Sabtu, 15 Januari 2011

Ical, Si Kecil yang Penuh Kejutan

Wah …. Lama banget nih ga nulis, sebenarnya ada banyak cerita yang terjadi selama 3 pekan terakhir ini. Hanya saja seabrek kegiatan dan job akhir-akhir ini betul-betul menyita waktu, tenaga dan perhatianku. Meskipun sekolah tempatku mengajar libur selama 2 pekan, namun hal itu tidak berlaku untukku. Karena selain mengajar bahasa inggris di SMA Makassar Raya , aku juga menjadi tentor di LBB Al-Insan dan mengambil job privat mat dan bahasa inggris untuk SD.
Aku mengajar privat di rumah salah seorang guru SMA Makassar Raya. Nama beliau adalah ibu Juariah tapi lebih akrab dipanggil bu Jo’. Beliau memintaku memberikan les matematika dan bahasa inggris kepada anak-anaknya, Fajrul (kelas 6 sd) dan Fatir (kelas 4 sd). Mereka yang menjadi focus utama privat ku. Tapi setiap kali pembelajaran berlangsung, si kecil Ical seringkali ikut nimbrung di antara ke dua kakaknya. Tidak hanya nimbrung, dia juga meminta buku dan pulpen kepada ibunya.
Ical, anak kecil yang usianya baru memasuki tahun ke 5. Sekarang lagi asyik2nya sekolah di tk. Dari sorot matanya, kelihatan kalo dia termasuk anak yang cerdas. Hanya dengan melihat 1 kali, dia sudah bisa menuliskannya di kertas.
Ical, nama lengkpnya sebenarnya Fahrizal Nur Islam. Anak kecil yang lucu. Punya kepekaan social yang tinggi. Ibunya kemarin cerita: Ical tuh kalo naik motor sama ayahnya terus ngeliat kakek-kakek di pinggir jalan yang minta-minta (pengemis) pasti nyruh ayahnya singgah dan bilang, “ayah, kasiannya itu kakek singgah dulu dong, kasi dia uang ayah” trus kalo kelewatan dia bakal maksa ayahnya untuk mutar balik motornya, “ayah! Balik lagi, ayah!” Lalu ayahnya memberikannya uang, dan Icallah yang turun ke jalan memberikan uang itu secara langsung.
Ical yang lucu, sering banget godain aku kalo lagi ngajar, mulai dari ikut-ikutan ngucapin apa yang aku ucapakan, ikut nunjuk2 papan tulis, sampai mengelus-ngelus kepalaku ala ibu-ibu yang menyayangi anaknya. Aku sering tercengang-cengang dibuatnya.
Nah, hal yang paling kocak terjadi ketika aku sudah mau pamit dari rumahnya, kucari sepatu ku, yang ada cuma sebelah kiri. sebelah kanannya manya ya? Oh… ternyata ia terlempar begitu jauh di depanku, meskipun masih dalam pagar. Aku pun berjalan tanpa sepatu menuju keberadaan sepatu kananku. Ketika aku berbalik untuk memasang sepatu kiri, Ical keburu ngambil sepatu kiriku dan membawanya berlari. Kencang……sekali. Ibunya dan anak2 di kompleks itu mengejarnya. Aku tak dapat berbuat apa2 selain tertawa terpingkal2 melihat ulah anak yang satu itu. Luar biasa ….
Kata bu Jo’, Ical emang kayak gitu kalo mo ngelarang kita pulang. It’s mean that dia nggak pengen aku ninggalin rumahnya. Matanya tampak berkaca-kaca ketika menyalamiku.
Jangan nagis dong. Ical… Insyaallah hari Rabu ketemu lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 15 Januari 2011

Ical, Si Kecil yang Penuh Kejutan

Wah …. Lama banget nih ga nulis, sebenarnya ada banyak cerita yang terjadi selama 3 pekan terakhir ini. Hanya saja seabrek kegiatan dan job akhir-akhir ini betul-betul menyita waktu, tenaga dan perhatianku. Meskipun sekolah tempatku mengajar libur selama 2 pekan, namun hal itu tidak berlaku untukku. Karena selain mengajar bahasa inggris di SMA Makassar Raya , aku juga menjadi tentor di LBB Al-Insan dan mengambil job privat mat dan bahasa inggris untuk SD.
Aku mengajar privat di rumah salah seorang guru SMA Makassar Raya. Nama beliau adalah ibu Juariah tapi lebih akrab dipanggil bu Jo’. Beliau memintaku memberikan les matematika dan bahasa inggris kepada anak-anaknya, Fajrul (kelas 6 sd) dan Fatir (kelas 4 sd). Mereka yang menjadi focus utama privat ku. Tapi setiap kali pembelajaran berlangsung, si kecil Ical seringkali ikut nimbrung di antara ke dua kakaknya. Tidak hanya nimbrung, dia juga meminta buku dan pulpen kepada ibunya.
Ical, anak kecil yang usianya baru memasuki tahun ke 5. Sekarang lagi asyik2nya sekolah di tk. Dari sorot matanya, kelihatan kalo dia termasuk anak yang cerdas. Hanya dengan melihat 1 kali, dia sudah bisa menuliskannya di kertas.
Ical, nama lengkpnya sebenarnya Fahrizal Nur Islam. Anak kecil yang lucu. Punya kepekaan social yang tinggi. Ibunya kemarin cerita: Ical tuh kalo naik motor sama ayahnya terus ngeliat kakek-kakek di pinggir jalan yang minta-minta (pengemis) pasti nyruh ayahnya singgah dan bilang, “ayah, kasiannya itu kakek singgah dulu dong, kasi dia uang ayah” trus kalo kelewatan dia bakal maksa ayahnya untuk mutar balik motornya, “ayah! Balik lagi, ayah!” Lalu ayahnya memberikannya uang, dan Icallah yang turun ke jalan memberikan uang itu secara langsung.
Ical yang lucu, sering banget godain aku kalo lagi ngajar, mulai dari ikut-ikutan ngucapin apa yang aku ucapakan, ikut nunjuk2 papan tulis, sampai mengelus-ngelus kepalaku ala ibu-ibu yang menyayangi anaknya. Aku sering tercengang-cengang dibuatnya.
Nah, hal yang paling kocak terjadi ketika aku sudah mau pamit dari rumahnya, kucari sepatu ku, yang ada cuma sebelah kiri. sebelah kanannya manya ya? Oh… ternyata ia terlempar begitu jauh di depanku, meskipun masih dalam pagar. Aku pun berjalan tanpa sepatu menuju keberadaan sepatu kananku. Ketika aku berbalik untuk memasang sepatu kiri, Ical keburu ngambil sepatu kiriku dan membawanya berlari. Kencang……sekali. Ibunya dan anak2 di kompleks itu mengejarnya. Aku tak dapat berbuat apa2 selain tertawa terpingkal2 melihat ulah anak yang satu itu. Luar biasa ….
Kata bu Jo’, Ical emang kayak gitu kalo mo ngelarang kita pulang. It’s mean that dia nggak pengen aku ninggalin rumahnya. Matanya tampak berkaca-kaca ketika menyalamiku.
Jangan nagis dong. Ical… Insyaallah hari Rabu ketemu lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar