruang hati yang hampa
Tatkala sahabat mulai berpaling
Jiwa akan merasa kehilangan

Maaf

Mungkin ini sms terakhir ku
aku minta maaf atas semua kesalahanku padamu
setiap peretmuan pasti ada perpisahan
doain ya supaya selalu diberi kekuatan dan ketabahan
selamat tinggal ya..
aku akan pergi ke Malaysia
untuk membantu ipin dan upin
menanam sawi di kebun kak Ros
Bersama Mey-Mey dan Mail
“betul..betul..betul”

Ya …Allah ku sebut nama-MU

Ketika musibah menimpa
bencana melanda dan tragedy terjadi
mereka yang tertimpa akan selalu berseru
Ya Allah…
ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup
dan tabir permohonan telah diguraikan
Orang-orang mendesah
Ya Allah…
Ketika semua cara
tak mampu untuk meyelesaikan
Setiap jalan terasa menyempit
Harapan terputus
Dan semua jalan pintas membuntu
Merekapun menyeru, ya allah…
Ketika bumi terasa menyempit
Dikarenakan himpitan persoalan hidup
Dan jiwa terasa seolah-olah tertekan
Oleh beban berat keidupan yang anda pikul
Semua menyeru ya allah…
Setiap ucapan yang baik,
Doa yang tulus,
Rintian yang jujur,
Air mata yang menetes penuh keikhlasan
Dan keluhan yang menggundah gulanakan hati
Adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya
Setiap dinihari menjelang,
Tengadahkan kedua telapak tangan,
Julurkan tanganpenu harap
Tengarahkan terus tatapan matamu kea rah-nya
Untuk memohon pertolongan
Ketika lidah bergerak
Tak lain hanya untuk menyebut,
Mengingat dan berdzikir menyebut nama-nya
Dengan begitu hati akan tenang jiwa akan damai,
Syaraf tak lagi menegang,
Dan iman kembali berkobar-kobar.
“Demikianlah, Dengan Selalu Menyebut Nama-Nya,Keyakinan Akan Semakin Kokoh Karena Allah Maha Lembut Terhadap Hamba-Hamba-Nya” (Asy-Syuara: 9)

Bukan berarti...

Saat kekuatan ini mulai melemah
bukan berarti harus menyerah
saat kemampuan ini mulai pudar
bukan beraarti harus menghindar
saat kegigihan mulai rapuh
bukan berarti harus terjatuh
bentuk kasih sayang Allah
tidak selamanya terasa manis
kadang pahit
disinilah proses hidup berjalan
untuk mendapatkan rasa manis itu

Hidup Adalah Belajar

Hidup adalah belajar
Belajar bersyukur meski tak cukup
belajar Ikhlas meski tak rela
belajar taat meski berat.
belajar memahami meski tak sehati
Belajar bersabar meski terbebani
Belajar setia meski tergoda
belajar dan terus belajar
dengankeyakinan setegar karang
Tapi sudah menajadi kodrat,
Hati seperti air laut bergelombang
pasang surut dan sering terbawa arus
maka dari itulah kita harus belajar
belajar untuk tetap berada di jalan yang benar
belajar menjadi lebih baik
untuk menjadi yang terbaik
InsyaAllah mendapatkan yang terbaik.

Dari ibnu umar beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda:

Seorang muslim dengan muslim yang lain adalah saudara.
Seorang muslim tidak boleh berbuat zalim
Dan mengecewakan muslim yang lain
Barang siapa membantu kebutuhan saudaranya ,
Maka Allah akan memenuhi kebutuhannya
Barang siapa membebaskan seorang muslim dari kesulitan,
Maka Allah akan membebaskannya pada hari kiamat
Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim
Maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.
(HR. Muslim)

Sebelum kita mengeluh

Sekedar pengobar semangat untukku, untukmu, dan untuk kita semua…
“hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali.
Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Pikrkan tentang seseorang yang tidakapapun untuk dimakan
Sebelum kita mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan
Sebelum kita mengeluh bahwa kita buruk
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada keadaan yang terburuk dalam hidupnya
Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Pikirkantentang seseorang yang meninggal terlalu cepat
Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterimakasihlah kepada tuhan
Bahwa kita MASIH HIDUP”

Rainbow Where are You?

uh… sebel. kenapa sih dari semua rainbow yang ku sms ga ada yang balas biar satu pun. mereka kenapa sih? apa sms ku nggak nyampe? or mereka nggak punya pulsa bwt blas sms? atau mereka emang udah nggak care ma aku? atau pada sibuk sampe2 nggak sempat balas sms ku. padahal aku kangen banget sama mereka. Aku rindu kumpul2 atau bermalam bareng kayak dulu waktu kuliah masih aktif. sejak masuk semester tujuh sampe sekarang, rainbow nggak pernah ngumpul utuh lagi. HIks….
emang sih semuanya udah nggak sama seperti dulu. Violet, Blue dan Yellow dah pada merid. sedangkan aq dan indigo sama-sama lagi berjuang untuk penyelesaian tugas akhir. tapi apa nggak bisa kita tetap ngumpul lewat sms or chating? kayaknya emang nggak bisa deh. suami kan lebih penting. makanya kamu juga buruan merid biar ada kesibukan. apa-an sih?
Rainbow where are you? I miss you so much…

Get Merid?

“what!!!” aku terkejut mendengar kabar yang nggak ku duga ini. ini nggak boleh terjadi, pokoknya aku harus bicara sama mama. pikirku.
Aku melangkah dengan cepat menuju ke sebuah ruangan. Aku tau mama pasti di situ. Aku nggak boleh tinggal diam. Pokoknya aku harus bicara. Harus!
“MAMA!” Ucapku seraya memasuki ruangan yang mirip ruang periksa di puskesmas. Dengan penuh kemarahan ku tatap mama yang tengah duduk dengan seorang laki-laki yang nggak begitu asing bagiku bahkan bagi kebanyakan cewek2 di indonesia.
“aku dengar Mama mau nikah sama dia. Apa benar?” tudingku.
Mama hanya mengangguk. Aku menarik nafas dengan berat. “hhh…tapi kenapa ma? Kenapa harus sama dia?” Tanya ku dengann emosi yang sudah di ubun-ubun. Rasa tak percaya masih bergelayut di benakku. Hatiku terasa sesak. Oh god what is happening now?
Sementara itu, mama tak menjawab apapun.
“kenapa diam!? Kalo kalian emang mo nikah, kalian harus ngasih aku alasan. Dan alasan itu nggak boleh cuman satu. Aku butuh penjelasan? Sekarang gua tanya lo Vid, kenapa lo mo merid ma mama gua?” Tanyaku kini kepada sosok yang sejak tadi duduk tenang di samping mama.
“aku nggak tau ya, aku nggak punya alasan. Aku pengen merid sama mama lo karena gua pengen merid. I think love doesn’t need a reason” jawab pria itu.
“NON SENSE!!. GUA NGGAK TERIMA ALASAN ITU. BAGI GUA, SEGALA SESUATUNYA ITU BUTUH PERTIMBANGAN. SEBELUM LO NGELAKUIN SESUATU, LO HARUS MEMPERTIMBANGKAN SEMASAK-MASAKNYA. LO MESTI MEMPERTIMBANGKAN MANFAAT MAUPUN RISKNYA. LO NGERTI?” aku benar-benar marah, “sekarang lo ngomong yang sejujurnya, KENAPA LO MILIH MAMA GUA BUAT JADI ISTRI LO?”
“ok. Jujur, gua ini tipe cowok yang cukup manja. Dan gua rasa nyokap lo bisa memberikan gua kasih sayang yang gua butuhin. That’s all”
“hhh…hh. Terus kenapa mama milih dia?” Kini pertanyaanku beralih ke mama.
“mama butuh kehadiran seseorang yang bisa nemenin mama dalam kehidupan ini. Kamu udah gede dan mungkin bentar lagi bakal ninggalin mama. So mama pikir apa salahnya kalo mama nikah lagi?” Jawab mama.
“emang nggak salah ma!” ucapku dengan geram. “Tapi masalahnya, adalah mama mo merid sama orang ini. Mama nggak pantas. Mama mo tau alasanku nggak nerima semua ini?”
“sebelumnya gua mo nanya sama lo, Vid. Umur lo berapa?”
“22”
“mama dengar, 22 tahun. Itu hampir sama dengan umur aku. Dia tuh pantasnya jadi anak mama. Alasan pertama aku nggak suka adalah karena aku nggak sanggup dengar omongan orang tentang mama. Aku malu, ma!” Ucapku dengan bafas terenga-engah.
“trus yang kedua. Aku takut jika mama jadi merid dengan dia. Aku nggak bisa menyanyagi dia sebagai ayah. Aku takut jika rasa sayang ku itu bukan rasa sayang anak kepada orang tuanya, tap malah rasa sayang perempuan kepada laki-laki karena umurnya itu sebaya dengan aku. Aku nggak bisa ma. aku nggak bisa nganggap dia sebagai papa aku. itu nggak mungkin!” aku mulai menangis. Tak sanggup menahan rasa sesak di dada yang kian membuncah.
“gua mo nanya lagi sama lo, Vid. Agama lo apa?”
“gua nggak punya agama” jawabnya santai. Gua benar-benar geram ngeliatnya.
Aku tersenyum kecut. “ma, dia nggak punya agama. Ma, maafin aku, aku bener-bener kasihan sama mama. Coba mama ingat-ingat, dari ketiga pernikahan mama yang kemarin semua suami mama, adalah orang orang yang beragama namun nggak mengamalkan agamanya. Hasilnya apa? Mama bisa liat sendiri. Perkawinan mama hancur. Dan sekarang mama mo merid dengan orang yang nggak punya agama? Mama sadar donk!”
“Ma, sekali lagi maafin aku, aku bukannya mau lancang. Aku sayang sama mama… sayang banget malah. Kalaupun mama mau nikah lagi aku rela. Tapi bukan sama orang yang usianya muda dan nggak punya agama kayak dia. Aku mau aja kalo mama nikah lagi dengan seseorang yang bisa membawa keluarga kita kepada ketaatan kepada allah. Aku pengen mama bahagia. Bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Itu nggak akan bisa mama dapat dengan menikah dengan dia!” Ucapku sambil menunjuk calon suami mama.
Mama terdiam. Sementara aku sudah tak sanggup berbicara. Aku sedih, marah, kecewa, takut, malu dan sebagainya. Tak sanggup rasanya untuk berdiri menghadapi kejadian ini. Hiks..hiks.. Ya Allah… cobaan apa lagi yang Engkau berikan pada ku…
“kak…” sayup sayup kudengar suara adikku yang masuk ke dalam kamar. Matahari sore menerpa wajahku. Kepalaku terasa pening.
“oh… mimpi. Alamdulillah”
Ternyata aku bermimpi buruk dalam tidur siangku. Kuingat kembali apa yang terjadi dalam mimpiku, aku pun tersenyum . He…ya nggak mungkin lah mama mo merid sama Vidi Aldiano. Kenal aja nggak. maaf ya Vidi, aku dah ngomelin kamu dalam mimpi. Sorry banget..

Finished!

Alamdulillah….. peneltianku akirnya selesai juga. hari ini sabtu, 12 Juni 2010. Ha……..aaaaaaa…..aaa!!!!!! MERDEKA! senang….banget!!! aku beneran capek ngejalanin penelitian selama seminggu ini. seperti yang biasa ku katakan pada diriku dan orang lain di sekitarku. “semua pasti ada akhirnya”. yah… satu masalah selesai. aku musti bersiap-siap menghadapi tantangan selanjutnya. Seminar hasil. but before that, aku mesti beradapan dengan pembimbing lagi.. lagi dan lagi. biasanya sih ini yang bikin lama kelarnya urusan. moga aja di beri kemudahan oleh Allah. aku berharap banget bisa wisuda bulan 8 bareng teman2 kelas C. tapi kalo emang nggak di takdirin ya.. nggak papa. mo gimana lagi. pokoknya berusaha aja. hasil Akhir Allah juga yang nentuin. cz we’ll nevel know till we’ve tried.
mo tau apa komentar siswa-siswa waktu aku pamitan? mereka bilang, “bu.. ibu aja yang ngajarin kita matematika bu. jangan pergi. Bu Ayu diganti aja.”
oalah… piye toh. aku kan belom jadi guru, cuman penelitian. “maaf anak-anak, saya harus segera kembali ke Makassar”
“Kenapa, Bu?”
“menyelesaikan kuliah”
“bu, kalo sudah selesai datang lagi ke sini”
“iya, bu. ajarin kita matematika lagi, Bu”
hiks.. jadi terharu. kasihan anak2 ini. gurunya nggak serius mengajar. padahal mereka adalah siswa-siswa yang antusias menerima pelajaran. gimana pendidikan bisa maju kalo gurunya sendiri ogah-ogahan ngajar. waktunya lebih banyak habis di ruang guru atau di kantin dari pada di kelas. ck…ck..ck..miris ya.. jadi ingat pepatah yang mengatakan
guru kencing berdiri, murid kencing berlari. gimana jadinya ya masa depan bangsa ini?

Hari2 penelitianQ 2

hhhh…. akhirnya selesai juga memeriksa hasil pekerjaan siswa. ternyata jadi guru itu nggak mudah ya? banyakan capeknya. tapi kalo kita enjoy dalam menjalaninya, everything is okay.
Pagi ini seperti biasa aku dan mama bersama-sama mengarungi jalanan banjir. Maklum, tadi malam hujan kembali mengguyur hingga pagi hari. Tadinya aku cemas nggak bisa melaksanakan penelitian karena kupikir airnya naik. Alhamdulillah, masih bisa lewat. Seperti biasa kalo lewat di daerah Kapidi aku pasti terpana oleh genangan air yang luas di tambah sungai siluman yang diramalkan ga akan surut lagi. Kata mama, dulunya daerah tsb memang daerah aliran sungai. Beberapa penduduk sudah memutuskan untuk pindah rumah karena takut rumahnya sewaktu-waktu bisa rubuh dikarenakan tiang rumah yang lapuk terendam air.
Seperti biasa juga, aku pasti mendengar omelan mama ketika ada pengendara yang mengendarai kendaraannya dengan kencang di daera yang tergenang air dan mamaku itu galak banget. Nggak tanggung-tanggung deh pokoknye kalo marahin orang, ga peduli tua atau muda, kenal atau nggak kenal. Pokoknya kalo macem-macem ya dibabat abis. (loh kok kayak preman pasar ya kesannya?) Nggak gitu juga sih. Yang kumaksud di sini adalah omelannya. ck..ck…ck… aku no comment dah.
Asyik…. Mama bikin pisang ijo. Emang sih sejak di sekolah tadi aku pengen banget makan pisjo, tapi nggak sempat. So waktu mama bilang mo bikin pisjo aku girang banget. Girang? Kok konotatif gitu yang kedengarannya, ganti ah… aku senang banget.
Ngantuk…. Bobo ah…
“Engga…. Tolong copykan mama itu rpp kamu yang kata pak kepsek rpp masa kini”
hi..hi..hi… RPP Masa kini, ada-ada aja.
Home-Base, 10 Juni 2010

Hari2 penelitianQ

Waktu menunjukkan pukul 9.46 pm. Waktu yang belum begitu larut jika saja aku ada di makassar. Tapi dengan keberadaan ku sekarang di desa ini, hal itu sangat jauh berbeda. Hujan turun dengan lebatnya di luar, adik dan mamaku telah tertidur di ranjang masing-masing, sedangkan aku baru saja selesai berkutat dengan perangkat dan rencana mengajar esok. Ada beberapa hal yang perlu kurevisi terkait dengan pelaksanaan penelitianku di kelas. Aku merasa tidak begitu puas dengan pelaksanaannya. Masih banyak cacat di sana-sini. Apalagi menghadapi siswa yang memiliki kemampuan yang kemampuannya di bawah standard. Ada rasa sesal di hati ku memili sekolah ini untuk penelitian. TIDAK. Justru di sinilah tantangnnya. Aku ditantang untuk bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Jika modelku ini berhasil bukankah berarti penelitianku sukses? Ayo Engga, SEMANGAT!
Dingin… angin malam di desa lebih menusuk dari pada di kota. Pfuhhhh!! Sudah 6 hari aku di sini. Kebosanan mulai melandaku. Aku jemu melakukan penelitian, menjalani hari – hari yang monoton terutama udah lama banget nggak ngomong banyak. Di makassar, aku bisa ngobrol apa aja bareng anak-anak kost. Di sini, mo ngobrol ma siapa? Mama selalu sibuk, baik urusan sekolah maupun kebun. Ayu, rada nggak nyambung gitu, secara usia aku terpaut 8 tahunan ma dia, temannya juga anak-anak. Teman, aku nggak punya, semuanya pada pergi sekolah di negeri orang. Hhhehh. Benar-benar sepi. Yang paling membosankan adalah saat-saat menunggu jam 10.00. Karena selama 1 pekan ini siswa sd ulangan semester, so aku baru bisa masuk melakukan penelitian pada pukul 10.00. selama 2 jam aku mesti nunggu kayak orang bego. Aku malas duduk di kantor bareng guru-guru, soalnya aku kayak patung di situ, mo ikutan nimbrung juga tapi aku ga tahu n nggak ngerti pembahasan mereka. Nggak nyambung rasanya. So aku nunggunya di beberapa t4. Hari i di ruang kelas 6 dan warung. Hari ke 2, aku dapat perpustakaan. Hari ke 3 aku di warung yang udah kosong sambil baca buku. Bosan…..
aku mulai mengantuk mo bobo dulu yah.. kapan-kapan di sambung lagi

Ga suka Sinetron

Sinetron. Kepanjangan nya apa ya? Sinema Elektronik kali?
Apapun kepanjangnya, tetap memberikan kesan buruk di mata Engga. Terutama sinetron indonesia. inilah hasil bincang2 singkat kami beberapa waktu yang lalu.
Other me : dengar-dengar mbak termasuk salah satu penghuni Flora yang anti sinetron Indonesia ya mbak?
Me : Iya.
Other me : Emang kenapa, ga’?
me :Itu loh, jalan ceritanya very-very ngebosenin. Nggak mutu. berbelit-belit sampe mo sembelit nontonnya, episodenya panjang…. Banget.
Other me : Terus yang kamu suka nonton itu apa donk?
me : aku tuh sukanya nonton film korea, or Drama Asia yang lainnya.
Other me : Alasannya?
Me :Cz, film2 maupun drama mereka itu creative dan nggak membosankan. Ceritanya juga nggak begitu panjang. konfliknya jelas dan variatif. Aktingnya juga nggak lebai.. film-film mereka juga kreatif, mereka nggak hanya memperlihatkan sisi percintaannya doank, tapi juga menampilkan berbagai sisi dan keidupan manusia. misalnya cerita tantang wartawan dan polwan. or tentang kehidupan sutradara, atau tentang kerajaan, keidupan aktris, dan lain-lain.. nah.. Dari situ kita bisa tau gimana kebudayaan mereka,t eknologi dan dunia kerja mereka gimana kita juga bisa dapat gambarannya.
other me : Gimana dengan aktingnya?
Me : Artis-artisnya juga main secara total. Nangis ya nangis, marah ya marah. Semuanya terlihat natural nggak dibuat-buat. Ga kayak sinetron Indonesia, yang pemeran antagonisnya kalo marah matanya sampe mo keluar. Padahal kan orang marah nggak sampe segitunya kan? atau pemeran protagonisnya, yang menderita….terus. nggak ada perlawanan. rela menderita terus-terusan. nggak ada usaha untuk mempertahankan harga diri.
Other me : o… gitu, mungkin ada yang kamu pengen bilang buat persinetronan Indonesia
Me : oh, ya. aku cuman mo bilang Sori banget ya kalo aku ngecewain indonesia. mungkin kalian akan bilang aku nih nggak setia. aku pengianat. whatever lah, Tapi sebenarnya aku yang ngerasa dikecewain oleh sinetron Indonesia. Aku emang orang indonesia, tapi aku adalah orang indonesia yang sportif. Ngapain juga aku maksain diri cinta produk dalam negeri kalo mutunya masih di bawah standard. Tenang aja, jika suatu saat nanti sinetron indonesia udah bagus, aku juga nggak akan sungkan-sungkan kok memberi pujian. buat sinetron Indonesia, maju terus dan selamat berkreasi. satu lagi, kalo mo nyontek, nyonteknya juga harus total jangan setengah2. Ok?!
Other me : Ok, mbak. Thanks banget atas waktunya.
Me : Sama-sama, sering-sering aja. (sambil tersenyum kalem)

OB (ogah Banget)

Bosan nih… aku lagi sendirian di ruang klas 6 yang kosong ini. Abis… semua guru lagi sibuk mengawas ujian di kelas masing-masing.
Sebenarnya, mama nyuruh aku ngawas ujian di ruang kelas 4 berkolaborasi dengan Pak A. Aku mah risih. Pak A itu masih bujangan. Wajanya juga lumayan. tapi buat apa?
Tadi sempat ku dengar Pak A ngomong.
“ya.. la na pasicanding na sola anak na te ibu, dah”
yang artinya mamaku pengen bikin aku pacaran sama dia. enak aja. mimpipun aku tak sudi.
“Engga, ntar kalo sudah beli permen, kamu masuk di kelas 4 ya buat ngawas bareng pak A.”
Euw… ngeri aku. Abis beli permen (kayak anak kecil aja) aku langsung ke sekolah. Tapi bukannya singgah di kelas 4 aku malah terus ke ruang Guru. Di dalam sana ada pak kepsek. Aku duduk bentar trus keluar lagi. Rencananya aku mo lewat belakang kelas untuk ke warung tanpa diketahui oleh guru-guru yang lagi nongkrong di depan pintu kelas 4 dan lima. Tapi…ups! Ternyata kalo lewat belakang kita juga masih bisa keliatan lewat jendela kaca.. Wadduh… piye toh. Kan lebih mencurigakan lagi. Hampir aja
Terpaksa deh musti nunggu ampe semua guru sudah pada masuk ruangan. Dan inilah aku. Sekarang lagi duduk di kelas kosong. Lebih bebas dan aktif (kayak politik luar negerinya Indonesia aja). Bisa cuap-cuap syalalalala. Apa coba?