Sabtu, 22 Januari 2011

Hujan, Secangkir cokelat, dan dua potong roti.

Masih seputar hujan. Brrrrrr dingin banget.
Rasa dingin emang membuat kita cepat lapar, dengan malas ku langkahkan kaki ku ke dapur untuk menanak nasi di rice cooker. Kayaknya kalo nunggu nasi matang agak lama, aku pun berinisiatif keluar untuk cari cemilan, mumpung hujan lagi reda, kalo nggak pintar ambil kesempatan kita bakal terus-terusa terkurung di kamar. So harus cerdas.
Awalnya aku mo beli roti tawar, tapi nggak ada so cuman beli dua potong roti kemasan. Ga papalah. Pas banget ketika pintu kamar ku tutup hujan pun turun lagi langsung deras.
Aku segera memanaskan air, lalu menyeduh energen dan menghidangkannya di atas meja. Aku pun duduk dengan hikmatnya di depan meja. Menikmati secangkir energen cokelat panas dan dua potong roti cokelat wijen. Emmmm sedapnya……
Rinai hujan diluar sana menambah syahdunya kesendirian ku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 22 Januari 2011

Hujan, Secangkir cokelat, dan dua potong roti.

Masih seputar hujan. Brrrrrr dingin banget.
Rasa dingin emang membuat kita cepat lapar, dengan malas ku langkahkan kaki ku ke dapur untuk menanak nasi di rice cooker. Kayaknya kalo nunggu nasi matang agak lama, aku pun berinisiatif keluar untuk cari cemilan, mumpung hujan lagi reda, kalo nggak pintar ambil kesempatan kita bakal terus-terusa terkurung di kamar. So harus cerdas.
Awalnya aku mo beli roti tawar, tapi nggak ada so cuman beli dua potong roti kemasan. Ga papalah. Pas banget ketika pintu kamar ku tutup hujan pun turun lagi langsung deras.
Aku segera memanaskan air, lalu menyeduh energen dan menghidangkannya di atas meja. Aku pun duduk dengan hikmatnya di depan meja. Menikmati secangkir energen cokelat panas dan dua potong roti cokelat wijen. Emmmm sedapnya……
Rinai hujan diluar sana menambah syahdunya kesendirian ku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar