Minggu, 27 Juni 2010

Ingin Ku kirim….

Ingin Ku Kirim Bunga
Takut Ia Akan Layu
Ingin Ku Kirim Senyum
Takut Tak Dibalas
Ingin Kukirim Rindu
Takut Hasrat Tak Kesampaian
Jadi Kukirim Doa
Agar Drimu Sehat Selalu..

Bukan gunting tapi jarum

Sahabat seJati tidak berJalaN sepeRti guNtiNg
meSki LuRus Tapi memisahkan yang menyatu
tapi sahabat SeJati beralan seperti jarum
MeSKi meNusuK daN menYakitkaN
tapi meNYatukaN yaNg terPisah

Doa Malam ini

Malam mulai larut,
bintang bertaburan menghiasi langit.
sabit rembulan tersenyum di balik awan
tingkahi semilir angin
seolah berbisik, “ Apa do’a mu malam ini?”
ku jawab,” Ya Allah, jagalah saudariku ini dalam tidurnya,
kuatkan ia dalammemegang aanah dari-Mu
jadikanlah ia hamba-Mu
yang mendapatkan berkah rahmat serta ampunan dari-Mu
Amin…

Sahabat Itu Kayak…

Sahabat itu kayak Sampoerna Hijau
“Ga Ada LOe NggAk RaME!!!”
dan Nggak auh beda sama Fruit Tea:
“SErU BuaT SeRu-SeRuAn!!!!”
Sahabat Juga bisa bikin Kita kayak Mizone yang
“Be 100%”
Kalo udah ma sahabat…kita bisa kayak XL
“Segala-galanya, SegiLa-GilA nya”
denga sahabt hidup bakal terus seperti Beng-Beng:
“AsYIiiiiiik…. BEraT”
Pokonya kayak Chitato banget deh:
“LivE is NeVer FLAt”
sahabat Itu Kayak Kamu….

Petuah Untuk hari ini

Jika ada orang yang melemparmu dengan BATU,
Janganlah engkau balas dengan batu,
Tapi balaslah dengan melempar dia dengan BUNGA,
Tapi pastikan kau melempar Bunga itu beserta POTnya

…..Me

Jika Rindu..tHINK mE
Jika Tidur ..dream for me
Jika sedih… smile for me
JIka BT…. CaLL mE
Jika bahagia ReMemBEr To mE
Jika lapar RebUsLAH IndoMIE

Sahabat Dengarkanlah Aku

Sahabat ku dengarkanlah aku
jika esok ku bahagia atau Berduka
tetaplah di sampingku
Jika esok ku salah
maka maklumilah aku
karena manusia tak luput dari kesalahan
jika esok ku jatuh sakit doakanlah aku
jika esok ku tiada maafkanlah semua kesalaan ku
Karena ku tak tahu kapan Allah akan memanggil ku kembali
Sebelum itu terjadi
Ku ingin kau tahu
Bahwa ku bahagia memiliki
Sahabat seperti dirimu

Rumus Kehidupan

Jika A=1, B=2, C=3, dan seterusnya,
Maka:
L+O+V+E = 54
dan
F+R+I+E+N+D+S+H+I+P =108
Kesimpulan:
Persahabatan itu kekuatannya 2x Lipat dari Cinta

Arti Sahabat

Saat mata kehilangan sinar
Sahabat menjadi lilin
Saat mulut tak bisa bicara
Sahabat menjadi suara
Saat kaki rapuh tuk berpijak
Sahabat menjadi tongkat
Saat tubuh menggigil kecut
Sahabat menjadi selimut
Sahabat adalah jiwa
Pengisi ruang hati yang hampa
Tatkala sahabat mulai berpaling
Jiwa akan merasa kehilangan

Maaf

Mungkin ini sms terakhir ku
aku minta maaf atas semua kesalahanku padamu
setiap peretmuan pasti ada perpisahan
doain ya supaya selalu diberi kekuatan dan ketabahan
selamat tinggal ya..
aku akan pergi ke Malaysia
untuk membantu ipin dan upin
menanam sawi di kebun kak Ros
Bersama Mey-Mey dan Mail
“betul..betul..betul”

Ya …Allah ku sebut nama-MU

Ketika musibah menimpa
bencana melanda dan tragedy terjadi
mereka yang tertimpa akan selalu berseru
Ya Allah…
ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup
dan tabir permohonan telah diguraikan
Orang-orang mendesah
Ya Allah…
Ketika semua cara
tak mampu untuk meyelesaikan
Setiap jalan terasa menyempit
Harapan terputus
Dan semua jalan pintas membuntu
Merekapun menyeru, ya allah…
Ketika bumi terasa menyempit
Dikarenakan himpitan persoalan hidup
Dan jiwa terasa seolah-olah tertekan
Oleh beban berat keidupan yang anda pikul
Semua menyeru ya allah…
Setiap ucapan yang baik,
Doa yang tulus,
Rintian yang jujur,
Air mata yang menetes penuh keikhlasan
Dan keluhan yang menggundah gulanakan hati
Adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya
Setiap dinihari menjelang,
Tengadahkan kedua telapak tangan,
Julurkan tanganpenu harap
Tengarahkan terus tatapan matamu kea rah-nya
Untuk memohon pertolongan
Ketika lidah bergerak
Tak lain hanya untuk menyebut,
Mengingat dan berdzikir menyebut nama-nya
Dengan begitu hati akan tenang jiwa akan damai,
Syaraf tak lagi menegang,
Dan iman kembali berkobar-kobar.
“Demikianlah, Dengan Selalu Menyebut Nama-Nya,Keyakinan Akan Semakin Kokoh Karena Allah Maha Lembut Terhadap Hamba-Hamba-Nya” (Asy-Syuara: 9)

Bukan berarti...

Saat kekuatan ini mulai melemah
bukan berarti harus menyerah
saat kemampuan ini mulai pudar
bukan beraarti harus menghindar
saat kegigihan mulai rapuh
bukan berarti harus terjatuh
bentuk kasih sayang Allah
tidak selamanya terasa manis
kadang pahit
disinilah proses hidup berjalan
untuk mendapatkan rasa manis itu

Hidup Adalah Belajar

Hidup adalah belajar
Belajar bersyukur meski tak cukup
belajar Ikhlas meski tak rela
belajar taat meski berat.
belajar memahami meski tak sehati
Belajar bersabar meski terbebani
Belajar setia meski tergoda
belajar dan terus belajar
dengankeyakinan setegar karang
Tapi sudah menajadi kodrat,
Hati seperti air laut bergelombang
pasang surut dan sering terbawa arus
maka dari itulah kita harus belajar
belajar untuk tetap berada di jalan yang benar
belajar menjadi lebih baik
untuk menjadi yang terbaik
InsyaAllah mendapatkan yang terbaik.

Dari ibnu umar beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda:

Seorang muslim dengan muslim yang lain adalah saudara.
Seorang muslim tidak boleh berbuat zalim
Dan mengecewakan muslim yang lain
Barang siapa membantu kebutuhan saudaranya ,
Maka Allah akan memenuhi kebutuhannya
Barang siapa membebaskan seorang muslim dari kesulitan,
Maka Allah akan membebaskannya pada hari kiamat
Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim
Maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.
(HR. Muslim)

Sebelum kita mengeluh

Sekedar pengobar semangat untukku, untukmu, dan untuk kita semua…
“hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali.
Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Pikrkan tentang seseorang yang tidakapapun untuk dimakan
Sebelum kita mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan
Sebelum kita mengeluh bahwa kita buruk
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada keadaan yang terburuk dalam hidupnya
Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Pikirkantentang seseorang yang meninggal terlalu cepat
Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterimakasihlah kepada tuhan
Bahwa kita MASIH HIDUP”

Rainbow Where are You?

uh… sebel. kenapa sih dari semua rainbow yang ku sms ga ada yang balas biar satu pun. mereka kenapa sih? apa sms ku nggak nyampe? or mereka nggak punya pulsa bwt blas sms? atau mereka emang udah nggak care ma aku? atau pada sibuk sampe2 nggak sempat balas sms ku. padahal aku kangen banget sama mereka. Aku rindu kumpul2 atau bermalam bareng kayak dulu waktu kuliah masih aktif. sejak masuk semester tujuh sampe sekarang, rainbow nggak pernah ngumpul utuh lagi. HIks….
emang sih semuanya udah nggak sama seperti dulu. Violet, Blue dan Yellow dah pada merid. sedangkan aq dan indigo sama-sama lagi berjuang untuk penyelesaian tugas akhir. tapi apa nggak bisa kita tetap ngumpul lewat sms or chating? kayaknya emang nggak bisa deh. suami kan lebih penting. makanya kamu juga buruan merid biar ada kesibukan. apa-an sih?
Rainbow where are you? I miss you so much…

Get Merid?

“what!!!” aku terkejut mendengar kabar yang nggak ku duga ini. ini nggak boleh terjadi, pokoknya aku harus bicara sama mama. pikirku.
Aku melangkah dengan cepat menuju ke sebuah ruangan. Aku tau mama pasti di situ. Aku nggak boleh tinggal diam. Pokoknya aku harus bicara. Harus!
“MAMA!” Ucapku seraya memasuki ruangan yang mirip ruang periksa di puskesmas. Dengan penuh kemarahan ku tatap mama yang tengah duduk dengan seorang laki-laki yang nggak begitu asing bagiku bahkan bagi kebanyakan cewek2 di indonesia.
“aku dengar Mama mau nikah sama dia. Apa benar?” tudingku.
Mama hanya mengangguk. Aku menarik nafas dengan berat. “hhh…tapi kenapa ma? Kenapa harus sama dia?” Tanya ku dengann emosi yang sudah di ubun-ubun. Rasa tak percaya masih bergelayut di benakku. Hatiku terasa sesak. Oh god what is happening now?
Sementara itu, mama tak menjawab apapun.
“kenapa diam!? Kalo kalian emang mo nikah, kalian harus ngasih aku alasan. Dan alasan itu nggak boleh cuman satu. Aku butuh penjelasan? Sekarang gua tanya lo Vid, kenapa lo mo merid ma mama gua?” Tanyaku kini kepada sosok yang sejak tadi duduk tenang di samping mama.
“aku nggak tau ya, aku nggak punya alasan. Aku pengen merid sama mama lo karena gua pengen merid. I think love doesn’t need a reason” jawab pria itu.
“NON SENSE!!. GUA NGGAK TERIMA ALASAN ITU. BAGI GUA, SEGALA SESUATUNYA ITU BUTUH PERTIMBANGAN. SEBELUM LO NGELAKUIN SESUATU, LO HARUS MEMPERTIMBANGKAN SEMASAK-MASAKNYA. LO MESTI MEMPERTIMBANGKAN MANFAAT MAUPUN RISKNYA. LO NGERTI?” aku benar-benar marah, “sekarang lo ngomong yang sejujurnya, KENAPA LO MILIH MAMA GUA BUAT JADI ISTRI LO?”
“ok. Jujur, gua ini tipe cowok yang cukup manja. Dan gua rasa nyokap lo bisa memberikan gua kasih sayang yang gua butuhin. That’s all”
“hhh…hh. Terus kenapa mama milih dia?” Kini pertanyaanku beralih ke mama.
“mama butuh kehadiran seseorang yang bisa nemenin mama dalam kehidupan ini. Kamu udah gede dan mungkin bentar lagi bakal ninggalin mama. So mama pikir apa salahnya kalo mama nikah lagi?” Jawab mama.
“emang nggak salah ma!” ucapku dengan geram. “Tapi masalahnya, adalah mama mo merid sama orang ini. Mama nggak pantas. Mama mo tau alasanku nggak nerima semua ini?”
“sebelumnya gua mo nanya sama lo, Vid. Umur lo berapa?”
“22”
“mama dengar, 22 tahun. Itu hampir sama dengan umur aku. Dia tuh pantasnya jadi anak mama. Alasan pertama aku nggak suka adalah karena aku nggak sanggup dengar omongan orang tentang mama. Aku malu, ma!” Ucapku dengan bafas terenga-engah.
“trus yang kedua. Aku takut jika mama jadi merid dengan dia. Aku nggak bisa menyanyagi dia sebagai ayah. Aku takut jika rasa sayang ku itu bukan rasa sayang anak kepada orang tuanya, tap malah rasa sayang perempuan kepada laki-laki karena umurnya itu sebaya dengan aku. Aku nggak bisa ma. aku nggak bisa nganggap dia sebagai papa aku. itu nggak mungkin!” aku mulai menangis. Tak sanggup menahan rasa sesak di dada yang kian membuncah.
“gua mo nanya lagi sama lo, Vid. Agama lo apa?”
“gua nggak punya agama” jawabnya santai. Gua benar-benar geram ngeliatnya.
Aku tersenyum kecut. “ma, dia nggak punya agama. Ma, maafin aku, aku bener-bener kasihan sama mama. Coba mama ingat-ingat, dari ketiga pernikahan mama yang kemarin semua suami mama, adalah orang orang yang beragama namun nggak mengamalkan agamanya. Hasilnya apa? Mama bisa liat sendiri. Perkawinan mama hancur. Dan sekarang mama mo merid dengan orang yang nggak punya agama? Mama sadar donk!”
“Ma, sekali lagi maafin aku, aku bukannya mau lancang. Aku sayang sama mama… sayang banget malah. Kalaupun mama mau nikah lagi aku rela. Tapi bukan sama orang yang usianya muda dan nggak punya agama kayak dia. Aku mau aja kalo mama nikah lagi dengan seseorang yang bisa membawa keluarga kita kepada ketaatan kepada allah. Aku pengen mama bahagia. Bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Itu nggak akan bisa mama dapat dengan menikah dengan dia!” Ucapku sambil menunjuk calon suami mama.
Mama terdiam. Sementara aku sudah tak sanggup berbicara. Aku sedih, marah, kecewa, takut, malu dan sebagainya. Tak sanggup rasanya untuk berdiri menghadapi kejadian ini. Hiks..hiks.. Ya Allah… cobaan apa lagi yang Engkau berikan pada ku…
“kak…” sayup sayup kudengar suara adikku yang masuk ke dalam kamar. Matahari sore menerpa wajahku. Kepalaku terasa pening.
“oh… mimpi. Alamdulillah”
Ternyata aku bermimpi buruk dalam tidur siangku. Kuingat kembali apa yang terjadi dalam mimpiku, aku pun tersenyum . He…ya nggak mungkin lah mama mo merid sama Vidi Aldiano. Kenal aja nggak. maaf ya Vidi, aku dah ngomelin kamu dalam mimpi. Sorry banget..

Finished!

Alamdulillah….. peneltianku akirnya selesai juga. hari ini sabtu, 12 Juni 2010. Ha……..aaaaaaa…..aaa!!!!!! MERDEKA! senang….banget!!! aku beneran capek ngejalanin penelitian selama seminggu ini. seperti yang biasa ku katakan pada diriku dan orang lain di sekitarku. “semua pasti ada akhirnya”. yah… satu masalah selesai. aku musti bersiap-siap menghadapi tantangan selanjutnya. Seminar hasil. but before that, aku mesti beradapan dengan pembimbing lagi.. lagi dan lagi. biasanya sih ini yang bikin lama kelarnya urusan. moga aja di beri kemudahan oleh Allah. aku berharap banget bisa wisuda bulan 8 bareng teman2 kelas C. tapi kalo emang nggak di takdirin ya.. nggak papa. mo gimana lagi. pokoknya berusaha aja. hasil Akhir Allah juga yang nentuin. cz we’ll nevel know till we’ve tried.
mo tau apa komentar siswa-siswa waktu aku pamitan? mereka bilang, “bu.. ibu aja yang ngajarin kita matematika bu. jangan pergi. Bu Ayu diganti aja.”
oalah… piye toh. aku kan belom jadi guru, cuman penelitian. “maaf anak-anak, saya harus segera kembali ke Makassar”
“Kenapa, Bu?”
“menyelesaikan kuliah”
“bu, kalo sudah selesai datang lagi ke sini”
“iya, bu. ajarin kita matematika lagi, Bu”
hiks.. jadi terharu. kasihan anak2 ini. gurunya nggak serius mengajar. padahal mereka adalah siswa-siswa yang antusias menerima pelajaran. gimana pendidikan bisa maju kalo gurunya sendiri ogah-ogahan ngajar. waktunya lebih banyak habis di ruang guru atau di kantin dari pada di kelas. ck…ck..ck..miris ya.. jadi ingat pepatah yang mengatakan
guru kencing berdiri, murid kencing berlari. gimana jadinya ya masa depan bangsa ini?

Hari2 penelitianQ 2

hhhh…. akhirnya selesai juga memeriksa hasil pekerjaan siswa. ternyata jadi guru itu nggak mudah ya? banyakan capeknya. tapi kalo kita enjoy dalam menjalaninya, everything is okay.
Pagi ini seperti biasa aku dan mama bersama-sama mengarungi jalanan banjir. Maklum, tadi malam hujan kembali mengguyur hingga pagi hari. Tadinya aku cemas nggak bisa melaksanakan penelitian karena kupikir airnya naik. Alhamdulillah, masih bisa lewat. Seperti biasa kalo lewat di daerah Kapidi aku pasti terpana oleh genangan air yang luas di tambah sungai siluman yang diramalkan ga akan surut lagi. Kata mama, dulunya daerah tsb memang daerah aliran sungai. Beberapa penduduk sudah memutuskan untuk pindah rumah karena takut rumahnya sewaktu-waktu bisa rubuh dikarenakan tiang rumah yang lapuk terendam air.
Seperti biasa juga, aku pasti mendengar omelan mama ketika ada pengendara yang mengendarai kendaraannya dengan kencang di daera yang tergenang air dan mamaku itu galak banget. Nggak tanggung-tanggung deh pokoknye kalo marahin orang, ga peduli tua atau muda, kenal atau nggak kenal. Pokoknya kalo macem-macem ya dibabat abis. (loh kok kayak preman pasar ya kesannya?) Nggak gitu juga sih. Yang kumaksud di sini adalah omelannya. ck..ck…ck… aku no comment dah.
Asyik…. Mama bikin pisang ijo. Emang sih sejak di sekolah tadi aku pengen banget makan pisjo, tapi nggak sempat. So waktu mama bilang mo bikin pisjo aku girang banget. Girang? Kok konotatif gitu yang kedengarannya, ganti ah… aku senang banget.
Ngantuk…. Bobo ah…
“Engga…. Tolong copykan mama itu rpp kamu yang kata pak kepsek rpp masa kini”
hi..hi..hi… RPP Masa kini, ada-ada aja.
Home-Base, 10 Juni 2010

Hari2 penelitianQ

Waktu menunjukkan pukul 9.46 pm. Waktu yang belum begitu larut jika saja aku ada di makassar. Tapi dengan keberadaan ku sekarang di desa ini, hal itu sangat jauh berbeda. Hujan turun dengan lebatnya di luar, adik dan mamaku telah tertidur di ranjang masing-masing, sedangkan aku baru saja selesai berkutat dengan perangkat dan rencana mengajar esok. Ada beberapa hal yang perlu kurevisi terkait dengan pelaksanaan penelitianku di kelas. Aku merasa tidak begitu puas dengan pelaksanaannya. Masih banyak cacat di sana-sini. Apalagi menghadapi siswa yang memiliki kemampuan yang kemampuannya di bawah standard. Ada rasa sesal di hati ku memili sekolah ini untuk penelitian. TIDAK. Justru di sinilah tantangnnya. Aku ditantang untuk bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Jika modelku ini berhasil bukankah berarti penelitianku sukses? Ayo Engga, SEMANGAT!
Dingin… angin malam di desa lebih menusuk dari pada di kota. Pfuhhhh!! Sudah 6 hari aku di sini. Kebosanan mulai melandaku. Aku jemu melakukan penelitian, menjalani hari – hari yang monoton terutama udah lama banget nggak ngomong banyak. Di makassar, aku bisa ngobrol apa aja bareng anak-anak kost. Di sini, mo ngobrol ma siapa? Mama selalu sibuk, baik urusan sekolah maupun kebun. Ayu, rada nggak nyambung gitu, secara usia aku terpaut 8 tahunan ma dia, temannya juga anak-anak. Teman, aku nggak punya, semuanya pada pergi sekolah di negeri orang. Hhhehh. Benar-benar sepi. Yang paling membosankan adalah saat-saat menunggu jam 10.00. Karena selama 1 pekan ini siswa sd ulangan semester, so aku baru bisa masuk melakukan penelitian pada pukul 10.00. selama 2 jam aku mesti nunggu kayak orang bego. Aku malas duduk di kantor bareng guru-guru, soalnya aku kayak patung di situ, mo ikutan nimbrung juga tapi aku ga tahu n nggak ngerti pembahasan mereka. Nggak nyambung rasanya. So aku nunggunya di beberapa t4. Hari i di ruang kelas 6 dan warung. Hari ke 2, aku dapat perpustakaan. Hari ke 3 aku di warung yang udah kosong sambil baca buku. Bosan…..
aku mulai mengantuk mo bobo dulu yah.. kapan-kapan di sambung lagi

Ga suka Sinetron

Sinetron. Kepanjangan nya apa ya? Sinema Elektronik kali?
Apapun kepanjangnya, tetap memberikan kesan buruk di mata Engga. Terutama sinetron indonesia. inilah hasil bincang2 singkat kami beberapa waktu yang lalu.
Other me : dengar-dengar mbak termasuk salah satu penghuni Flora yang anti sinetron Indonesia ya mbak?
Me : Iya.
Other me : Emang kenapa, ga’?
me :Itu loh, jalan ceritanya very-very ngebosenin. Nggak mutu. berbelit-belit sampe mo sembelit nontonnya, episodenya panjang…. Banget.
Other me : Terus yang kamu suka nonton itu apa donk?
me : aku tuh sukanya nonton film korea, or Drama Asia yang lainnya.
Other me : Alasannya?
Me :Cz, film2 maupun drama mereka itu creative dan nggak membosankan. Ceritanya juga nggak begitu panjang. konfliknya jelas dan variatif. Aktingnya juga nggak lebai.. film-film mereka juga kreatif, mereka nggak hanya memperlihatkan sisi percintaannya doank, tapi juga menampilkan berbagai sisi dan keidupan manusia. misalnya cerita tantang wartawan dan polwan. or tentang kehidupan sutradara, atau tentang kerajaan, keidupan aktris, dan lain-lain.. nah.. Dari situ kita bisa tau gimana kebudayaan mereka,t eknologi dan dunia kerja mereka gimana kita juga bisa dapat gambarannya.
other me : Gimana dengan aktingnya?
Me : Artis-artisnya juga main secara total. Nangis ya nangis, marah ya marah. Semuanya terlihat natural nggak dibuat-buat. Ga kayak sinetron Indonesia, yang pemeran antagonisnya kalo marah matanya sampe mo keluar. Padahal kan orang marah nggak sampe segitunya kan? atau pemeran protagonisnya, yang menderita….terus. nggak ada perlawanan. rela menderita terus-terusan. nggak ada usaha untuk mempertahankan harga diri.
Other me : o… gitu, mungkin ada yang kamu pengen bilang buat persinetronan Indonesia
Me : oh, ya. aku cuman mo bilang Sori banget ya kalo aku ngecewain indonesia. mungkin kalian akan bilang aku nih nggak setia. aku pengianat. whatever lah, Tapi sebenarnya aku yang ngerasa dikecewain oleh sinetron Indonesia. Aku emang orang indonesia, tapi aku adalah orang indonesia yang sportif. Ngapain juga aku maksain diri cinta produk dalam negeri kalo mutunya masih di bawah standard. Tenang aja, jika suatu saat nanti sinetron indonesia udah bagus, aku juga nggak akan sungkan-sungkan kok memberi pujian. buat sinetron Indonesia, maju terus dan selamat berkreasi. satu lagi, kalo mo nyontek, nyonteknya juga harus total jangan setengah2. Ok?!
Other me : Ok, mbak. Thanks banget atas waktunya.
Me : Sama-sama, sering-sering aja. (sambil tersenyum kalem)

OB (ogah Banget)

Bosan nih… aku lagi sendirian di ruang klas 6 yang kosong ini. Abis… semua guru lagi sibuk mengawas ujian di kelas masing-masing.
Sebenarnya, mama nyuruh aku ngawas ujian di ruang kelas 4 berkolaborasi dengan Pak A. Aku mah risih. Pak A itu masih bujangan. Wajanya juga lumayan. tapi buat apa?
Tadi sempat ku dengar Pak A ngomong.
“ya.. la na pasicanding na sola anak na te ibu, dah”
yang artinya mamaku pengen bikin aku pacaran sama dia. enak aja. mimpipun aku tak sudi.
“Engga, ntar kalo sudah beli permen, kamu masuk di kelas 4 ya buat ngawas bareng pak A.”
Euw… ngeri aku. Abis beli permen (kayak anak kecil aja) aku langsung ke sekolah. Tapi bukannya singgah di kelas 4 aku malah terus ke ruang Guru. Di dalam sana ada pak kepsek. Aku duduk bentar trus keluar lagi. Rencananya aku mo lewat belakang kelas untuk ke warung tanpa diketahui oleh guru-guru yang lagi nongkrong di depan pintu kelas 4 dan lima. Tapi…ups! Ternyata kalo lewat belakang kita juga masih bisa keliatan lewat jendela kaca.. Wadduh… piye toh. Kan lebih mencurigakan lagi. Hampir aja
Terpaksa deh musti nunggu ampe semua guru sudah pada masuk ruangan. Dan inilah aku. Sekarang lagi duduk di kelas kosong. Lebih bebas dan aktif (kayak politik luar negerinya Indonesia aja). Bisa cuap-cuap syalalalala. Apa coba?

JJP (Jalan-jalan Pagi)

Pfuhh…. Capek. Aku baru aja selesai menyapu pekarangan di bagian kanan rumah. Puas juga rasanya ngeliat hasil kerjaku hari ini. sekarang halamanku udah rapi dan bersih!
Sebelumnya aku di suruh oleh omnya mama untuk beli pulsa. Wadduh, mama aja nggak pernah nyuru-nyuru aku untuk urusan beli-beli kayak gitu. Cz mama tahu kalo aku ini nggak suka keluar. Tapi karena yang minta ini udah kakek-kakek, lagian juga dia minta tolong ke aku karena nganggap aku masih anak-anak so aku mau aja. Kapan lagi di liat muda sama orang lain.
Tempat beli pulsanya juga bukan orang lain kok. Masi sodara sama mama. Mama anak ke 2 dan dia anak ke 4. Adiknya mama gtu loh..itung-itung silaturami juga sih. Secara, sejak datang dari makassar aku belom pernah silaturami ke rumah om ku yang satu itu.
Di jalan aku ketemu ma om Agus. Tetangga aku. Dulu aku cukup akrab dengan beliau karena pembawaan om Agus yang ramah dan baik hati itu. Walaupun dulu aku masih anak2 tapi beliau tetap mau jadi temanku.
“pagi om Agus..” Sapaku ketika melewati rumah beliau.
Om Agus hanya tersenyum sambil berusaha untuk mengenaliku.
“kayaknya aku udah nggak di kenal deh” ucapku bercanda.
“Engga ya?”
“iya om”
“maaf, ga. Matanya om sekarang uda kabur, jadi nggak bisa langsung ngenalin kamu.”
“oh ya?!”
“iya. Kapan datang dari makassar?”
“hari jumat, om”
“o… trus mo kemana lagi, neng?”
“anu, mo beliin pulsa bwt kakek. Mari, om….”
Senengnya ada yang bisa di ajak ngomong meskipun bentar.
Di tempat beli pulsa
“eh, Engga. Kapan datang, nak” itu pertanyaan dari om betulanku. Namanya om Lili/Aris/Bapak Nunung.
“hari jumat,om”
“masuk sini” ajak beliau
“aku mau isi pulsa nih, om”
“tulis aja di situ.”Katanya sambil mengambil hape nya.
Setelah selesai, aku pamit. Tapi nggak langsung pulang. Aku nyapa anaknya dulu yang namanya awan. Trus lewat pintu belakang aku masuk buat nyapa anaknya yang lain yaitu nunung dan rani yang masih 11 bulan. Rani lucu banget, ngegemesin deh. Trus uda gitu dia juga pintar. Udah bisa nakutin aku, panggil ayam, cium jauh dan salaman. Uh…… gemes….!!!

Banjir oh banjir....

Baru kali ini aku ngeliat banjir di depan mata. Apa lagi banjir yang kulihat itu adalah di luwu utara. Daerah di kapidi mulai tarra tallu sampai Cendana Putih semuanya terendam banjir. Bener2 udah kayak danau gitu. Alhamdulillah airnya jernih nggak ngandung lumpur. Soalnya banjir ini disebabkan meluapnya air sungai akibat pendangkalan sungai, bukan karena longsor. Di sepanjang perjalanan ke sekolah aku bisa menyaksikan ibu2 mencuci dengan memanfaatkan air banjir tsb, terus anak-anak pada berenang. Syukurnya lagi kebanyakan rumah di daerah itu adalah jenis rumah panggung. So kalo diliat sepintas seolah-olah mereka memang membangun di atas air.
Aku juga bisa meliat sungai-sungai siluman di depan maupun belakang rumah penduduk. Aku meyebutnya siluman, karena setahuku dulu ga’ ada aliran sungai di situ, tapi kok tiba-tiba ada dan alirannya juga lumayan deras plus jernih.
Masyaallah. Ini adalah kali pertama daerah ini terkena banjir. Ratusan bakan mungkin ribuan pohon kakao terancam mati karena terendam banjir. Daunnya sudah mulai menguning. Padahal buahnya lumayan banyak loh.
Setiap ke sekolah, aku dan mama harus pelan2 melewati genangan air, menyebrangi badan jalan.
“Pip…piiiipp!!!” Suara truck bergema di belakang ku.
“Ma’ ada truck di belakang!” Seru ku mencoba mengalahkan deru suara motor.
Mama tak bergeming. Dia tetap tak memberikan jalan kepada truck di belakang kami. Usut punya usut ternyata mama sengaja soalnya kalo truck di kasih jalan bisa-bisa kami kena cipratan air. Tau sendiri lah, truck itu kan kalo jalan ugal-ugalan plus ga pernah lambat. Mama ternyata cukup perhitungan juga.
Kembali ke masalah banjir. Mama cerita ke aku, pas UASnya anak SD kan banjir tuh dan banjirnya benar-benar parah sampai2 motor nggak bisa lewat. So mama terpaksa harus jalan kaki berkilo2 meter untuk sampai ke sekolah tempatnya mengajar soalnya mama kan dapat tugas ngawas UAS. Tapi kata mama perjalanan nggak terasa jauh karena jalannya rame2 sama korban yang lain yang sama2 terhadang banjir.
Itulah sekelumit cerita tentang banjir yang melanda tetangga desaku. Semoga Allah memberikan kesabaran kepada orang-orang yang terkena musibah ini. Dan semoga peristiwa yang sama nggak sampe melanda desaku. *soalnya pak imam yang rumahnya di Kapidi, terpaksa pindah rumah ke desaku. Kalo kena juga kan kasian pak Imam, dah capek2 pindahan.

Gardening

Date : 5 Juni 2010
Ga terasa aku dah dua hari tinggal di desa. Rasanya asyik, aku nggak begitu ngerasa bosan seperti kepulangan ku sebelum-sebelumnya. Mungkin karena aku punya kegiatan yang jelas dan terjadwal kali yah… so aku nggak lagi bingung mo ngapain.
Schedule aku selama di kampung adalah sebagai berikut:
1. Jam 5 shalat subuh + tadarrus
2. Menyapu lantai di dalam rumah, nyetrika dll.
3. Sarapan
4. Mandi pagi.
5. Berangkat ke sekolah bareng mama.
6. Jam 11.30 pulang dari sekolah
7. Nyiapin makan siang
8. Nyuci baju
9. Salat duhur
10. Tidur bentar
11. Makan siang
12. Nonton sampe jam 4
13. Shalat ashar
14. Mempersihkan pekarangan dan kebun
16. Mandi
17. Shalat magrib + mengahapal
18. Iseng-iseng
19. Shalat isya

Jumat, 18 Juni 2010

Naik Helikopter


Jika suatu saat aku melihatmu menjadi sukses,
dan kaya, terkenal, naik mobil MEWAH..
Aku hanya bisa menundukkan kepala,
karena aku….
Naik Helikopter!!!
Ha..ha..ha…

Indahnya Bila

Betapa indahnya Islam bila berhiaskan iman
Indahnya iman bila dihiasi takwa
Indahnya takwa bila dihiasi ilmu
indahnya ilmu bila dihiasi amal
Indahnya amal bila dihiasi kasih sayang
Indahnya kasih sayang bila ada kamu

Nggak bisa Ngomong

Malas….. Lagi asyik nonton eh…. Ada tamunya mama. Bergegas aku masuk kamar untuk pake jilbab. Tapi abis itu aku malah malas keluar kamar. Malu! Idih…. Ternyata bisa malu juga ya?!
Ternyata sifat ku yang satu ini nggak ilang-ilang sejak dulu. Setiap ada orang aku pasti masuk kamar dan mendekam di dalam sampai tamunya pergi. But, ini cuma berlaku pada orang yang nggak ku kenal. Kalo dah kenal ngapain sembunyi. Aku juga nggak ngerti sih ama sifatku ini. Aku nggak tau apa ini baik or buruk? Mungkin penyebabnya adalah, waktu kecil mama selalu nyuruh aku masuk kamar setiap kali ada tamu. Katanya anak kecil nggak boleh ikut campur urusan orang tua. Secara waktu kecil aku kan cerewet banget, apa-apa ditanyain dan sering banget nyeletuk omongan orang tua. Tanpa mama sadari, ia telah membuat aku menjadi pribadi yang tidak berani menyampaikan pendapat di depan orang banyak. Semuanya hanya tersimpan di kepalaku tak mampu tersalurkan lewat kata-kata. Sampe-sampe nih ya cuman untuk minta validator aja or ketemu PA aku udah gemetaran.
Sebenarnya, aku pengen banget bisa pintar ngomong (bukan berarti aku bisu loh). I mean speaking infront of many people. Menyampaikan apa yang ada di benak ku kepada orang lain. Aku kadang iri ngeliat teman-teman yang bisa berbicara dengan baik dan santai tanpa harus berkeringat dingin atau pun gemetaran ketika berbicara di depan forum diskusi. Mereka pasti puas banget karena aspirasi mereka tersalurkan. (sah… bahasanya, aspirasi, hidup reformasi!!!!)
Aku heran juga, kok bisa ya aku mili jurusan keguruan? Tapi untunglah aku cukup berani menghadapi siswa, aku juga cukup PD. Aku berharap, semoga dengan menjadi seorang guru aku bisa belajar untuk mampu berbicara di depan public, seperti kata Aa’ Gim “Mulai dari hal terkecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang”. OK…^_^V!

Rabu, 02 Juni 2010

I wish my dream didn't come true

Semalam aku mimpi, mimpi buruk sekali… (Nyontek salah satu lirik lagu dangdut).
Aku emang mimpi buruk, bukan mimpi ketemu hantu or mimpi ada yang mati, tapi mimpi kedapatan nggak pake jilbab. kalo yang ngeliat itu mahram or sesama muslimah sih ora popo, tapi masalanya yang ngeliat itu adalah junior aku yang cowok dan udah baligh banget. Oh no……...!!!! terang aja aku nangis terkeke-kekeh ups, salah maksudnya termehek-mehek, NGGAK RELA!!! sekali nggak rela-tetap nggak rela. Rasanya tuh harga diriku tercabik-cabik. Pengen banget menjontos mukanya. (wah punya bakat gangster ya, mbak?) untung Cuma mimpi, kalo nggak, hi……nggak sanggup deh ngebayanginnnya…
Ya Allah….. I wish my dream didn’t come true.

Selasa, 01 Juni 2010

Sungguh setelah kesulitan ada Kemudahan

alhamdulillah....
akhirnya, segala urusan ku untuk penelitian tuntas juga. setelah sebulan penuh aku berjuang untuk bersabar. Aku berhasil mendapatkan tanda tangan dari Ayah, pak Mappaita Muhkal, dari Pak Darwis selaku validator, pak Usman selaku ketua P3MP, dari Bu' Aswi selaku pembimbing II dan Pak Nurdin selaku Pembimbing I ku. Aku tahu, ini bukanlah akhir dari perjuangan, aku baru saja melewati fase kedua dalam tugas akhirku. aku akan tetap berjuang! semangat! mudah-mudahan aja aku bisa ikutan wisuda bulan 8. that is my dream. Sekarang aku bareng Ria (teman di mathematics department) mo pergi ke rumah Pak darwis. Kali ini aku membutuhkan tanda tangan beliu selaku ketua Jurusan.Aku sih berharap Pak Darwis ada di rumah. Soalnya tadi pagi beliau pergi ke RS untuk berobat. beliau lagi sakit, tp dignosany simpang siur, ada yang bilang masalah saraf, ada juga yang bilang gangguan mata. entahlah, semoga Allah memberinya kesabaran dan kesembuhan.

Ntar malam insya Allah aku bakalan berangkat ke masamba untuk melakukan penelitian.
buat sahabat blogger aku minta do'anya yah....(pd banget ya, padahal belum kenal juga)
Target ku sih 10 hari, moga-moga aja lancar dan diberi kemudahan oleh Allah.

Minggu, 27 Juni 2010

Ingin Ku kirim….

Ingin Ku Kirim Bunga
Takut Ia Akan Layu
Ingin Ku Kirim Senyum
Takut Tak Dibalas
Ingin Kukirim Rindu
Takut Hasrat Tak Kesampaian
Jadi Kukirim Doa
Agar Drimu Sehat Selalu..

Bukan gunting tapi jarum

Sahabat seJati tidak berJalaN sepeRti guNtiNg
meSki LuRus Tapi memisahkan yang menyatu
tapi sahabat SeJati beralan seperti jarum
MeSKi meNusuK daN menYakitkaN
tapi meNYatukaN yaNg terPisah

Doa Malam ini

Malam mulai larut,
bintang bertaburan menghiasi langit.
sabit rembulan tersenyum di balik awan
tingkahi semilir angin
seolah berbisik, “ Apa do’a mu malam ini?”
ku jawab,” Ya Allah, jagalah saudariku ini dalam tidurnya,
kuatkan ia dalammemegang aanah dari-Mu
jadikanlah ia hamba-Mu
yang mendapatkan berkah rahmat serta ampunan dari-Mu
Amin…

Sahabat Itu Kayak…

Sahabat itu kayak Sampoerna Hijau
“Ga Ada LOe NggAk RaME!!!”
dan Nggak auh beda sama Fruit Tea:
“SErU BuaT SeRu-SeRuAn!!!!”
Sahabat Juga bisa bikin Kita kayak Mizone yang
“Be 100%”
Kalo udah ma sahabat…kita bisa kayak XL
“Segala-galanya, SegiLa-GilA nya”
denga sahabt hidup bakal terus seperti Beng-Beng:
“AsYIiiiiiik…. BEraT”
Pokonya kayak Chitato banget deh:
“LivE is NeVer FLAt”
sahabat Itu Kayak Kamu….

Petuah Untuk hari ini

Jika ada orang yang melemparmu dengan BATU,
Janganlah engkau balas dengan batu,
Tapi balaslah dengan melempar dia dengan BUNGA,
Tapi pastikan kau melempar Bunga itu beserta POTnya

…..Me

Jika Rindu..tHINK mE
Jika Tidur ..dream for me
Jika sedih… smile for me
JIka BT…. CaLL mE
Jika bahagia ReMemBEr To mE
Jika lapar RebUsLAH IndoMIE

Sahabat Dengarkanlah Aku

Sahabat ku dengarkanlah aku
jika esok ku bahagia atau Berduka
tetaplah di sampingku
Jika esok ku salah
maka maklumilah aku
karena manusia tak luput dari kesalahan
jika esok ku jatuh sakit doakanlah aku
jika esok ku tiada maafkanlah semua kesalaan ku
Karena ku tak tahu kapan Allah akan memanggil ku kembali
Sebelum itu terjadi
Ku ingin kau tahu
Bahwa ku bahagia memiliki
Sahabat seperti dirimu

Rumus Kehidupan

Jika A=1, B=2, C=3, dan seterusnya,
Maka:
L+O+V+E = 54
dan
F+R+I+E+N+D+S+H+I+P =108
Kesimpulan:
Persahabatan itu kekuatannya 2x Lipat dari Cinta

Arti Sahabat

Saat mata kehilangan sinar
Sahabat menjadi lilin
Saat mulut tak bisa bicara
Sahabat menjadi suara
Saat kaki rapuh tuk berpijak
Sahabat menjadi tongkat
Saat tubuh menggigil kecut
Sahabat menjadi selimut
Sahabat adalah jiwa
Pengisi ruang hati yang hampa
Tatkala sahabat mulai berpaling
Jiwa akan merasa kehilangan

Maaf

Mungkin ini sms terakhir ku
aku minta maaf atas semua kesalahanku padamu
setiap peretmuan pasti ada perpisahan
doain ya supaya selalu diberi kekuatan dan ketabahan
selamat tinggal ya..
aku akan pergi ke Malaysia
untuk membantu ipin dan upin
menanam sawi di kebun kak Ros
Bersama Mey-Mey dan Mail
“betul..betul..betul”

Ya …Allah ku sebut nama-MU

Ketika musibah menimpa
bencana melanda dan tragedy terjadi
mereka yang tertimpa akan selalu berseru
Ya Allah…
ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup
dan tabir permohonan telah diguraikan
Orang-orang mendesah
Ya Allah…
Ketika semua cara
tak mampu untuk meyelesaikan
Setiap jalan terasa menyempit
Harapan terputus
Dan semua jalan pintas membuntu
Merekapun menyeru, ya allah…
Ketika bumi terasa menyempit
Dikarenakan himpitan persoalan hidup
Dan jiwa terasa seolah-olah tertekan
Oleh beban berat keidupan yang anda pikul
Semua menyeru ya allah…
Setiap ucapan yang baik,
Doa yang tulus,
Rintian yang jujur,
Air mata yang menetes penuh keikhlasan
Dan keluhan yang menggundah gulanakan hati
Adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya
Setiap dinihari menjelang,
Tengadahkan kedua telapak tangan,
Julurkan tanganpenu harap
Tengarahkan terus tatapan matamu kea rah-nya
Untuk memohon pertolongan
Ketika lidah bergerak
Tak lain hanya untuk menyebut,
Mengingat dan berdzikir menyebut nama-nya
Dengan begitu hati akan tenang jiwa akan damai,
Syaraf tak lagi menegang,
Dan iman kembali berkobar-kobar.
“Demikianlah, Dengan Selalu Menyebut Nama-Nya,Keyakinan Akan Semakin Kokoh Karena Allah Maha Lembut Terhadap Hamba-Hamba-Nya” (Asy-Syuara: 9)

Bukan berarti...

Saat kekuatan ini mulai melemah
bukan berarti harus menyerah
saat kemampuan ini mulai pudar
bukan beraarti harus menghindar
saat kegigihan mulai rapuh
bukan berarti harus terjatuh
bentuk kasih sayang Allah
tidak selamanya terasa manis
kadang pahit
disinilah proses hidup berjalan
untuk mendapatkan rasa manis itu

Hidup Adalah Belajar

Hidup adalah belajar
Belajar bersyukur meski tak cukup
belajar Ikhlas meski tak rela
belajar taat meski berat.
belajar memahami meski tak sehati
Belajar bersabar meski terbebani
Belajar setia meski tergoda
belajar dan terus belajar
dengankeyakinan setegar karang
Tapi sudah menajadi kodrat,
Hati seperti air laut bergelombang
pasang surut dan sering terbawa arus
maka dari itulah kita harus belajar
belajar untuk tetap berada di jalan yang benar
belajar menjadi lebih baik
untuk menjadi yang terbaik
InsyaAllah mendapatkan yang terbaik.

Dari ibnu umar beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda:

Seorang muslim dengan muslim yang lain adalah saudara.
Seorang muslim tidak boleh berbuat zalim
Dan mengecewakan muslim yang lain
Barang siapa membantu kebutuhan saudaranya ,
Maka Allah akan memenuhi kebutuhannya
Barang siapa membebaskan seorang muslim dari kesulitan,
Maka Allah akan membebaskannya pada hari kiamat
Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim
Maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.
(HR. Muslim)

Sebelum kita mengeluh

Sekedar pengobar semangat untukku, untukmu, dan untuk kita semua…
“hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali.
Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Pikrkan tentang seseorang yang tidakapapun untuk dimakan
Sebelum kita mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan
Sebelum kita mengeluh bahwa kita buruk
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada keadaan yang terburuk dalam hidupnya
Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Pikirkantentang seseorang yang meninggal terlalu cepat
Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterimakasihlah kepada tuhan
Bahwa kita MASIH HIDUP”

Rainbow Where are You?

uh… sebel. kenapa sih dari semua rainbow yang ku sms ga ada yang balas biar satu pun. mereka kenapa sih? apa sms ku nggak nyampe? or mereka nggak punya pulsa bwt blas sms? atau mereka emang udah nggak care ma aku? atau pada sibuk sampe2 nggak sempat balas sms ku. padahal aku kangen banget sama mereka. Aku rindu kumpul2 atau bermalam bareng kayak dulu waktu kuliah masih aktif. sejak masuk semester tujuh sampe sekarang, rainbow nggak pernah ngumpul utuh lagi. HIks….
emang sih semuanya udah nggak sama seperti dulu. Violet, Blue dan Yellow dah pada merid. sedangkan aq dan indigo sama-sama lagi berjuang untuk penyelesaian tugas akhir. tapi apa nggak bisa kita tetap ngumpul lewat sms or chating? kayaknya emang nggak bisa deh. suami kan lebih penting. makanya kamu juga buruan merid biar ada kesibukan. apa-an sih?
Rainbow where are you? I miss you so much…

Get Merid?

“what!!!” aku terkejut mendengar kabar yang nggak ku duga ini. ini nggak boleh terjadi, pokoknya aku harus bicara sama mama. pikirku.
Aku melangkah dengan cepat menuju ke sebuah ruangan. Aku tau mama pasti di situ. Aku nggak boleh tinggal diam. Pokoknya aku harus bicara. Harus!
“MAMA!” Ucapku seraya memasuki ruangan yang mirip ruang periksa di puskesmas. Dengan penuh kemarahan ku tatap mama yang tengah duduk dengan seorang laki-laki yang nggak begitu asing bagiku bahkan bagi kebanyakan cewek2 di indonesia.
“aku dengar Mama mau nikah sama dia. Apa benar?” tudingku.
Mama hanya mengangguk. Aku menarik nafas dengan berat. “hhh…tapi kenapa ma? Kenapa harus sama dia?” Tanya ku dengann emosi yang sudah di ubun-ubun. Rasa tak percaya masih bergelayut di benakku. Hatiku terasa sesak. Oh god what is happening now?
Sementara itu, mama tak menjawab apapun.
“kenapa diam!? Kalo kalian emang mo nikah, kalian harus ngasih aku alasan. Dan alasan itu nggak boleh cuman satu. Aku butuh penjelasan? Sekarang gua tanya lo Vid, kenapa lo mo merid ma mama gua?” Tanyaku kini kepada sosok yang sejak tadi duduk tenang di samping mama.
“aku nggak tau ya, aku nggak punya alasan. Aku pengen merid sama mama lo karena gua pengen merid. I think love doesn’t need a reason” jawab pria itu.
“NON SENSE!!. GUA NGGAK TERIMA ALASAN ITU. BAGI GUA, SEGALA SESUATUNYA ITU BUTUH PERTIMBANGAN. SEBELUM LO NGELAKUIN SESUATU, LO HARUS MEMPERTIMBANGKAN SEMASAK-MASAKNYA. LO MESTI MEMPERTIMBANGKAN MANFAAT MAUPUN RISKNYA. LO NGERTI?” aku benar-benar marah, “sekarang lo ngomong yang sejujurnya, KENAPA LO MILIH MAMA GUA BUAT JADI ISTRI LO?”
“ok. Jujur, gua ini tipe cowok yang cukup manja. Dan gua rasa nyokap lo bisa memberikan gua kasih sayang yang gua butuhin. That’s all”
“hhh…hh. Terus kenapa mama milih dia?” Kini pertanyaanku beralih ke mama.
“mama butuh kehadiran seseorang yang bisa nemenin mama dalam kehidupan ini. Kamu udah gede dan mungkin bentar lagi bakal ninggalin mama. So mama pikir apa salahnya kalo mama nikah lagi?” Jawab mama.
“emang nggak salah ma!” ucapku dengan geram. “Tapi masalahnya, adalah mama mo merid sama orang ini. Mama nggak pantas. Mama mo tau alasanku nggak nerima semua ini?”
“sebelumnya gua mo nanya sama lo, Vid. Umur lo berapa?”
“22”
“mama dengar, 22 tahun. Itu hampir sama dengan umur aku. Dia tuh pantasnya jadi anak mama. Alasan pertama aku nggak suka adalah karena aku nggak sanggup dengar omongan orang tentang mama. Aku malu, ma!” Ucapku dengan bafas terenga-engah.
“trus yang kedua. Aku takut jika mama jadi merid dengan dia. Aku nggak bisa menyanyagi dia sebagai ayah. Aku takut jika rasa sayang ku itu bukan rasa sayang anak kepada orang tuanya, tap malah rasa sayang perempuan kepada laki-laki karena umurnya itu sebaya dengan aku. Aku nggak bisa ma. aku nggak bisa nganggap dia sebagai papa aku. itu nggak mungkin!” aku mulai menangis. Tak sanggup menahan rasa sesak di dada yang kian membuncah.
“gua mo nanya lagi sama lo, Vid. Agama lo apa?”
“gua nggak punya agama” jawabnya santai. Gua benar-benar geram ngeliatnya.
Aku tersenyum kecut. “ma, dia nggak punya agama. Ma, maafin aku, aku bener-bener kasihan sama mama. Coba mama ingat-ingat, dari ketiga pernikahan mama yang kemarin semua suami mama, adalah orang orang yang beragama namun nggak mengamalkan agamanya. Hasilnya apa? Mama bisa liat sendiri. Perkawinan mama hancur. Dan sekarang mama mo merid dengan orang yang nggak punya agama? Mama sadar donk!”
“Ma, sekali lagi maafin aku, aku bukannya mau lancang. Aku sayang sama mama… sayang banget malah. Kalaupun mama mau nikah lagi aku rela. Tapi bukan sama orang yang usianya muda dan nggak punya agama kayak dia. Aku mau aja kalo mama nikah lagi dengan seseorang yang bisa membawa keluarga kita kepada ketaatan kepada allah. Aku pengen mama bahagia. Bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Itu nggak akan bisa mama dapat dengan menikah dengan dia!” Ucapku sambil menunjuk calon suami mama.
Mama terdiam. Sementara aku sudah tak sanggup berbicara. Aku sedih, marah, kecewa, takut, malu dan sebagainya. Tak sanggup rasanya untuk berdiri menghadapi kejadian ini. Hiks..hiks.. Ya Allah… cobaan apa lagi yang Engkau berikan pada ku…
“kak…” sayup sayup kudengar suara adikku yang masuk ke dalam kamar. Matahari sore menerpa wajahku. Kepalaku terasa pening.
“oh… mimpi. Alamdulillah”
Ternyata aku bermimpi buruk dalam tidur siangku. Kuingat kembali apa yang terjadi dalam mimpiku, aku pun tersenyum . He…ya nggak mungkin lah mama mo merid sama Vidi Aldiano. Kenal aja nggak. maaf ya Vidi, aku dah ngomelin kamu dalam mimpi. Sorry banget..

Finished!

Alamdulillah….. peneltianku akirnya selesai juga. hari ini sabtu, 12 Juni 2010. Ha……..aaaaaaa…..aaa!!!!!! MERDEKA! senang….banget!!! aku beneran capek ngejalanin penelitian selama seminggu ini. seperti yang biasa ku katakan pada diriku dan orang lain di sekitarku. “semua pasti ada akhirnya”. yah… satu masalah selesai. aku musti bersiap-siap menghadapi tantangan selanjutnya. Seminar hasil. but before that, aku mesti beradapan dengan pembimbing lagi.. lagi dan lagi. biasanya sih ini yang bikin lama kelarnya urusan. moga aja di beri kemudahan oleh Allah. aku berharap banget bisa wisuda bulan 8 bareng teman2 kelas C. tapi kalo emang nggak di takdirin ya.. nggak papa. mo gimana lagi. pokoknya berusaha aja. hasil Akhir Allah juga yang nentuin. cz we’ll nevel know till we’ve tried.
mo tau apa komentar siswa-siswa waktu aku pamitan? mereka bilang, “bu.. ibu aja yang ngajarin kita matematika bu. jangan pergi. Bu Ayu diganti aja.”
oalah… piye toh. aku kan belom jadi guru, cuman penelitian. “maaf anak-anak, saya harus segera kembali ke Makassar”
“Kenapa, Bu?”
“menyelesaikan kuliah”
“bu, kalo sudah selesai datang lagi ke sini”
“iya, bu. ajarin kita matematika lagi, Bu”
hiks.. jadi terharu. kasihan anak2 ini. gurunya nggak serius mengajar. padahal mereka adalah siswa-siswa yang antusias menerima pelajaran. gimana pendidikan bisa maju kalo gurunya sendiri ogah-ogahan ngajar. waktunya lebih banyak habis di ruang guru atau di kantin dari pada di kelas. ck…ck..ck..miris ya.. jadi ingat pepatah yang mengatakan
guru kencing berdiri, murid kencing berlari. gimana jadinya ya masa depan bangsa ini?

Hari2 penelitianQ 2

hhhh…. akhirnya selesai juga memeriksa hasil pekerjaan siswa. ternyata jadi guru itu nggak mudah ya? banyakan capeknya. tapi kalo kita enjoy dalam menjalaninya, everything is okay.
Pagi ini seperti biasa aku dan mama bersama-sama mengarungi jalanan banjir. Maklum, tadi malam hujan kembali mengguyur hingga pagi hari. Tadinya aku cemas nggak bisa melaksanakan penelitian karena kupikir airnya naik. Alhamdulillah, masih bisa lewat. Seperti biasa kalo lewat di daerah Kapidi aku pasti terpana oleh genangan air yang luas di tambah sungai siluman yang diramalkan ga akan surut lagi. Kata mama, dulunya daerah tsb memang daerah aliran sungai. Beberapa penduduk sudah memutuskan untuk pindah rumah karena takut rumahnya sewaktu-waktu bisa rubuh dikarenakan tiang rumah yang lapuk terendam air.
Seperti biasa juga, aku pasti mendengar omelan mama ketika ada pengendara yang mengendarai kendaraannya dengan kencang di daera yang tergenang air dan mamaku itu galak banget. Nggak tanggung-tanggung deh pokoknye kalo marahin orang, ga peduli tua atau muda, kenal atau nggak kenal. Pokoknya kalo macem-macem ya dibabat abis. (loh kok kayak preman pasar ya kesannya?) Nggak gitu juga sih. Yang kumaksud di sini adalah omelannya. ck..ck…ck… aku no comment dah.
Asyik…. Mama bikin pisang ijo. Emang sih sejak di sekolah tadi aku pengen banget makan pisjo, tapi nggak sempat. So waktu mama bilang mo bikin pisjo aku girang banget. Girang? Kok konotatif gitu yang kedengarannya, ganti ah… aku senang banget.
Ngantuk…. Bobo ah…
“Engga…. Tolong copykan mama itu rpp kamu yang kata pak kepsek rpp masa kini”
hi..hi..hi… RPP Masa kini, ada-ada aja.
Home-Base, 10 Juni 2010

Hari2 penelitianQ

Waktu menunjukkan pukul 9.46 pm. Waktu yang belum begitu larut jika saja aku ada di makassar. Tapi dengan keberadaan ku sekarang di desa ini, hal itu sangat jauh berbeda. Hujan turun dengan lebatnya di luar, adik dan mamaku telah tertidur di ranjang masing-masing, sedangkan aku baru saja selesai berkutat dengan perangkat dan rencana mengajar esok. Ada beberapa hal yang perlu kurevisi terkait dengan pelaksanaan penelitianku di kelas. Aku merasa tidak begitu puas dengan pelaksanaannya. Masih banyak cacat di sana-sini. Apalagi menghadapi siswa yang memiliki kemampuan yang kemampuannya di bawah standard. Ada rasa sesal di hati ku memili sekolah ini untuk penelitian. TIDAK. Justru di sinilah tantangnnya. Aku ditantang untuk bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Jika modelku ini berhasil bukankah berarti penelitianku sukses? Ayo Engga, SEMANGAT!
Dingin… angin malam di desa lebih menusuk dari pada di kota. Pfuhhhh!! Sudah 6 hari aku di sini. Kebosanan mulai melandaku. Aku jemu melakukan penelitian, menjalani hari – hari yang monoton terutama udah lama banget nggak ngomong banyak. Di makassar, aku bisa ngobrol apa aja bareng anak-anak kost. Di sini, mo ngobrol ma siapa? Mama selalu sibuk, baik urusan sekolah maupun kebun. Ayu, rada nggak nyambung gitu, secara usia aku terpaut 8 tahunan ma dia, temannya juga anak-anak. Teman, aku nggak punya, semuanya pada pergi sekolah di negeri orang. Hhhehh. Benar-benar sepi. Yang paling membosankan adalah saat-saat menunggu jam 10.00. Karena selama 1 pekan ini siswa sd ulangan semester, so aku baru bisa masuk melakukan penelitian pada pukul 10.00. selama 2 jam aku mesti nunggu kayak orang bego. Aku malas duduk di kantor bareng guru-guru, soalnya aku kayak patung di situ, mo ikutan nimbrung juga tapi aku ga tahu n nggak ngerti pembahasan mereka. Nggak nyambung rasanya. So aku nunggunya di beberapa t4. Hari i di ruang kelas 6 dan warung. Hari ke 2, aku dapat perpustakaan. Hari ke 3 aku di warung yang udah kosong sambil baca buku. Bosan…..
aku mulai mengantuk mo bobo dulu yah.. kapan-kapan di sambung lagi

Ga suka Sinetron

Sinetron. Kepanjangan nya apa ya? Sinema Elektronik kali?
Apapun kepanjangnya, tetap memberikan kesan buruk di mata Engga. Terutama sinetron indonesia. inilah hasil bincang2 singkat kami beberapa waktu yang lalu.
Other me : dengar-dengar mbak termasuk salah satu penghuni Flora yang anti sinetron Indonesia ya mbak?
Me : Iya.
Other me : Emang kenapa, ga’?
me :Itu loh, jalan ceritanya very-very ngebosenin. Nggak mutu. berbelit-belit sampe mo sembelit nontonnya, episodenya panjang…. Banget.
Other me : Terus yang kamu suka nonton itu apa donk?
me : aku tuh sukanya nonton film korea, or Drama Asia yang lainnya.
Other me : Alasannya?
Me :Cz, film2 maupun drama mereka itu creative dan nggak membosankan. Ceritanya juga nggak begitu panjang. konfliknya jelas dan variatif. Aktingnya juga nggak lebai.. film-film mereka juga kreatif, mereka nggak hanya memperlihatkan sisi percintaannya doank, tapi juga menampilkan berbagai sisi dan keidupan manusia. misalnya cerita tantang wartawan dan polwan. or tentang kehidupan sutradara, atau tentang kerajaan, keidupan aktris, dan lain-lain.. nah.. Dari situ kita bisa tau gimana kebudayaan mereka,t eknologi dan dunia kerja mereka gimana kita juga bisa dapat gambarannya.
other me : Gimana dengan aktingnya?
Me : Artis-artisnya juga main secara total. Nangis ya nangis, marah ya marah. Semuanya terlihat natural nggak dibuat-buat. Ga kayak sinetron Indonesia, yang pemeran antagonisnya kalo marah matanya sampe mo keluar. Padahal kan orang marah nggak sampe segitunya kan? atau pemeran protagonisnya, yang menderita….terus. nggak ada perlawanan. rela menderita terus-terusan. nggak ada usaha untuk mempertahankan harga diri.
Other me : o… gitu, mungkin ada yang kamu pengen bilang buat persinetronan Indonesia
Me : oh, ya. aku cuman mo bilang Sori banget ya kalo aku ngecewain indonesia. mungkin kalian akan bilang aku nih nggak setia. aku pengianat. whatever lah, Tapi sebenarnya aku yang ngerasa dikecewain oleh sinetron Indonesia. Aku emang orang indonesia, tapi aku adalah orang indonesia yang sportif. Ngapain juga aku maksain diri cinta produk dalam negeri kalo mutunya masih di bawah standard. Tenang aja, jika suatu saat nanti sinetron indonesia udah bagus, aku juga nggak akan sungkan-sungkan kok memberi pujian. buat sinetron Indonesia, maju terus dan selamat berkreasi. satu lagi, kalo mo nyontek, nyonteknya juga harus total jangan setengah2. Ok?!
Other me : Ok, mbak. Thanks banget atas waktunya.
Me : Sama-sama, sering-sering aja. (sambil tersenyum kalem)

OB (ogah Banget)

Bosan nih… aku lagi sendirian di ruang klas 6 yang kosong ini. Abis… semua guru lagi sibuk mengawas ujian di kelas masing-masing.
Sebenarnya, mama nyuruh aku ngawas ujian di ruang kelas 4 berkolaborasi dengan Pak A. Aku mah risih. Pak A itu masih bujangan. Wajanya juga lumayan. tapi buat apa?
Tadi sempat ku dengar Pak A ngomong.
“ya.. la na pasicanding na sola anak na te ibu, dah”
yang artinya mamaku pengen bikin aku pacaran sama dia. enak aja. mimpipun aku tak sudi.
“Engga, ntar kalo sudah beli permen, kamu masuk di kelas 4 ya buat ngawas bareng pak A.”
Euw… ngeri aku. Abis beli permen (kayak anak kecil aja) aku langsung ke sekolah. Tapi bukannya singgah di kelas 4 aku malah terus ke ruang Guru. Di dalam sana ada pak kepsek. Aku duduk bentar trus keluar lagi. Rencananya aku mo lewat belakang kelas untuk ke warung tanpa diketahui oleh guru-guru yang lagi nongkrong di depan pintu kelas 4 dan lima. Tapi…ups! Ternyata kalo lewat belakang kita juga masih bisa keliatan lewat jendela kaca.. Wadduh… piye toh. Kan lebih mencurigakan lagi. Hampir aja
Terpaksa deh musti nunggu ampe semua guru sudah pada masuk ruangan. Dan inilah aku. Sekarang lagi duduk di kelas kosong. Lebih bebas dan aktif (kayak politik luar negerinya Indonesia aja). Bisa cuap-cuap syalalalala. Apa coba?

JJP (Jalan-jalan Pagi)

Pfuhh…. Capek. Aku baru aja selesai menyapu pekarangan di bagian kanan rumah. Puas juga rasanya ngeliat hasil kerjaku hari ini. sekarang halamanku udah rapi dan bersih!
Sebelumnya aku di suruh oleh omnya mama untuk beli pulsa. Wadduh, mama aja nggak pernah nyuru-nyuru aku untuk urusan beli-beli kayak gitu. Cz mama tahu kalo aku ini nggak suka keluar. Tapi karena yang minta ini udah kakek-kakek, lagian juga dia minta tolong ke aku karena nganggap aku masih anak-anak so aku mau aja. Kapan lagi di liat muda sama orang lain.
Tempat beli pulsanya juga bukan orang lain kok. Masi sodara sama mama. Mama anak ke 2 dan dia anak ke 4. Adiknya mama gtu loh..itung-itung silaturami juga sih. Secara, sejak datang dari makassar aku belom pernah silaturami ke rumah om ku yang satu itu.
Di jalan aku ketemu ma om Agus. Tetangga aku. Dulu aku cukup akrab dengan beliau karena pembawaan om Agus yang ramah dan baik hati itu. Walaupun dulu aku masih anak2 tapi beliau tetap mau jadi temanku.
“pagi om Agus..” Sapaku ketika melewati rumah beliau.
Om Agus hanya tersenyum sambil berusaha untuk mengenaliku.
“kayaknya aku udah nggak di kenal deh” ucapku bercanda.
“Engga ya?”
“iya om”
“maaf, ga. Matanya om sekarang uda kabur, jadi nggak bisa langsung ngenalin kamu.”
“oh ya?!”
“iya. Kapan datang dari makassar?”
“hari jumat, om”
“o… trus mo kemana lagi, neng?”
“anu, mo beliin pulsa bwt kakek. Mari, om….”
Senengnya ada yang bisa di ajak ngomong meskipun bentar.
Di tempat beli pulsa
“eh, Engga. Kapan datang, nak” itu pertanyaan dari om betulanku. Namanya om Lili/Aris/Bapak Nunung.
“hari jumat,om”
“masuk sini” ajak beliau
“aku mau isi pulsa nih, om”
“tulis aja di situ.”Katanya sambil mengambil hape nya.
Setelah selesai, aku pamit. Tapi nggak langsung pulang. Aku nyapa anaknya dulu yang namanya awan. Trus lewat pintu belakang aku masuk buat nyapa anaknya yang lain yaitu nunung dan rani yang masih 11 bulan. Rani lucu banget, ngegemesin deh. Trus uda gitu dia juga pintar. Udah bisa nakutin aku, panggil ayam, cium jauh dan salaman. Uh…… gemes….!!!

Banjir oh banjir....

Baru kali ini aku ngeliat banjir di depan mata. Apa lagi banjir yang kulihat itu adalah di luwu utara. Daerah di kapidi mulai tarra tallu sampai Cendana Putih semuanya terendam banjir. Bener2 udah kayak danau gitu. Alhamdulillah airnya jernih nggak ngandung lumpur. Soalnya banjir ini disebabkan meluapnya air sungai akibat pendangkalan sungai, bukan karena longsor. Di sepanjang perjalanan ke sekolah aku bisa menyaksikan ibu2 mencuci dengan memanfaatkan air banjir tsb, terus anak-anak pada berenang. Syukurnya lagi kebanyakan rumah di daerah itu adalah jenis rumah panggung. So kalo diliat sepintas seolah-olah mereka memang membangun di atas air.
Aku juga bisa meliat sungai-sungai siluman di depan maupun belakang rumah penduduk. Aku meyebutnya siluman, karena setahuku dulu ga’ ada aliran sungai di situ, tapi kok tiba-tiba ada dan alirannya juga lumayan deras plus jernih.
Masyaallah. Ini adalah kali pertama daerah ini terkena banjir. Ratusan bakan mungkin ribuan pohon kakao terancam mati karena terendam banjir. Daunnya sudah mulai menguning. Padahal buahnya lumayan banyak loh.
Setiap ke sekolah, aku dan mama harus pelan2 melewati genangan air, menyebrangi badan jalan.
“Pip…piiiipp!!!” Suara truck bergema di belakang ku.
“Ma’ ada truck di belakang!” Seru ku mencoba mengalahkan deru suara motor.
Mama tak bergeming. Dia tetap tak memberikan jalan kepada truck di belakang kami. Usut punya usut ternyata mama sengaja soalnya kalo truck di kasih jalan bisa-bisa kami kena cipratan air. Tau sendiri lah, truck itu kan kalo jalan ugal-ugalan plus ga pernah lambat. Mama ternyata cukup perhitungan juga.
Kembali ke masalah banjir. Mama cerita ke aku, pas UASnya anak SD kan banjir tuh dan banjirnya benar-benar parah sampai2 motor nggak bisa lewat. So mama terpaksa harus jalan kaki berkilo2 meter untuk sampai ke sekolah tempatnya mengajar soalnya mama kan dapat tugas ngawas UAS. Tapi kata mama perjalanan nggak terasa jauh karena jalannya rame2 sama korban yang lain yang sama2 terhadang banjir.
Itulah sekelumit cerita tentang banjir yang melanda tetangga desaku. Semoga Allah memberikan kesabaran kepada orang-orang yang terkena musibah ini. Dan semoga peristiwa yang sama nggak sampe melanda desaku. *soalnya pak imam yang rumahnya di Kapidi, terpaksa pindah rumah ke desaku. Kalo kena juga kan kasian pak Imam, dah capek2 pindahan.

Gardening

Date : 5 Juni 2010
Ga terasa aku dah dua hari tinggal di desa. Rasanya asyik, aku nggak begitu ngerasa bosan seperti kepulangan ku sebelum-sebelumnya. Mungkin karena aku punya kegiatan yang jelas dan terjadwal kali yah… so aku nggak lagi bingung mo ngapain.
Schedule aku selama di kampung adalah sebagai berikut:
1. Jam 5 shalat subuh + tadarrus
2. Menyapu lantai di dalam rumah, nyetrika dll.
3. Sarapan
4. Mandi pagi.
5. Berangkat ke sekolah bareng mama.
6. Jam 11.30 pulang dari sekolah
7. Nyiapin makan siang
8. Nyuci baju
9. Salat duhur
10. Tidur bentar
11. Makan siang
12. Nonton sampe jam 4
13. Shalat ashar
14. Mempersihkan pekarangan dan kebun
16. Mandi
17. Shalat magrib + mengahapal
18. Iseng-iseng
19. Shalat isya

Jumat, 18 Juni 2010

Naik Helikopter


Jika suatu saat aku melihatmu menjadi sukses,
dan kaya, terkenal, naik mobil MEWAH..
Aku hanya bisa menundukkan kepala,
karena aku….
Naik Helikopter!!!
Ha..ha..ha…

Indahnya Bila

Betapa indahnya Islam bila berhiaskan iman
Indahnya iman bila dihiasi takwa
Indahnya takwa bila dihiasi ilmu
indahnya ilmu bila dihiasi amal
Indahnya amal bila dihiasi kasih sayang
Indahnya kasih sayang bila ada kamu

Nggak bisa Ngomong

Malas….. Lagi asyik nonton eh…. Ada tamunya mama. Bergegas aku masuk kamar untuk pake jilbab. Tapi abis itu aku malah malas keluar kamar. Malu! Idih…. Ternyata bisa malu juga ya?!
Ternyata sifat ku yang satu ini nggak ilang-ilang sejak dulu. Setiap ada orang aku pasti masuk kamar dan mendekam di dalam sampai tamunya pergi. But, ini cuma berlaku pada orang yang nggak ku kenal. Kalo dah kenal ngapain sembunyi. Aku juga nggak ngerti sih ama sifatku ini. Aku nggak tau apa ini baik or buruk? Mungkin penyebabnya adalah, waktu kecil mama selalu nyuruh aku masuk kamar setiap kali ada tamu. Katanya anak kecil nggak boleh ikut campur urusan orang tua. Secara waktu kecil aku kan cerewet banget, apa-apa ditanyain dan sering banget nyeletuk omongan orang tua. Tanpa mama sadari, ia telah membuat aku menjadi pribadi yang tidak berani menyampaikan pendapat di depan orang banyak. Semuanya hanya tersimpan di kepalaku tak mampu tersalurkan lewat kata-kata. Sampe-sampe nih ya cuman untuk minta validator aja or ketemu PA aku udah gemetaran.
Sebenarnya, aku pengen banget bisa pintar ngomong (bukan berarti aku bisu loh). I mean speaking infront of many people. Menyampaikan apa yang ada di benak ku kepada orang lain. Aku kadang iri ngeliat teman-teman yang bisa berbicara dengan baik dan santai tanpa harus berkeringat dingin atau pun gemetaran ketika berbicara di depan forum diskusi. Mereka pasti puas banget karena aspirasi mereka tersalurkan. (sah… bahasanya, aspirasi, hidup reformasi!!!!)
Aku heran juga, kok bisa ya aku mili jurusan keguruan? Tapi untunglah aku cukup berani menghadapi siswa, aku juga cukup PD. Aku berharap, semoga dengan menjadi seorang guru aku bisa belajar untuk mampu berbicara di depan public, seperti kata Aa’ Gim “Mulai dari hal terkecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang”. OK…^_^V!

Rabu, 02 Juni 2010

I wish my dream didn't come true

Semalam aku mimpi, mimpi buruk sekali… (Nyontek salah satu lirik lagu dangdut).
Aku emang mimpi buruk, bukan mimpi ketemu hantu or mimpi ada yang mati, tapi mimpi kedapatan nggak pake jilbab. kalo yang ngeliat itu mahram or sesama muslimah sih ora popo, tapi masalanya yang ngeliat itu adalah junior aku yang cowok dan udah baligh banget. Oh no……...!!!! terang aja aku nangis terkeke-kekeh ups, salah maksudnya termehek-mehek, NGGAK RELA!!! sekali nggak rela-tetap nggak rela. Rasanya tuh harga diriku tercabik-cabik. Pengen banget menjontos mukanya. (wah punya bakat gangster ya, mbak?) untung Cuma mimpi, kalo nggak, hi……nggak sanggup deh ngebayanginnnya…
Ya Allah….. I wish my dream didn’t come true.

Selasa, 01 Juni 2010

Sungguh setelah kesulitan ada Kemudahan

alhamdulillah....
akhirnya, segala urusan ku untuk penelitian tuntas juga. setelah sebulan penuh aku berjuang untuk bersabar. Aku berhasil mendapatkan tanda tangan dari Ayah, pak Mappaita Muhkal, dari Pak Darwis selaku validator, pak Usman selaku ketua P3MP, dari Bu' Aswi selaku pembimbing II dan Pak Nurdin selaku Pembimbing I ku. Aku tahu, ini bukanlah akhir dari perjuangan, aku baru saja melewati fase kedua dalam tugas akhirku. aku akan tetap berjuang! semangat! mudah-mudahan aja aku bisa ikutan wisuda bulan 8. that is my dream. Sekarang aku bareng Ria (teman di mathematics department) mo pergi ke rumah Pak darwis. Kali ini aku membutuhkan tanda tangan beliu selaku ketua Jurusan.Aku sih berharap Pak Darwis ada di rumah. Soalnya tadi pagi beliau pergi ke RS untuk berobat. beliau lagi sakit, tp dignosany simpang siur, ada yang bilang masalah saraf, ada juga yang bilang gangguan mata. entahlah, semoga Allah memberinya kesabaran dan kesembuhan.

Ntar malam insya Allah aku bakalan berangkat ke masamba untuk melakukan penelitian.
buat sahabat blogger aku minta do'anya yah....(pd banget ya, padahal belum kenal juga)
Target ku sih 10 hari, moga-moga aja lancar dan diberi kemudahan oleh Allah.