Kamis, 27 Oktober 2011

DAIKKA (Pelajaran Kesatu)

A.  ....Wa .......... Desu (Dearimasu)
 Wa adalah kata bantu subjek (pokok kalimat)
Desu atau Dearimasu adalah bentuk positif yang digunakan untuk membuat sebuah ucapan menjadi formal. Huruf u biasanya tidak disuarakan.

Nah... sekarang saat ini saya akan mencoba membuat kalimat dalam bahasa Jepang. Tapi saya juga lagi belajar loh... jadi gomen ne ... klo salah.

Watashi wa Mega desu
= Saya adalah mega

Watashi wa indonesia-jin desu
= saya adalah orang Indonesia

Watashi wa Eigo no sensei desu
= saya adalah guru bahasa inggris

Anohito wa Anti-san desu
= Dia (adalah) nona Anti

Kanojo wa Indonesia-jin desu
= dia (perempuan) (adalah) orang Indonesia

Kare wa Nihon-jin desu
= dia (laki-laki) adalah orang Jepang

Watashi-tachi wa shimbunkisha desu
= kami adalah wartawan



Derita Pore

Sudah 2 hari ini, pore berdiam diri, nggak bersemangat. Dia betah selama berjam-jam menggelung dirinya si atas karton. Kasihan pore, dia lagi sakit. Sepertinya terserang flu. nggak mau makan sedikit pun meskipun hanya seteguk air,  soalnya tenggorkannya lagi sakit. Akibatnya, tubuhnya jadi kurus. kecantikannya pun mulai pudar. 

Saya jadi iba jika melihat ekspresi kesakitannya. Saya nggak tau mau ngelakuin apa. Saya sudah berusaha memberinya makan, tapi ditolaknya. Begitupun dengan air. Saya takut dia nggak kuat menahan sakit atau kekurangan cairan dan akhirnya mati. Saya hanya bisa menyelimutinya, berusaha memberikan kehangatan pada tubuh kecil tak berdosa itu.

Sementara itu, kedua saudaranya Pora dan Poro sama sekali tidak peduli akan penderitaan Pore. Mereka asyik kejar-kejaran, berlomba menghabiskan makanan yang disiapkan. yah.. namanya juga binatang. Tapi yang nyebelin, ibunya ituloh, si Jamesha sama sekali nggak merasa kasihan terhadap anaknya. oh... Jamesha, dimana naluri keibuan mu? dia itu anakmu...

Saat ini Pore kembali menggelung dirinya di sudut ruangan, di atas tumpukan tikar dan kain lap. Sepertinya ia berusaha mencari tempat yang bisa membuatnya hangat. Ekspresi sakit masih tergambar jelas dari wajah dan gerak tubuhnya.
Met istirahat ya Pore, moga cepat sembuh....
 

Selasa, 25 Oktober 2011

Masih Sama

Hari ahad kemarin Anti (My BF) tiba di Makassar. Aku tidak deg-degan menantinya, tapi tetap mendoakan semoga perjalannya lancar. aku juga tidak mengirimkannya sms meski itu hanya untuk bertanya, "dah dimana?"

Aku hanya berpikir, "insyaAllah ntar ketemu kok" lagian dia juga bukan orang yang baru di Makassar ini. Saat itu aku tetap fokus pada pembicaraan dalam pertemuan, di sekretariat. Sesekali ku lihat hp ku, siapa tahu ada sms darinya yang menanyakan alamat baru ku. 

Pukul 5.00 WITA barulah ada sms darinya, itu artinya dia dah tiba. Segera ku kirimkan sms balasan menjelaskan lokasi tempat tinggalku yang baru. Aku lebih dulu tiba dibandingkan dia. Dia tiba di rumah, saat aku sedang mandi. Usai mandi, aku mendengar ada suara yang nggak asing lagi di telingaku. 

Suara itu...begitu mencekam... "hmmmm... Anti dah tiba". Aku nggak langsung menemuinya, aku malah asyik nyuci pakaian di kamar mandi. Habis itu aku menuju kamar, sambil berkata, "wah, kamu berhasil juga nemuin alamat ini?" ujarku 
"berhasil donk... saya nggak mungkin di sini kalo ga berhasil"
"bagus... bagus..."
Untuk sementara, aku tinggalkan dulu Anti  di ruang tamu ngobrol bareng Firah. Aku mesti pakaian dulu khan... Usai persalinan ups maksudnya ganti baju, aku menghampirinya dan menarik tanganya ke atas untuk berdiri...

"ckckckck .... nggak berubah" ucapku mengomentari ukuran tubuhnya.

"iya nih... tambah kurus saya" timpal Anti, "peluk dulu donk..." lanjutnya. 

Barulah di situ kami cupika cupiki melepaskan kerinduan yang tak terperikan ..***halah
HAAAAA...... aku kangen banget ma tuh anak....gemes deh.. kirain bodynya udah bertambah eh, taunya masih sama aja. Abis itu langsung minta ole2. tau nggak dia ngasih apa, aku dikasih tiket pesawat, katanya itu harganya satu juta. aku melengos. 
"he... Ga, ini yang beneran. Ambil ini" dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya, aku dengan senang hati menerimanya. dan dengan penuh semangat membuka bungkusan itu. Isinya  apa yah? penasaran. buka...buka...buka... 
"hah???? Roti????!!!!" GUBRAKK!!! aku pun terlontar ke belakang. Anti tertawa cekikikan. Anti toh... masa' ole2nya roti dari pesawat. Huaaaa.....nggak bener iki. Mana pesanan rok batikku????
"Wei... itu Roti satu Juta tau..." bela Anti.
Aku memang penggemar Roti, tapi .... ah... sudahlah, Thanks Sob...
Kamu emang ga berubah, masih kayak dulu, masih suka ga bawa ole-ole...
hehehe..piece ^_^ V



Cantik dengan Jilbab

Aku bangga menjadi wanita muslimah
di saat yang lain bangga menjadi wanita modern
Aku bangga jilbabku menguntai di dada
di saat yang lain bangga menguntai kecantikannya
yang memukau dan menawan yang tiada henti
aku bangga jika mahkota adalah jilbabku
di saat yang lain bangga jika rambut adalah mahkotanya
wahai kawan yang bermimpi
sanjungan akan cantik bukanlah buka-bukaan
cantik bukan selalu berdandan
dan cantik bukan berarti seorang pujaan
kuulurkan jilbabku hingga terasa damai hatiku

Kost Baru dan Kucing-kucing

Rabu 23 Agustus 2011 aku resmi meniggalkan kost Flora. Berat…. sungguh berat rasanya kaki ini melangkah meniggalkan my lovely kost. Rumah kedua ku setelah rumah yang ada di Masamba. 5 tahun bukan waktu yang singkat hingga mampu membuatku meninggalkannya. Kutatap kost ku itu dengan perasaan gamang, sambil menutup pagar depan berulang kali ku katakana “angiong Flora… sayonara…” dua kata dua bahasa yang artinya sama-sama selamat tinggal.di boncengan motor Rara, air mataku pun tumpah…. hiks sedih banget 
Tiba di kost baru, aku disambut dengan bau yang semerbak. Benar-benar menyengat. Bukan bau yang sedap, tapi bau kotoran kucing. HOEK!!! itulah kesan pertama ku di kost baru. Membersihkan tahi kucing yang ada di dekat tempat cuci piring. Karena itu aku bertekad untuk tidak membaik-baiki kucing-kucing yang ada di rumah ini. Mereka adalah kucing-kucing peliharaan teman kost ku yang baru. Sempat ada niat gini, "aku bakalan ngebaik-baikin tuh anak kucing di depan tuannya, tapi kalo tuannya ga ada aku bakalan taro mereka di luar" ***bergumam dengan tatapan sinis dan kepala yang meliuk-liuk ala pemeran antagonis di sinetron2 Indonesia
Anti sempat bilang, " tapi kan mereka lucu me..."
Aku jawab, "tapi kan tainya ga lucu  ti..."
Tapi... tapi .... itu dulu, semua rencana  jahat ku hanya ada di angan-angan. Beberapa hari tinggal di kost baru bersama Firah, Ferda dan Nisa aku mulai menyukai kucing-kucing tersebut. Apalagi dengan keberadaan Fira aku nggak bisa leluasa melakukan aksi gila ku. Bukan.. bukan karena takut sama firah, tapi karena Firah rajin ngurusin kucingnya, so aku nggak perlu direpotkan dengan urusan kotoran kucing lagi. 
Kini, hampir 2 bulan tinggal di sini aku malah jadi sayang sama kucing-kucing itu. Sering ngajakin mereka main, ngelus-ngelus bulunya, ngasih mereka makan, menatap mereka dengan tatapan kasih sayang ***kurker banget yak.
Kucing-kucing itu bernama Jamesha, Pora, Pore, dan Poro. berikut Deskripsi dari keempat kucing tersebut.
1. Jamesha, Ibu kucing yang baik hati. Sering membawakan makanan kepada anak-anaknya. Saking baiknya, dia rela mencuri demi ketiga anak-anak nya. Dia rela diusik tidurnya oleh ketiga anaknya yang ingin menyusu. Dia suka sekali menggoyang-goyangkan ekornya untuk meggoda anak-anaknya. Dia rela nggak makan demi anak-anaknya. kalo anak-anaknya lagi menyusu, dia bakalan menjilati satu persatu anaknya  dengan tujuan memandikan tentunya. Tapi akhir-akhir ini Jamesha mulai galak, mungkin karena dia hamil lagi. oh NO! 


2. PORA
 2. Pora, Kucing hitam putih. Anak pertama dari tiga kembaran. Kucing ini paling sering mengalami peristiwa tragis bahkan sejak pertama dilahirkannya. Waktu itu Jamesha sudah waktunya melahirkan, tapi dengan santainya dia jalan-jalan di dalam rumah, sementara Pora sudah bergelantungan di lubang kelahirannya. terpaksa Nisa membantu menariknya keluar. Pernah jatuh dari loteng ketika jamesha menggendongnya, pernah juga jatuh dari lemari. Sifat: paling akrab dengan manusia, paling kecil suaranya, suka makan jagung, kacang panjang  dan wajik khas mandar, plus kerupuk. 

3. Pore. Kucing belang, warisan dari Jamesha. Paling dekat dengan ibunya, paling cantik dan pemberani. selain itu kucing ini juga paling manja. Pore juga paling kerang ngeongannya, dan paling kuat firasatnya. Pernah suatu kali, pore uring-uringangan. Bawaannya lesu melulu, tampangnya sedih, kami semua khawatir melihat sikapnya saat itu. ternyata malamnya dia menjadi pembahasan dalam rapat pondokan. Anak-anak tetangga sebelah berniat untuk membuangnya. kasian Pore. Kucing yang satu ini juga punya kebiasaan yang baik, dia rajin banget mandi dan memandikan saudaranya dengan lidahnya. tidak heran jika di antara ketiga kembarannya dialah yang paling bersih.

 4. Poro. Si bungsu yang sok jago. Tapi sebenarnya dia yang paling penakut. Begitu ada ancaman, dia langsung lari ke bawah lemari. kucing yang paling agresif saat makan atau saat Jamesha membawakan makanan. Kalo aku perhatikan nih, ya ..  Poro itu adalah kucing yang paling bandel,  suka ngegangguin saudara-saudaranya yang lagi tidur. Emang sih awalnya cuma mengelus-ngelus, tapi kemudian dia tidak tahan untuk tidak menggigit telinga Pore maupun Pora. dia juga beberapa kali kepergok mencuri ikan, ***gini nih kalo kebiasaan di kasih makanan hasil curian. nah... kucing ini paling dekat dengan tikar. dia juga yang paling nyebelin. Tadi malam aja sarung ku dikencingi olehnya. PORO....!!!!!! awas kamu yah.. hehehe
 

Kami paling repot pada saat menjelang makan, kucing -kucing ini akan segera berlari ke dapur dan mengeong-ngeong di kaki kami dengan suara yang super nyaring (kecuali pora).Supaya kami bisa makan dengan tenang, kucing-kucing ini kami simpan di luar rumah dulu. kadang dengan makanannya, kadang juga tidak. Ferda tuh yang paling sering ngebooingin  kucing. Biasa juga, kami berlari ke kamar, menghindari kejaran kucing-kucing yang agresif itu dan menguncikannya. pokoknya di kost ini butuh perjuangan untuk makan.
Saat malam datang, nyamuk-nyamuk pun mulai beraksi. Berhubung aku orangnya paling anti sama anti nyamuk, maka kami memasang kelambu di ruang tamu untuk menghindari serbuan nyamuk. emang sih... serbuan nyamuk bisa dihindari, tapi serbuan lain datang kemudian. Ketika Kelambu mulai terpasang, trio kucing ini pada tawaf di sekitar kelambu. Tahu tawaf khan... itu loh prosesi mutar-mutar di sekitar ka'bah kalo orang naik haji. Kucing-kucing ini tawafnya di sekitar kelambu. kalo tawaf biasa sih nggak masalah. tapi yang jadi masalah mereka tawaf sambil menyerang kelambu. melompat-lompat dan bergelantungan di kelambu. Duh.... kucing.... kalian kenapa sih...?
Meskipun begitu, kami tetap sayang pada mereka. Aku paling suka ngeliatin mereka yang lagi tidur dengan pulas sambil berpelukan satu sama lain. Kucing aja bisa saling menyayangi, so kenapa kita (manusia) tidak?




Rabu, 19 Oktober 2011

Cowok-Cowok Penggemar FTV

            Kali ini saya mau bercerita tentang tetangga-tetangga baru saya. ups, salah, yang benar sayalah yang jadi tetangga baru mereka. Mereka memang anak-anak cowok, tapi selera mereka nggak beda-beda amat dengan selera remaja cewek. Like the title above, mereka rajin banget nonton FTV siang bareng-bareng. Entah apa yang ada di benak para pria itu ketika menyaksikan tontonan tersebut.

           Saya diam-diam memperhatikan kebiasaan mereka ini. Asal tahu saja, rumah saya dan rumah mereka hanya dibatasi oleh dinding seng, so apapun yang mereka omongin ataupun lakukan bisa terdengar jelas dari kamar kami. Saya ikut tertawa, manakala mendengar tawa mereka saat menonton FTV.

          Seperti Siang ini, lagi-lagi mereka -yang umurnya kutaksir sekitar 19-20 an - pada ngumpul rame-rame buat nonton FTV. kali Ini ceritanya tentang cowok tampan yang jadi pengantar bunga. Ketika dia sedang menjalankan tugasnya tersebut, ada pria lain yang sangat percaya pada mimpi. Dia baru saja bermmimpi bahwa ada seseorang yang memberinya bunga. dan dalam mimpi itu dikatakan bahwa orang yang memberinya bunga adalah jodohnya. nah...bertemulah 'sang pemimpi' tadi dengan cowok pengantar bunga, lalu 'sang pemimpi' berkata, "saya adalah orang yang sangat percaya pada mimpi, dan saya yakin kalau anda ini adalah jodoh saya"
           Kontan aja cowok2 tetangga kost saya pada tertawa. Mungkin mereka ngeri jika mereka mengalami hal yang sama. Kemudian mereka kembali heboh pada bagian berikut:

Cewek yang jadi pemeran utama akhirnya bertemu dengan cowok pengantar bunga,
"kamu percaya nggak, kalo ada orang bisa langsung suka pada pandangan pertama?" ciri-ciri mau menyatakan cinta tuh...

            Kali ini mereka bahkan bersorak, dan berhu....hu... ria. Saya yakin, itu adalah kalimat  yang tidak asing bagi mereka. Soalnya kemarin malam waktu Firah lagi begadang, dia sempat dengar tetangga kamar kami baik yang di sebelah kiri maupun kanan pada asyik ngegombal cewek-cewek di telepon menjelang jam 12-san. hemmm gini nih kerjaan anak muda sekarang, saya jadi iba sama cewek-cewek yang jadi korban keisengan mereka.

            Ketika melihat pemeran FTV yang ganteng, tiba-tiba ada yang nyeletuk, "orang itu mirip saya kan?"
***hahaha kepedean. Temannya pun menjawab, "iya mirip, pantat dia mirip muka mu?" majelis nonton itu pun kembali berguncang oleh tawa mereka.

            Ada lagi kebiasaan mereka yang unik, mereka suka banget nonton infotainment. Setahu saya, yang suka nonton acara gosip begitu tuh cuma perempuan, ternyata pengetahuan saya salah. Wah.... tetanggaku emang unik.

Selasa, 18 Oktober 2011

New Spirit


Setelah membaca beberapa tulisan dari Icha, semangat saya kembali terpacu untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya. Saya ingin melakukan hal-hal yang sempat pudar karena terlalu nyaman dengan keadaan yang ada sekarang, istilah kerennya sih "zona nyaman". Padahal as a human, saya juga punya mimpi (nan kkumi isseotjyo). ***salah satunya mimpi waktu lagi tidur.

Saya nggak peduli, apakah mimpi saya bisa terwujud atau tidak, yang jelas saya akan berusaha dengan penuh semangat dan tawakkal kepada Allah. seperti yang sempat saya kutip dari blognya Icha:


"We are responsible for the effort, notthe outcome. Ketika kita menaruh seluruh effort yang kita miliki disetiap kegiatan yang kita lakukan, maka orang lain pun juga menghargai seluruhusaha kita.. Dan ketika sudah melewati masa-masa berat tersebut, ketika kitabertambah dewasa, dan bertukar pikiran dengan orang lain, yang kita ingatbukanlah hasil akhir dari apa yang kita lakukan, tapi yang lebih membuat kitabangga adalah seberapa besar dan keras usaha kita untuk bisa mencapai hasilakhir tersebut. Karena kehidupan itu adalah proses.."
Yup! Benar banget, hidup adalah proses, proses untuk senantiasa menjadi lebih baik dari kemarin. Rasanya sayang banget kalo nggak ada perubahan dalam hidup, bahkan malah mundur. Tapi tetap mesti memperhatikan batasan-batasan Allah. Cz kalo kita sudah berani melanggar batasan itu, maka apa yang kita kerjakan nggak akan berberkah, bahkan boleh jadi ia menjadi penghalang diri kita untuk mengapai keridhaan Allah.
Nah.... mumpung sekarang saya masih bebas, belum ada yang mengikat, so nggak ada salahnya buat saya untuk mengejar mimpi-mimpi saya. Bahkan kalo boleh meminta pada Allah, saya ingin diberikan pasangan yang sama-sama memiliki mimpi yang besar. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga demi kemaslahatan Umat
Di antar mimpi yang ingin saya wujudkan adalah: Lanjut S2 di luar Sulawesi, Punya pekerjaan yang bagus, Mendirikan Islamic Boarding School, Go abroad especially Madinah n Japan...
Never give Up. Trust to Allah. InsyaAllah You'll find the way..... Ganbarimasu!!!! Allahu Akbar!!!


Senin, 17 Oktober 2011

Mie Titi........


Resep Mie Titi
Bahan
- Mie kering halus
- Sawi hijau 
- Bakso



- Telur 2(dikocok)
- Tepung Maizena/ Kanji
Bumbu
- Bawang putih
- Bawang Merah
- Merica
- Daun Bawang
- Sere
Cara membuat
- rebus mie nya terlebih dahulu, lalu tiriskan
- Panaskan Minyak goreng, lalu goreng minya sampai keras ***awas gosong
- Haluskan bawang putih, merica, bawang merah, dan batanf sere
- Tumis bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan
- Masukkan bakso yang sudah dipotong-potong ke dalam tumisan lalu tambahkan air secukupnya
- Masukkan telur yang sudah di kocok, biarkan mendidih
- Masukka sawi yang sudah dipotong-potong ke dalamnya, tunggu hingga layu.
- Tambahkan tepung maizana atau tepung kanji yang sudah dikentalkan ke dalamnya.
- Aduk-aduk beberapa saat, lalu Angkat
cara Menghidangkan
- Mie tidak langsung di campur ke dalam kuah tadi tapi di letakkan di piring sesuai porsi orangyang akan memakannya dan di siram dengan kuah tadi
- Mie titi sebaiknya dihidangkan dengan bawang goreng, daun bawang, lombok biji, kerupuk, jeruk nipis.
- Bakso bisa diganti dengan ayam, atau udang.

**Selamat Mencoba**

Minggu, 16 Oktober 2011

Bekal Terbaik

Sungguh....
Setiap hembusan nafas ini adalah sebuah kereta menuju ajal
Masih Pantaskah aku bersantai?
Padahal bekal ini belumlah cukup untuk menempuh perjalanan
yang aku pun tak tahu seberapa jauhnya ia.
Seandainya waktu dapat kuputar ulang
akan kuambil bekal terbaik, yakni AMAL
Dia adalah bekal terbaik yang pernah ada
Harus kusadari bahwasetiap perbuatan
akan ada balasannya dari Allah subhanahu wa ta'ala

Harber (Hari Bersama) Dadakan

Hari ahad, atau yang biasa disebut hari minggu merupakan hari yang selalu kunanti-nanti setiap pekannya. Soalnya, pada hari itu aku dan beberapa orang teman-teman muslimah berkumpul dalam satu majelis untuk kembali mendapatkan siraman ruhiyah, kembali mengisi otak kami dengan ilmu syar'i dan mentazkiyah jiwa-jiwa kami yang sempat gersang akibat banyaknya polusi yang mengotorinya selama beraktivitas sepekan. Selain itu di halaqah tarbiyah kami bisa saling bertemu, bertukar pikiran, berbagi, dan saling menguatkan. Di majelis tarbiyah, kuperoleh ketenangan yang tidak kudapatkan di tempat lain. Senyum para akhawaat, tazkiyah maupun materi tarbiyah yang disampaikan oleh ummu memberi kekuatan dan semangat tersendiri buatku. Aku begitu bersyukur kepada Allah atas nikmat ini, nikmat keislaman, kesempatan untuk tarbiyah dan bertemu dengan saudara-saudara yang saleh, yang ketika melihatnya dapat membangkitkan rasa takut kepada Allah.. 
Namun, sabtu sore -sehari sebelum hari tarbiyah- datanglah sms dari Irma (naqibah kami) bahwa ummu tidak bisa mengisi tarbiyah hari ahad. Aku dan Firah merasa sedih tentunya, begitu pula dengan beberapa teman yang lain. Mengingat  ukhti Adri sudah akan kembali ke kampung halamannya hari kamis pekan ini. yang berarti pertemuan depan dia sudah tidak bisa hadir dalam majelis kami. 
Firah pun berinisiatif untuk mengadakan acara makan-makan di rumah k Afifah. Setelah melalui proses menghubungi sana-sini akhirnya disepakati bahwa acara makan-makan akan di adakan di rumah k Afifah hari ahad jam 10, Dengan menu Mie titi yang juga biasa disebut mie kering. Jadilah akhirnya kami melaksanakan Harber Dadakan.
Aku dan firah yang menyiapkan bahan-bahannya, kemudian membawanya ke rumah K Afifah. Hanya saja, sedikit sekali akhawat yang bisa datang. Yah.... kalo diitung-itung peserta acara ini hanya berjumlah 6 orang. Beberpa akhawaat yang nggak bisa datang disebabkan adanya agenda yang lain, seperti Irma misalnya, beliau harus mengikuti pelatihan pengajar TK/TPA di balai kota. Ukhti Eni aja, datang nya telat karena masih haru koas dibagian anestesi.
Meski hanya berjumlah 6 orang  nggak jadi masalah besar buat kami, Buktinya rumah K Afifah menjadi sangat ramai dengan kehadiran kami, duh... jadi nggak enak nih ma ustadz (suami k Afifah). Dengan riang gembira dan cekatan kami bekerja di dapur. Jujur, aku nggak tau gimana cara mie titi, soalnya aku cuma tau makan doang, tapi gara-gara acara makan-makan ini, aku jadi tau gimana cara membuatnya. Entar deh aku bagi resepnya.
Sambil masak K afifah cerita tentang perjalanan hidayahnya, dan bagaimana bisa bertemu dengan suaminya.. Beliau berbagi tips biar bisa tegar di jalan dakwah. Ini adalah bagian yang paling aku suka dalam harber selain makan tentunya, di harber kita bisa saling mengenal lebih dalam satu sama lain. Seperti hari ini, aku baru tahu kalau ayah temanku adalah seorang dukun,  Dewi yang ternyata jago banget masak mie titii. lalu teman-temanku akhirnya tau kalo aku nggak suka makan sawi, dan masih banyak lagi. Ukhuwahnya terasa banget. Aku juga diajarin, kalo saat menggoreng, sodetnya jangan diayun kesana kemari, soalnya minyaknya bakan tercecer. hehehe.. afwan...abis dah jadi kebiasaan di kost, sodet dijadiin mic.
Kami masak dari jam 10.30 sampe jam 12.00. Usai melaksanaka shalat duhur berjamaah, kami pun meyantap masakan  kami. hmmmm lezat...  Seperti biasa, waktu masak lebih lama dibanding waktu makan. Abis makan kami semua pada kekenyangan yang berimplikasi pada rasa kantuk. Kami pun beristirahat sebentar di kamar anaknya k Afifah.  Aku, ukhti Adri, dan ukhti Dewi sempat tertidur sebentar.
Gema adzan Ashar membangunkan kami, setelah shalat dan beres-beres, kami pun pamit pada K afifah. Aku dibonceng Fira, Adri nebeng di mobil Dewi, sedang Eni sendiri aja di mobilnya. Mubazzir banget nih, harusnya bisa muat lebih banyak lagi, sayang teman-teman yang lain pada nggak ikutan. 
Oh iya, kami menyempatkan diri singgah di rumah murabbiyah kami, sekalian menjeguk beliau. Ternyata penyebab tidak bisanya beliau mengisi halaqah kami adalah tidak sehatnya ummu. Ummu menerima kami dengan baik dan sempat memberi kami nasehat sedikit. Intinya, sebagai muslimah kita harus bisa kuat, dan istiqamah. Meskipun nantinya kami harus kembali ke daerah kami masing-masing dan tidak ada akhawaat atau sulit bertemu dengan akhawat maka kami harus tetap memperkuat ibadah-ibadah (wajib maupun sunnah) kami dan tetap beregang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah. Syukran ummu....
Meskipun acaranya mendadak tapi alhamdulillah semua berjalan lancar. 
Dari perjalananku hari ini aku bisa menyaksikan langsung betapa indahnya rumah tangga Islami. Semoga aku juga bisa mewujudkannya.. amin







Ilmu dan Akhirat

Fudhail BIn Iyadh berkata: ketakutan manusia akan Allah sejajar dengan ilmunya tentang Allah, dan penolakannya dengan kenikmatan dunia sejejar dengan keinginannya dengan akhirat.

Kamis, 13 Oktober 2011

Dia....Ukhti ku...

Aku baru aja buka-buka draft dan ternyata ada tulisan ini.  Sekalian aja di edit dan dipublish. Check it out!
Semakin hari, aku merasa semakin dekat dengannya. Bahkan sudah sampe tidur bareng. ck..ck..ck... waktu emang bisa merubah segalanya. bayangkan, kami punya ranjang masing-masing tapi kami lebih memilih tidur di lantai dengan menggelar kasur yang cukup besar untuk kami berdua.
Setiap jam 10 malam meja belajar di geser, kasur dihampar, dan kelambu pun digantung. si dia udah kecanduan kelambu. Dan tiap pagi juga kami bahu membahu merapikan tempat tidur***banyakan dia sih yang ngerapihin.
Dulu sempat menangis karenanya, tapi akhirnya lebih sering tertawa bersamanya. Kalo dia lagi diam, artinya jangan tanya-tanya. so aku cuek aja sampai dia yang membuka mulut dengan gumaman, atau gurauan. 
sosok yang baik, yang kuat, pekerja keras, yang cekatan, dan sederhana, serta kadang terkesan lugu (lucu dan guriting). Mengajarkan ku banyak hal terutama soal kerapihan dan kebersihan. Dia juga suka ma'dawa-dawa di dapur. Bersamanya aku berani membuat kapurung, dan ongol-ongol. 
Dia, ukhti ku, membuat ku tertawa dengan guyonannya, dan membuatku menangis saat mendengar tangisnya di hari berpulangnya ibundanya yang tercinta, membuatku ikut kesal ketika ada yang menipunya, dan membuatku berat meniggalkan kost Flora.
Dia.. ukhti ku yang pernah menegurku saat aku kebablasan bercanda dengan seorang senior yang bukan mahramku. Syukran ukh, karena sudah menegur. Ana emang butuh itu. Itu menunjukkan cinta ukhti pada ana yang tidak ingin ana terjatuh dalam kemaksiatan.
Dia, Ukhti ku, penggemar warna hijau yang diam-diam membaca blog ku. Semua barang-barang di kamar mandi serba hijau. Sabun pun hijau. Hampir aja aku dicat hijau sama dia.
Dia, Ukhti ku, yang rajin banget ke pasar Butung dan pulang kampung dengan motornya yang dijuluki 'MORA'. Aku sering ditinggal sendirian di kamar kost. suka berkata "....sedding..". 
dia Ukhti ku, yang pusing tujuh keliling kalo ngeliat kondisi Flora yang berantakan dan rumputnya udah tinggi. Semangatnya luar biasa. Meski hanya setahun tinggal bersama tapi kesannya insyaAllah tetap tertinggal. 
Dia... ukhti ku... Rahmawati Rusli....
kaifa Haluki ya ukh....? gimana Proposalnya?


NB: Tulisan ini kudedikasikan kepada al ukh... RARA


Impian ku dan Takdir-Nya

Ketika Kehendakku  tak ,
sejalan dengan Kehendak-Nya
Biarkan kehendak-Nya yang berjalan di atas hidupku
karena kehendak-Nya adalah kebaikan untukku
Ketika inginku tak sesuai dengan ingin-Nya
Biarkan ingin-Nya yang menjadi skenario terbaik bagi hidupku
Karena Dia Maha Tahu segala hal tentang diriku

Biarkan tangisan mengobati kekecewaan ku
bukan kecewa pada Rabb ku
Tapi kekecewaan pada diriku sendiri
Yang tidak mampu berdiri di atas ingin-Nya

Hidup harus dijalani dengan ikhlas
Sesakit apapun di saat impian tak sejalan dengan takdir-Nya
Siap ataupun tidak harus dijalani
Karena Rabb ku tak pernah butuh persetujuan ku
Atas kehendak-Nya

Kuyakin kehendak-Nya adalah yang terbaik
daripada ingin ku

Tamasya ke Pulau Sandro Benge

Tanggal 2 Juni 2011, sehari ba’da SNMPTN para kru al Insan beserta siswa Bimbingan Belajar mengadakan Rihlah atau dalam bahasa lazimnya disebut Rekresai atau melancong ke Pulau Kadesea.

Perjalanan Di muali pukul 6.30 pagi dari Kawasan BTP (Bumi Tamalanrea Permai) asrama Siswa Al-insan. Perjalanan kami cukup lancar. meskipun harus menenmpuh rute yang asing, dan terjal. Apapun itu jika kita menikmatinya maka everything is OK. apalagi di mobil kami ada Kia, siswa yang hobynya ngelawak. sepanjang perjalanan suaranya lah yang memenuhi atmosper di kendaraan kami. mmm lumayan buat penghilang BT.

Awalnya kami sama sekali tidak berencana ke Pulau Kadesea. Tempat yang kami tuju sebenarnya adalah Pantai Galesong. namun kondisi pantai di sana tidak sesuai dengan yang kami bayangkan. Pasirnya hitam, dan penuh dengan ranting dan daun-daun pohon Bambu. Anak-anak tak terkecuali kami kecewa berat.

Di tengah kekecewaan kami itu, seorang ibu menawarkan untuk mengunjungi pulau Kadesea yang jaraknya sekitar 10 menit perjalanan. kami semua terkesima melihat sebuah pulau yang teronggok di tengah laut. dari tempat kami berdiri (di pinggir pantai Galesong) kami bisa melihat hamparan pasir putih yang mengelilingi pulau tersebut. Semangat kami pun kembali berkobar*api kali?!

Tapi perjuangan tidak berhenti sampai di situ. Untuk sampai ke Pulau Kadesea, kami harus menumpang kapal milik salah seorang warga. apa yang salah dengan itu? ooh tidak, tidak salah sama sekali. kalau mau ke pulau emang harus naik kapal. yang jadi masalah adalah, kapal tidak bisa bersandar di pinggir pantaii, disebabkan kedalaman air laut yang dangkal. jadi kami pun harus berbasah-basahan melintasi air baru naik ke kapal.



setelah itu perjalanan berlangsung dengan riang gembira. aku dan 3 orang rekan duduk di bagian paling depan kapal. terjangan ombak kurasa seperti ayunan bunda. duh… kok jadi mual ya mengingatnya.

mendekati pulau, kapal kami mogok. *toeng,toeng!

ada sekitar 15 menit kami harus terombang ambing di lautan. mau turun, lautnya masih dalam banget. terpaksa kami harus bersabar menikmati buaian ombak yang semakin terasa karena mesin kapal tidak menyala.

Perjuangan kami hari itu terobati dengan keindahan pulau Kadesea. Pasinya putih, airnya pun masih jernih. serta bebatuan di dasar laut yang terlihat bahkan ketika kami masih di kapal.





Waaa….. pengen segera terjun ke laut. tapi ibu-ibu di belakangku mengingatkan.

“hati-hati mbak, kadang saking jernihnya air, orang-orang ga sadar kalo laut ini dalam, dikirain dangkal.”

aku pun urung melakukan niat ku. secara aku kan belom jago bener renangnya. kapal merapat dengan selamat di pantai Pulau Kadesea. satu- persatu kami turun dari kapal, sambil mengoper tas-tas dan barang-barang yang lain.





acara selanjutnya adalah bakar-bakar ikan dan permainan di tepi pantai. meskipun begitu ada juga peserta yang nyebur duluan. ada juga yang pergi foto-foto tapi ga ngajak-ngajak tega!





Makan siang setelah shalat duhur. abis itu pada nyebur deh di laut yang jernih nan menawan. oh, iya, di pulau kecil itu ternyata dibangun sebuah ushalla kecil juga, jaddi kita ga kesulitan untuk beribadah.

sayangnya kegembiraan kami ga berlangsung lama. karena tepat pukul dua siang kami sudah harus kembali. Yang punya kapal akan pergi melaut. hahahaha,tenyata kapalnya si Bapak the bukan kapal komersial, api kapal penangkap ikan. hahahaha…












Mau tidak mau kami pun harus rela menginggalkan pulai Kadesea. Perjalanan singkat yang berkesan. Lain kali aku bakalan ngajak teman-temanku yang lain ke pulau ini. InsyaAllah….

Setelah Setahun

Akhirnya tabir itu pun tersingkap. Aku tak pernah bermaksud untuk menyembunyikannya, hanya saja aku memang tak pernah mengatakannya secara blak-blakan, karena sejak awal aku mengira mereka semua sudah tahu. tanpa ada maksud berbohong, menipu atau merahasiakan apapun dari siapapun. Sungguh....

Tapi entah mengapa perasaan bersalah dan tidak enak itu tetap saja hadir manakala salah seorang guru di sekolah menyampaikan kepada Pak Kepsek, kalau aku sebenarnya alumni jurusan Matematika. Meskipun ibu itu menambahkan bahwa aku 'jago bahasa inggris', raut wajah kurang berkenan dari pak Kepsek tetap saja tergambar. "saya kira dari jurusan Bahasa Inggris?" Serta merta aku tak dapat berkata apa-apa dan tak mampu lagi mengangkat kepala. Aku tidak tahu apa yang ada di dalam hati pak kepsek. Aku sempat memberikan penjelasan ke Pak Kepsek kenapa aku bisa mengajar bahasa Inggris. Entah dia bisa mengerti atau tidak, aku sama sekali tak tahu.  Ketidaktahuan ku itu menimbulkan berbagai macam perasaan yang berkecamuk di dada.

***

Waktu itu tanggal 7 Oktober 2010, aku menerima tawaran mengajar bahasa Inggris di SMA dari Kak Alya. Saat itu kondisi keuangan ku sangat memprihatinkan. Untuk meminta kepada mama aku sudah tak punya nyali. Aku kan sudah Sarjana, (meski baru lulus) masa masih nadahin tangan ke orang tua? ***pikir ku saat itu. Di saat yang bersamaan kak Alya menawariku pekerjaan tersebut.
"Ega, mau nggak ngajar bahasa inggris di t4 ngajar ku?"
Awalnya aku enggan, soalnya aku belum pernah menghadapi anak-anak SMA, selain itu English is not my subject. Sempat ku tanyakan hal itu kepada kak Alya, "Emang bisa?" 
Dia bilang bisa, dia aja guru biologi, ngajar TIK di sekolah. 
Alasan kenapa akhirnya aku menerima tawaran tersebut adalah ucapan kak Alya yang bilang kalau aku cuma jadi pengganti sementara dari Bu Hasmiah, soalnya beliau lagi sakit magh akut. Aku pun meng-iya kan.
hari pertama  ke sekolah aku sempat nyasar, mesti beberapa kali naik angkot. Aku disambut oleh beberapa tentara di pintu gerbang, maklum letak sekolahku berada dalam lokasi tentara. Waktu itu aku dengan PD nya menyapa pak tentara, "permisi pak, SMA MKS RY dmn ya?". " di sana" jawab pak tentara dengan  tampang bengong. Mungkin baru kali ini ada orang yang negur buat nanya alamat. hehehe...
Selanjutnya aku pun bertemu denga wakil Kepsala Sekolah, soalnya saat itu pak Kepsek lagi ke luar kota. Bu Sri mempersilahkan ku untuk mengamati kondisi sekolah dan kelas-kelas, bahkan ruang guru. Kali aja ada yang membuat ku nggak srek. Beliau  pun menjelaskan bahwa siswa-siswi di sini udah hampir sebulan nggak belajar bahasa Inggris karena nggak ada guru. Naluriku terusik, Aku merasa terpanggil. pengen jadi seperti bu Muslimah. wkwkwkwk.
Mengajar di SMA swasta dengan kondisi kelas yang padat serta kondisi siswa yang super ribut menjadi tantangan tersendiri buat ku. Di awal-awal mengajar aku sering pulang dengan leher yang sakit, serta tubuh yang penat. Belum lagi mesti korban perasaan, karena menghadapi siswa yang susah diatur. Bagaimana tidak, aku langsung memegang 3 kelas (kelas 1, 2, dan 3) dan untuk mata pelajaran bahasa Inggris, kelas IPA dan IPS digabung, kebayang ga sih gimana beratnya mengajar di situ. Tapi itulah resiko yang harus kutanggung. oh iya, aku termasuk orang yang penuh pertimbangan dalam mengambil keputusan, malash saking lamanya, biasanya kesempatan itu sudah pergi baru aku bisa memutuskan. Tapi ketika aku sudah memutuskan sesuatu, maka tak mudah untuk melepaskannya. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk melakukannya.
Hari bergati hari, bulan pun terus bergulir akhirnya genap 3 bulan aku mengajar. Keakraban mulai terjalin baik antara aku dengan guru-guru, maupun dengan siswa. Mengajar bahasa Inggris menjadi hal yang menyenangkan buatku. meski kadang masih ada saja hal-hal yang kurang berkenan dari siswa. Dan nilai plusnya Kemampuan Bahasa Inggris ku makin bertambah. Guru kan harus lebih tahu dari pada siswa.(pikirku) aku nggak mau malu-maluin.
Setelah 3 bulan berlalu, usai Ulangan semester, aku menanyakan kepada BU Sri mengenai kelanjutan 'kontrak' ku. Tapi salah ku aku nggak pernah bilang kalau aku bukan alumni bahasa Inggris. Aku selalu merasa mereka sudah tahu dari Bu Alya. lagi perasaan ku yang bermain.
Bu Sri mengatakan agar aku tetap melanjutkan mengajar, karena bu hasmiah masih nggak ada kabarnya. Aku pun melanjutkan mengajar, karena aku belum berniat pulang kampung, "sekalian buat alasan sama mama, kalo di sini aku punya kerjaan, biar diizinin tetap di makassar untuk nuntut ilmu agama"
Begitulah, sampai saat ini, sudah setahun aku melakoni tugas ku sebagai pengajar di SMA MKS RY, tentunya bukan itu saja pekerjaan yang kujalani. Aku juga menjadi pengajar (tentor) matematika di sebuah LBB (lembaga Bimbingan Belajar) Islami di Makassar, dan nyambi as a private teacher. Meskipun gaji di kedua job ku itu lebih besar dibandingkan di skolah, tapi ada hal lain yang membuatku bertahan, yakni pengalaman. Pengalaman menjadi guru di kelas, di sekolah, berinteraksi dengan sesama guru dan siswa. 
Selama setahun ini, banyak hal yang sudah kualami di sini. Mengajar siswa dengan tingkat IQ dan sifat2 yang beraneka ragam, bagaimana menyiapkan perangkat pembelajaran bahsa Inggris (silabus, Prota, Promes, RPP, KKM), bagaimana menyusun soal ulangan, membuat kisi Ujian Sekolah, pergi mengawas UN di sekolah lain, rapat guru, ngurus ini, buat itu dll. Guru-guru di sekolah ini pun sangat menyenangkan, ramah, dan kekeluargaan. Ada ibu Sri yang blak-blakan dan suka ngasi masukan, ada bu J yang keibuan, penyayang dan kadang nyentrik juga, Pak K yang pengetahuan agamanya lumayan, yang awalnya sangat kutakuti karena ia dijuluki 'polisi bahasa' oleh guru-guru yg lain, kudu ati-ati klo ngomong sama bapak yg satu ini, tapi lama-lama aku mulai merasakn kebaikan dari beliau. bu nana, bu ipe, bu dewi, bu alya, bu Anti, bu rahma, yang termasuk guru-guru honor seperti ku. Mereka adalah senior-senior ku di Kampus, tapi di sekolah mereka adalah rekan kerja yang baik. Bu S yang baik, Pak H, Pak Haji Hrn, Pak guru Olahraga, dan masih banyak lagi. Mereka semua nggak sombong, selalu memeberikan motivasi kepada yang lain. Saling mengoreksi dan menerima masukan. Pokoknya semangat kekeluargaan di sekolah ini terasa banget. Tentunya semua ini tak lepas dari peran pak Kepsek yang rendah hati dan bijaksana. Selalu mengingkan yang terbaik buat siswa dan guru. Saat menulis ini aku baru sadar kalau ternyata banyak hal berharga yang kudapat dari 'salah alamat' ini. 
Nah... sekarang aku jadi bimbang, gundah, resah, dan sejenisnya. Sifat perasa ku kumat lagi, merasa nggak enak tanpa tahu apa yang sebenernya dirasakan oleh pak Kepsek. Sempat terpikir juga untuk mengundurkan diri, dan mencari sekolah yang lain. Hanya saja, saat ini kami tengah dalam proses merampungkan perangkat sekolah. Apa kata pak Kepsek jika tiba-tiba aku mengundurkan diri. Tadinya aku berniat menghadap ke pak Kepsek untuk menyakan masalah penentuan KKM bahasa Inggris yang aku belom ngerti caranya, karena aku bukan anak bahasa Inggris. Sayangnya, sebelum sempat menghadap, bu S sudah keburu ngomong, jadi nggak enak deh. 
Kupikir ini memang salah ku, tak ingin merahasiakan tapi tak pernah menyampaikan. (abis nggak ditanya sih)
saya sama sekali tidak pernah berpikir akan mengajar bahasa Inggris selama ini. Ini di luar rencana ku. Meski  saya yakin ini adalah bagian dari rencana Allah. Satu hal yang dapat menghiburku adalah aku yakin kalo aku selalu melakukan yang terbaik dalam pekerjaan yang kujalani. Aku bukan guru yang malas, malah kak Alya sebel karena aku terlalu 'rajin'. 
Aku terkesan dengan perkataan Ali bin Abi Thalib radiyallahu 'anhu: "seorang Insan dinilai dari apa yang bisa dikerjakannya dengan baik"
Hal itu memacuku untuk senantiasa melakukan yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Suatu pekerjaan sekecil apapun itu, ia tetap pekerjaan, lakukanlah dengan baik dan kebaikannya juga akan mengalir pada kita dan orang-orang di sekitar kita.
Mudah-mudahan itu bisa jadi pertimbangan buat pak Kepsek dalam menilai ku. Aku nggak takut dipecat, aku hanya khawatir jika pak Kepsek marah, itu saja. Aku sama sekali tidak takut kehilangan pekerjaan, yang aku takutkan adalah kehilangan kepercayaan.

Pada akhirnya aku haya bisa berharap yang terbaik pada Allah. Wish everything is OK.






Kamis, 06 Oktober 2011

Kemaksiatan Melahirkan Kemaksiatan Lainnya

catatan ini aku copas dari note seorang teman di fb.  mudah-mudahan bermanfaat. selamat membaca!

Sesungguhnya kemaksiatan yang dilakukan seorang hamba akan melahirkan kemaksiatan-kemaksiatan yang lain, sehingga pelakunya susah dan berat meninggalkannya. Sebagian salaf mengatakan: “Sesungguhnya diantara hukuman keburukan adalah terjadinya keburukan setelahnya, dan sesungguhnya di antara pahala kebaikan adalah kebaikan setelahnya”. Jika seorang hamba telah melakukan sebuah kebaikan, maka kebaikan yang berada di dekatnya mengatakan: “Hendaklah engkau mengamalkan aku juga!”. Jika dia telah mengamalkan kebaikan kedua, maka kebaikan ketiga akan mengatakan seperti itu juga , dan begitu seterusnya. Sehingga kebaikan selalu bertambah dan keuntungan berlipat ganda. Sebaliknya, keburukan juga seperti itu. Maka akhirnya ketaatan dan kemaksiatan itu menjadi sifat yang melekat dan keadaan yang tetap ada pada pelakunya. Jika seorang muhsin (orang yang sudah terbiasa berbuat ketaatan dengan sebaik-baiknya) meninggalkan ketaatan-ketaatan, maka jiwanya tertekan, bumi yang luas terasa sempit, dan dia merasa seperti ikan yang meninggalkan air. Sampai dia kembali melaksanakan ketaatan-ketaatan, maka jiwanya akan menjadi tenang dan hatinya menjadi tenteram. Sebaliknya, jika seorang mujrim (orang yang sudah terbiasa melakukan kemaksiatan-kemaksiatan yang besar) meninggalkan kemaksiatan dan menuju ketaatan, maka jiwanya tertekan, dadanya terasa sempit, sampai dia terbiasa melaksanakan ketaatan-ketaatan (Lihat Ad-Da' wa Dawa' karya Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah)

Hal ini diisyaratkan di dalam sebuah hadits Nabi Muhammmad saw dengan sabda Beliau “Hendaklah kamu selalu jujur, karena sesungguhnya jujur itu akan menuntun menuju kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu akan menuntun kepada surga. Dan tidaklah seseorang selalu berkata jujur dan berusaha menetapi kejujuran, sampai dia ditulis di sisi Allah swt sebagai orang yang sangat jujur. Dan hendaklah kamu selalu menjauhi dusta, karena sesungguhnya dusta itu akan menuntun menuju kemaksiatan, dan sesungguhnya kemaksiatan itu akan menuntun menuju neraka. Dan tidaklah seseorang selalu berkata dusta dan selalu memilih kedustaan, sampai dia ditulis di sisi Allah swt sebagai orang yang pendusta (HR. Muslim dari 'Abdullah bin Mas'ud)


Oleh karena itu Allah swt melarang kemaksiatan dan sarana-sarananya. Allah swt telah mengharamkan perbuatan-perbuatan keji, baik yang nampak maupun yang tidak nampak.Allah swt juga melarang mendekati perbuatan-perbuatan keji itu dan sebab-sebab yang menghantarkan kepadanya. Semua itu sebagai rahmat-Nya kepada para hamba dan menjaga mereka dari perkara yang membahayakan mereka di dunia dan akhirat.


Diantara perbuatan keji yang telah Allah swt haramkan di dalam Kitab-Nya dan lewat lisan Rasul-Nya adalah zina. Allah swt berfirman yang artinya “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Al-Isra:32)


Sarana-sarana yang menghantarkan menuju zina juga diharamkan, seperti wanita keluar rumah memakai parfum, membuka aurat kepada orang lain, berbicara manja kepada laki-laki yang bukan mahram, bersafar tanpa mahram, ikhtilath (campur baur laki-laki dan perempuan), khalwat (laki-laki berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya), tabarruj (perbuatan wanita yang memamerkan dandanan dan perhiasan), mengumbar pandangan kepada wanita yang bukan mahram, dan lain-lain.


Ketika larangan Allah swt diterjang, maka apakah yang terjadi? Kemaksiatan berantai membelenggu sang pelaku. Akhirnya berujung kepada zina. Ketika si wanita telah hamil karena zina, aborsi ditempuh sebagai solusi. Dengan banyaknya perzinaan, maka aborsi juga semakin meningkat pesat. Padahal di dalam perbuatan aborsi terdapat berbagai bahaya dan pelanggaran syariat yang dilakukan. Maka perlu ada usaha bersama untuk membendung perilaku menyimpang dari agama ini, sehingga harapan mearaih kebahagiaan dunia dan akhirat bisa diraih oleh umat ini dengan ridha ilahi.


Diambil dari Majalah As-Sunnah, Jumadil Tsani 1430/Juni 2009
dipublish ulang oleh http://perpustakaan-islam.com/

Kamis, 27 Oktober 2011

DAIKKA (Pelajaran Kesatu)

A.  ....Wa .......... Desu (Dearimasu)
 Wa adalah kata bantu subjek (pokok kalimat)
Desu atau Dearimasu adalah bentuk positif yang digunakan untuk membuat sebuah ucapan menjadi formal. Huruf u biasanya tidak disuarakan.

Nah... sekarang saat ini saya akan mencoba membuat kalimat dalam bahasa Jepang. Tapi saya juga lagi belajar loh... jadi gomen ne ... klo salah.

Watashi wa Mega desu
= Saya adalah mega

Watashi wa indonesia-jin desu
= saya adalah orang Indonesia

Watashi wa Eigo no sensei desu
= saya adalah guru bahasa inggris

Anohito wa Anti-san desu
= Dia (adalah) nona Anti

Kanojo wa Indonesia-jin desu
= dia (perempuan) (adalah) orang Indonesia

Kare wa Nihon-jin desu
= dia (laki-laki) adalah orang Jepang

Watashi-tachi wa shimbunkisha desu
= kami adalah wartawan



Derita Pore

Sudah 2 hari ini, pore berdiam diri, nggak bersemangat. Dia betah selama berjam-jam menggelung dirinya si atas karton. Kasihan pore, dia lagi sakit. Sepertinya terserang flu. nggak mau makan sedikit pun meskipun hanya seteguk air,  soalnya tenggorkannya lagi sakit. Akibatnya, tubuhnya jadi kurus. kecantikannya pun mulai pudar. 

Saya jadi iba jika melihat ekspresi kesakitannya. Saya nggak tau mau ngelakuin apa. Saya sudah berusaha memberinya makan, tapi ditolaknya. Begitupun dengan air. Saya takut dia nggak kuat menahan sakit atau kekurangan cairan dan akhirnya mati. Saya hanya bisa menyelimutinya, berusaha memberikan kehangatan pada tubuh kecil tak berdosa itu.

Sementara itu, kedua saudaranya Pora dan Poro sama sekali tidak peduli akan penderitaan Pore. Mereka asyik kejar-kejaran, berlomba menghabiskan makanan yang disiapkan. yah.. namanya juga binatang. Tapi yang nyebelin, ibunya ituloh, si Jamesha sama sekali nggak merasa kasihan terhadap anaknya. oh... Jamesha, dimana naluri keibuan mu? dia itu anakmu...

Saat ini Pore kembali menggelung dirinya di sudut ruangan, di atas tumpukan tikar dan kain lap. Sepertinya ia berusaha mencari tempat yang bisa membuatnya hangat. Ekspresi sakit masih tergambar jelas dari wajah dan gerak tubuhnya.
Met istirahat ya Pore, moga cepat sembuh....
 

Selasa, 25 Oktober 2011

Masih Sama

Hari ahad kemarin Anti (My BF) tiba di Makassar. Aku tidak deg-degan menantinya, tapi tetap mendoakan semoga perjalannya lancar. aku juga tidak mengirimkannya sms meski itu hanya untuk bertanya, "dah dimana?"

Aku hanya berpikir, "insyaAllah ntar ketemu kok" lagian dia juga bukan orang yang baru di Makassar ini. Saat itu aku tetap fokus pada pembicaraan dalam pertemuan, di sekretariat. Sesekali ku lihat hp ku, siapa tahu ada sms darinya yang menanyakan alamat baru ku. 

Pukul 5.00 WITA barulah ada sms darinya, itu artinya dia dah tiba. Segera ku kirimkan sms balasan menjelaskan lokasi tempat tinggalku yang baru. Aku lebih dulu tiba dibandingkan dia. Dia tiba di rumah, saat aku sedang mandi. Usai mandi, aku mendengar ada suara yang nggak asing lagi di telingaku. 

Suara itu...begitu mencekam... "hmmmm... Anti dah tiba". Aku nggak langsung menemuinya, aku malah asyik nyuci pakaian di kamar mandi. Habis itu aku menuju kamar, sambil berkata, "wah, kamu berhasil juga nemuin alamat ini?" ujarku 
"berhasil donk... saya nggak mungkin di sini kalo ga berhasil"
"bagus... bagus..."
Untuk sementara, aku tinggalkan dulu Anti  di ruang tamu ngobrol bareng Firah. Aku mesti pakaian dulu khan... Usai persalinan ups maksudnya ganti baju, aku menghampirinya dan menarik tanganya ke atas untuk berdiri...

"ckckckck .... nggak berubah" ucapku mengomentari ukuran tubuhnya.

"iya nih... tambah kurus saya" timpal Anti, "peluk dulu donk..." lanjutnya. 

Barulah di situ kami cupika cupiki melepaskan kerinduan yang tak terperikan ..***halah
HAAAAA...... aku kangen banget ma tuh anak....gemes deh.. kirain bodynya udah bertambah eh, taunya masih sama aja. Abis itu langsung minta ole2. tau nggak dia ngasih apa, aku dikasih tiket pesawat, katanya itu harganya satu juta. aku melengos. 
"he... Ga, ini yang beneran. Ambil ini" dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya, aku dengan senang hati menerimanya. dan dengan penuh semangat membuka bungkusan itu. Isinya  apa yah? penasaran. buka...buka...buka... 
"hah???? Roti????!!!!" GUBRAKK!!! aku pun terlontar ke belakang. Anti tertawa cekikikan. Anti toh... masa' ole2nya roti dari pesawat. Huaaaa.....nggak bener iki. Mana pesanan rok batikku????
"Wei... itu Roti satu Juta tau..." bela Anti.
Aku memang penggemar Roti, tapi .... ah... sudahlah, Thanks Sob...
Kamu emang ga berubah, masih kayak dulu, masih suka ga bawa ole-ole...
hehehe..piece ^_^ V



Cantik dengan Jilbab

Aku bangga menjadi wanita muslimah
di saat yang lain bangga menjadi wanita modern
Aku bangga jilbabku menguntai di dada
di saat yang lain bangga menguntai kecantikannya
yang memukau dan menawan yang tiada henti
aku bangga jika mahkota adalah jilbabku
di saat yang lain bangga jika rambut adalah mahkotanya
wahai kawan yang bermimpi
sanjungan akan cantik bukanlah buka-bukaan
cantik bukan selalu berdandan
dan cantik bukan berarti seorang pujaan
kuulurkan jilbabku hingga terasa damai hatiku

Kost Baru dan Kucing-kucing

Rabu 23 Agustus 2011 aku resmi meniggalkan kost Flora. Berat…. sungguh berat rasanya kaki ini melangkah meniggalkan my lovely kost. Rumah kedua ku setelah rumah yang ada di Masamba. 5 tahun bukan waktu yang singkat hingga mampu membuatku meninggalkannya. Kutatap kost ku itu dengan perasaan gamang, sambil menutup pagar depan berulang kali ku katakana “angiong Flora… sayonara…” dua kata dua bahasa yang artinya sama-sama selamat tinggal.di boncengan motor Rara, air mataku pun tumpah…. hiks sedih banget 
Tiba di kost baru, aku disambut dengan bau yang semerbak. Benar-benar menyengat. Bukan bau yang sedap, tapi bau kotoran kucing. HOEK!!! itulah kesan pertama ku di kost baru. Membersihkan tahi kucing yang ada di dekat tempat cuci piring. Karena itu aku bertekad untuk tidak membaik-baiki kucing-kucing yang ada di rumah ini. Mereka adalah kucing-kucing peliharaan teman kost ku yang baru. Sempat ada niat gini, "aku bakalan ngebaik-baikin tuh anak kucing di depan tuannya, tapi kalo tuannya ga ada aku bakalan taro mereka di luar" ***bergumam dengan tatapan sinis dan kepala yang meliuk-liuk ala pemeran antagonis di sinetron2 Indonesia
Anti sempat bilang, " tapi kan mereka lucu me..."
Aku jawab, "tapi kan tainya ga lucu  ti..."
Tapi... tapi .... itu dulu, semua rencana  jahat ku hanya ada di angan-angan. Beberapa hari tinggal di kost baru bersama Firah, Ferda dan Nisa aku mulai menyukai kucing-kucing tersebut. Apalagi dengan keberadaan Fira aku nggak bisa leluasa melakukan aksi gila ku. Bukan.. bukan karena takut sama firah, tapi karena Firah rajin ngurusin kucingnya, so aku nggak perlu direpotkan dengan urusan kotoran kucing lagi. 
Kini, hampir 2 bulan tinggal di sini aku malah jadi sayang sama kucing-kucing itu. Sering ngajakin mereka main, ngelus-ngelus bulunya, ngasih mereka makan, menatap mereka dengan tatapan kasih sayang ***kurker banget yak.
Kucing-kucing itu bernama Jamesha, Pora, Pore, dan Poro. berikut Deskripsi dari keempat kucing tersebut.
1. Jamesha, Ibu kucing yang baik hati. Sering membawakan makanan kepada anak-anaknya. Saking baiknya, dia rela mencuri demi ketiga anak-anak nya. Dia rela diusik tidurnya oleh ketiga anaknya yang ingin menyusu. Dia suka sekali menggoyang-goyangkan ekornya untuk meggoda anak-anaknya. Dia rela nggak makan demi anak-anaknya. kalo anak-anaknya lagi menyusu, dia bakalan menjilati satu persatu anaknya  dengan tujuan memandikan tentunya. Tapi akhir-akhir ini Jamesha mulai galak, mungkin karena dia hamil lagi. oh NO! 


2. PORA
 2. Pora, Kucing hitam putih. Anak pertama dari tiga kembaran. Kucing ini paling sering mengalami peristiwa tragis bahkan sejak pertama dilahirkannya. Waktu itu Jamesha sudah waktunya melahirkan, tapi dengan santainya dia jalan-jalan di dalam rumah, sementara Pora sudah bergelantungan di lubang kelahirannya. terpaksa Nisa membantu menariknya keluar. Pernah jatuh dari loteng ketika jamesha menggendongnya, pernah juga jatuh dari lemari. Sifat: paling akrab dengan manusia, paling kecil suaranya, suka makan jagung, kacang panjang  dan wajik khas mandar, plus kerupuk. 

3. Pore. Kucing belang, warisan dari Jamesha. Paling dekat dengan ibunya, paling cantik dan pemberani. selain itu kucing ini juga paling manja. Pore juga paling kerang ngeongannya, dan paling kuat firasatnya. Pernah suatu kali, pore uring-uringangan. Bawaannya lesu melulu, tampangnya sedih, kami semua khawatir melihat sikapnya saat itu. ternyata malamnya dia menjadi pembahasan dalam rapat pondokan. Anak-anak tetangga sebelah berniat untuk membuangnya. kasian Pore. Kucing yang satu ini juga punya kebiasaan yang baik, dia rajin banget mandi dan memandikan saudaranya dengan lidahnya. tidak heran jika di antara ketiga kembarannya dialah yang paling bersih.

 4. Poro. Si bungsu yang sok jago. Tapi sebenarnya dia yang paling penakut. Begitu ada ancaman, dia langsung lari ke bawah lemari. kucing yang paling agresif saat makan atau saat Jamesha membawakan makanan. Kalo aku perhatikan nih, ya ..  Poro itu adalah kucing yang paling bandel,  suka ngegangguin saudara-saudaranya yang lagi tidur. Emang sih awalnya cuma mengelus-ngelus, tapi kemudian dia tidak tahan untuk tidak menggigit telinga Pore maupun Pora. dia juga beberapa kali kepergok mencuri ikan, ***gini nih kalo kebiasaan di kasih makanan hasil curian. nah... kucing ini paling dekat dengan tikar. dia juga yang paling nyebelin. Tadi malam aja sarung ku dikencingi olehnya. PORO....!!!!!! awas kamu yah.. hehehe
 

Kami paling repot pada saat menjelang makan, kucing -kucing ini akan segera berlari ke dapur dan mengeong-ngeong di kaki kami dengan suara yang super nyaring (kecuali pora).Supaya kami bisa makan dengan tenang, kucing-kucing ini kami simpan di luar rumah dulu. kadang dengan makanannya, kadang juga tidak. Ferda tuh yang paling sering ngebooingin  kucing. Biasa juga, kami berlari ke kamar, menghindari kejaran kucing-kucing yang agresif itu dan menguncikannya. pokoknya di kost ini butuh perjuangan untuk makan.
Saat malam datang, nyamuk-nyamuk pun mulai beraksi. Berhubung aku orangnya paling anti sama anti nyamuk, maka kami memasang kelambu di ruang tamu untuk menghindari serbuan nyamuk. emang sih... serbuan nyamuk bisa dihindari, tapi serbuan lain datang kemudian. Ketika Kelambu mulai terpasang, trio kucing ini pada tawaf di sekitar kelambu. Tahu tawaf khan... itu loh prosesi mutar-mutar di sekitar ka'bah kalo orang naik haji. Kucing-kucing ini tawafnya di sekitar kelambu. kalo tawaf biasa sih nggak masalah. tapi yang jadi masalah mereka tawaf sambil menyerang kelambu. melompat-lompat dan bergelantungan di kelambu. Duh.... kucing.... kalian kenapa sih...?
Meskipun begitu, kami tetap sayang pada mereka. Aku paling suka ngeliatin mereka yang lagi tidur dengan pulas sambil berpelukan satu sama lain. Kucing aja bisa saling menyayangi, so kenapa kita (manusia) tidak?




Rabu, 19 Oktober 2011

Cowok-Cowok Penggemar FTV

            Kali ini saya mau bercerita tentang tetangga-tetangga baru saya. ups, salah, yang benar sayalah yang jadi tetangga baru mereka. Mereka memang anak-anak cowok, tapi selera mereka nggak beda-beda amat dengan selera remaja cewek. Like the title above, mereka rajin banget nonton FTV siang bareng-bareng. Entah apa yang ada di benak para pria itu ketika menyaksikan tontonan tersebut.

           Saya diam-diam memperhatikan kebiasaan mereka ini. Asal tahu saja, rumah saya dan rumah mereka hanya dibatasi oleh dinding seng, so apapun yang mereka omongin ataupun lakukan bisa terdengar jelas dari kamar kami. Saya ikut tertawa, manakala mendengar tawa mereka saat menonton FTV.

          Seperti Siang ini, lagi-lagi mereka -yang umurnya kutaksir sekitar 19-20 an - pada ngumpul rame-rame buat nonton FTV. kali Ini ceritanya tentang cowok tampan yang jadi pengantar bunga. Ketika dia sedang menjalankan tugasnya tersebut, ada pria lain yang sangat percaya pada mimpi. Dia baru saja bermmimpi bahwa ada seseorang yang memberinya bunga. dan dalam mimpi itu dikatakan bahwa orang yang memberinya bunga adalah jodohnya. nah...bertemulah 'sang pemimpi' tadi dengan cowok pengantar bunga, lalu 'sang pemimpi' berkata, "saya adalah orang yang sangat percaya pada mimpi, dan saya yakin kalau anda ini adalah jodoh saya"
           Kontan aja cowok2 tetangga kost saya pada tertawa. Mungkin mereka ngeri jika mereka mengalami hal yang sama. Kemudian mereka kembali heboh pada bagian berikut:

Cewek yang jadi pemeran utama akhirnya bertemu dengan cowok pengantar bunga,
"kamu percaya nggak, kalo ada orang bisa langsung suka pada pandangan pertama?" ciri-ciri mau menyatakan cinta tuh...

            Kali ini mereka bahkan bersorak, dan berhu....hu... ria. Saya yakin, itu adalah kalimat  yang tidak asing bagi mereka. Soalnya kemarin malam waktu Firah lagi begadang, dia sempat dengar tetangga kamar kami baik yang di sebelah kiri maupun kanan pada asyik ngegombal cewek-cewek di telepon menjelang jam 12-san. hemmm gini nih kerjaan anak muda sekarang, saya jadi iba sama cewek-cewek yang jadi korban keisengan mereka.

            Ketika melihat pemeran FTV yang ganteng, tiba-tiba ada yang nyeletuk, "orang itu mirip saya kan?"
***hahaha kepedean. Temannya pun menjawab, "iya mirip, pantat dia mirip muka mu?" majelis nonton itu pun kembali berguncang oleh tawa mereka.

            Ada lagi kebiasaan mereka yang unik, mereka suka banget nonton infotainment. Setahu saya, yang suka nonton acara gosip begitu tuh cuma perempuan, ternyata pengetahuan saya salah. Wah.... tetanggaku emang unik.

Selasa, 18 Oktober 2011

New Spirit


Setelah membaca beberapa tulisan dari Icha, semangat saya kembali terpacu untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya. Saya ingin melakukan hal-hal yang sempat pudar karena terlalu nyaman dengan keadaan yang ada sekarang, istilah kerennya sih "zona nyaman". Padahal as a human, saya juga punya mimpi (nan kkumi isseotjyo). ***salah satunya mimpi waktu lagi tidur.

Saya nggak peduli, apakah mimpi saya bisa terwujud atau tidak, yang jelas saya akan berusaha dengan penuh semangat dan tawakkal kepada Allah. seperti yang sempat saya kutip dari blognya Icha:


"We are responsible for the effort, notthe outcome. Ketika kita menaruh seluruh effort yang kita miliki disetiap kegiatan yang kita lakukan, maka orang lain pun juga menghargai seluruhusaha kita.. Dan ketika sudah melewati masa-masa berat tersebut, ketika kitabertambah dewasa, dan bertukar pikiran dengan orang lain, yang kita ingatbukanlah hasil akhir dari apa yang kita lakukan, tapi yang lebih membuat kitabangga adalah seberapa besar dan keras usaha kita untuk bisa mencapai hasilakhir tersebut. Karena kehidupan itu adalah proses.."
Yup! Benar banget, hidup adalah proses, proses untuk senantiasa menjadi lebih baik dari kemarin. Rasanya sayang banget kalo nggak ada perubahan dalam hidup, bahkan malah mundur. Tapi tetap mesti memperhatikan batasan-batasan Allah. Cz kalo kita sudah berani melanggar batasan itu, maka apa yang kita kerjakan nggak akan berberkah, bahkan boleh jadi ia menjadi penghalang diri kita untuk mengapai keridhaan Allah.
Nah.... mumpung sekarang saya masih bebas, belum ada yang mengikat, so nggak ada salahnya buat saya untuk mengejar mimpi-mimpi saya. Bahkan kalo boleh meminta pada Allah, saya ingin diberikan pasangan yang sama-sama memiliki mimpi yang besar. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga demi kemaslahatan Umat
Di antar mimpi yang ingin saya wujudkan adalah: Lanjut S2 di luar Sulawesi, Punya pekerjaan yang bagus, Mendirikan Islamic Boarding School, Go abroad especially Madinah n Japan...
Never give Up. Trust to Allah. InsyaAllah You'll find the way..... Ganbarimasu!!!! Allahu Akbar!!!


Senin, 17 Oktober 2011

Mie Titi........


Resep Mie Titi
Bahan
- Mie kering halus
- Sawi hijau 
- Bakso



- Telur 2(dikocok)
- Tepung Maizena/ Kanji
Bumbu
- Bawang putih
- Bawang Merah
- Merica
- Daun Bawang
- Sere
Cara membuat
- rebus mie nya terlebih dahulu, lalu tiriskan
- Panaskan Minyak goreng, lalu goreng minya sampai keras ***awas gosong
- Haluskan bawang putih, merica, bawang merah, dan batanf sere
- Tumis bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan
- Masukkan bakso yang sudah dipotong-potong ke dalam tumisan lalu tambahkan air secukupnya
- Masukkan telur yang sudah di kocok, biarkan mendidih
- Masukka sawi yang sudah dipotong-potong ke dalamnya, tunggu hingga layu.
- Tambahkan tepung maizana atau tepung kanji yang sudah dikentalkan ke dalamnya.
- Aduk-aduk beberapa saat, lalu Angkat
cara Menghidangkan
- Mie tidak langsung di campur ke dalam kuah tadi tapi di letakkan di piring sesuai porsi orangyang akan memakannya dan di siram dengan kuah tadi
- Mie titi sebaiknya dihidangkan dengan bawang goreng, daun bawang, lombok biji, kerupuk, jeruk nipis.
- Bakso bisa diganti dengan ayam, atau udang.

**Selamat Mencoba**

Minggu, 16 Oktober 2011

Bekal Terbaik

Sungguh....
Setiap hembusan nafas ini adalah sebuah kereta menuju ajal
Masih Pantaskah aku bersantai?
Padahal bekal ini belumlah cukup untuk menempuh perjalanan
yang aku pun tak tahu seberapa jauhnya ia.
Seandainya waktu dapat kuputar ulang
akan kuambil bekal terbaik, yakni AMAL
Dia adalah bekal terbaik yang pernah ada
Harus kusadari bahwasetiap perbuatan
akan ada balasannya dari Allah subhanahu wa ta'ala

Harber (Hari Bersama) Dadakan

Hari ahad, atau yang biasa disebut hari minggu merupakan hari yang selalu kunanti-nanti setiap pekannya. Soalnya, pada hari itu aku dan beberapa orang teman-teman muslimah berkumpul dalam satu majelis untuk kembali mendapatkan siraman ruhiyah, kembali mengisi otak kami dengan ilmu syar'i dan mentazkiyah jiwa-jiwa kami yang sempat gersang akibat banyaknya polusi yang mengotorinya selama beraktivitas sepekan. Selain itu di halaqah tarbiyah kami bisa saling bertemu, bertukar pikiran, berbagi, dan saling menguatkan. Di majelis tarbiyah, kuperoleh ketenangan yang tidak kudapatkan di tempat lain. Senyum para akhawaat, tazkiyah maupun materi tarbiyah yang disampaikan oleh ummu memberi kekuatan dan semangat tersendiri buatku. Aku begitu bersyukur kepada Allah atas nikmat ini, nikmat keislaman, kesempatan untuk tarbiyah dan bertemu dengan saudara-saudara yang saleh, yang ketika melihatnya dapat membangkitkan rasa takut kepada Allah.. 
Namun, sabtu sore -sehari sebelum hari tarbiyah- datanglah sms dari Irma (naqibah kami) bahwa ummu tidak bisa mengisi tarbiyah hari ahad. Aku dan Firah merasa sedih tentunya, begitu pula dengan beberapa teman yang lain. Mengingat  ukhti Adri sudah akan kembali ke kampung halamannya hari kamis pekan ini. yang berarti pertemuan depan dia sudah tidak bisa hadir dalam majelis kami. 
Firah pun berinisiatif untuk mengadakan acara makan-makan di rumah k Afifah. Setelah melalui proses menghubungi sana-sini akhirnya disepakati bahwa acara makan-makan akan di adakan di rumah k Afifah hari ahad jam 10, Dengan menu Mie titi yang juga biasa disebut mie kering. Jadilah akhirnya kami melaksanakan Harber Dadakan.
Aku dan firah yang menyiapkan bahan-bahannya, kemudian membawanya ke rumah K Afifah. Hanya saja, sedikit sekali akhawat yang bisa datang. Yah.... kalo diitung-itung peserta acara ini hanya berjumlah 6 orang. Beberpa akhawaat yang nggak bisa datang disebabkan adanya agenda yang lain, seperti Irma misalnya, beliau harus mengikuti pelatihan pengajar TK/TPA di balai kota. Ukhti Eni aja, datang nya telat karena masih haru koas dibagian anestesi.
Meski hanya berjumlah 6 orang  nggak jadi masalah besar buat kami, Buktinya rumah K Afifah menjadi sangat ramai dengan kehadiran kami, duh... jadi nggak enak nih ma ustadz (suami k Afifah). Dengan riang gembira dan cekatan kami bekerja di dapur. Jujur, aku nggak tau gimana cara mie titi, soalnya aku cuma tau makan doang, tapi gara-gara acara makan-makan ini, aku jadi tau gimana cara membuatnya. Entar deh aku bagi resepnya.
Sambil masak K afifah cerita tentang perjalanan hidayahnya, dan bagaimana bisa bertemu dengan suaminya.. Beliau berbagi tips biar bisa tegar di jalan dakwah. Ini adalah bagian yang paling aku suka dalam harber selain makan tentunya, di harber kita bisa saling mengenal lebih dalam satu sama lain. Seperti hari ini, aku baru tahu kalau ayah temanku adalah seorang dukun,  Dewi yang ternyata jago banget masak mie titii. lalu teman-temanku akhirnya tau kalo aku nggak suka makan sawi, dan masih banyak lagi. Ukhuwahnya terasa banget. Aku juga diajarin, kalo saat menggoreng, sodetnya jangan diayun kesana kemari, soalnya minyaknya bakan tercecer. hehehe.. afwan...abis dah jadi kebiasaan di kost, sodet dijadiin mic.
Kami masak dari jam 10.30 sampe jam 12.00. Usai melaksanaka shalat duhur berjamaah, kami pun meyantap masakan  kami. hmmmm lezat...  Seperti biasa, waktu masak lebih lama dibanding waktu makan. Abis makan kami semua pada kekenyangan yang berimplikasi pada rasa kantuk. Kami pun beristirahat sebentar di kamar anaknya k Afifah.  Aku, ukhti Adri, dan ukhti Dewi sempat tertidur sebentar.
Gema adzan Ashar membangunkan kami, setelah shalat dan beres-beres, kami pun pamit pada K afifah. Aku dibonceng Fira, Adri nebeng di mobil Dewi, sedang Eni sendiri aja di mobilnya. Mubazzir banget nih, harusnya bisa muat lebih banyak lagi, sayang teman-teman yang lain pada nggak ikutan. 
Oh iya, kami menyempatkan diri singgah di rumah murabbiyah kami, sekalian menjeguk beliau. Ternyata penyebab tidak bisanya beliau mengisi halaqah kami adalah tidak sehatnya ummu. Ummu menerima kami dengan baik dan sempat memberi kami nasehat sedikit. Intinya, sebagai muslimah kita harus bisa kuat, dan istiqamah. Meskipun nantinya kami harus kembali ke daerah kami masing-masing dan tidak ada akhawaat atau sulit bertemu dengan akhawat maka kami harus tetap memperkuat ibadah-ibadah (wajib maupun sunnah) kami dan tetap beregang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah. Syukran ummu....
Meskipun acaranya mendadak tapi alhamdulillah semua berjalan lancar. 
Dari perjalananku hari ini aku bisa menyaksikan langsung betapa indahnya rumah tangga Islami. Semoga aku juga bisa mewujudkannya.. amin







Ilmu dan Akhirat

Fudhail BIn Iyadh berkata: ketakutan manusia akan Allah sejajar dengan ilmunya tentang Allah, dan penolakannya dengan kenikmatan dunia sejejar dengan keinginannya dengan akhirat.

Kamis, 13 Oktober 2011

Dia....Ukhti ku...

Aku baru aja buka-buka draft dan ternyata ada tulisan ini.  Sekalian aja di edit dan dipublish. Check it out!
Semakin hari, aku merasa semakin dekat dengannya. Bahkan sudah sampe tidur bareng. ck..ck..ck... waktu emang bisa merubah segalanya. bayangkan, kami punya ranjang masing-masing tapi kami lebih memilih tidur di lantai dengan menggelar kasur yang cukup besar untuk kami berdua.
Setiap jam 10 malam meja belajar di geser, kasur dihampar, dan kelambu pun digantung. si dia udah kecanduan kelambu. Dan tiap pagi juga kami bahu membahu merapikan tempat tidur***banyakan dia sih yang ngerapihin.
Dulu sempat menangis karenanya, tapi akhirnya lebih sering tertawa bersamanya. Kalo dia lagi diam, artinya jangan tanya-tanya. so aku cuek aja sampai dia yang membuka mulut dengan gumaman, atau gurauan. 
sosok yang baik, yang kuat, pekerja keras, yang cekatan, dan sederhana, serta kadang terkesan lugu (lucu dan guriting). Mengajarkan ku banyak hal terutama soal kerapihan dan kebersihan. Dia juga suka ma'dawa-dawa di dapur. Bersamanya aku berani membuat kapurung, dan ongol-ongol. 
Dia, ukhti ku, membuat ku tertawa dengan guyonannya, dan membuatku menangis saat mendengar tangisnya di hari berpulangnya ibundanya yang tercinta, membuatku ikut kesal ketika ada yang menipunya, dan membuatku berat meniggalkan kost Flora.
Dia.. ukhti ku yang pernah menegurku saat aku kebablasan bercanda dengan seorang senior yang bukan mahramku. Syukran ukh, karena sudah menegur. Ana emang butuh itu. Itu menunjukkan cinta ukhti pada ana yang tidak ingin ana terjatuh dalam kemaksiatan.
Dia, Ukhti ku, penggemar warna hijau yang diam-diam membaca blog ku. Semua barang-barang di kamar mandi serba hijau. Sabun pun hijau. Hampir aja aku dicat hijau sama dia.
Dia, Ukhti ku, yang rajin banget ke pasar Butung dan pulang kampung dengan motornya yang dijuluki 'MORA'. Aku sering ditinggal sendirian di kamar kost. suka berkata "....sedding..". 
dia Ukhti ku, yang pusing tujuh keliling kalo ngeliat kondisi Flora yang berantakan dan rumputnya udah tinggi. Semangatnya luar biasa. Meski hanya setahun tinggal bersama tapi kesannya insyaAllah tetap tertinggal. 
Dia... ukhti ku... Rahmawati Rusli....
kaifa Haluki ya ukh....? gimana Proposalnya?


NB: Tulisan ini kudedikasikan kepada al ukh... RARA


Impian ku dan Takdir-Nya

Ketika Kehendakku  tak ,
sejalan dengan Kehendak-Nya
Biarkan kehendak-Nya yang berjalan di atas hidupku
karena kehendak-Nya adalah kebaikan untukku
Ketika inginku tak sesuai dengan ingin-Nya
Biarkan ingin-Nya yang menjadi skenario terbaik bagi hidupku
Karena Dia Maha Tahu segala hal tentang diriku

Biarkan tangisan mengobati kekecewaan ku
bukan kecewa pada Rabb ku
Tapi kekecewaan pada diriku sendiri
Yang tidak mampu berdiri di atas ingin-Nya

Hidup harus dijalani dengan ikhlas
Sesakit apapun di saat impian tak sejalan dengan takdir-Nya
Siap ataupun tidak harus dijalani
Karena Rabb ku tak pernah butuh persetujuan ku
Atas kehendak-Nya

Kuyakin kehendak-Nya adalah yang terbaik
daripada ingin ku

Tamasya ke Pulau Sandro Benge

Tanggal 2 Juni 2011, sehari ba’da SNMPTN para kru al Insan beserta siswa Bimbingan Belajar mengadakan Rihlah atau dalam bahasa lazimnya disebut Rekresai atau melancong ke Pulau Kadesea.

Perjalanan Di muali pukul 6.30 pagi dari Kawasan BTP (Bumi Tamalanrea Permai) asrama Siswa Al-insan. Perjalanan kami cukup lancar. meskipun harus menenmpuh rute yang asing, dan terjal. Apapun itu jika kita menikmatinya maka everything is OK. apalagi di mobil kami ada Kia, siswa yang hobynya ngelawak. sepanjang perjalanan suaranya lah yang memenuhi atmosper di kendaraan kami. mmm lumayan buat penghilang BT.

Awalnya kami sama sekali tidak berencana ke Pulau Kadesea. Tempat yang kami tuju sebenarnya adalah Pantai Galesong. namun kondisi pantai di sana tidak sesuai dengan yang kami bayangkan. Pasirnya hitam, dan penuh dengan ranting dan daun-daun pohon Bambu. Anak-anak tak terkecuali kami kecewa berat.

Di tengah kekecewaan kami itu, seorang ibu menawarkan untuk mengunjungi pulau Kadesea yang jaraknya sekitar 10 menit perjalanan. kami semua terkesima melihat sebuah pulau yang teronggok di tengah laut. dari tempat kami berdiri (di pinggir pantai Galesong) kami bisa melihat hamparan pasir putih yang mengelilingi pulau tersebut. Semangat kami pun kembali berkobar*api kali?!

Tapi perjuangan tidak berhenti sampai di situ. Untuk sampai ke Pulau Kadesea, kami harus menumpang kapal milik salah seorang warga. apa yang salah dengan itu? ooh tidak, tidak salah sama sekali. kalau mau ke pulau emang harus naik kapal. yang jadi masalah adalah, kapal tidak bisa bersandar di pinggir pantaii, disebabkan kedalaman air laut yang dangkal. jadi kami pun harus berbasah-basahan melintasi air baru naik ke kapal.



setelah itu perjalanan berlangsung dengan riang gembira. aku dan 3 orang rekan duduk di bagian paling depan kapal. terjangan ombak kurasa seperti ayunan bunda. duh… kok jadi mual ya mengingatnya.

mendekati pulau, kapal kami mogok. *toeng,toeng!

ada sekitar 15 menit kami harus terombang ambing di lautan. mau turun, lautnya masih dalam banget. terpaksa kami harus bersabar menikmati buaian ombak yang semakin terasa karena mesin kapal tidak menyala.

Perjuangan kami hari itu terobati dengan keindahan pulau Kadesea. Pasinya putih, airnya pun masih jernih. serta bebatuan di dasar laut yang terlihat bahkan ketika kami masih di kapal.





Waaa….. pengen segera terjun ke laut. tapi ibu-ibu di belakangku mengingatkan.

“hati-hati mbak, kadang saking jernihnya air, orang-orang ga sadar kalo laut ini dalam, dikirain dangkal.”

aku pun urung melakukan niat ku. secara aku kan belom jago bener renangnya. kapal merapat dengan selamat di pantai Pulau Kadesea. satu- persatu kami turun dari kapal, sambil mengoper tas-tas dan barang-barang yang lain.





acara selanjutnya adalah bakar-bakar ikan dan permainan di tepi pantai. meskipun begitu ada juga peserta yang nyebur duluan. ada juga yang pergi foto-foto tapi ga ngajak-ngajak tega!





Makan siang setelah shalat duhur. abis itu pada nyebur deh di laut yang jernih nan menawan. oh, iya, di pulau kecil itu ternyata dibangun sebuah ushalla kecil juga, jaddi kita ga kesulitan untuk beribadah.

sayangnya kegembiraan kami ga berlangsung lama. karena tepat pukul dua siang kami sudah harus kembali. Yang punya kapal akan pergi melaut. hahahaha,tenyata kapalnya si Bapak the bukan kapal komersial, api kapal penangkap ikan. hahahaha…












Mau tidak mau kami pun harus rela menginggalkan pulai Kadesea. Perjalanan singkat yang berkesan. Lain kali aku bakalan ngajak teman-temanku yang lain ke pulau ini. InsyaAllah….

Setelah Setahun

Akhirnya tabir itu pun tersingkap. Aku tak pernah bermaksud untuk menyembunyikannya, hanya saja aku memang tak pernah mengatakannya secara blak-blakan, karena sejak awal aku mengira mereka semua sudah tahu. tanpa ada maksud berbohong, menipu atau merahasiakan apapun dari siapapun. Sungguh....

Tapi entah mengapa perasaan bersalah dan tidak enak itu tetap saja hadir manakala salah seorang guru di sekolah menyampaikan kepada Pak Kepsek, kalau aku sebenarnya alumni jurusan Matematika. Meskipun ibu itu menambahkan bahwa aku 'jago bahasa inggris', raut wajah kurang berkenan dari pak Kepsek tetap saja tergambar. "saya kira dari jurusan Bahasa Inggris?" Serta merta aku tak dapat berkata apa-apa dan tak mampu lagi mengangkat kepala. Aku tidak tahu apa yang ada di dalam hati pak kepsek. Aku sempat memberikan penjelasan ke Pak Kepsek kenapa aku bisa mengajar bahasa Inggris. Entah dia bisa mengerti atau tidak, aku sama sekali tak tahu.  Ketidaktahuan ku itu menimbulkan berbagai macam perasaan yang berkecamuk di dada.

***

Waktu itu tanggal 7 Oktober 2010, aku menerima tawaran mengajar bahasa Inggris di SMA dari Kak Alya. Saat itu kondisi keuangan ku sangat memprihatinkan. Untuk meminta kepada mama aku sudah tak punya nyali. Aku kan sudah Sarjana, (meski baru lulus) masa masih nadahin tangan ke orang tua? ***pikir ku saat itu. Di saat yang bersamaan kak Alya menawariku pekerjaan tersebut.
"Ega, mau nggak ngajar bahasa inggris di t4 ngajar ku?"
Awalnya aku enggan, soalnya aku belum pernah menghadapi anak-anak SMA, selain itu English is not my subject. Sempat ku tanyakan hal itu kepada kak Alya, "Emang bisa?" 
Dia bilang bisa, dia aja guru biologi, ngajar TIK di sekolah. 
Alasan kenapa akhirnya aku menerima tawaran tersebut adalah ucapan kak Alya yang bilang kalau aku cuma jadi pengganti sementara dari Bu Hasmiah, soalnya beliau lagi sakit magh akut. Aku pun meng-iya kan.
hari pertama  ke sekolah aku sempat nyasar, mesti beberapa kali naik angkot. Aku disambut oleh beberapa tentara di pintu gerbang, maklum letak sekolahku berada dalam lokasi tentara. Waktu itu aku dengan PD nya menyapa pak tentara, "permisi pak, SMA MKS RY dmn ya?". " di sana" jawab pak tentara dengan  tampang bengong. Mungkin baru kali ini ada orang yang negur buat nanya alamat. hehehe...
Selanjutnya aku pun bertemu denga wakil Kepsala Sekolah, soalnya saat itu pak Kepsek lagi ke luar kota. Bu Sri mempersilahkan ku untuk mengamati kondisi sekolah dan kelas-kelas, bahkan ruang guru. Kali aja ada yang membuat ku nggak srek. Beliau  pun menjelaskan bahwa siswa-siswi di sini udah hampir sebulan nggak belajar bahasa Inggris karena nggak ada guru. Naluriku terusik, Aku merasa terpanggil. pengen jadi seperti bu Muslimah. wkwkwkwk.
Mengajar di SMA swasta dengan kondisi kelas yang padat serta kondisi siswa yang super ribut menjadi tantangan tersendiri buat ku. Di awal-awal mengajar aku sering pulang dengan leher yang sakit, serta tubuh yang penat. Belum lagi mesti korban perasaan, karena menghadapi siswa yang susah diatur. Bagaimana tidak, aku langsung memegang 3 kelas (kelas 1, 2, dan 3) dan untuk mata pelajaran bahasa Inggris, kelas IPA dan IPS digabung, kebayang ga sih gimana beratnya mengajar di situ. Tapi itulah resiko yang harus kutanggung. oh iya, aku termasuk orang yang penuh pertimbangan dalam mengambil keputusan, malash saking lamanya, biasanya kesempatan itu sudah pergi baru aku bisa memutuskan. Tapi ketika aku sudah memutuskan sesuatu, maka tak mudah untuk melepaskannya. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk melakukannya.
Hari bergati hari, bulan pun terus bergulir akhirnya genap 3 bulan aku mengajar. Keakraban mulai terjalin baik antara aku dengan guru-guru, maupun dengan siswa. Mengajar bahasa Inggris menjadi hal yang menyenangkan buatku. meski kadang masih ada saja hal-hal yang kurang berkenan dari siswa. Dan nilai plusnya Kemampuan Bahasa Inggris ku makin bertambah. Guru kan harus lebih tahu dari pada siswa.(pikirku) aku nggak mau malu-maluin.
Setelah 3 bulan berlalu, usai Ulangan semester, aku menanyakan kepada BU Sri mengenai kelanjutan 'kontrak' ku. Tapi salah ku aku nggak pernah bilang kalau aku bukan alumni bahasa Inggris. Aku selalu merasa mereka sudah tahu dari Bu Alya. lagi perasaan ku yang bermain.
Bu Sri mengatakan agar aku tetap melanjutkan mengajar, karena bu hasmiah masih nggak ada kabarnya. Aku pun melanjutkan mengajar, karena aku belum berniat pulang kampung, "sekalian buat alasan sama mama, kalo di sini aku punya kerjaan, biar diizinin tetap di makassar untuk nuntut ilmu agama"
Begitulah, sampai saat ini, sudah setahun aku melakoni tugas ku sebagai pengajar di SMA MKS RY, tentunya bukan itu saja pekerjaan yang kujalani. Aku juga menjadi pengajar (tentor) matematika di sebuah LBB (lembaga Bimbingan Belajar) Islami di Makassar, dan nyambi as a private teacher. Meskipun gaji di kedua job ku itu lebih besar dibandingkan di skolah, tapi ada hal lain yang membuatku bertahan, yakni pengalaman. Pengalaman menjadi guru di kelas, di sekolah, berinteraksi dengan sesama guru dan siswa. 
Selama setahun ini, banyak hal yang sudah kualami di sini. Mengajar siswa dengan tingkat IQ dan sifat2 yang beraneka ragam, bagaimana menyiapkan perangkat pembelajaran bahsa Inggris (silabus, Prota, Promes, RPP, KKM), bagaimana menyusun soal ulangan, membuat kisi Ujian Sekolah, pergi mengawas UN di sekolah lain, rapat guru, ngurus ini, buat itu dll. Guru-guru di sekolah ini pun sangat menyenangkan, ramah, dan kekeluargaan. Ada ibu Sri yang blak-blakan dan suka ngasi masukan, ada bu J yang keibuan, penyayang dan kadang nyentrik juga, Pak K yang pengetahuan agamanya lumayan, yang awalnya sangat kutakuti karena ia dijuluki 'polisi bahasa' oleh guru-guru yg lain, kudu ati-ati klo ngomong sama bapak yg satu ini, tapi lama-lama aku mulai merasakn kebaikan dari beliau. bu nana, bu ipe, bu dewi, bu alya, bu Anti, bu rahma, yang termasuk guru-guru honor seperti ku. Mereka adalah senior-senior ku di Kampus, tapi di sekolah mereka adalah rekan kerja yang baik. Bu S yang baik, Pak H, Pak Haji Hrn, Pak guru Olahraga, dan masih banyak lagi. Mereka semua nggak sombong, selalu memeberikan motivasi kepada yang lain. Saling mengoreksi dan menerima masukan. Pokoknya semangat kekeluargaan di sekolah ini terasa banget. Tentunya semua ini tak lepas dari peran pak Kepsek yang rendah hati dan bijaksana. Selalu mengingkan yang terbaik buat siswa dan guru. Saat menulis ini aku baru sadar kalau ternyata banyak hal berharga yang kudapat dari 'salah alamat' ini. 
Nah... sekarang aku jadi bimbang, gundah, resah, dan sejenisnya. Sifat perasa ku kumat lagi, merasa nggak enak tanpa tahu apa yang sebenernya dirasakan oleh pak Kepsek. Sempat terpikir juga untuk mengundurkan diri, dan mencari sekolah yang lain. Hanya saja, saat ini kami tengah dalam proses merampungkan perangkat sekolah. Apa kata pak Kepsek jika tiba-tiba aku mengundurkan diri. Tadinya aku berniat menghadap ke pak Kepsek untuk menyakan masalah penentuan KKM bahasa Inggris yang aku belom ngerti caranya, karena aku bukan anak bahasa Inggris. Sayangnya, sebelum sempat menghadap, bu S sudah keburu ngomong, jadi nggak enak deh. 
Kupikir ini memang salah ku, tak ingin merahasiakan tapi tak pernah menyampaikan. (abis nggak ditanya sih)
saya sama sekali tidak pernah berpikir akan mengajar bahasa Inggris selama ini. Ini di luar rencana ku. Meski  saya yakin ini adalah bagian dari rencana Allah. Satu hal yang dapat menghiburku adalah aku yakin kalo aku selalu melakukan yang terbaik dalam pekerjaan yang kujalani. Aku bukan guru yang malas, malah kak Alya sebel karena aku terlalu 'rajin'. 
Aku terkesan dengan perkataan Ali bin Abi Thalib radiyallahu 'anhu: "seorang Insan dinilai dari apa yang bisa dikerjakannya dengan baik"
Hal itu memacuku untuk senantiasa melakukan yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Suatu pekerjaan sekecil apapun itu, ia tetap pekerjaan, lakukanlah dengan baik dan kebaikannya juga akan mengalir pada kita dan orang-orang di sekitar kita.
Mudah-mudahan itu bisa jadi pertimbangan buat pak Kepsek dalam menilai ku. Aku nggak takut dipecat, aku hanya khawatir jika pak Kepsek marah, itu saja. Aku sama sekali tidak takut kehilangan pekerjaan, yang aku takutkan adalah kehilangan kepercayaan.

Pada akhirnya aku haya bisa berharap yang terbaik pada Allah. Wish everything is OK.






Kamis, 06 Oktober 2011

Kemaksiatan Melahirkan Kemaksiatan Lainnya

catatan ini aku copas dari note seorang teman di fb.  mudah-mudahan bermanfaat. selamat membaca!

Sesungguhnya kemaksiatan yang dilakukan seorang hamba akan melahirkan kemaksiatan-kemaksiatan yang lain, sehingga pelakunya susah dan berat meninggalkannya. Sebagian salaf mengatakan: “Sesungguhnya diantara hukuman keburukan adalah terjadinya keburukan setelahnya, dan sesungguhnya di antara pahala kebaikan adalah kebaikan setelahnya”. Jika seorang hamba telah melakukan sebuah kebaikan, maka kebaikan yang berada di dekatnya mengatakan: “Hendaklah engkau mengamalkan aku juga!”. Jika dia telah mengamalkan kebaikan kedua, maka kebaikan ketiga akan mengatakan seperti itu juga , dan begitu seterusnya. Sehingga kebaikan selalu bertambah dan keuntungan berlipat ganda. Sebaliknya, keburukan juga seperti itu. Maka akhirnya ketaatan dan kemaksiatan itu menjadi sifat yang melekat dan keadaan yang tetap ada pada pelakunya. Jika seorang muhsin (orang yang sudah terbiasa berbuat ketaatan dengan sebaik-baiknya) meninggalkan ketaatan-ketaatan, maka jiwanya tertekan, bumi yang luas terasa sempit, dan dia merasa seperti ikan yang meninggalkan air. Sampai dia kembali melaksanakan ketaatan-ketaatan, maka jiwanya akan menjadi tenang dan hatinya menjadi tenteram. Sebaliknya, jika seorang mujrim (orang yang sudah terbiasa melakukan kemaksiatan-kemaksiatan yang besar) meninggalkan kemaksiatan dan menuju ketaatan, maka jiwanya tertekan, dadanya terasa sempit, sampai dia terbiasa melaksanakan ketaatan-ketaatan (Lihat Ad-Da' wa Dawa' karya Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah)

Hal ini diisyaratkan di dalam sebuah hadits Nabi Muhammmad saw dengan sabda Beliau “Hendaklah kamu selalu jujur, karena sesungguhnya jujur itu akan menuntun menuju kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu akan menuntun kepada surga. Dan tidaklah seseorang selalu berkata jujur dan berusaha menetapi kejujuran, sampai dia ditulis di sisi Allah swt sebagai orang yang sangat jujur. Dan hendaklah kamu selalu menjauhi dusta, karena sesungguhnya dusta itu akan menuntun menuju kemaksiatan, dan sesungguhnya kemaksiatan itu akan menuntun menuju neraka. Dan tidaklah seseorang selalu berkata dusta dan selalu memilih kedustaan, sampai dia ditulis di sisi Allah swt sebagai orang yang pendusta (HR. Muslim dari 'Abdullah bin Mas'ud)


Oleh karena itu Allah swt melarang kemaksiatan dan sarana-sarananya. Allah swt telah mengharamkan perbuatan-perbuatan keji, baik yang nampak maupun yang tidak nampak.Allah swt juga melarang mendekati perbuatan-perbuatan keji itu dan sebab-sebab yang menghantarkan kepadanya. Semua itu sebagai rahmat-Nya kepada para hamba dan menjaga mereka dari perkara yang membahayakan mereka di dunia dan akhirat.


Diantara perbuatan keji yang telah Allah swt haramkan di dalam Kitab-Nya dan lewat lisan Rasul-Nya adalah zina. Allah swt berfirman yang artinya “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Al-Isra:32)


Sarana-sarana yang menghantarkan menuju zina juga diharamkan, seperti wanita keluar rumah memakai parfum, membuka aurat kepada orang lain, berbicara manja kepada laki-laki yang bukan mahram, bersafar tanpa mahram, ikhtilath (campur baur laki-laki dan perempuan), khalwat (laki-laki berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya), tabarruj (perbuatan wanita yang memamerkan dandanan dan perhiasan), mengumbar pandangan kepada wanita yang bukan mahram, dan lain-lain.


Ketika larangan Allah swt diterjang, maka apakah yang terjadi? Kemaksiatan berantai membelenggu sang pelaku. Akhirnya berujung kepada zina. Ketika si wanita telah hamil karena zina, aborsi ditempuh sebagai solusi. Dengan banyaknya perzinaan, maka aborsi juga semakin meningkat pesat. Padahal di dalam perbuatan aborsi terdapat berbagai bahaya dan pelanggaran syariat yang dilakukan. Maka perlu ada usaha bersama untuk membendung perilaku menyimpang dari agama ini, sehingga harapan mearaih kebahagiaan dunia dan akhirat bisa diraih oleh umat ini dengan ridha ilahi.


Diambil dari Majalah As-Sunnah, Jumadil Tsani 1430/Juni 2009
dipublish ulang oleh http://perpustakaan-islam.com/