Sabtu, 15 Januari 2011

Rara dan Seribu Rumus

Sejak tadi malam Rara belajar habis-habisan, oh salah. Bukan hanya sejak malam tapi sejak magrib ba’da shalat dia sudah bergulat dengan buku Kimia Fisik nya.
“serius amat neng….” Tegurku, “oh… mau final ya.. “
“hmm” jawabnya singkat.
“ok deh kalo gitu, selamat belajar, aku nggak bakal ngajak ngobrol. SEMANGAT!!” Ucapku memberikan semangat, yang disambut dengan senyum misterius dari Rara.
Setelah itu kami pun sibuk dengan pekerjaan kami masing-masing. Aku dengan segala administrasi bimbel dan Rara dengan soal-soal KIMIA fisikanya.
Jam 8 malam ku ajak Rara shalat Isya.
“duh….. Susahnya ini soal, ndak menger-menger ka’. Shalat ma’ kapang dulu di’?”
“iya, siapa tau dapat pencerahan, hehe”
Kami pun shalat berjamaah. Hanya berdua. Mungkin akhawaat yang lain udah pada shalat di kamar masing-masing.
Usai shalat, aku kembali ke depan Laptop dan Rara kembali ke dunia lain, I mean “dunia Kimiafisika”. Duh.. Jadi ingat masa-masa kuliah dulu. halah… lagaknya kayak udah lama banget ga kuliah, baru aja kemarin selesainya udah sok tua.
Next. Alhamdulillah pekerjaanku selesai sebelum jam 10. So bisa tidur lebih awal. Kemarin2 aku bobonya di atas jam 12 malam karena harus menyelesaikan persiapan Al-Insan Fullday yang dilaksanakan hari Ahad lalu. Mata ku udah kayak orang kesurupan dibuatnya. Lingkar hitamnya semakin menjadi-jadi.
“yeyeye… akhirnya bisa tidur sebelum Rara. Ra’ aku bobo duluan yah… Assalamualaykum…..” godaku.
“Wa’alaykum salam” lagi-lagi dengan senyum misteriusnya.
Sampai mata ini terpejam, Rara masih asyik dengan pulpen dan bukunya.
Pukul 4. 30
Saat ku buka mata ini, Rara sudah kembali di depan buku Kimia fisikanya.
“SERIBU!!!” Seru Rara tiba-tiba . Aku terkejut dibuatnya
“apanya yang seribu, Ra’?” Tanyaku yang masih terkantuk-kantuk. jangan-jangan Rara lagi ngigau jadi penjual di pasarsentral.
“oh!” iya tersadar, ga nyangka kalo aku udah bangun, he..he..he..kedapatan, “ini loh, banyak sekali rumusnya…. Bayangkan satu buku. Bo’. Mungkin nyampe seribu”
Hahaha… ta’ kirain apa. Rara lebai deh...
Gini nih sindrom orang-orang yang belajar pake system SKS (system kebut semalam). Besoknya ujian baru pelajari semua materi. Gimana ga puyeng tuh, apa lagi kalo rumusnya dah sampe seribu kayak yang dibilang Rara.
“eh, katanya ada loh orang yang sampe gila gara-gara cerdas banget” ujar Rara menutup bukunya.
“kok bisa?” tanyaku iseng
“pasalnya, ada soal yang ga bisa dia selesaikan, habis tanya sana-sini, ga ada yang tau dan mereka juga nggak musingin hal itu. tapi si cerdas ini, penasaran banget. tiap hari dia mikirin rumusnya, sampe-sampe berhenti kuliah karena stressnya..ckckk”
“kasian baget ya. tapi kamu nggak bakal kayak gitu khan…. paling stress nya bukan karena cerdas dan penasaran, tapi bingung rumus mana yang mau dipake untuk ngerjain soal ntar. hehehe” jawabku tega
“iya, apa lagi seribu rumus” Rara kembali mengulang istilah barunya. SERIBU RUMUS
Pukul 7.30 am,
Rara pun pergi dengan sebuah doa. semoga dari SERIBU RUMUS itu ada yang nyangkut di kepala bisa digunakan dalam pertarungan di final nanti. GOOD LUCk ya, Ukh….

***
Usai Ujian….
Rara masuk ke kamar kost dengan muka kusut.
“gimana ujiannya? sukses?”
Rara diam
“susah banget ya?”
“nggak susah, tapi waktunya sedikit sekali..” jawab Rara penuh penyesalan
“emang berapa nomor soalnya?”
“lima nomor”
“oh..Cuma lima, kok”
“tapi 1 nomor terbagi lagi a,b,c,d,e”
Ups, kalo diitung-itung, sampe 25 nomor tuh.
“Trus, berapa nomor yang berhasil diselesaikan”
“Cuma 3”
“wah, lumayan tuh, bisa dapat 80an lah” ucapku menghibur walau aku nggak yakin tiga nomor itu benar semua, xixixi
“ih… kan kita juga mau dapat A”
“InsyaAllah bisa kok dapat A, kan penilaiannya bukan Cuma dari nilai final aja”
“Masalahnya, Seribu rumus ku belum terpakai semua”
GUBRAKK!!!! SERIBU RUMUS bo’?!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 15 Januari 2011

Rara dan Seribu Rumus

Sejak tadi malam Rara belajar habis-habisan, oh salah. Bukan hanya sejak malam tapi sejak magrib ba’da shalat dia sudah bergulat dengan buku Kimia Fisik nya.
“serius amat neng….” Tegurku, “oh… mau final ya.. “
“hmm” jawabnya singkat.
“ok deh kalo gitu, selamat belajar, aku nggak bakal ngajak ngobrol. SEMANGAT!!” Ucapku memberikan semangat, yang disambut dengan senyum misterius dari Rara.
Setelah itu kami pun sibuk dengan pekerjaan kami masing-masing. Aku dengan segala administrasi bimbel dan Rara dengan soal-soal KIMIA fisikanya.
Jam 8 malam ku ajak Rara shalat Isya.
“duh….. Susahnya ini soal, ndak menger-menger ka’. Shalat ma’ kapang dulu di’?”
“iya, siapa tau dapat pencerahan, hehe”
Kami pun shalat berjamaah. Hanya berdua. Mungkin akhawaat yang lain udah pada shalat di kamar masing-masing.
Usai shalat, aku kembali ke depan Laptop dan Rara kembali ke dunia lain, I mean “dunia Kimiafisika”. Duh.. Jadi ingat masa-masa kuliah dulu. halah… lagaknya kayak udah lama banget ga kuliah, baru aja kemarin selesainya udah sok tua.
Next. Alhamdulillah pekerjaanku selesai sebelum jam 10. So bisa tidur lebih awal. Kemarin2 aku bobonya di atas jam 12 malam karena harus menyelesaikan persiapan Al-Insan Fullday yang dilaksanakan hari Ahad lalu. Mata ku udah kayak orang kesurupan dibuatnya. Lingkar hitamnya semakin menjadi-jadi.
“yeyeye… akhirnya bisa tidur sebelum Rara. Ra’ aku bobo duluan yah… Assalamualaykum…..” godaku.
“Wa’alaykum salam” lagi-lagi dengan senyum misteriusnya.
Sampai mata ini terpejam, Rara masih asyik dengan pulpen dan bukunya.
Pukul 4. 30
Saat ku buka mata ini, Rara sudah kembali di depan buku Kimia fisikanya.
“SERIBU!!!” Seru Rara tiba-tiba . Aku terkejut dibuatnya
“apanya yang seribu, Ra’?” Tanyaku yang masih terkantuk-kantuk. jangan-jangan Rara lagi ngigau jadi penjual di pasarsentral.
“oh!” iya tersadar, ga nyangka kalo aku udah bangun, he..he..he..kedapatan, “ini loh, banyak sekali rumusnya…. Bayangkan satu buku. Bo’. Mungkin nyampe seribu”
Hahaha… ta’ kirain apa. Rara lebai deh...
Gini nih sindrom orang-orang yang belajar pake system SKS (system kebut semalam). Besoknya ujian baru pelajari semua materi. Gimana ga puyeng tuh, apa lagi kalo rumusnya dah sampe seribu kayak yang dibilang Rara.
“eh, katanya ada loh orang yang sampe gila gara-gara cerdas banget” ujar Rara menutup bukunya.
“kok bisa?” tanyaku iseng
“pasalnya, ada soal yang ga bisa dia selesaikan, habis tanya sana-sini, ga ada yang tau dan mereka juga nggak musingin hal itu. tapi si cerdas ini, penasaran banget. tiap hari dia mikirin rumusnya, sampe-sampe berhenti kuliah karena stressnya..ckckk”
“kasian baget ya. tapi kamu nggak bakal kayak gitu khan…. paling stress nya bukan karena cerdas dan penasaran, tapi bingung rumus mana yang mau dipake untuk ngerjain soal ntar. hehehe” jawabku tega
“iya, apa lagi seribu rumus” Rara kembali mengulang istilah barunya. SERIBU RUMUS
Pukul 7.30 am,
Rara pun pergi dengan sebuah doa. semoga dari SERIBU RUMUS itu ada yang nyangkut di kepala bisa digunakan dalam pertarungan di final nanti. GOOD LUCk ya, Ukh….

***
Usai Ujian….
Rara masuk ke kamar kost dengan muka kusut.
“gimana ujiannya? sukses?”
Rara diam
“susah banget ya?”
“nggak susah, tapi waktunya sedikit sekali..” jawab Rara penuh penyesalan
“emang berapa nomor soalnya?”
“lima nomor”
“oh..Cuma lima, kok”
“tapi 1 nomor terbagi lagi a,b,c,d,e”
Ups, kalo diitung-itung, sampe 25 nomor tuh.
“Trus, berapa nomor yang berhasil diselesaikan”
“Cuma 3”
“wah, lumayan tuh, bisa dapat 80an lah” ucapku menghibur walau aku nggak yakin tiga nomor itu benar semua, xixixi
“ih… kan kita juga mau dapat A”
“InsyaAllah bisa kok dapat A, kan penilaiannya bukan Cuma dari nilai final aja”
“Masalahnya, Seribu rumus ku belum terpakai semua”
GUBRAKK!!!! SERIBU RUMUS bo’?!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar