Senin, 30 Agustus 2010

Keracunan Keong

Dedew baru aja pindah dari kost Flora. yah... berkurang lagi deh personil flora ceria.
Dedew pindah di kost yang dijuluki kost 'gudang'. Yah... mungkin karena kosannya nampung orang2 bekas kayak dedew (bekas Flora) he..he..he *dipelototin mata kucingnya dedew yang siap nelan aku. ampun dew, jangan makan aku.
Kondisi kost ini sangat bertolak belakang dengan kost Flora. misalnya nih ya, Kalo kost Flora cuma di huni oleh para cewek2 sok imut, nah di 'gudang' personilnya nambah cowok2 yang ga ku kenal. ya iyalah..
ada lagi nih, di Flora ada peraturan nggak boleh muter musik keras2, karena kami bersepakat bahwa nggak semua yang kita sukai juga disukai oleh orang lain, seperti suara musik termasuk aku.
2 hal ini yanglah yang menjadi bumerang bwt dewi di kost barux.
alkisah, kamar dewi tepat bersebelahan dengan kamar seorang cowok yang terkesan pendiam dan angkuh. bweh bahasanya... malam pertama dewi nggak bisa tidur. gimana bisa tidur kalo tetangga kamarnya muter musik keras-keras pake salon (speaker besar itu loh, bukan tempat potong rambut) pula. ck..ck..ck.. serasa rumah sendiri aja. belum lagi lagu yang diputar (keong racun dan cinta satu malam). itu terus yang diulang2. Dedew benar2 tersiksa. Pasalnya suaranya keras banget, tepat di kepala dedew. berkali2 dedew mencoba memberi teguran dengan cara mengetuk dinding pembatas yang terbuat dari tripleks. tapi yang ditegur tetap nggak ngeh juga. gimana mo dengar, kalo suara musiknya ngalahin suara ketukan.
Akhirnya dedew mencoba pasrah. perlahan-lahan rasa pusing mulai menjalar dikepalanya, "duh mual, Hoek!" dedew mo muntah.
"TIDAK!!!!! AKU KERACUNAN KEONG BERACUN, HIKS..HIKS..HIKS..." tangis sesal Dedew pengen balik ke Flora.

gara-gara tragedi BHP

Masih ngelanjutin tragedi BHP alias benda hitam panjang.
Di hari yang sama, abis dari TKK aku dan Rara melaju ke Jl. Landak. kami akan ke rumah K silvia Adelina untuk mengambil barang yang akan disumbangkan selanjutnya. kami berdua sama-sama belum pernah datang ke sana. Melaui pesan yang dikirim oleh kak Salwa ,kami memperoleh alamat Kak Silvia.
"Jl. landak Inspeksi Kanal no 11, Graha quality, sebelum jembatan merah sebelah kanan"
Berbekal pengetahuan itu, dua gadis yang tangguh ini pun mulai beraksi.
"Brummmm" Rara mulai melarikan motornya, sesampainya di jalan veteran bukannya terus ke jalan di depan kami, Rara malah membelokkan motornya ke kanan mengikuti arus kendaraan yang menuju ke Parang tambung.
"loh, Ra'?Kok nggak terus aja?"
"Nggak bisa, jalurnya searah, bukan dua arah" Jawabnya.
"masa' sih?" perasaanku mengatakan nggak gitu, karena aku pernah berkendara dengan Nurul (rekan ku di Prodi)melalui jalur itu. Bisa kok. Dengan rasa tak percaya, aku memperhatikan arus kendaraan yang keluar dan masuk jalan Landak. what! masuk?! it means that...
"Ra' bisa kok, tuh mobil yang dari Veteran bisa masuk kok"
"Ah yang benar?" ucap Rara setengah percaya. Tapi akhirnya di ujung jalan veteran Rara punmemutar motornya. terus melewati jalan landak, terus belok lagi ke jalan Landak.
"ya! putaran kedua..."seruku. Nggak tahu kenapa aku kok suka banget ya ngusilin Rara?
kami pun tiba di jembatan yang kami duga jembatan yang berada di atas kanal.
"stop! stop! stop!" seru ku sotoy. Rara pun menghentikan motorx.
"btw, ada 4 jalan di samping kanal, mana jalan yang benar?"
"ntar dulu, aku mo baca do'a: ihdinasiratal mustaqim" itu yang kuharap akan dikatakan oleh Rara. Tapi ternyata nggak gitu.
setelah capek celingak-celinguk dan membuat deduksi yang nggak masuk akal, akhirnya Rara memutuskan menelpon kak Silvia Adelina. Jiaaahh!!! kenapa nggak dari tadi aja?
"Assalamu alaykum"
"waalykum salam" jawab suara di sebarang sana.
"Kak,kami udah ada di dekat jemabatan, yang mana di sini jalan ke rumah ta'?" tanya Rara. aku masih sibuk melihat ke sana kemari, tapi kali ini lebih hati2, takut tragedi BHP terulang lagi."Tak akan terulang lagi.. semu..wa... kesalahanku..." sayup-sayup terdengar suara merdu mas Afgan.
Kak silvia sibuk menjelaskan ke Rara lokasi rumahnya, Rara nggak ngeh-ngeh juga. Aku berkali-kali nyeletuk. Dan anehnya Rara mengucapkan kembali kata-kata yang ku celetukin. Kasihan Rara...
"apa, kak? Graha Polisi?"
What?! aku tersentak demi mendengar ucapan Rara. "hush! bukan graha Polisi,neng! Graha Quality" ucapku meluruskan.
"oh.. Graha Quality"
"Ra' tanyain, gimana bentuk gerbangnya?" saranku sambil mondar-mandir diantara 2 tiang listrik, tempat kami memarkir motor.
"eh, katanya yang ada tiang warna biru" Rara memberitahuku.
"lah ini tiang warna biru" tunjukku pada tiang listrik yang ku maksud tadi. Rara kembali ber oo... ria. ia kembali bertanya, "terus kak?"
aku iseng iseng memperhatikan tiang biru itu, dan aku terpana dengan temuanku.
"Ra'! ini tuh ada tulisannya Graha quality" aku menunjuk pada tulisan kecil di pinggir tiang. Rara menoleh, dan melihat ke Atas.
"astagfirullah ini nih gerbangnya. Liat di atas" ucap rara,"udah kak, udah ketemu, assalamaualaykum" lanjutnya seraya memutuskan hubungan telp dengan kak silvia.
HA...di situ tertulis gede-gede "GRAHA QUALITY"
Aku tercengang. Ternyata dari tadi kami sudah nongkrong di bawah gerbang kompleks Graha quality. Tiang yang kukira tiang listrik ternyata Tiang gerbang. Saking sibuknya melihat ke kiri, kanan depan dan belakang, kami sampai tidak memperhatikan tulisan di atas kami. Ini semua gara2 BHP..

Minggu, 29 Agustus 2010

Tragedi BendaHitam Panjang

Hari ini abis shalat subuh aku nggak tidur lagi, cz Rara minta ditemenin ngecek lokasi kebakaran di jalan Garuda. Aku dengan senang hati menyambut tawaran Rara, kebetulan aku pengen tahu lokasi tepatx, cz aku penasaran banget sama keadaanx Ika rahayu.
Bismillah, alhamdulillah kasani hadzassauba warazaqni haulimminni wa la kuwwatin. Loh,itu kan doa berpakaian. padahal sekarang kan aku mo naik kendaraan.
"Ra', doa naik kendaraan gimana lagi? aku lupa? masa' aku bacanya doa berpakaian"
rara cengengesan "Bismillah, alhamdulillah, subhanalladzi sakhkharalana wama kunnalahu mukrinina wa inna ila rabbina la munkalibun"
oh iya, baru ngeh.
motor pun dijalankan oleh rara. dengan semangatnya aku berseru, "mari kita robek keheningan pagi ini dengan deruman motor kita, ha..ha..ha..." ala pangeran bertopengx sinchan.
rara cengengesan.
jalanan masih sepi. wajarlah masih pagi banget. udara juga masih bersih. rara menyuruhku membuka scraf yang kupakai menutup hidung ku katanya udara pagi baik untuk kesehatan. A sa...h
sesampainya di TKK (tempat kejadian kebakaran, kami bingung sendiri mo ngapain. akhirnya kamibertanya kepada salah seorang warga yang menjadi korban kebakaran mengenai orang yang dapat ditemui untuk menyalurkan bantuan, soalnya saat itu aku dan rara bawa 2 kantong pakaian besar, cuman bingung aja gimana baginya ke warga. kami pun di antar ke rumah pak Rosidi, dari situ kami disuruh membawa ke Bu' rasma. di sinilah tragedi itu terjadi.
saat Rara sedang berbicara dengan bu' Rasma, mataku asyik memandang keadaan di lokasi tersebut. tanpa sengaja mataku menangkap sesuatu yang tergantung, berwarna hitam dan aneh di samping rumah Bu' rasma. Astagfirullah seorang pria yang tidak kulihat wajahnya sedang memparbaiki sarung yang dikenakannya sebagai pakaian , dan tragisx dia tidak mengenakan pakain dalam. dan oMG... tidak!!!!!!! aku menutup wajahku dengan helm dengan isak tertahan. Rara heran dengan sikapku ini. "kenapa, Ga'?" aku tak mampu menjawabnya di tempat itu. aku malu. aku Syok. aku takut... Oh tuhan.. apa yang sudah ku lihat????
di motor aku terus-terusan menjerit, aku nggak terima! aku berharap tidak melihat benda menjijikkan itu, hu..hu..hu...
Rara kembali tertawa ketika kuceritakan hal tersebut. "oo... jadi itu sebabnya kamu nutup muka pake helm di tempat tadi?"
"he..eh"
"ha..ha..ha.. hati-hati loh bisa -bisa hilang semua hapalan surah mu" aku tergugu mendengarnya.
Ya Allah... ampuni aku karena telah melihathal yang tidak sepantasnya ku lihat. aku benar-benar nggak sengaja. kalau boleh memilih, aku justru memilih tidak melihatnya.

Tangisan si Rara

Kisah ini terjadi pada hari ahad tanggal 29 agustus 2010. Aku ngasih liat rara film tentang anak-anak kost flora yang kubuat di picasa movie maker. Film itu berisi kumpulan foto-foto anak2 flora sejak tahun 2008 ampe 2010. Kebersamaan yang dilewatibersama, makan bareng, nobar, kerja bakti, dandan asal-asalan, dan beragam aktivitas narsis lainnya. Waktu liat video itu rara ketawa-ketawa terus.
Tapi hal berbeda terjadi ketika ku perluhatkan film foto-foto ku ma Anti, dengan soundtrack lagunya Mytha “tentang mimpiku”. Baru di awal-awal dia udah bilang, “kayak sedih?”
Aku hanya mengangguk.aku terus aja ngoceh, menceritakan ini dan itu, kepada rara yang baring di ranjang di belakangku. Sayup-sayup kudengar isak tangis di balik punggungku.
“hiks..hiks,,”
Aku menoleh, “Rara?! Kamu nangis? Ya ampun, Ra’. Cup..cup…”
Tangisnya semakin menjadi-jadi dengan raungan yang memekakkan telinga, *nggak ding!
“Aku keingat Anti, hiks”
Aku nggak pernah nyangka reaksi Rara bakal kayak gitu banget. Cz aku aja nggak nangis ngeliatnya. (nangisx udah waktu tgl 4 agustus). Aku jadi pengen nagis ngeliat rara. Ternyata rara mendadak ingat Anti pas ngeliat foto-foto itu. Bukan maen, matax bengkak loh…
Aku nggak tahu apa maksud tangisan rara, dia kangen atau kasian ma Anti. “Wusshhh.. “ dilempar uang ma Anti. He..he.. he.. ngarep.
Anti, ternyata bukan Cuma aku aja yang merasa kehilangan mu. Semoga kau tenang di sana.
(“apaan seeh?”)

Sabtu, 28 Agustus 2010

Selesai Lagi Satu Masalah

Kalau ada yang nanya gimana perasaanku saat ini, jawabannya aku sangat…sangat bahagia. Alhamdulillah aku dah selesai seminar hasil. Meskipun rasanya kayak mimpi tapi itu adalah kenyataan. yah… beres lagi satu masalah, beban di pundak berkurang sedikit.
Penguji 1 ku adalah Dr. Djadir, M.Pd. Pertanyaan yang diajukan tidak begitu berat, hanya berkisar masalah penelitian, rumusan masalah, indicator, dan hasil. Seminar ku berlangsung sangat singkat dan mulus. Nggak sampai 10 menit. Lebih lama nunggu penguji dari pada seminarx. Aku bersyukur pada ALLAH atas kemudahan yang diberikan oleh-Nya. Padahal sejak kemarin sore aku sudah nerveous banget. Nggak bisa makan dan tidur. Selalu memikirkan skripsi. Gimana kalo nggak bisa jawab? Gimana kalo aku malu-maluin. ternyata nggak sesulit apa yang aku bayangin. Alhamdulillah…
Aku berterima kasih banget pada orang-orang yang telah mendoakanku dan memberiku semangat. Buat mama tersayang, Anti, kak Hur, Kak Alya (atas kuenya), Dewi, Rara, Husni, kak Akfiyah, dan Sahlan. Untuk nama yang terakhir ini tiba-tiba aja muncul, kebetulan aku dan dia sama-sama lagi ngurusin map biru sejak hari jumat lalu. Ups hampir lupa, thanks juga bwt adikku Ayu, yang setia nemenin kakaknya seminar.
Nggak pernah terbayang di kepalaku bagaimana bentuk seminarku. Tanpa pembimbing, tanpa power point, tanpa peserta, tanpa presentasi, tanpa baju hitam putih. Seminar yang paling nyantai kayaknya deh. Rasanya seperti cuma diskusi-diskusi biasa dengan bapak. Teman-teman aja pada heran ketika tahu aku sudah seminar, ceritanya kan mereka pada pergi makan, trus waktu pulang, aku telah selesai. Adikku aja bengong waktu tahu aku udah selesai ujiannya.
Pak Djadir memberiku nilai, 3.6, bu Aswi: 3,7, mudah-mudahan pak nurdin juga ngasih nilai di atas 3,5. Pak nurdin belum ngasih aku nilai. Aku bahkan udah nunggu sampai jam 5.15 pm. Mungkin sibuk. Tapi aku nggak mau ngerusak kebahagiaanku dengan memikirkan pak Nurdin. Insyaallah besok ketemu. Pokoknya diusahain. Moga aja pekan depan aku udah bisa jadi S.Pd (Sarjana Pendidikan) Matematika.
Aku bahagia karena punya orang yang care sama aku, meskipun mereka nggak ada di dekatku, tapi do’a mereka selalu menemani kapan pun dan dimanapun. Aku sadar aku tak kan mungkin sanggup melewati semua ini tanpa do’a dan dukungan dari mereka sebagai wujud kasih sayang mereka kepada ku.
Terima kasih ya allah kau hadirkan mereka dalam hidupku. sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku, karena aku aku takkan sanggun membalas kasih sayang mereka kepadaku.
NB: Doanya malor mujarab terutama yang bunyinya: “….dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”

Kamis, 26 Agustus 2010

Buku tamu

Duh... Rara mana sih? Janjinya kan mo jemput abis shalat asar. tapi sekarang udah jam setengah lima dia belum datang-datang juga. mana pantat ku dah sakit banget lagi duduk selama 6 jam depan komputer prodi. untung aja internet lagi connect. so aku bisa blogging dulu.
oh iya, aku baru aja nambahin buku tamu di blog aku. bagi siapa saja yang baca blog aku, tolong di kasih commentnya ya, buat masukan buat aku sekaligus untuk membesarkan hati bahwa ternyata ada orang yang baca blog ku.
sebenarnya saat membuat blog ini, niatnya cuma sebagai 'pelampiasan' segala unek-unekku yang ga bisa ku ceritakan sama orang lain yang kenal ma aku. Tapi toh akhirnya ada juga yang tau blog ini. ya nggak papa lah sekalian latihan menulis.
rara belum datang, kak hur alias Indigo minta di tungguin. gimana nih? kalo rara datang, ndigo musti jalan sendirian deh, soalnya kan aku dibonceng ma Rara. duh... rara cepet donk. biar aku nggak merasa bersalah sama Indigo.
Kangen... kangen... banget ma sahabat-sahabat kuw. Fera, Anti, iin, Ika, hallimah, Ika, dan semuanya. aku berdoa semoga mereka baik-baik aja di manapun mereka berada. khususnya ika rahayu dan keluarga yang tempat tinggalnya dekat sama tempat kebakaran besar baru2 ini,. semoga selamat. sampai saat ini aku belum dengar kabar apapun dari nya. hpx ga aktif.
aah.... capek cuap-cuap. udah dulu yah... bye

Rabu, 25 Agustus 2010

Kamar 3, kamar ceria, kamar kenangan


Kamar 3. salah satu kamar yang ada di kost Flora. Kost yang di huni oleh para cewek ajaib, aku termasuk salah satu di dalamnya. macam-macam karakter ada di sana. mulai dari yang kalem ampe yang ancur. he..he..he.. tapi nggak ampe hancur kayak WTC kok.

Kamar 3. Kamar yang kutempati bersamanya selama 4 tahun. banyak kisah dan kenangan yang kami ukir di dalamnya. ada tawa, canda, aksi gokill, cerita, kreatifitas, sedih, tangis dll, dsb yang pernah terjadi di sini. di kamar ini aku mencurahkan semua unek-unek ku . tangisku, karya ku, masakanku. Di kamar ini aku bebas mengeskpresikan diriku sekali lagi bersamanya.

Kamar 3. Kamar yang di depan pintunya tertulis kamar "Mega & Anti". Hampir di setiap sudutnya ada kenangan tantang kami berdua. kamar yang dijuluki kamar paling rame di kost flora karena keceriaan para penghuninya. Me n Anti. Kamar kreatif, kamar ceria, kamar rame, kamar ekspresi. kamar 3. kamar yang kucinta. kamar yang paling berkesan dalam hidupku. Di kamar ini aku bisa curhat dengan manusia. Bukan lagi dengan buku, atau cermin (kebiasaan waktu di rumah).

Meski sekarang Anti tak bersamaku lagi, tapi setiap kali ada di kamar ini, aku selalu teringat Anti. Setiap jengkalnya menyimpan kenangan tantangnya. Liat pintu, ingat anti, liat lemari ingat anti, liat ranjang ingat anti, dapur, lantai, kamar mandi, semuanya ingat Anti. pada setiap tempat itu aku dan anti pernah melakukan hal bersama. misal: nyuci bareng di kamar mandi, bersihin kamar mandi, antri mandi, terus nemuin si kecil yang bikin menjerit di kamar mandi. euww.. di dapur, masak bareng, dinyalain korek gas sama anti abis aku nggak kuar buat nekan gasnya, dibikinin nasi goreng, nyanyi-nyanyi pake mike sodetan dan sendok sayur. trus di ranjang kami masing-masing, ngobrol ngalor ngidul, mulai dari politik, warga flora yang biasa melanggar peraturan, masalah kuliah, film, dll. lantai,tampat nonton bareng, Senam bareng, bikin vidio aneh, ngepel bareng. di pintu, nempelin kertas kado, dan hiasan yang bertuliskan nama kami berdua. di dinding kamar kami menempelkan berbagai hasil kreatifitas kami.

hhhuhhh, berat rasanya untuk meniggalkan kamar ini. rasanya aku udah menyatu dengannya. Aku nggak sanggup ninggalin kamar kost ku ini. Tapi masalahnya aku musti pindah ke kamar 5. tinggal bersama Rara di sana. aku udah ngusulin supaya rara aja yang pindah ke kamar 3. tapi rara nggak mau dengan alasan kamar ku panas kalo siang. tapi kamar mandinya rara gelap. nggak ada lampunya. aku kan takut gelap. "kan tinggal di pasangin lampu" tukas rara.

ya sudahlah... kayaknya aku yang harus ngalah. lagian mungkin ini yang terbaik. Mungkin masa aktif ku di kamar 3 udah abis karena rekanku dah nggak ada. Aku cuma berharap mudah-mudahan penghuni selanjutnya akan merawat kamar ini dengan penuh kasih sayang. halah...lebay...

Slamat tinggal kamar 3 ......kamar ceria... kamar kenangan

Selasa, 24 Agustus 2010

Dan Brown keren banget.....

Hebat, keren, cool, Luar biasa... dll, dsb, dst..
Itulah kata yang terlontar dari mulut ku setiap kali selesai membaca karya-karya Dan Brown. Salah seorang penulis novel best seller. 2 hari yang lalu aku baru saja selesai membaca karya nya yang berjudul benteng digital. Awalnya aku bertanya-tanya benteng digital itu apa sih? ternyata oh ternyata...
Aku sudah membaca empat karya beliau (angels n demons, Davinci code, titik muslihat, dan Benteng digital) semuanya keren. Durasi kisahnya singkat, sehari dua hari selesai. Tapi proses untuk selesainya itu loh yang rumit. so nggak heran kalo ketebalan bukunya mencapai 700-an halaman. MasyaAllah...
Aku salut banget dengan kemampuan dan Brown dalam mengembangkan cerita dari setiap detik dalam ceritanya. Membaca buku dan brown seolah nonton film. Aku jadi ikutan berdebar-debar, penasaran, takut, trus sok nebak-nebak dalang dari setiap kasus atau tragedi walaupun lebih banyak salahnya dari pada benarnya. Di setiap akhir dari novel tersebut pasti ada aja hal yang membuatku tercengang, nggak nyangka dengan kenyataan yang tersingkap dari kasus tersebut. Luar biasa. Bisa kah aku menuis seperti beliau?
Setiap masalah yang diangkat dalam novelnya berdasar pada kejadian di dunia nyata. beliau juga melakukan riset dalam penulisan novelnya. so nggak asal buat aja,. teknologi yang di pakai dalam kisah juga benar-benar ada. Dari novel tersebut selain hiburan kita juga mendapat pengetahuan baru. Ini nih novel yang benar-benar berbobot. Bukan novel kacangan. Nambah lagi nih penulis favoritku.
Btw ada yang tau nggak novel dan brown yang lainnya?

Senin, 23 Agustus 2010

Selesai Lagi Satu Masalah

Kalau ada yang nanya gimana perasaanku saat ini, jawabannya aku sangat…sangat bahagia. Alhamdulillah aku dah selesai seminar hasil. Meskipun rasanya kayak mimpi tapi itu adalah kenyataan. yah… beres lagi satu masalah, beban di pundak berkurang sedikit.
Penguji 1 ku adalah Dr. Djadir, M.Pd. Pertanyaan yang diajukan tidak begitu berat, hanya berkisar masalah penelitian, rumusan masalah, indicator, dan hasil. Seminar ku berlangsung sangat singkat dan mulus. Nggak sampai 10 menit. Lebih lama nunggu penguji dari pada seminarx. Aku bersyukur pada ALLAH atas kemudahan yang diberikan oleh-Nya. Padahal sejak kemarin sore aku sudah nerveous banget. Nggak bisa makan dan tidur. Selalu memikirkan skripsi. Gimana kalo nggak bisa jawab? Gimana kalo aku malu-maluin. ternyata nggak sesulit apa yang aku bayangin. Alhamdulillah…
Aku berterima kasih banget pada orang-orang yang telah mendoakanku dan memberiku semangat. Buat mama tersayang, Anti, kak Hur, Kak Alya (atas kuenya), Dewi, Rara, Husni, kak Akfiyah, dan Sahlan. Untuk nama yang terakhir ini tiba-tiba aja muncul, kebetulan aku dan dia sama-sama lagi ngurusin map biru sejak hari jumat lalu. Ups hampir lupa, thanks juga bwt adikku Ayu, yang setia nemenin kakaknya seminar.
Nggak pernah terbayang di kepalaku bagaimana bentuk seminarku. Tanpa pembimbing, tanpa power point, tanpa peserta, tanpa presentasi, tanpa baju hitam putih. Seminar yang paling nyantai kayaknya deh. Rasanya seperti cuma diskusi-diskusi biasa dengan bapak. Teman-teman aja pada heran ketika tahu aku sudah seminar, ceritanya kan mereka pada pergi makan, trus waktu pulang, aku telah selesai. Adikku aja bengong waktu tahu aku udah selesai ujiannya.
Pak Djadir memberiku nilai, 3.6, bu Aswi: 3,7, mudah-mudahan pak nurdin juga ngasih nilai di atas 3,5. Pak nurdin belum ngasih aku nilai. Aku bahkan udah nunggu sampai jam 5.15 pm. Mungkin sibuk. Tapi aku nggak mau ngerusak kebahagiaanku dengan memikirkan pak Nurdin. Insyaallah besok ketemu. Pokoknya diusahain. Moga aja pekan depan aku udah bisa jadi S.Pd (Sarjana Pendidikan) Matematika.
Aku bahagia karena punya orang yang care sama aku, meskipun mereka nggak ada di dekatku, tapi do’a mereka selalu menemani kapan pun dan dimanapun. Aku sadar aku tak kan mungkin sanggup melewati semua ini tanpa do’a dan dukungan dari mereka sebagai wujud kasih sayang mereka kepada ku.
Terima kasih ya allah kau hadirkan mereka dalam hidupku. sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku, karena aku aku takkan sanggun membalas kasih sayang mereka kepadaku.
NB: Doanya malor mujarab terutama yang bunyinya: “….dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”

Resensi buku: Tarian Ilalang


Ada yang terbunuh saat tubuh tak mengucurkan peluh: Nurani
Ada yang tersita saat tubuh tak tergores luka: Jiwa
Maka peluh kubiarkan menari
Luka kubiarkan menganga
Sebab Tuhan mencipta peluh untuk berkaca
Mencipta luka untuk bercerita

Menjadi orang baik ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada saja yang membuat niat baikknya itu ternoda, baik secara sadar maupun tidak sadar.Ada kepentingan yang ternyata ingin menjatuhkannya, mengoyak-ngoyak tarian Rachel sehingga tidak seindah yang diharapkan. Akankah tariannya menjadi buram, atau bahkan sama sekali tidak tampak?
Kurang lebih begitulah synopsis dari novel yang berjudul Tarian Ilalang. Novel Kedua dari trilogy Tersentuh Ilalang yang ditulis oleh mbak Afifah Afra. Novel yang sarat makna dan pengetahuan tentang kehidupan jalanan dan persaingan dalam dunia bisnis. Ditulis dengan gaya penulisan yang cerdas sehingga mampu menguhubungkan kedua hal di atas yang nota bene mewakili golongan proletar dan kapitalis.
Seru abis deh pokoknya, serasa nonton drama korea. Koflik-konflik yang ada dikemas dengan apik dan tajam membuat kita seolah larut di dalamnya. Alurnya pun menarik nggak kaku serta banyak muatan-muatan pengetahuan agama di dalamnya.
Salut deh buat mbak Afifah Afra. Soalnya menurut aku novelnya keren. keliatan kalau yang nulis punya wawasan yang luas dan mengusai masalah yang ada di dalamnya.
Yang lain kudu baca juga novel ini. Dijamin nggak bakal nyesel deh….
Bagi yang berminat silahkan kunjungi www.ekuator.com

Minggu, 08 Agustus 2010

Menangis Semalam

Kost flora , 4 agustus 2010
Saat kutulis kan catatan ini, air mataku tengah mengalir deras di kedua pipiku. Bagaimana tidak, sahabatku tersayang - anti - malam ini berangkat ke wotu –kampung halamannya- untuk jangka waktu yang panjang.
Sedih? Sudah pasti aku sedih. Tadi di terminal aku sama sekali nggak nangis karena ada indigo yang bikin aku ketawa-ketawa. Pun ketika di pt-pt dalam perjalanan pulang ke kost. Waktu anti sms aku yang bunyinya kayak gini:
“ukhti mungkin tak pernah ku katakana sebelumnya bahwa aku mencintaimu karena Allah, bagiku tak ada sahabat yang mampu memahamiku kecuali ukhti. Akhirnya air mataku pun menetes”
Saat itu air mataku pun hampir keluar jika tidak kutahan. Sebisanya aku menahan agar bola-bola kristal yang ada di mataku tak pecah. Aku meremas tanganku dan menggigit bibirku agar tak menangis. Dan berhasil.
Aku nggak mau cengeng. Itu tekadku.
Tapi hal sebaliknya terjadi ketika aku tiba di rumah. Baru saja kubuka pintu kamar ku, perasaan sesak mulai menyeruak didada, mendorong ku untuk menangis. Apalagi ketika kupandangi kasur, dan tempat laptop di mana anti selalu menghabiskan waktunya untuk menulis. Air mataku pun tak terbendung lagi.
Baru kusadari bahwa aku sangat…sangat sedih berpisah dengannya. Sedih karena aku tak bisa lagi melakukan hal-hal yang biasa aku lakukan dengannya. Sedih karena tak melihatnya di sini. Sedih karena masih banyak hal yang ingin kuceritakan padanya tentang hari ini yang tak sempat kuceritakan.
Aku ga berani keluar dari kamar, takut upe’ bakal ketawa ngeliat mataku yang bengkak dan sembab seperti ini.
Sedihku semakin bertambah ketika kuputuskan untuk makan. Aku sudah terbiasa makan sama anti. Di ambilin apa-apa, atau ngambilin apa-apa, mo piring, sendok, gelas, dll. Aku udah terbiasa ngeliat dia yang kalo ngambil nasi kayak gali kuburan, atau porsi makannya yang bikin takut. Air mataku semakin deras. Setiap suapan diringi dengan tangis.
Sekali lagi aku harus merasakan yang namanya di tinggal sahabat. Serasa ada sebagian dari diriku yang pergi. Mungkin aku terlalu berlebihan, tapi itulah yang kurasa. Aku sudah terbiasa hidup dengannya, menjalani hari bersamanya, berbagi cerita, tawa, dan duka. Sehingga aku merasa ia adalah bagian dari hidupku. So ketika dia pergi aku merasa hampa…
Kutahu insyaallah kami masih bisa bertemu kembali, tapi aku takut semua jadi tak sama. Anti bilang, “cepat atau lambat kita bakal pisah, tapi emang paling bagus kalo kita pisahnya masih lama”
Bagiku, anti itu bukan Cuma sahabat, tapi saudara, aku yang sejak dulu pengen punya kakak perempuan yang bisa kujadikan tempat curhat akhirnya ngedapetin itu dari Anti. kalo ada masalah pasti ngeluhnya ke Anti. Aku nggak pernah segan sama Anti, kalo aku mo marah ya marah. mo BT ya BT. Anti juga yang sering kuajak ngelakuin hal-hal aneh. seperti memutar tubuh sampai 360o dengan kaki tetap di tempat.
pfuhh…. akhirnya anti pulang. waktu dia ada pengen dia nggak ada. pas dia nggak ada, pengaen dia ada. kayaknya hari-hariku bakal jadi kurang seru karena anti ga ada. kalau pun seru tetap nggak seru karena nggak ada yang bakal mendengar ceritaku, kalo pulang ke rumah ntar Cuma diam sendiri. bisa-bisa aku jadi Mega yang dulu. yang selalu sibuk dengan dunia diamnya. moga-moga aja nggak.
aku bermimpi tentang hari ini
di saat kita berdua slalu bersama
dan bila nanti kau ingat kembali
masa-masa inilah yang akan kita kenang selalu
kau tak sendiri ku selalu bersamamu
temani aku dalam habisnya waktu
biarkan saja hidup tak mudah
asal kau selalu ada bersamaku

First DayWithout Anti

Aku malas ke mana-mana. Nggak ada semangat ngelakuin apa pun. Padahal hari ini aku punya banyak undangan wisuda. Kamarku rapi dan bersih, tapi hampa. Sendiri apa enaknya. Sunyi…. Nggak ada teman ngobrol.
Anti katanya dah tiba dengan selamat di wotu. Alhamdulillah.
Aku tahu semua ini gak akan berlangsung lama. Paling satu dua hari aku dah pulih. Duh kayak orang sakt aja. Ternyata gini ya rasanya ditinggal seseorang yang udah lama bersama kita. Pantas aja. Tadi pagi waktu baru bangun mataku bengkak. Dewi ngetawain aku:
“kamu abis nangis ya? Mata ampe bengkak kayak gitu”
Aigo…. Aku bener-bener kesepian di sini. Rasanya pengen pulang kampung juga. Tapi kak hur bilang, “tenang aja, lama-lama juga akan terbiasa. Seperti waktu pertama ke makassar, sedikit-sedikit nangis. Tapi lama kelamaan kan enjoy juga”
Hmmmm, mungkin benar. Sekarang yang aku pusingkan adalah, dimana aku bisa dapetin orang yang mau tinggal bareng aku, aku kan nggak sanggup kalo musti bayar 3jt sendiri. Mana aku belum dapet kerja lagi. Pfuhhh!
besok pagi aku musti bersemangat lagi, aku mau ke rumahnya p darwis pagi-pagi. Terus ke amanagappa buat ngurusin kepanitiaan. Sebenarnya aku masih capek banget. Tapi nggak boleh terus uring-uringan kayak gini. Bentar lagi kan puasa. Aku pengen memasuki bulan ramadhan dengan perasaan yang lapang dan hati yang bersih. Buat semuanya.. Fighting! Ayo berjuang untuk meraup pahala yang sebesar-besarnya!

Jumat, 06 Agustus 2010

Memories of CCC


Third day without Anti. Aku udah nggak terlalu sedih lagi, habis.... 2 hari ini aku sibuk banget. Pagi-pagi setiap jam 7 aku keluar dari kost berburu pak Darwis. huffff. Lagi-lagi terlambat. si bapak dah keburu ke CCC (celebes convention center).
Kalo dengar CCC aku jadi ingat kenangan jalan kaki di jalan Metro tanjung bunga bareng Anti. Waktu itu kita baru aja selesai mengikuti acara SEMARAK AL-Qur'an yang diadakan di tripple C alias CCC. jalan metro tanjung bunga tuh bukan jalur angkot or PT-pT. so kita musti carter, dan bayarnya 2 kali lipat tarif biasanya. so aku n Anti memutuskan untuk jalan kaki ke luar.
Sepanjang jalan kami terus-terusan ngoceh. sok lagi bawain acara jalan-jalan. oh iya, aku punya satu acara sama anti, namanya "Jejak kaki". dalam acara ini kami bertugas meliput perjalanan kami dan menceritakan apa saja yang ada di sekitar kami. Tentu saja aksi kami ini menarik perhatian beberapa pengendara bahkan penumpang yang berhasil mencarter mobil. Tak pelak lagi muka keheranan tergambar jelas di wajah mereka. mungkin mereka mikirnya kayak gini, "Wong edan, jalan kaki kok happy banget" ho..ho..ho.. belum tahu mereka kalo kita berdua baru aja kabur dari RS dadi. yang terobsesi jadi penyiar TV *nggak ding! prinsip kami kan "selalu ceria di mana aja"
Ternyata, jarak dari CCC ke jalan umum tuh nggak jauh-jauh amat. Perjalanan kami sore itu very-very nice. Udara nggak panas, langit rada-rada mendung, terus angin laut yang sepoy-sepoy menambah indahnya jalan bareng kami. duh... jadi kangen.
kami juga sempetin foto-foto loh. *kapan ya narsis nya ilang? hari itu kami agak lama nunggu angkot. soalnya pada penuh or nggak mengarah ke partam. pas dapet angkot eh... sopirnya ugal-ugalan. wal hasil sampe di rumah kepala jadi puyeng.
Meskipun sekarang aku dan nggak sama Anti. meskipun sekarang kita bedua udah jalan masing-masing, aku di sini dan Anti di kampung, tapi kenangan yang kami buat berdua selama kurang lebih 4 tahun di makassar, kan tetap ada di hatiku. Menemaniku di kala aku rindu padanya, sahabatku yang mengerti aku luar dan dalam.

Rabu, 04 Agustus 2010

kelas C


ini nih foto-foto teman kelas aku yang narsis-narsis. he..he..he..
moga-moga aja mereka nggak ngejitak palaku, atau menjotos wajahku yang ayu ini. (wah narsis lagi nih)
ayo tebak aku yang mana?

Minggu, 01 Agustus 2010

bad mood

malas banget masa udah capek capek nulis panjang kali lebar, kali tinggi kali luas kali dalam, eh... malah nggak tersave. padahal ceritanya seru banget lagi.
Arrggghhhhh!!! jadi Malas. kalo moodnya udah jelek kayak gini, biar di apain juga ga bakal balik kayak semula. aku nggak bisa bikin cerita yang sama sebanyak 2 kali. beda rasanya.
padahal aku pengen banget berbagi perassan ku itu dengan blog ku sayang. udah lah mungkin emng ga boleh diterbitin kali yah.

Kok Gitu Sih?

“anj***, BRENGSEK!!!”
Astagfirullah. Pagi-pagi kuping ku sudah dibuat panas mendengar ucapan yang bagiku sangat kasar. Apalagi diucapkan oleh seorang cewek, muslimah lagi. Salah seorang penghuni Kost Flora yang belum lama tinggal di kost kami terus-terusan mengomel sendiri di kamarx. Aku yang lagi menjemur pakain di hari minggu yang cerah ini, mau nggak mau harus mendengar ucapan kasar tersebut. Berkali-kali aku beristigfar karena berkali-kali pula ia melontarkan ucapan yang nggak enak di dengar.
Sebut saja R. Dia sedang sibuk menelpon ke sebuah no Hp, tapi tak ada Jawaban. Sementara, ia ingin segera mendapatkan kejelasan itulah yang membuatnya kesal..tapi apakah harus sampai mengeluarkan kata-kata kasar.
“ini orang tuli kah? Hp kok nggak di angkat-angkat! Dasar Anj***, tai kucing!”
Astagfirullah.
Semua kata-kata kasar terlontar dengan sangat mulus dari bibir anak itu. Entah siapa yang diteleponnya. Tapi beberapa menit kemudian terajawablah rasa penasaranku. Dan kenyataan ini membuatku geleng-geleng kepala sambil berdecak (emangx cicak?) Miris..
“Halo, Ma. Jadi pindah nggak sih?! Kalo nggak jadi aku mo belajar kelompok bareng kelompok”
Entah apa yang diucapkan mamax diseberang sana.
“Makanya cepetan! Dari tadi di telpon nggak diangkat-angkat! Cepat sudah..!”
Mungkin mamanya menjawab tadi ketiduran, soalnya R ngomongnnya gini, “Tidur terus, udah jam berapa ini?”
Astagfirullahaladzim.
Salah satu hal yang tidak aku sukai dan paling tidak aku suka adalah mendengar orang berkata kasar. Aku yang mendengarnya merasa seolah aku yang dikata-katai. Mungkin ini sebabnya aku nggak suka nonton sinetron, banyak sumpah serapahnya sih… Apalagi dibulan yang suci ini, bulan dimana seharusnya kita belajar untuk menahan hawa nafsu, bukan hanya makan dan minum, tetapi perkataan dan perbuatan yang tidak baik. Katakan yang baik atau diam.
Semoga kita tidak seperti R. Berbicara dengan orang tua sendiri terlebih lagi seorang ibu, seharusnya dengan perkataan yang lemah lembut, bukan dengan bentakan. Bagaimana pun ibu adalah orang yang paling besar pengorbanannya dalam hidup kita. Ibu yang rela menyabung nyawa saat melahirkan kita. Ibu yang salah satu kakinya sudah ada di kubur untuk memperjuangkan kita melihat dunia ini. Ibu yang dengan sabarnya mengurus kita, mulai dari bayi sampe gede. Tidak sepantasnya seorang ibu mendapat perlakuan yang tidak semena-mena dari seorang anak. (ini nih akibat terlalu berlebihan memanjakan anak).
Bukankah Allah telah menyampaikan hal ini dalam Qs. Luqman:14 yang artinya sbb:
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.
Bersyukurlah kita yang masih mempunyai ibu, banyak orang yang ingin mendapat kasih sayang ibu tapi ibunya udah ga ada, atau yang sejak lahir udah nggak tau siapa ibunya. So, selagi masih punya ibu, perlakukanlah ibu kita dengan sebaik-baiknya. Karena ridha Allah terletak pada ridhanya ibu kita. Nah.. Mumpung lagi bulan suci, bulan dimana segala pahala amal ibadah kita dilipatgandakan, marilah kita berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya, termasuk kepada ibunda kita.
Untuk ibuku yang tercinta… sungguh aku mencintaimu karena Allah. Terimakasih atas segala do’a dan kasih sayang yang kau berikan pada ku. Tak dapat kuhitung sudah berapa banyak pengorbanan yang kau lakukan demi aku. Ku tahu aku tak kan bisa membalas semua jasamu padaku. Karena itu aku akan berusaha untuk menjadi anak yang shaleh supaya bisa menjadi tabunganmu di akhirat kelak. Amin…
NB: tiga hal yang pahalanya terus mengalir kepada orang yang sudah wafat: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang saleh.

teman baru


hehehehe
aku baru aja abis buka-buka facebook. aku dapat teman baru loh. namanya nurul Azkiyah. mirip ma nama hijrahnya aku. orangnya manis, kayak aku. ho..ho..ho.. Narsis abis....tetep.
yap. sekarang aku mo cari teman sebanyak-banyaknya ga cuma yang ku kenal tapi juga dari luar (luar negeri kali yah.kayaknya boleh juga tuh).
ini dia fotonya.
menurut aku sih rada-rada mirip ma Anti, tapi kata kakak Ani nggak tuh.
berhubung sekarang aku mo ke BEM buat ambil SKKB bareng k Ani jadi blognya dipendingnya dulu yah...
oh iya aku sekarang lagi suka baca note haris Hirata hirowling. lucu abis, gokil punya. kayaknya bakal calon orang tenar deh. semoga sukses ya Ris...

Senin, 30 Agustus 2010

Keracunan Keong

Dedew baru aja pindah dari kost Flora. yah... berkurang lagi deh personil flora ceria.
Dedew pindah di kost yang dijuluki kost 'gudang'. Yah... mungkin karena kosannya nampung orang2 bekas kayak dedew (bekas Flora) he..he..he *dipelototin mata kucingnya dedew yang siap nelan aku. ampun dew, jangan makan aku.
Kondisi kost ini sangat bertolak belakang dengan kost Flora. misalnya nih ya, Kalo kost Flora cuma di huni oleh para cewek2 sok imut, nah di 'gudang' personilnya nambah cowok2 yang ga ku kenal. ya iyalah..
ada lagi nih, di Flora ada peraturan nggak boleh muter musik keras2, karena kami bersepakat bahwa nggak semua yang kita sukai juga disukai oleh orang lain, seperti suara musik termasuk aku.
2 hal ini yanglah yang menjadi bumerang bwt dewi di kost barux.
alkisah, kamar dewi tepat bersebelahan dengan kamar seorang cowok yang terkesan pendiam dan angkuh. bweh bahasanya... malam pertama dewi nggak bisa tidur. gimana bisa tidur kalo tetangga kamarnya muter musik keras-keras pake salon (speaker besar itu loh, bukan tempat potong rambut) pula. ck..ck..ck.. serasa rumah sendiri aja. belum lagi lagu yang diputar (keong racun dan cinta satu malam). itu terus yang diulang2. Dedew benar2 tersiksa. Pasalnya suaranya keras banget, tepat di kepala dedew. berkali2 dedew mencoba memberi teguran dengan cara mengetuk dinding pembatas yang terbuat dari tripleks. tapi yang ditegur tetap nggak ngeh juga. gimana mo dengar, kalo suara musiknya ngalahin suara ketukan.
Akhirnya dedew mencoba pasrah. perlahan-lahan rasa pusing mulai menjalar dikepalanya, "duh mual, Hoek!" dedew mo muntah.
"TIDAK!!!!! AKU KERACUNAN KEONG BERACUN, HIKS..HIKS..HIKS..." tangis sesal Dedew pengen balik ke Flora.

gara-gara tragedi BHP

Masih ngelanjutin tragedi BHP alias benda hitam panjang.
Di hari yang sama, abis dari TKK aku dan Rara melaju ke Jl. Landak. kami akan ke rumah K silvia Adelina untuk mengambil barang yang akan disumbangkan selanjutnya. kami berdua sama-sama belum pernah datang ke sana. Melaui pesan yang dikirim oleh kak Salwa ,kami memperoleh alamat Kak Silvia.
"Jl. landak Inspeksi Kanal no 11, Graha quality, sebelum jembatan merah sebelah kanan"
Berbekal pengetahuan itu, dua gadis yang tangguh ini pun mulai beraksi.
"Brummmm" Rara mulai melarikan motornya, sesampainya di jalan veteran bukannya terus ke jalan di depan kami, Rara malah membelokkan motornya ke kanan mengikuti arus kendaraan yang menuju ke Parang tambung.
"loh, Ra'?Kok nggak terus aja?"
"Nggak bisa, jalurnya searah, bukan dua arah" Jawabnya.
"masa' sih?" perasaanku mengatakan nggak gitu, karena aku pernah berkendara dengan Nurul (rekan ku di Prodi)melalui jalur itu. Bisa kok. Dengan rasa tak percaya, aku memperhatikan arus kendaraan yang keluar dan masuk jalan Landak. what! masuk?! it means that...
"Ra' bisa kok, tuh mobil yang dari Veteran bisa masuk kok"
"Ah yang benar?" ucap Rara setengah percaya. Tapi akhirnya di ujung jalan veteran Rara punmemutar motornya. terus melewati jalan landak, terus belok lagi ke jalan Landak.
"ya! putaran kedua..."seruku. Nggak tahu kenapa aku kok suka banget ya ngusilin Rara?
kami pun tiba di jembatan yang kami duga jembatan yang berada di atas kanal.
"stop! stop! stop!" seru ku sotoy. Rara pun menghentikan motorx.
"btw, ada 4 jalan di samping kanal, mana jalan yang benar?"
"ntar dulu, aku mo baca do'a: ihdinasiratal mustaqim" itu yang kuharap akan dikatakan oleh Rara. Tapi ternyata nggak gitu.
setelah capek celingak-celinguk dan membuat deduksi yang nggak masuk akal, akhirnya Rara memutuskan menelpon kak Silvia Adelina. Jiaaahh!!! kenapa nggak dari tadi aja?
"Assalamu alaykum"
"waalykum salam" jawab suara di sebarang sana.
"Kak,kami udah ada di dekat jemabatan, yang mana di sini jalan ke rumah ta'?" tanya Rara. aku masih sibuk melihat ke sana kemari, tapi kali ini lebih hati2, takut tragedi BHP terulang lagi."Tak akan terulang lagi.. semu..wa... kesalahanku..." sayup-sayup terdengar suara merdu mas Afgan.
Kak silvia sibuk menjelaskan ke Rara lokasi rumahnya, Rara nggak ngeh-ngeh juga. Aku berkali-kali nyeletuk. Dan anehnya Rara mengucapkan kembali kata-kata yang ku celetukin. Kasihan Rara...
"apa, kak? Graha Polisi?"
What?! aku tersentak demi mendengar ucapan Rara. "hush! bukan graha Polisi,neng! Graha Quality" ucapku meluruskan.
"oh.. Graha Quality"
"Ra' tanyain, gimana bentuk gerbangnya?" saranku sambil mondar-mandir diantara 2 tiang listrik, tempat kami memarkir motor.
"eh, katanya yang ada tiang warna biru" Rara memberitahuku.
"lah ini tiang warna biru" tunjukku pada tiang listrik yang ku maksud tadi. Rara kembali ber oo... ria. ia kembali bertanya, "terus kak?"
aku iseng iseng memperhatikan tiang biru itu, dan aku terpana dengan temuanku.
"Ra'! ini tuh ada tulisannya Graha quality" aku menunjuk pada tulisan kecil di pinggir tiang. Rara menoleh, dan melihat ke Atas.
"astagfirullah ini nih gerbangnya. Liat di atas" ucap rara,"udah kak, udah ketemu, assalamaualaykum" lanjutnya seraya memutuskan hubungan telp dengan kak silvia.
HA...di situ tertulis gede-gede "GRAHA QUALITY"
Aku tercengang. Ternyata dari tadi kami sudah nongkrong di bawah gerbang kompleks Graha quality. Tiang yang kukira tiang listrik ternyata Tiang gerbang. Saking sibuknya melihat ke kiri, kanan depan dan belakang, kami sampai tidak memperhatikan tulisan di atas kami. Ini semua gara2 BHP..

Minggu, 29 Agustus 2010

Tragedi BendaHitam Panjang

Hari ini abis shalat subuh aku nggak tidur lagi, cz Rara minta ditemenin ngecek lokasi kebakaran di jalan Garuda. Aku dengan senang hati menyambut tawaran Rara, kebetulan aku pengen tahu lokasi tepatx, cz aku penasaran banget sama keadaanx Ika rahayu.
Bismillah, alhamdulillah kasani hadzassauba warazaqni haulimminni wa la kuwwatin. Loh,itu kan doa berpakaian. padahal sekarang kan aku mo naik kendaraan.
"Ra', doa naik kendaraan gimana lagi? aku lupa? masa' aku bacanya doa berpakaian"
rara cengengesan "Bismillah, alhamdulillah, subhanalladzi sakhkharalana wama kunnalahu mukrinina wa inna ila rabbina la munkalibun"
oh iya, baru ngeh.
motor pun dijalankan oleh rara. dengan semangatnya aku berseru, "mari kita robek keheningan pagi ini dengan deruman motor kita, ha..ha..ha..." ala pangeran bertopengx sinchan.
rara cengengesan.
jalanan masih sepi. wajarlah masih pagi banget. udara juga masih bersih. rara menyuruhku membuka scraf yang kupakai menutup hidung ku katanya udara pagi baik untuk kesehatan. A sa...h
sesampainya di TKK (tempat kejadian kebakaran, kami bingung sendiri mo ngapain. akhirnya kamibertanya kepada salah seorang warga yang menjadi korban kebakaran mengenai orang yang dapat ditemui untuk menyalurkan bantuan, soalnya saat itu aku dan rara bawa 2 kantong pakaian besar, cuman bingung aja gimana baginya ke warga. kami pun di antar ke rumah pak Rosidi, dari situ kami disuruh membawa ke Bu' rasma. di sinilah tragedi itu terjadi.
saat Rara sedang berbicara dengan bu' Rasma, mataku asyik memandang keadaan di lokasi tersebut. tanpa sengaja mataku menangkap sesuatu yang tergantung, berwarna hitam dan aneh di samping rumah Bu' rasma. Astagfirullah seorang pria yang tidak kulihat wajahnya sedang memparbaiki sarung yang dikenakannya sebagai pakaian , dan tragisx dia tidak mengenakan pakain dalam. dan oMG... tidak!!!!!!! aku menutup wajahku dengan helm dengan isak tertahan. Rara heran dengan sikapku ini. "kenapa, Ga'?" aku tak mampu menjawabnya di tempat itu. aku malu. aku Syok. aku takut... Oh tuhan.. apa yang sudah ku lihat????
di motor aku terus-terusan menjerit, aku nggak terima! aku berharap tidak melihat benda menjijikkan itu, hu..hu..hu...
Rara kembali tertawa ketika kuceritakan hal tersebut. "oo... jadi itu sebabnya kamu nutup muka pake helm di tempat tadi?"
"he..eh"
"ha..ha..ha.. hati-hati loh bisa -bisa hilang semua hapalan surah mu" aku tergugu mendengarnya.
Ya Allah... ampuni aku karena telah melihathal yang tidak sepantasnya ku lihat. aku benar-benar nggak sengaja. kalau boleh memilih, aku justru memilih tidak melihatnya.

Tangisan si Rara

Kisah ini terjadi pada hari ahad tanggal 29 agustus 2010. Aku ngasih liat rara film tentang anak-anak kost flora yang kubuat di picasa movie maker. Film itu berisi kumpulan foto-foto anak2 flora sejak tahun 2008 ampe 2010. Kebersamaan yang dilewatibersama, makan bareng, nobar, kerja bakti, dandan asal-asalan, dan beragam aktivitas narsis lainnya. Waktu liat video itu rara ketawa-ketawa terus.
Tapi hal berbeda terjadi ketika ku perluhatkan film foto-foto ku ma Anti, dengan soundtrack lagunya Mytha “tentang mimpiku”. Baru di awal-awal dia udah bilang, “kayak sedih?”
Aku hanya mengangguk.aku terus aja ngoceh, menceritakan ini dan itu, kepada rara yang baring di ranjang di belakangku. Sayup-sayup kudengar isak tangis di balik punggungku.
“hiks..hiks,,”
Aku menoleh, “Rara?! Kamu nangis? Ya ampun, Ra’. Cup..cup…”
Tangisnya semakin menjadi-jadi dengan raungan yang memekakkan telinga, *nggak ding!
“Aku keingat Anti, hiks”
Aku nggak pernah nyangka reaksi Rara bakal kayak gitu banget. Cz aku aja nggak nangis ngeliatnya. (nangisx udah waktu tgl 4 agustus). Aku jadi pengen nagis ngeliat rara. Ternyata rara mendadak ingat Anti pas ngeliat foto-foto itu. Bukan maen, matax bengkak loh…
Aku nggak tahu apa maksud tangisan rara, dia kangen atau kasian ma Anti. “Wusshhh.. “ dilempar uang ma Anti. He..he.. he.. ngarep.
Anti, ternyata bukan Cuma aku aja yang merasa kehilangan mu. Semoga kau tenang di sana.
(“apaan seeh?”)

Sabtu, 28 Agustus 2010

Selesai Lagi Satu Masalah

Kalau ada yang nanya gimana perasaanku saat ini, jawabannya aku sangat…sangat bahagia. Alhamdulillah aku dah selesai seminar hasil. Meskipun rasanya kayak mimpi tapi itu adalah kenyataan. yah… beres lagi satu masalah, beban di pundak berkurang sedikit.
Penguji 1 ku adalah Dr. Djadir, M.Pd. Pertanyaan yang diajukan tidak begitu berat, hanya berkisar masalah penelitian, rumusan masalah, indicator, dan hasil. Seminar ku berlangsung sangat singkat dan mulus. Nggak sampai 10 menit. Lebih lama nunggu penguji dari pada seminarx. Aku bersyukur pada ALLAH atas kemudahan yang diberikan oleh-Nya. Padahal sejak kemarin sore aku sudah nerveous banget. Nggak bisa makan dan tidur. Selalu memikirkan skripsi. Gimana kalo nggak bisa jawab? Gimana kalo aku malu-maluin. ternyata nggak sesulit apa yang aku bayangin. Alhamdulillah…
Aku berterima kasih banget pada orang-orang yang telah mendoakanku dan memberiku semangat. Buat mama tersayang, Anti, kak Hur, Kak Alya (atas kuenya), Dewi, Rara, Husni, kak Akfiyah, dan Sahlan. Untuk nama yang terakhir ini tiba-tiba aja muncul, kebetulan aku dan dia sama-sama lagi ngurusin map biru sejak hari jumat lalu. Ups hampir lupa, thanks juga bwt adikku Ayu, yang setia nemenin kakaknya seminar.
Nggak pernah terbayang di kepalaku bagaimana bentuk seminarku. Tanpa pembimbing, tanpa power point, tanpa peserta, tanpa presentasi, tanpa baju hitam putih. Seminar yang paling nyantai kayaknya deh. Rasanya seperti cuma diskusi-diskusi biasa dengan bapak. Teman-teman aja pada heran ketika tahu aku sudah seminar, ceritanya kan mereka pada pergi makan, trus waktu pulang, aku telah selesai. Adikku aja bengong waktu tahu aku udah selesai ujiannya.
Pak Djadir memberiku nilai, 3.6, bu Aswi: 3,7, mudah-mudahan pak nurdin juga ngasih nilai di atas 3,5. Pak nurdin belum ngasih aku nilai. Aku bahkan udah nunggu sampai jam 5.15 pm. Mungkin sibuk. Tapi aku nggak mau ngerusak kebahagiaanku dengan memikirkan pak Nurdin. Insyaallah besok ketemu. Pokoknya diusahain. Moga aja pekan depan aku udah bisa jadi S.Pd (Sarjana Pendidikan) Matematika.
Aku bahagia karena punya orang yang care sama aku, meskipun mereka nggak ada di dekatku, tapi do’a mereka selalu menemani kapan pun dan dimanapun. Aku sadar aku tak kan mungkin sanggup melewati semua ini tanpa do’a dan dukungan dari mereka sebagai wujud kasih sayang mereka kepada ku.
Terima kasih ya allah kau hadirkan mereka dalam hidupku. sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku, karena aku aku takkan sanggun membalas kasih sayang mereka kepadaku.
NB: Doanya malor mujarab terutama yang bunyinya: “….dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”

Kamis, 26 Agustus 2010

Buku tamu

Duh... Rara mana sih? Janjinya kan mo jemput abis shalat asar. tapi sekarang udah jam setengah lima dia belum datang-datang juga. mana pantat ku dah sakit banget lagi duduk selama 6 jam depan komputer prodi. untung aja internet lagi connect. so aku bisa blogging dulu.
oh iya, aku baru aja nambahin buku tamu di blog aku. bagi siapa saja yang baca blog aku, tolong di kasih commentnya ya, buat masukan buat aku sekaligus untuk membesarkan hati bahwa ternyata ada orang yang baca blog ku.
sebenarnya saat membuat blog ini, niatnya cuma sebagai 'pelampiasan' segala unek-unekku yang ga bisa ku ceritakan sama orang lain yang kenal ma aku. Tapi toh akhirnya ada juga yang tau blog ini. ya nggak papa lah sekalian latihan menulis.
rara belum datang, kak hur alias Indigo minta di tungguin. gimana nih? kalo rara datang, ndigo musti jalan sendirian deh, soalnya kan aku dibonceng ma Rara. duh... rara cepet donk. biar aku nggak merasa bersalah sama Indigo.
Kangen... kangen... banget ma sahabat-sahabat kuw. Fera, Anti, iin, Ika, hallimah, Ika, dan semuanya. aku berdoa semoga mereka baik-baik aja di manapun mereka berada. khususnya ika rahayu dan keluarga yang tempat tinggalnya dekat sama tempat kebakaran besar baru2 ini,. semoga selamat. sampai saat ini aku belum dengar kabar apapun dari nya. hpx ga aktif.
aah.... capek cuap-cuap. udah dulu yah... bye

Rabu, 25 Agustus 2010

Kamar 3, kamar ceria, kamar kenangan


Kamar 3. salah satu kamar yang ada di kost Flora. Kost yang di huni oleh para cewek ajaib, aku termasuk salah satu di dalamnya. macam-macam karakter ada di sana. mulai dari yang kalem ampe yang ancur. he..he..he.. tapi nggak ampe hancur kayak WTC kok.

Kamar 3. Kamar yang kutempati bersamanya selama 4 tahun. banyak kisah dan kenangan yang kami ukir di dalamnya. ada tawa, canda, aksi gokill, cerita, kreatifitas, sedih, tangis dll, dsb yang pernah terjadi di sini. di kamar ini aku mencurahkan semua unek-unek ku . tangisku, karya ku, masakanku. Di kamar ini aku bebas mengeskpresikan diriku sekali lagi bersamanya.

Kamar 3. Kamar yang di depan pintunya tertulis kamar "Mega & Anti". Hampir di setiap sudutnya ada kenangan tantang kami berdua. kamar yang dijuluki kamar paling rame di kost flora karena keceriaan para penghuninya. Me n Anti. Kamar kreatif, kamar ceria, kamar rame, kamar ekspresi. kamar 3. kamar yang kucinta. kamar yang paling berkesan dalam hidupku. Di kamar ini aku bisa curhat dengan manusia. Bukan lagi dengan buku, atau cermin (kebiasaan waktu di rumah).

Meski sekarang Anti tak bersamaku lagi, tapi setiap kali ada di kamar ini, aku selalu teringat Anti. Setiap jengkalnya menyimpan kenangan tantangnya. Liat pintu, ingat anti, liat lemari ingat anti, liat ranjang ingat anti, dapur, lantai, kamar mandi, semuanya ingat Anti. pada setiap tempat itu aku dan anti pernah melakukan hal bersama. misal: nyuci bareng di kamar mandi, bersihin kamar mandi, antri mandi, terus nemuin si kecil yang bikin menjerit di kamar mandi. euww.. di dapur, masak bareng, dinyalain korek gas sama anti abis aku nggak kuar buat nekan gasnya, dibikinin nasi goreng, nyanyi-nyanyi pake mike sodetan dan sendok sayur. trus di ranjang kami masing-masing, ngobrol ngalor ngidul, mulai dari politik, warga flora yang biasa melanggar peraturan, masalah kuliah, film, dll. lantai,tampat nonton bareng, Senam bareng, bikin vidio aneh, ngepel bareng. di pintu, nempelin kertas kado, dan hiasan yang bertuliskan nama kami berdua. di dinding kamar kami menempelkan berbagai hasil kreatifitas kami.

hhhuhhh, berat rasanya untuk meniggalkan kamar ini. rasanya aku udah menyatu dengannya. Aku nggak sanggup ninggalin kamar kost ku ini. Tapi masalahnya aku musti pindah ke kamar 5. tinggal bersama Rara di sana. aku udah ngusulin supaya rara aja yang pindah ke kamar 3. tapi rara nggak mau dengan alasan kamar ku panas kalo siang. tapi kamar mandinya rara gelap. nggak ada lampunya. aku kan takut gelap. "kan tinggal di pasangin lampu" tukas rara.

ya sudahlah... kayaknya aku yang harus ngalah. lagian mungkin ini yang terbaik. Mungkin masa aktif ku di kamar 3 udah abis karena rekanku dah nggak ada. Aku cuma berharap mudah-mudahan penghuni selanjutnya akan merawat kamar ini dengan penuh kasih sayang. halah...lebay...

Slamat tinggal kamar 3 ......kamar ceria... kamar kenangan

Selasa, 24 Agustus 2010

Dan Brown keren banget.....

Hebat, keren, cool, Luar biasa... dll, dsb, dst..
Itulah kata yang terlontar dari mulut ku setiap kali selesai membaca karya-karya Dan Brown. Salah seorang penulis novel best seller. 2 hari yang lalu aku baru saja selesai membaca karya nya yang berjudul benteng digital. Awalnya aku bertanya-tanya benteng digital itu apa sih? ternyata oh ternyata...
Aku sudah membaca empat karya beliau (angels n demons, Davinci code, titik muslihat, dan Benteng digital) semuanya keren. Durasi kisahnya singkat, sehari dua hari selesai. Tapi proses untuk selesainya itu loh yang rumit. so nggak heran kalo ketebalan bukunya mencapai 700-an halaman. MasyaAllah...
Aku salut banget dengan kemampuan dan Brown dalam mengembangkan cerita dari setiap detik dalam ceritanya. Membaca buku dan brown seolah nonton film. Aku jadi ikutan berdebar-debar, penasaran, takut, trus sok nebak-nebak dalang dari setiap kasus atau tragedi walaupun lebih banyak salahnya dari pada benarnya. Di setiap akhir dari novel tersebut pasti ada aja hal yang membuatku tercengang, nggak nyangka dengan kenyataan yang tersingkap dari kasus tersebut. Luar biasa. Bisa kah aku menuis seperti beliau?
Setiap masalah yang diangkat dalam novelnya berdasar pada kejadian di dunia nyata. beliau juga melakukan riset dalam penulisan novelnya. so nggak asal buat aja,. teknologi yang di pakai dalam kisah juga benar-benar ada. Dari novel tersebut selain hiburan kita juga mendapat pengetahuan baru. Ini nih novel yang benar-benar berbobot. Bukan novel kacangan. Nambah lagi nih penulis favoritku.
Btw ada yang tau nggak novel dan brown yang lainnya?

Senin, 23 Agustus 2010

Selesai Lagi Satu Masalah

Kalau ada yang nanya gimana perasaanku saat ini, jawabannya aku sangat…sangat bahagia. Alhamdulillah aku dah selesai seminar hasil. Meskipun rasanya kayak mimpi tapi itu adalah kenyataan. yah… beres lagi satu masalah, beban di pundak berkurang sedikit.
Penguji 1 ku adalah Dr. Djadir, M.Pd. Pertanyaan yang diajukan tidak begitu berat, hanya berkisar masalah penelitian, rumusan masalah, indicator, dan hasil. Seminar ku berlangsung sangat singkat dan mulus. Nggak sampai 10 menit. Lebih lama nunggu penguji dari pada seminarx. Aku bersyukur pada ALLAH atas kemudahan yang diberikan oleh-Nya. Padahal sejak kemarin sore aku sudah nerveous banget. Nggak bisa makan dan tidur. Selalu memikirkan skripsi. Gimana kalo nggak bisa jawab? Gimana kalo aku malu-maluin. ternyata nggak sesulit apa yang aku bayangin. Alhamdulillah…
Aku berterima kasih banget pada orang-orang yang telah mendoakanku dan memberiku semangat. Buat mama tersayang, Anti, kak Hur, Kak Alya (atas kuenya), Dewi, Rara, Husni, kak Akfiyah, dan Sahlan. Untuk nama yang terakhir ini tiba-tiba aja muncul, kebetulan aku dan dia sama-sama lagi ngurusin map biru sejak hari jumat lalu. Ups hampir lupa, thanks juga bwt adikku Ayu, yang setia nemenin kakaknya seminar.
Nggak pernah terbayang di kepalaku bagaimana bentuk seminarku. Tanpa pembimbing, tanpa power point, tanpa peserta, tanpa presentasi, tanpa baju hitam putih. Seminar yang paling nyantai kayaknya deh. Rasanya seperti cuma diskusi-diskusi biasa dengan bapak. Teman-teman aja pada heran ketika tahu aku sudah seminar, ceritanya kan mereka pada pergi makan, trus waktu pulang, aku telah selesai. Adikku aja bengong waktu tahu aku udah selesai ujiannya.
Pak Djadir memberiku nilai, 3.6, bu Aswi: 3,7, mudah-mudahan pak nurdin juga ngasih nilai di atas 3,5. Pak nurdin belum ngasih aku nilai. Aku bahkan udah nunggu sampai jam 5.15 pm. Mungkin sibuk. Tapi aku nggak mau ngerusak kebahagiaanku dengan memikirkan pak Nurdin. Insyaallah besok ketemu. Pokoknya diusahain. Moga aja pekan depan aku udah bisa jadi S.Pd (Sarjana Pendidikan) Matematika.
Aku bahagia karena punya orang yang care sama aku, meskipun mereka nggak ada di dekatku, tapi do’a mereka selalu menemani kapan pun dan dimanapun. Aku sadar aku tak kan mungkin sanggup melewati semua ini tanpa do’a dan dukungan dari mereka sebagai wujud kasih sayang mereka kepada ku.
Terima kasih ya allah kau hadirkan mereka dalam hidupku. sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku, karena aku aku takkan sanggun membalas kasih sayang mereka kepadaku.
NB: Doanya malor mujarab terutama yang bunyinya: “….dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”

Resensi buku: Tarian Ilalang


Ada yang terbunuh saat tubuh tak mengucurkan peluh: Nurani
Ada yang tersita saat tubuh tak tergores luka: Jiwa
Maka peluh kubiarkan menari
Luka kubiarkan menganga
Sebab Tuhan mencipta peluh untuk berkaca
Mencipta luka untuk bercerita

Menjadi orang baik ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada saja yang membuat niat baikknya itu ternoda, baik secara sadar maupun tidak sadar.Ada kepentingan yang ternyata ingin menjatuhkannya, mengoyak-ngoyak tarian Rachel sehingga tidak seindah yang diharapkan. Akankah tariannya menjadi buram, atau bahkan sama sekali tidak tampak?
Kurang lebih begitulah synopsis dari novel yang berjudul Tarian Ilalang. Novel Kedua dari trilogy Tersentuh Ilalang yang ditulis oleh mbak Afifah Afra. Novel yang sarat makna dan pengetahuan tentang kehidupan jalanan dan persaingan dalam dunia bisnis. Ditulis dengan gaya penulisan yang cerdas sehingga mampu menguhubungkan kedua hal di atas yang nota bene mewakili golongan proletar dan kapitalis.
Seru abis deh pokoknya, serasa nonton drama korea. Koflik-konflik yang ada dikemas dengan apik dan tajam membuat kita seolah larut di dalamnya. Alurnya pun menarik nggak kaku serta banyak muatan-muatan pengetahuan agama di dalamnya.
Salut deh buat mbak Afifah Afra. Soalnya menurut aku novelnya keren. keliatan kalau yang nulis punya wawasan yang luas dan mengusai masalah yang ada di dalamnya.
Yang lain kudu baca juga novel ini. Dijamin nggak bakal nyesel deh….
Bagi yang berminat silahkan kunjungi www.ekuator.com

Minggu, 08 Agustus 2010

Menangis Semalam

Kost flora , 4 agustus 2010
Saat kutulis kan catatan ini, air mataku tengah mengalir deras di kedua pipiku. Bagaimana tidak, sahabatku tersayang - anti - malam ini berangkat ke wotu –kampung halamannya- untuk jangka waktu yang panjang.
Sedih? Sudah pasti aku sedih. Tadi di terminal aku sama sekali nggak nangis karena ada indigo yang bikin aku ketawa-ketawa. Pun ketika di pt-pt dalam perjalanan pulang ke kost. Waktu anti sms aku yang bunyinya kayak gini:
“ukhti mungkin tak pernah ku katakana sebelumnya bahwa aku mencintaimu karena Allah, bagiku tak ada sahabat yang mampu memahamiku kecuali ukhti. Akhirnya air mataku pun menetes”
Saat itu air mataku pun hampir keluar jika tidak kutahan. Sebisanya aku menahan agar bola-bola kristal yang ada di mataku tak pecah. Aku meremas tanganku dan menggigit bibirku agar tak menangis. Dan berhasil.
Aku nggak mau cengeng. Itu tekadku.
Tapi hal sebaliknya terjadi ketika aku tiba di rumah. Baru saja kubuka pintu kamar ku, perasaan sesak mulai menyeruak didada, mendorong ku untuk menangis. Apalagi ketika kupandangi kasur, dan tempat laptop di mana anti selalu menghabiskan waktunya untuk menulis. Air mataku pun tak terbendung lagi.
Baru kusadari bahwa aku sangat…sangat sedih berpisah dengannya. Sedih karena aku tak bisa lagi melakukan hal-hal yang biasa aku lakukan dengannya. Sedih karena tak melihatnya di sini. Sedih karena masih banyak hal yang ingin kuceritakan padanya tentang hari ini yang tak sempat kuceritakan.
Aku ga berani keluar dari kamar, takut upe’ bakal ketawa ngeliat mataku yang bengkak dan sembab seperti ini.
Sedihku semakin bertambah ketika kuputuskan untuk makan. Aku sudah terbiasa makan sama anti. Di ambilin apa-apa, atau ngambilin apa-apa, mo piring, sendok, gelas, dll. Aku udah terbiasa ngeliat dia yang kalo ngambil nasi kayak gali kuburan, atau porsi makannya yang bikin takut. Air mataku semakin deras. Setiap suapan diringi dengan tangis.
Sekali lagi aku harus merasakan yang namanya di tinggal sahabat. Serasa ada sebagian dari diriku yang pergi. Mungkin aku terlalu berlebihan, tapi itulah yang kurasa. Aku sudah terbiasa hidup dengannya, menjalani hari bersamanya, berbagi cerita, tawa, dan duka. Sehingga aku merasa ia adalah bagian dari hidupku. So ketika dia pergi aku merasa hampa…
Kutahu insyaallah kami masih bisa bertemu kembali, tapi aku takut semua jadi tak sama. Anti bilang, “cepat atau lambat kita bakal pisah, tapi emang paling bagus kalo kita pisahnya masih lama”
Bagiku, anti itu bukan Cuma sahabat, tapi saudara, aku yang sejak dulu pengen punya kakak perempuan yang bisa kujadikan tempat curhat akhirnya ngedapetin itu dari Anti. kalo ada masalah pasti ngeluhnya ke Anti. Aku nggak pernah segan sama Anti, kalo aku mo marah ya marah. mo BT ya BT. Anti juga yang sering kuajak ngelakuin hal-hal aneh. seperti memutar tubuh sampai 360o dengan kaki tetap di tempat.
pfuhh…. akhirnya anti pulang. waktu dia ada pengen dia nggak ada. pas dia nggak ada, pengaen dia ada. kayaknya hari-hariku bakal jadi kurang seru karena anti ga ada. kalau pun seru tetap nggak seru karena nggak ada yang bakal mendengar ceritaku, kalo pulang ke rumah ntar Cuma diam sendiri. bisa-bisa aku jadi Mega yang dulu. yang selalu sibuk dengan dunia diamnya. moga-moga aja nggak.
aku bermimpi tentang hari ini
di saat kita berdua slalu bersama
dan bila nanti kau ingat kembali
masa-masa inilah yang akan kita kenang selalu
kau tak sendiri ku selalu bersamamu
temani aku dalam habisnya waktu
biarkan saja hidup tak mudah
asal kau selalu ada bersamaku

First DayWithout Anti

Aku malas ke mana-mana. Nggak ada semangat ngelakuin apa pun. Padahal hari ini aku punya banyak undangan wisuda. Kamarku rapi dan bersih, tapi hampa. Sendiri apa enaknya. Sunyi…. Nggak ada teman ngobrol.
Anti katanya dah tiba dengan selamat di wotu. Alhamdulillah.
Aku tahu semua ini gak akan berlangsung lama. Paling satu dua hari aku dah pulih. Duh kayak orang sakt aja. Ternyata gini ya rasanya ditinggal seseorang yang udah lama bersama kita. Pantas aja. Tadi pagi waktu baru bangun mataku bengkak. Dewi ngetawain aku:
“kamu abis nangis ya? Mata ampe bengkak kayak gitu”
Aigo…. Aku bener-bener kesepian di sini. Rasanya pengen pulang kampung juga. Tapi kak hur bilang, “tenang aja, lama-lama juga akan terbiasa. Seperti waktu pertama ke makassar, sedikit-sedikit nangis. Tapi lama kelamaan kan enjoy juga”
Hmmmm, mungkin benar. Sekarang yang aku pusingkan adalah, dimana aku bisa dapetin orang yang mau tinggal bareng aku, aku kan nggak sanggup kalo musti bayar 3jt sendiri. Mana aku belum dapet kerja lagi. Pfuhhh!
besok pagi aku musti bersemangat lagi, aku mau ke rumahnya p darwis pagi-pagi. Terus ke amanagappa buat ngurusin kepanitiaan. Sebenarnya aku masih capek banget. Tapi nggak boleh terus uring-uringan kayak gini. Bentar lagi kan puasa. Aku pengen memasuki bulan ramadhan dengan perasaan yang lapang dan hati yang bersih. Buat semuanya.. Fighting! Ayo berjuang untuk meraup pahala yang sebesar-besarnya!

Jumat, 06 Agustus 2010

Memories of CCC


Third day without Anti. Aku udah nggak terlalu sedih lagi, habis.... 2 hari ini aku sibuk banget. Pagi-pagi setiap jam 7 aku keluar dari kost berburu pak Darwis. huffff. Lagi-lagi terlambat. si bapak dah keburu ke CCC (celebes convention center).
Kalo dengar CCC aku jadi ingat kenangan jalan kaki di jalan Metro tanjung bunga bareng Anti. Waktu itu kita baru aja selesai mengikuti acara SEMARAK AL-Qur'an yang diadakan di tripple C alias CCC. jalan metro tanjung bunga tuh bukan jalur angkot or PT-pT. so kita musti carter, dan bayarnya 2 kali lipat tarif biasanya. so aku n Anti memutuskan untuk jalan kaki ke luar.
Sepanjang jalan kami terus-terusan ngoceh. sok lagi bawain acara jalan-jalan. oh iya, aku punya satu acara sama anti, namanya "Jejak kaki". dalam acara ini kami bertugas meliput perjalanan kami dan menceritakan apa saja yang ada di sekitar kami. Tentu saja aksi kami ini menarik perhatian beberapa pengendara bahkan penumpang yang berhasil mencarter mobil. Tak pelak lagi muka keheranan tergambar jelas di wajah mereka. mungkin mereka mikirnya kayak gini, "Wong edan, jalan kaki kok happy banget" ho..ho..ho.. belum tahu mereka kalo kita berdua baru aja kabur dari RS dadi. yang terobsesi jadi penyiar TV *nggak ding! prinsip kami kan "selalu ceria di mana aja"
Ternyata, jarak dari CCC ke jalan umum tuh nggak jauh-jauh amat. Perjalanan kami sore itu very-very nice. Udara nggak panas, langit rada-rada mendung, terus angin laut yang sepoy-sepoy menambah indahnya jalan bareng kami. duh... jadi kangen.
kami juga sempetin foto-foto loh. *kapan ya narsis nya ilang? hari itu kami agak lama nunggu angkot. soalnya pada penuh or nggak mengarah ke partam. pas dapet angkot eh... sopirnya ugal-ugalan. wal hasil sampe di rumah kepala jadi puyeng.
Meskipun sekarang aku dan nggak sama Anti. meskipun sekarang kita bedua udah jalan masing-masing, aku di sini dan Anti di kampung, tapi kenangan yang kami buat berdua selama kurang lebih 4 tahun di makassar, kan tetap ada di hatiku. Menemaniku di kala aku rindu padanya, sahabatku yang mengerti aku luar dan dalam.

Rabu, 04 Agustus 2010

kelas C


ini nih foto-foto teman kelas aku yang narsis-narsis. he..he..he..
moga-moga aja mereka nggak ngejitak palaku, atau menjotos wajahku yang ayu ini. (wah narsis lagi nih)
ayo tebak aku yang mana?

Minggu, 01 Agustus 2010

bad mood

malas banget masa udah capek capek nulis panjang kali lebar, kali tinggi kali luas kali dalam, eh... malah nggak tersave. padahal ceritanya seru banget lagi.
Arrggghhhhh!!! jadi Malas. kalo moodnya udah jelek kayak gini, biar di apain juga ga bakal balik kayak semula. aku nggak bisa bikin cerita yang sama sebanyak 2 kali. beda rasanya.
padahal aku pengen banget berbagi perassan ku itu dengan blog ku sayang. udah lah mungkin emng ga boleh diterbitin kali yah.

Kok Gitu Sih?

“anj***, BRENGSEK!!!”
Astagfirullah. Pagi-pagi kuping ku sudah dibuat panas mendengar ucapan yang bagiku sangat kasar. Apalagi diucapkan oleh seorang cewek, muslimah lagi. Salah seorang penghuni Kost Flora yang belum lama tinggal di kost kami terus-terusan mengomel sendiri di kamarx. Aku yang lagi menjemur pakain di hari minggu yang cerah ini, mau nggak mau harus mendengar ucapan kasar tersebut. Berkali-kali aku beristigfar karena berkali-kali pula ia melontarkan ucapan yang nggak enak di dengar.
Sebut saja R. Dia sedang sibuk menelpon ke sebuah no Hp, tapi tak ada Jawaban. Sementara, ia ingin segera mendapatkan kejelasan itulah yang membuatnya kesal..tapi apakah harus sampai mengeluarkan kata-kata kasar.
“ini orang tuli kah? Hp kok nggak di angkat-angkat! Dasar Anj***, tai kucing!”
Astagfirullah.
Semua kata-kata kasar terlontar dengan sangat mulus dari bibir anak itu. Entah siapa yang diteleponnya. Tapi beberapa menit kemudian terajawablah rasa penasaranku. Dan kenyataan ini membuatku geleng-geleng kepala sambil berdecak (emangx cicak?) Miris..
“Halo, Ma. Jadi pindah nggak sih?! Kalo nggak jadi aku mo belajar kelompok bareng kelompok”
Entah apa yang diucapkan mamax diseberang sana.
“Makanya cepetan! Dari tadi di telpon nggak diangkat-angkat! Cepat sudah..!”
Mungkin mamanya menjawab tadi ketiduran, soalnya R ngomongnnya gini, “Tidur terus, udah jam berapa ini?”
Astagfirullahaladzim.
Salah satu hal yang tidak aku sukai dan paling tidak aku suka adalah mendengar orang berkata kasar. Aku yang mendengarnya merasa seolah aku yang dikata-katai. Mungkin ini sebabnya aku nggak suka nonton sinetron, banyak sumpah serapahnya sih… Apalagi dibulan yang suci ini, bulan dimana seharusnya kita belajar untuk menahan hawa nafsu, bukan hanya makan dan minum, tetapi perkataan dan perbuatan yang tidak baik. Katakan yang baik atau diam.
Semoga kita tidak seperti R. Berbicara dengan orang tua sendiri terlebih lagi seorang ibu, seharusnya dengan perkataan yang lemah lembut, bukan dengan bentakan. Bagaimana pun ibu adalah orang yang paling besar pengorbanannya dalam hidup kita. Ibu yang rela menyabung nyawa saat melahirkan kita. Ibu yang salah satu kakinya sudah ada di kubur untuk memperjuangkan kita melihat dunia ini. Ibu yang dengan sabarnya mengurus kita, mulai dari bayi sampe gede. Tidak sepantasnya seorang ibu mendapat perlakuan yang tidak semena-mena dari seorang anak. (ini nih akibat terlalu berlebihan memanjakan anak).
Bukankah Allah telah menyampaikan hal ini dalam Qs. Luqman:14 yang artinya sbb:
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.
Bersyukurlah kita yang masih mempunyai ibu, banyak orang yang ingin mendapat kasih sayang ibu tapi ibunya udah ga ada, atau yang sejak lahir udah nggak tau siapa ibunya. So, selagi masih punya ibu, perlakukanlah ibu kita dengan sebaik-baiknya. Karena ridha Allah terletak pada ridhanya ibu kita. Nah.. Mumpung lagi bulan suci, bulan dimana segala pahala amal ibadah kita dilipatgandakan, marilah kita berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya, termasuk kepada ibunda kita.
Untuk ibuku yang tercinta… sungguh aku mencintaimu karena Allah. Terimakasih atas segala do’a dan kasih sayang yang kau berikan pada ku. Tak dapat kuhitung sudah berapa banyak pengorbanan yang kau lakukan demi aku. Ku tahu aku tak kan bisa membalas semua jasamu padaku. Karena itu aku akan berusaha untuk menjadi anak yang shaleh supaya bisa menjadi tabunganmu di akhirat kelak. Amin…
NB: tiga hal yang pahalanya terus mengalir kepada orang yang sudah wafat: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang saleh.

teman baru


hehehehe
aku baru aja abis buka-buka facebook. aku dapat teman baru loh. namanya nurul Azkiyah. mirip ma nama hijrahnya aku. orangnya manis, kayak aku. ho..ho..ho.. Narsis abis....tetep.
yap. sekarang aku mo cari teman sebanyak-banyaknya ga cuma yang ku kenal tapi juga dari luar (luar negeri kali yah.kayaknya boleh juga tuh).
ini dia fotonya.
menurut aku sih rada-rada mirip ma Anti, tapi kata kakak Ani nggak tuh.
berhubung sekarang aku mo ke BEM buat ambil SKKB bareng k Ani jadi blognya dipendingnya dulu yah...
oh iya aku sekarang lagi suka baca note haris Hirata hirowling. lucu abis, gokil punya. kayaknya bakal calon orang tenar deh. semoga sukses ya Ris...