Rabu, 20 Oktober 2010

i luv math

Tulisan ini sebenarnya kibwt waktu bulan ramadhan lalu. tapi lupa diposting. baru sekarang bisa dibagi. nggak papa yah....

Nggak terasa udah jam 4.12 pm. Hari ini aku nggak puasa loh. Biasa cewek, dapet dispensasi tiap bulan. Pantas aja kalau rasulullah mengatakan bahwa agamanya wanita itu hanya setengah. Setengah harian aku ngeprint skripsi 2 rangkap. Masyaallah cuman dua tapi lamanya minta ampun, masih sisa 2 rangkap lagi, yang insyaallah dilanutin besok. Sambil ngeprint aku nyempetin buat video foto-foto kenangan aku ma anti. Meskipun movie maker aku transistion effectnya ilang tapi hasilnya tetap bagus kok. Mungkin karena objeknya kali yah….biar digimanain juga tetap bagus. Aku cukup puas dengan hasil karya ku hari ini.
Jam 12. Aku selesai ngeprint. Baru deh aku bisa mandi, soalnya aku emang kayak gitu, nggak bisa ninggalin pekerjaan, istilah umumnya, nanggung…. Wuih muka ku penuh tinta, ada hitam, merah, kuning, biru. Persis kayak pelangi. *emang pelangi ada yang warna hitam?. Tapi nggak indah coz berantakan. Kok bisa muka penuh pelangi, ups maksudnya tinta? Itu tuh.. Cartridge printer tadi sempat ngadat, alias banjir, terus waktu cartridge berwarna yang kuisi , tintanya nyembur. Hiks..hiks…
Abis mandi, ngapain ya…oh iya, karena nggak ada kerajaan aku ngerjain soal spmb. Tau nih, udah 2 hari ni aku keranjingan ngerjain soal-soal spmb. Padahal aku kan nggak bakal ikut spmb. Yah.. Iseng-iseng bermutu gito ceritanya. Dah lama banget nggak ngerjain soal matematika. Udah hampri setahun. Mulai dari semester 7 aku emang udah nggak program mata kuliah yang di kelas, waktu itu aku ppl (Praktek Pengenalan Lapangan), semeseter 8, kkn dan tugas akhir. Jadi kalo nggak di latih bisa –bisa ilang semua rumus yang pernah dipelajari. Ternyata emang seru ngerain soal-soal matematika. Dari film yang pernah ku nonton judulnya master of study (drama korea) disebutkan bahwa matematika adalah pelajaran yang membutuhkan reflex yang cepat dari yang memperlarinya, bukan hanya otak yang bekerja tapi sebisa mungkin selutuh anggota tubuh bisa bereaksi ketika mengerjakan soal matematika. Tapi nggak berarti ketika kita ngerain soal kita harus salto atau loncat-loncatan kayak kuda lumping. Maksudnya nih ya, misal kita ngadepin sebuah soal. Pertama-tama yang dilakukan , tentunya membaca soal tsb, kemudian jangan cuma membaca terus “bilang ini susah”, tapi usahakan tangan menulis hal-hal yang diketahui, sambil otak memikirkan langkah-langkah serta rumus-rumus yang berkaitan dengan penyelesaian soal tersebut. Dan ingat jangan hanya terpaku pada satu rumus, semua pengetahuan, mau itu teori, aksioma,, syarat, harus digunakan. Loh kok aku jadi kayak pakar matematika gini ya? Nggak lagi. itu cuma tips dari aku berdasarkan pengalaman yang kudapat selama ini. Dalam mengerjakan soal matematika nggak boleh ada kata putus asa. Coba-coba dan coba. Dan ketika kita bisa menemukan jawaban dari masalah yang kita anggap rumit, dan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya, rasanya pasti menyenangkan, ada kepuasan tersendiri ketika itu. Mungkin ini sebabnya aku suka matematika. Matematika mengajarkanku untuk berpikir kritis, pantang menyerah, sistematis, dan taat asas. I luv math.
Berhubung, udah sore, aku mo nyiapin buka puasa dulu. Meskipun aku nggak puasa, tapi memberi makan orang yang berpuasa itu kan juga mendapat pahala yang sama dengan pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala puasa orang tersebut.
selamat puasa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 20 Oktober 2010

i luv math

Tulisan ini sebenarnya kibwt waktu bulan ramadhan lalu. tapi lupa diposting. baru sekarang bisa dibagi. nggak papa yah....

Nggak terasa udah jam 4.12 pm. Hari ini aku nggak puasa loh. Biasa cewek, dapet dispensasi tiap bulan. Pantas aja kalau rasulullah mengatakan bahwa agamanya wanita itu hanya setengah. Setengah harian aku ngeprint skripsi 2 rangkap. Masyaallah cuman dua tapi lamanya minta ampun, masih sisa 2 rangkap lagi, yang insyaallah dilanutin besok. Sambil ngeprint aku nyempetin buat video foto-foto kenangan aku ma anti. Meskipun movie maker aku transistion effectnya ilang tapi hasilnya tetap bagus kok. Mungkin karena objeknya kali yah….biar digimanain juga tetap bagus. Aku cukup puas dengan hasil karya ku hari ini.
Jam 12. Aku selesai ngeprint. Baru deh aku bisa mandi, soalnya aku emang kayak gitu, nggak bisa ninggalin pekerjaan, istilah umumnya, nanggung…. Wuih muka ku penuh tinta, ada hitam, merah, kuning, biru. Persis kayak pelangi. *emang pelangi ada yang warna hitam?. Tapi nggak indah coz berantakan. Kok bisa muka penuh pelangi, ups maksudnya tinta? Itu tuh.. Cartridge printer tadi sempat ngadat, alias banjir, terus waktu cartridge berwarna yang kuisi , tintanya nyembur. Hiks..hiks…
Abis mandi, ngapain ya…oh iya, karena nggak ada kerajaan aku ngerjain soal spmb. Tau nih, udah 2 hari ni aku keranjingan ngerjain soal-soal spmb. Padahal aku kan nggak bakal ikut spmb. Yah.. Iseng-iseng bermutu gito ceritanya. Dah lama banget nggak ngerjain soal matematika. Udah hampri setahun. Mulai dari semester 7 aku emang udah nggak program mata kuliah yang di kelas, waktu itu aku ppl (Praktek Pengenalan Lapangan), semeseter 8, kkn dan tugas akhir. Jadi kalo nggak di latih bisa –bisa ilang semua rumus yang pernah dipelajari. Ternyata emang seru ngerain soal-soal matematika. Dari film yang pernah ku nonton judulnya master of study (drama korea) disebutkan bahwa matematika adalah pelajaran yang membutuhkan reflex yang cepat dari yang memperlarinya, bukan hanya otak yang bekerja tapi sebisa mungkin selutuh anggota tubuh bisa bereaksi ketika mengerjakan soal matematika. Tapi nggak berarti ketika kita ngerain soal kita harus salto atau loncat-loncatan kayak kuda lumping. Maksudnya nih ya, misal kita ngadepin sebuah soal. Pertama-tama yang dilakukan , tentunya membaca soal tsb, kemudian jangan cuma membaca terus “bilang ini susah”, tapi usahakan tangan menulis hal-hal yang diketahui, sambil otak memikirkan langkah-langkah serta rumus-rumus yang berkaitan dengan penyelesaian soal tersebut. Dan ingat jangan hanya terpaku pada satu rumus, semua pengetahuan, mau itu teori, aksioma,, syarat, harus digunakan. Loh kok aku jadi kayak pakar matematika gini ya? Nggak lagi. itu cuma tips dari aku berdasarkan pengalaman yang kudapat selama ini. Dalam mengerjakan soal matematika nggak boleh ada kata putus asa. Coba-coba dan coba. Dan ketika kita bisa menemukan jawaban dari masalah yang kita anggap rumit, dan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya, rasanya pasti menyenangkan, ada kepuasan tersendiri ketika itu. Mungkin ini sebabnya aku suka matematika. Matematika mengajarkanku untuk berpikir kritis, pantang menyerah, sistematis, dan taat asas. I luv math.
Berhubung, udah sore, aku mo nyiapin buka puasa dulu. Meskipun aku nggak puasa, tapi memberi makan orang yang berpuasa itu kan juga mendapat pahala yang sama dengan pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala puasa orang tersebut.
selamat puasa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar