Rabu, 02 November 2011

Selamat Jalan Pore

Akhirnya, setelah genap seminggu sakit, Pore pun menghembuskan nafas terakhirnya. Aku pikir dia bakal sembuh, soalnya kemarin dan tadi malam dia udah bisa makan dan ngejilat-jilat tubuhnya. Tadi pagi pun aku masih ngeliat dia di pintu kamar.
Hari ini aku seharian ful di rumah, Internetan sepuasnya mumpung masih ada bonus, dan emang nggak ada schedule di luar. So asyik browsing, danmendandani blog. Menjelang shalat Ashar, waktu mo pergi ambil wudhu, tiba-tiba aku teringat Pore, si kucing yang udah seminggu sakit. Aku nggak melihat dia dari tadi. Habis wudhu, barulah aku nyariin Pore. Dimana-mana kucari ngga ketemu. Akhirnya kunyalakan lampu kamar agar bisa leih leluasa melihat. Alangkah terkejutnya aku ketika kutemukan Pore di sudut kamar sudah tergeletak kaku tak bergerak dengan mata dan mulut yang terbuka.
"innalillah...Pore dah meninggal" tak dapat kupungkiri, aku sedih atas kematiannya. Ternyata cuma sampai hari ini aja batas hidup Pore. Dan tadi malam waktu dia masuk ke kelambu dan tidur di kasurku, itu adalah salam perpisahan terakhirnya.
Hiks.... nggak ada lagi kucing cantik yang menjadi kebanggan kami. Kucing yang paling rajin mandi, kucing yang paling keras ngeongannya. yang menjadi saingan Poro kalo mo makan.
Sekarang Anak kucing Jamesha tinggal 2, rasanya nggak complete, karena aku menjumpai mereka saat masih bertiga. dan bagiku mereka adalah satu kesatuan yang saling melengkapi.
Padahal Firah udah berusaha agar Pore sembuh, termasuk mengancam Pore, "Pore, kamu harus sembuh yah sebelum saya pulkam, kalo tidak nanti saya taruh di luar loh..."
Mungkin Pore ngerasa nggak kuat dan akhirnya memilih mati. hiks...
Selamat Jalan Pore. ..

Sampai saat aku nulis blog ini, Firah belum tahu kalo kucing cantiknya mati. Aku sendiri nggak berani mengangkat mayatnya. What should I do?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 02 November 2011

Selamat Jalan Pore

Akhirnya, setelah genap seminggu sakit, Pore pun menghembuskan nafas terakhirnya. Aku pikir dia bakal sembuh, soalnya kemarin dan tadi malam dia udah bisa makan dan ngejilat-jilat tubuhnya. Tadi pagi pun aku masih ngeliat dia di pintu kamar.
Hari ini aku seharian ful di rumah, Internetan sepuasnya mumpung masih ada bonus, dan emang nggak ada schedule di luar. So asyik browsing, danmendandani blog. Menjelang shalat Ashar, waktu mo pergi ambil wudhu, tiba-tiba aku teringat Pore, si kucing yang udah seminggu sakit. Aku nggak melihat dia dari tadi. Habis wudhu, barulah aku nyariin Pore. Dimana-mana kucari ngga ketemu. Akhirnya kunyalakan lampu kamar agar bisa leih leluasa melihat. Alangkah terkejutnya aku ketika kutemukan Pore di sudut kamar sudah tergeletak kaku tak bergerak dengan mata dan mulut yang terbuka.
"innalillah...Pore dah meninggal" tak dapat kupungkiri, aku sedih atas kematiannya. Ternyata cuma sampai hari ini aja batas hidup Pore. Dan tadi malam waktu dia masuk ke kelambu dan tidur di kasurku, itu adalah salam perpisahan terakhirnya.
Hiks.... nggak ada lagi kucing cantik yang menjadi kebanggan kami. Kucing yang paling rajin mandi, kucing yang paling keras ngeongannya. yang menjadi saingan Poro kalo mo makan.
Sekarang Anak kucing Jamesha tinggal 2, rasanya nggak complete, karena aku menjumpai mereka saat masih bertiga. dan bagiku mereka adalah satu kesatuan yang saling melengkapi.
Padahal Firah udah berusaha agar Pore sembuh, termasuk mengancam Pore, "Pore, kamu harus sembuh yah sebelum saya pulkam, kalo tidak nanti saya taruh di luar loh..."
Mungkin Pore ngerasa nggak kuat dan akhirnya memilih mati. hiks...
Selamat Jalan Pore. ..

Sampai saat aku nulis blog ini, Firah belum tahu kalo kucing cantiknya mati. Aku sendiri nggak berani mengangkat mayatnya. What should I do?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar