Rabu, 29 Desember 2010

Sehari 3 menit

Saat ku tulis kan catatan ini, aku sedang senyum-senyum sendiri membayangka kekonyolanku, sambil menatap laptop di hadapanku. ya iyalah di hadapan masa’ menatap yang di belakang, bisa kepelintir tuh…
Sehari 3 menit. Apa coba? ayo tebak, ayo,ayo…
1. Makan 3 menit, bukan aku banget. Paling cepat aku tuh makan 5 menit.
2. Minum 3 menit → lama amat.
3. Mandi 3 menit → daurah kali?!
4. Shalat 3 menit →Wah nggak tuma’ninah tuh.
5. Nulis 3 menit → Nulis apaan coba 3 menit dalam sehari.
Trus apa donk?
Sehari 3 menit. Nelpon ke Anti kenyok…hahaha… (pelit amat). Ih nggak lagi. Masih mending aku, yang nelpon 3 menit dalam sehari. Lah anti, cuman sms doang. Itu pun pake operator yang biasanya ngasih gratisan. semurah itukah aku. halah jangan lebay. aku tahu itu bukan berarti aku murah, tapi aku tak bisa dinilai dengan tariff sms. (mencoba berlapang dada, meski pahit terasa)
Fakta:
Sebenarnya 12 – 13an lah ma Anti. Aku sekarang pindah paket ke tariff Rp20/menit. Kalo dulux sms ku Rp 60 /sms, sekarang dah aku ganti dengan nelpon 3 menit. Coba aja hitung,
3 menit x Rp20/menit = Rp60,00.
Sama kan dengan tariff sms ku yang dulu. Kenapa aku nggak sms? Jawabannya adalah karena tarif sms paket ini mahal, its about Rp115/ sms.
Kalo ada yang bilang aku pelit, nggak juga tuh. bukankah kita dituntut untuk selalu mengamalkan ilmu yang sudah kita dapatkan. nah disinilah aku mengamalkan ilmu matematika yang telah ku peroleh selama 4 tahun di bangku kuli ah…. PERHITUNGAN. Dan ingat pesan mamanya Anti, “HEMAT”.
Sehari 3 menit. Lumayan buat ngobatin kangen…..
NB:
aku setuju banget ma mamanya Anti. Hemat. Aku benar-benar menyadari pentingnya berhemat, ketika aku merasakan susah dan beratnya cari duit sendiri. kerja..kerja…kerja…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 29 Desember 2010

Sehari 3 menit

Saat ku tulis kan catatan ini, aku sedang senyum-senyum sendiri membayangka kekonyolanku, sambil menatap laptop di hadapanku. ya iyalah di hadapan masa’ menatap yang di belakang, bisa kepelintir tuh…
Sehari 3 menit. Apa coba? ayo tebak, ayo,ayo…
1. Makan 3 menit, bukan aku banget. Paling cepat aku tuh makan 5 menit.
2. Minum 3 menit → lama amat.
3. Mandi 3 menit → daurah kali?!
4. Shalat 3 menit →Wah nggak tuma’ninah tuh.
5. Nulis 3 menit → Nulis apaan coba 3 menit dalam sehari.
Trus apa donk?
Sehari 3 menit. Nelpon ke Anti kenyok…hahaha… (pelit amat). Ih nggak lagi. Masih mending aku, yang nelpon 3 menit dalam sehari. Lah anti, cuman sms doang. Itu pun pake operator yang biasanya ngasih gratisan. semurah itukah aku. halah jangan lebay. aku tahu itu bukan berarti aku murah, tapi aku tak bisa dinilai dengan tariff sms. (mencoba berlapang dada, meski pahit terasa)
Fakta:
Sebenarnya 12 – 13an lah ma Anti. Aku sekarang pindah paket ke tariff Rp20/menit. Kalo dulux sms ku Rp 60 /sms, sekarang dah aku ganti dengan nelpon 3 menit. Coba aja hitung,
3 menit x Rp20/menit = Rp60,00.
Sama kan dengan tariff sms ku yang dulu. Kenapa aku nggak sms? Jawabannya adalah karena tarif sms paket ini mahal, its about Rp115/ sms.
Kalo ada yang bilang aku pelit, nggak juga tuh. bukankah kita dituntut untuk selalu mengamalkan ilmu yang sudah kita dapatkan. nah disinilah aku mengamalkan ilmu matematika yang telah ku peroleh selama 4 tahun di bangku kuli ah…. PERHITUNGAN. Dan ingat pesan mamanya Anti, “HEMAT”.
Sehari 3 menit. Lumayan buat ngobatin kangen…..
NB:
aku setuju banget ma mamanya Anti. Hemat. Aku benar-benar menyadari pentingnya berhemat, ketika aku merasakan susah dan beratnya cari duit sendiri. kerja..kerja…kerja…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar