Kamis, 27 Oktober 2011

Derita Pore

Sudah 2 hari ini, pore berdiam diri, nggak bersemangat. Dia betah selama berjam-jam menggelung dirinya si atas karton. Kasihan pore, dia lagi sakit. Sepertinya terserang flu. nggak mau makan sedikit pun meskipun hanya seteguk air,  soalnya tenggorkannya lagi sakit. Akibatnya, tubuhnya jadi kurus. kecantikannya pun mulai pudar. 

Saya jadi iba jika melihat ekspresi kesakitannya. Saya nggak tau mau ngelakuin apa. Saya sudah berusaha memberinya makan, tapi ditolaknya. Begitupun dengan air. Saya takut dia nggak kuat menahan sakit atau kekurangan cairan dan akhirnya mati. Saya hanya bisa menyelimutinya, berusaha memberikan kehangatan pada tubuh kecil tak berdosa itu.

Sementara itu, kedua saudaranya Pora dan Poro sama sekali tidak peduli akan penderitaan Pore. Mereka asyik kejar-kejaran, berlomba menghabiskan makanan yang disiapkan. yah.. namanya juga binatang. Tapi yang nyebelin, ibunya ituloh, si Jamesha sama sekali nggak merasa kasihan terhadap anaknya. oh... Jamesha, dimana naluri keibuan mu? dia itu anakmu...

Saat ini Pore kembali menggelung dirinya di sudut ruangan, di atas tumpukan tikar dan kain lap. Sepertinya ia berusaha mencari tempat yang bisa membuatnya hangat. Ekspresi sakit masih tergambar jelas dari wajah dan gerak tubuhnya.
Met istirahat ya Pore, moga cepat sembuh....
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 27 Oktober 2011

Derita Pore

Sudah 2 hari ini, pore berdiam diri, nggak bersemangat. Dia betah selama berjam-jam menggelung dirinya si atas karton. Kasihan pore, dia lagi sakit. Sepertinya terserang flu. nggak mau makan sedikit pun meskipun hanya seteguk air,  soalnya tenggorkannya lagi sakit. Akibatnya, tubuhnya jadi kurus. kecantikannya pun mulai pudar. 

Saya jadi iba jika melihat ekspresi kesakitannya. Saya nggak tau mau ngelakuin apa. Saya sudah berusaha memberinya makan, tapi ditolaknya. Begitupun dengan air. Saya takut dia nggak kuat menahan sakit atau kekurangan cairan dan akhirnya mati. Saya hanya bisa menyelimutinya, berusaha memberikan kehangatan pada tubuh kecil tak berdosa itu.

Sementara itu, kedua saudaranya Pora dan Poro sama sekali tidak peduli akan penderitaan Pore. Mereka asyik kejar-kejaran, berlomba menghabiskan makanan yang disiapkan. yah.. namanya juga binatang. Tapi yang nyebelin, ibunya ituloh, si Jamesha sama sekali nggak merasa kasihan terhadap anaknya. oh... Jamesha, dimana naluri keibuan mu? dia itu anakmu...

Saat ini Pore kembali menggelung dirinya di sudut ruangan, di atas tumpukan tikar dan kain lap. Sepertinya ia berusaha mencari tempat yang bisa membuatnya hangat. Ekspresi sakit masih tergambar jelas dari wajah dan gerak tubuhnya.
Met istirahat ya Pore, moga cepat sembuh....
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar