Sabtu, 15 Januari 2011

We and our Dream

Males. Sudah seminggu ini aku nggak kemana-mana. Di rumah…. Aja ngerjain modul. Nggak tau napa, aktivitas ku yang sudah ku susun rapi terus-terusan batal, dan kalo udah kayak gitu aku udah males bwt cari kegiatan lain di luar. No planning B neeh. So, di rumah aja nyusun modul or puzzle, and some times baca e-book
Aku mulai terbiasa duduk berjam-jam di depan laptop untuk menyusun modul yang bakal di pakai di bimbel. Sekarangm selain ngajar di sma makassar raya, aku juga dapat job ngajar privat dan bimbelm sekaligus jadi staff di lembaga bimbingan belajar al-insan. Lumayanlah, buat nyokong kehidupanku di makassar. Secara dana dari ummi dah distop sejak bulan ini.
Ummi ngijinin aku tinggal di makassar, dengan syarat aku harus bisa nanggung biaya sendiri. Alias mandiri. Bukannya perhitungan ma anak sendiri, aku tahu ummi mau mendidik aku menjadi orang yang bisa mandiri. Selain itu, adikku, Ilham yang lagi sekolah di pelayaran juga butuh dana yang tidak sedikit. Aku sih enjoy aja. Emang sudah saatnya aku mandiri dan ga bergantung pada ummi. Aku yakin setiap orang punya reskinya masing-masing dan udah di atur ma Allah. Selama ia masih hidup rezkinya juga akan tetap mengalir sampai ia mati. Rizky allah tuh luas, dan ia datang dari arah yang ga kita sangka. Tul gak?
Oh iya, aku baru aja selesai baca bukunya dewi lestari yang lebih d kenal sebagai dee. Judulnya perahu kertas. Seru. Banyak pesan yang bisa di petik dari cerita itu. Beberapa di antaranya, kita harus realistis tanpa perlu ninggalin impian kita. Trus ada juga, kadang kita mesti berputar menjadi orang lain untuk bisa menjadi yang kita inginkan, and the other is you should be honest. Kita musti jujur dan masih banyak lagi.
Aku salut banget sama para penulis. Mereka memiliki daya imaginasi yang tinggi, kemampuan merangkai kata, dan sangat bersemangat dalam menulis cerita panjang-panjang ampe ratusan halaman. Kalo aku mah, nyerah. Nggak bisa bikin tulisan yang panjang dan utuh gitu.
Di bawah ini kutipan dari cerpen tersebut:

“jadi ... Kamu ingin menjadi sesuatu yang bukan diri kamu dulu, untuk akhirnya menjadi diri kamu yang asli, begitu?”
“yah, kalau memang harus begitu jalannya, kenapa nggak?”

Perhatikan kalimat ini:
berputar menjadi sesuatu yang bukan kita demi menjadi diri kita lagi.”
Aku merasakan adanya kebijakan di balik kalimat tsb. Ketika kita diperhadapkan dengan kenyataan bahwa impian kita susah untuk diwujudkan, entah itu karena factor orang tua, lingkungan atau yang lainnya, tidak ada salahnya untuk mengambil jalan yang berputar demi mencapai impian kita. Dengan begitu nggak ada yang yang perlu dikorbankan atau disakiti. Hanya perlu sedikit usaha dan kesabaran. Novel yang sangat inspiratif. yang lain kudu baca yah…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 15 Januari 2011

We and our Dream

Males. Sudah seminggu ini aku nggak kemana-mana. Di rumah…. Aja ngerjain modul. Nggak tau napa, aktivitas ku yang sudah ku susun rapi terus-terusan batal, dan kalo udah kayak gitu aku udah males bwt cari kegiatan lain di luar. No planning B neeh. So, di rumah aja nyusun modul or puzzle, and some times baca e-book
Aku mulai terbiasa duduk berjam-jam di depan laptop untuk menyusun modul yang bakal di pakai di bimbel. Sekarangm selain ngajar di sma makassar raya, aku juga dapat job ngajar privat dan bimbelm sekaligus jadi staff di lembaga bimbingan belajar al-insan. Lumayanlah, buat nyokong kehidupanku di makassar. Secara dana dari ummi dah distop sejak bulan ini.
Ummi ngijinin aku tinggal di makassar, dengan syarat aku harus bisa nanggung biaya sendiri. Alias mandiri. Bukannya perhitungan ma anak sendiri, aku tahu ummi mau mendidik aku menjadi orang yang bisa mandiri. Selain itu, adikku, Ilham yang lagi sekolah di pelayaran juga butuh dana yang tidak sedikit. Aku sih enjoy aja. Emang sudah saatnya aku mandiri dan ga bergantung pada ummi. Aku yakin setiap orang punya reskinya masing-masing dan udah di atur ma Allah. Selama ia masih hidup rezkinya juga akan tetap mengalir sampai ia mati. Rizky allah tuh luas, dan ia datang dari arah yang ga kita sangka. Tul gak?
Oh iya, aku baru aja selesai baca bukunya dewi lestari yang lebih d kenal sebagai dee. Judulnya perahu kertas. Seru. Banyak pesan yang bisa di petik dari cerita itu. Beberapa di antaranya, kita harus realistis tanpa perlu ninggalin impian kita. Trus ada juga, kadang kita mesti berputar menjadi orang lain untuk bisa menjadi yang kita inginkan, and the other is you should be honest. Kita musti jujur dan masih banyak lagi.
Aku salut banget sama para penulis. Mereka memiliki daya imaginasi yang tinggi, kemampuan merangkai kata, dan sangat bersemangat dalam menulis cerita panjang-panjang ampe ratusan halaman. Kalo aku mah, nyerah. Nggak bisa bikin tulisan yang panjang dan utuh gitu.
Di bawah ini kutipan dari cerpen tersebut:

“jadi ... Kamu ingin menjadi sesuatu yang bukan diri kamu dulu, untuk akhirnya menjadi diri kamu yang asli, begitu?”
“yah, kalau memang harus begitu jalannya, kenapa nggak?”

Perhatikan kalimat ini:
berputar menjadi sesuatu yang bukan kita demi menjadi diri kita lagi.”
Aku merasakan adanya kebijakan di balik kalimat tsb. Ketika kita diperhadapkan dengan kenyataan bahwa impian kita susah untuk diwujudkan, entah itu karena factor orang tua, lingkungan atau yang lainnya, tidak ada salahnya untuk mengambil jalan yang berputar demi mencapai impian kita. Dengan begitu nggak ada yang yang perlu dikorbankan atau disakiti. Hanya perlu sedikit usaha dan kesabaran. Novel yang sangat inspiratif. yang lain kudu baca yah…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar